Bab 3

Mendengar seseorang yang berteriak, Max begitu kaget dan spontan melempar ponselnya. 

"Lihatlah sekarang! Apa yang kau lakukan hingga berteriak seperti itu? Apa kau pikir tempat ini hutan?" Tanya Max dengan tatapan tajamnya tanpa sempat melihat ponselnya yang terjatuh di bawa sana.

"Kenapa Anda marah-marah? Lihatlah tangan kanan Anda dan segera lepaskan! Apa Anda akan membuat tempat ini menjadi lautan? Atau apa mungkin kaki Anda mati rasa hingga tak merasakan dinginnya air yang mengalir?" Tanya Bunga kesal, karena Max justru menyalahkannya.

Dengan cepat Max melihat di mana tangan kanannya. Tangan kanannya masih memencet tombol air dingin pada dispenser hingga gelas yang diletakkan di bawahnya penuh, bahkan sampai tumpah di lantai. "Pantas saja wanita itu kesal, melihat jika tempat ini sudah seperti kebanjiran," ucap Max dalam hati.

Max kemudian melihat arah bawahnya di mana ponsel itu tergeletak di lantai yang penuh genangan air. Dia mengambilnya dan mengibas-ngibaskan ponselnya yang mungkin kemasukkan air.

Tidak ingin disalahkan Max berkata, "Ini akibat atas apa yang kamu lakukan tadi, membuat ponselku jatuh dan basah seperti ini!" Ucap Max ketus.

"Kenapa Anda menyalahkanku? Anda juga sama-sama bersalah karena membuat tempat ini kebanjiran, lagian aneh sekali, masa Anda tidak merasa kakinya basah," kata Bunga tidak kalah ketus.

"Minggir! Biar saya bersihkan," tambah Bunga dan akan mendekat ke arah Max.

"Berhenti disitu dan jangan cari masalah! Apa kau sengaja ingin mencelakai anakku?" Marah Max mendengar Bunga akan membersihkan lantai yang penuh dengan air. "Apa dia tidak berpikir bagaimana kalau dia justru terpeleset dan jatuh, dan itu bisa membahayakan anakku? Ucap Max dalam hati menatap Bunga tajam.

Bunga yang dilarang Max dan bahkan dituduh sengaja mencelakai anak mereka tidak terima. "Ya sudah Anda bersihkan semua itu! Dan harus bersih seperti semula, hingga tidak ada lagi genangan air yang tersisa!" Perintah Bunga kemudian berlalu pergi meninggalkan Max sendiri yang terdiam di tempatnya.

"Kenapa dia jadi memerintahku? Memangnya dia siapa?" Kesal Max. Kemudian dia menegakkan badannya dan berkacak pinggang. "Ya sudah Anda bersihkan semua itu! Dan harus bersih seperti semula, hingga tidak ada lagi genangan air yang tersisa," ucap Max menirukan ucapan Bunga dengan suara yang dibuat-buat.

Max kemudian mengambