Beda dari Cewek Lain

Waktu cepat berlalu kini mereka sudah pulang kerumah masing-masing, hanya tinggal beberapa orang saja yang masih terlihat dilingkungan sekolah. Termasuk Evan dan juga Vion.

Evan sengaja memilih pulang paling akhir karena ingin menjauh dari para fans yang selalu menyapa dan menggelayutinya saat bertemu. Lama kelamaan Evan merasa risih dengan sifat mereka yang seperti itu.

"Udah sepi, kuy lah pulang!" ajak Vion.

"Beneran udah sepi?" tanya Evan.

"Bener, tinggal kita aja ini paling ada beberapa orang doang." saut Vion.

Kemudian mereka bergegas menuju parkiran sekolah, mereka dibuat heran karena masih ada dua motor sport lainnya yang masih terparkir rapi disebelah motor Evan.

"Motor siapa?" tanya Evan sambil melirik motor sport warna merah yang hampir sama dengan milik Evan.

"Mana gue tempe, kan sejak tadi kita barengan ... masa lo amnesia?" tanya balik Vion yang membuat Evan mendengus kesal.

"Ya mungkin aja lo tau pemiliknya, kan?" kata Evan sambil memutar kedua bola matanya malas.

"Lo kok ngotot banget sih, Van! Jelas-jelas kita berangkat sekolah bareng, kemana-mana barengan ya mana gue tau itu motor punya siapa. Lagian kenapa lo jadi perduli gini sih sama motor orang!" Vion merasa kesal hingga tanpa sadar mulutnya terus saja mengoceh membuat kepala Evan semakin pusing.

"Yaelah, gue cuma nanya doang kenapa lo nggas gitu sih. Lagi tanggal merah, ya?" tanya Evan tanpa dosa.

Vion membulatkan matanya mendengar penuturan Evan, bisa-bisanya sahabatnya itu berbicara seperti itu dengan santainya.

Bruk!

Vion melemparkan tasnya pada wajah Evan, membuat Evan merintih kesakitan. Karena hidungnya tepat mengenai buku paket yang ada didalam tas Vion.

"Lo ngajak berantem, iya?" kesal Evan yang langsung turun dari atas motornya lalu menghampirin Vion yang masih beridiri tidak jauh darinya.

"Kalau iya kenapa? Ayok sini berantem!" tantang Vion.

Terdengar suara mesin motor yang membuat Evan dan Vion menyudahi pertengkaran itu, mereka menatap kearah suara mesin motor yang menyala.

"Bidadari!" Evan langsung saja menghampiri pemilik motor sport yang terparkir disebelah motor Evan.

Sedangkan Vion hanya menatap punggung Evan, ia heran sifat sahabatnya itu bisa berubah dalam sekejap mata.

"Cih, tanda-tanda mau bucin ini," gumam Vion.

"HEI! Kita ketemu lagi!" kata Evan, ia sudah berdiri disebelah motor gadis itu.

Seorang gadis yang hendak memakai helem full facenya pun terhenti saat mendengar suara Evan. Gadis itu hanya menatap Evan dengan tatapan dinginnya dengan sebelah alis yang terangkat keatas.

"Gue salah apa sih, kenapa tatapannya dingin banget dari tadi," batin Evan.

"Lo kenal, Le?" terdengar suara berat dari samping gadis itu.

Sontak saja pertanyaan itu membuat Evan sedikit memundurkan badannya agar melihat sosok yang berada disebelah bidadarinya itu.

"Apa dia cowoknya?" batin Evan sambil menatap tajam cowok yang sudah memakai helm full facenya itu.

"Gak!" singkat jelas dan padat.

"Makanya gue ajak kenalan kan, biar kenal.. katanya tak kenal maka tak sayang," kata Evan sambil memamerkan deretan gigi putihnya.

Vion yang mendengar itu hanya menutup wajahnya dengan telapak tangannya karena malu memilik sahabat seperti Evan.

"Gak perlu!" saut gadis itu.

Deg!

Hati Evan terasa nyeri saat mendengar penolakan yang kedua kalinya dari gadis itu. Karena biasanya semua gadis akan langsung mengdekati Evan, bahkan mereka yang terlebih dahulu memperkenalkan dirinya.

Tapi saat ini, setelah Evan dengan rendah hati mengajak berkenalan seorang gadis ia ditolak mentah-mentah. Bahkan terlihat sangat tidak ingin berdekatan dengan Evan.

"Kenapa?" tanya Evan sambil menahan tangan gadis itu agar tidak pergi.

Gadis itu hanya menatap Evan kemudian beralih pada tangannya yang masih ditahan oleh Evan untuk yang kedua kalinya.

Evan yang paham langsung saja buka suara lagi.

"Kenapa lo gak mau kenalan sama gue, gue kurang ganteng?" tanya Evan lagi sambil menatap gadis itu yang hanya terlihat dua matanya karena sudah mengenakan helm full facenya.

"Hah, lepas!" perintah gadis itu.

"Gak, gue gak akan lepasin tangan lo sebelum lo kasih tau nama lo!" kata Evan tegas.

"Kalau dia gak mau kasih tau, yaudah gak usah dipaksa!" kata cowok yang berada disebelah bidadari itu.

"Lo gak usah ikut campur!" bentak Evan.

"STOP!" teriak gadis itu.

"Tapi Le," protes cowok itu.

"Diem, Cak!" pinta gadis itu.

Evan bisa melihat dengan jelas nick name yang ada pada dada kiri cowok yang sedang berbicara dengan bidadarinya itu,Cakra Aji W.

"Okee, terserah!" kata Cakra pasrah sambil mengangkat ke dua tangannya keatas dan mundur kembali.

Gadis itu lalu berganti menatap Evan, ia mengamati Evan dari atas hingga bawah.

"Evan Anggara!" gumam gadis itu.

"Kok lo tau nama gue?" tanya Evan tidak menyangka.

"Jangan bilang lo juga fans gue sama kaya cewek lainnya!" lanjut Evan dengan bangganya.

Gadis itu memutar kedua bola matanya dengan malas, "Dada lo!" ucapnya.

"Dada gue kenapa, bagus ya?" tanya Evan dengan percaya diri.

"Cih, nama lo ada didada!" tegas gadis itu.

Mendengar ucapan itu membuat Evan menatap dada yang dimaksudkan, dan benar saja terpampang jelas namanya disana karena Evan tidak mengenakan jaket saat ini. Hal itu membuat Cakra dan Vion tertawa lepas.

"Bodoh!" ucap Cakra dan Vion yang hampir bersamaan.

Sedangkan Evan hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia merasa sangat malu dan bisa-bisanya ia terlalu percaya diri seperti itu.

"Minggir," ucap gadis itu sambil memundurkan motornya.

"Nama lo?" tanya Evan lagi.

"Kepo," singkat gadis itu lalu tanpa basa-basi langsung tancap gas dikuti oleh Cakra.

"Ohh jadi nama lo Kepo, ya!" teriak Evan.

Plak!

Vion yang sejak tadi geram langsung saja memukul kepala Evan.

"Lo kok jadi bodoh gini sih, Van? Astaga, gue gak habis pikir sama kelakuan lo ... kalau para fans lo tau sikap lo tadi, pasti mereka pikir-pikir lagi buat suka sama lo." ceramah Vion mirip sekali dengan papanya Jojo yang suka menasehati Rayhan dulu waktu mereka masih di bangku sekolah.

"Gue juga gak tau, kenapa gue jadi kaya gini kalau dihadapan cewek tadi. Dan sampai saat ini gue belum tau namanya," ucap Evan dengan wajah putus asanya.

"Jangan bilang lo suka sama dia?" tanya Vion.

"Suka?" tanya balik Evan sambil menatap sahabatnya itu, "Entah gue gak tau," jujur Evan.

"Terus cowok disebelahnya tadi siapa? Pacarnya?" tanya Vion yang juga prasaran.

"Gue gak tau, Vi. Tapi gue harap dia bukan pacarnya cewek dingin itu." Evan menatap lurus kedepan dengan tatapan sedih.

"Udah gak usah dipikirin, nanti lo juga akan tau siapa nama itu cewek." hibur Vion.

"Gue harap juga gitu," kata Evan.

Kemudian mereka berdua meninggalkan halaman parkir sekolah, karena sudah tidak ada orang sama sekali kecuali penjaga sekolah.

Evan melajukan motornya dengan kecepatan sedang, mengingat jalanan begitu ramai sehingga ia harus hati-hati. Terlebih lagi pikirannya tidak pernah bisa hilang dari gadis dingin yang ia panggil bidadari itu.

"Baru kali ini gue penasaran banget sama seorang cewek," monolog Evan.

"Dan dia beda dari cewek lainnya," gumam Evan sambil tersenyum mengingat moment pertemuannya dengan Lea.

Tapi sayangnya sampai saat ini Evan belum mengetahui namanya, padahal bisa saja ia menyuruh temannya untuk menyelidikinya tapi entah kenapa Evan tidak melakukan itu. Ia hanya ingin tahu nama gadis itu dari mulutnya langsung, bukan dari orang lain.

"Apa gue jadi gila gara-gara dia?" tanya Evan pada dirinya sendiri sambil tersenyum.

Vion yang tahu jika Evan tidak fokus pun langsung menambah kecepatan motornya sehingga mereka berjalan beriringan.

"Fokus, lo lagi dijalan!" teriak Vion.

Evan yang mendengar itu langsung menoleh kearah Vion, lalu mengangkat tangan kirinya sambil membuat simbol 'OK'.

"Ck!" Vion hanya bisa berdecak melihat sahabatnya yang sedang oleng itu. Lebih tepatnya otaknya yang oleng karena seorang gadis.

...----------------...

"Kau membuatku tak karuan, bahkan membuatku hanyut dalam rasa penasaran yang begitu pekat! Hebat ya, kamu :)" ~ E H~

Terpopuler

Comments

Parti Barokah

Parti Barokah

Semoga nasibmu gk setragis bpk kmu evan,cinta yg tak terbalaskan 🙏

2022-08-05

0

chodhyl boys

chodhyl boys

nasibnya sm kek bapaknya...rayhan...

2022-07-10

0

Shereen

Shereen

semangat lagi Evan buat dapetin cewek kutub

2022-05-09

0

lihat semua
Episodes
1 Rasa Penasaran
2 Bidadari kelas sebelah
3 Dingin tapi Nyegerin!
4 Beda dari Cewek Lain
5 Kesepakatan Rayhan
6 Jangan Usil
7 Muka Kusut
8 Dia Tidur?
9 Aneh
10 Apes Banget!
11 Permainan Baru Dimulai
12 BIG NO!!
13 Gue siapa?
14 Kesal
15 Jangan Lupa, Namaku!
16 Lupain, Jangan diingat
17 Salah Tingkah
18 Cowok Batu
19 Dasar Mesum
20 Menyerah atau berjuang
21 Tukang Ojek
22 Tidak Menyerah
23 Cari Angin
24 Pantes buat gue?
25 Belum Berakhir
26 Masih normal
27 Dokter Duda
28 Panggilan Alam
29 Mau Tanggung Jawab
30 Kalian pacaran
31 Diri sendiri dipuji
32 Cie Salting
33 Ternyata Disini
34 Sikap tak secantik namanya
35 Mandi Kembang
36 Izinkan Aku Mencintaimu
37 Senyumnya sangat Familiar
38 Terbayang wajahmu
39 Cuma Ilusi
40 Lebih dari Sahabat
41 Ale Saranghae!
42 Ungkapan Elena
43 Sangat Miris
44 Tengah Malam
45 Gelisah
46 Obat Kangen
47 Tak Selebar daun kelor
48 Terinfeksi Virus C
49 Reuni Mantan
50 Mencoba menerima?
51 Nessa ngambek
52 Lucu mirip orangnya
53 Dendam Elena
54 Ada apa
55 Bayangan Sesat
56 Gak suka Buaya
57 Sedang Jatuh Cinta
58 Modus sama calon istri
59 Ayang!!
60 Cuma ada satu
61 Temen?
62 Sabar, tunggu aku!
63 Jodohku mau nya dirimu
64 Hati yang Gundah
65 Boleh absen aja?
66 Tawaran perjodohan
67 Semangat Evan
68 Sehangat langit Senja
69 Diinterogasi Camer
70 Susah Dimengerti
71 Tekanan Batin
72 Evan Jujur
73 Ketos royal
74 Misi Penting
75 Pacaran atau lamaran
76 Kakak Ipar
77 Kita Pacaran Om!
78 Obat Kamu habis?
79 Genggamlah Tanganku
80 Setan Bucin
81 Kepercayaan
82 Tidak bisa memilih
83 Manja
84 Tua Nganbekan
85 Tinggalin Aja
86 Salah Apa?
87 Papa Larang
88 Aku Kecewa sama kamu
89 Bilang, ada apa?
90 Jangan Nangis!
91 Beda Keyakinan
92 Berhenti
93 Belum Rela
94 Anak Kita
95 Cepat dikit, perih tau!
96 Punya Stok!
97 Haruskah berakhir?
98 Calon mantu mu
99 Akhirnya Luluh
100 Bisa Jelasin
101 Cinta sepihak
102 Menerima Tawaran
103 Dunia nyata
104 Boleh Ditikung
105 Bocah Bau Kencur
106 Tinggalkan Dia!
107 Pacarnya Ketua OSIS
108 Terlalu Sakit
109 Bayi gede
110 Inpoo
111 Sejelas Harapan
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Rasa Penasaran
2
Bidadari kelas sebelah
3
Dingin tapi Nyegerin!
4
Beda dari Cewek Lain
5
Kesepakatan Rayhan
6
Jangan Usil
7
Muka Kusut
8
Dia Tidur?
9
Aneh
10
Apes Banget!
11
Permainan Baru Dimulai
12
BIG NO!!
13
Gue siapa?
14
Kesal
15
Jangan Lupa, Namaku!
16
Lupain, Jangan diingat
17
Salah Tingkah
18
Cowok Batu
19
Dasar Mesum
20
Menyerah atau berjuang
21
Tukang Ojek
22
Tidak Menyerah
23
Cari Angin
24
Pantes buat gue?
25
Belum Berakhir
26
Masih normal
27
Dokter Duda
28
Panggilan Alam
29
Mau Tanggung Jawab
30
Kalian pacaran
31
Diri sendiri dipuji
32
Cie Salting
33
Ternyata Disini
34
Sikap tak secantik namanya
35
Mandi Kembang
36
Izinkan Aku Mencintaimu
37
Senyumnya sangat Familiar
38
Terbayang wajahmu
39
Cuma Ilusi
40
Lebih dari Sahabat
41
Ale Saranghae!
42
Ungkapan Elena
43
Sangat Miris
44
Tengah Malam
45
Gelisah
46
Obat Kangen
47
Tak Selebar daun kelor
48
Terinfeksi Virus C
49
Reuni Mantan
50
Mencoba menerima?
51
Nessa ngambek
52
Lucu mirip orangnya
53
Dendam Elena
54
Ada apa
55
Bayangan Sesat
56
Gak suka Buaya
57
Sedang Jatuh Cinta
58
Modus sama calon istri
59
Ayang!!
60
Cuma ada satu
61
Temen?
62
Sabar, tunggu aku!
63
Jodohku mau nya dirimu
64
Hati yang Gundah
65
Boleh absen aja?
66
Tawaran perjodohan
67
Semangat Evan
68
Sehangat langit Senja
69
Diinterogasi Camer
70
Susah Dimengerti
71
Tekanan Batin
72
Evan Jujur
73
Ketos royal
74
Misi Penting
75
Pacaran atau lamaran
76
Kakak Ipar
77
Kita Pacaran Om!
78
Obat Kamu habis?
79
Genggamlah Tanganku
80
Setan Bucin
81
Kepercayaan
82
Tidak bisa memilih
83
Manja
84
Tua Nganbekan
85
Tinggalin Aja
86
Salah Apa?
87
Papa Larang
88
Aku Kecewa sama kamu
89
Bilang, ada apa?
90
Jangan Nangis!
91
Beda Keyakinan
92
Berhenti
93
Belum Rela
94
Anak Kita
95
Cepat dikit, perih tau!
96
Punya Stok!
97
Haruskah berakhir?
98
Calon mantu mu
99
Akhirnya Luluh
100
Bisa Jelasin
101
Cinta sepihak
102
Menerima Tawaran
103
Dunia nyata
104
Boleh Ditikung
105
Bocah Bau Kencur
106
Tinggalkan Dia!
107
Pacarnya Ketua OSIS
108
Terlalu Sakit
109
Bayi gede
110
Inpoo
111
Sejelas Harapan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!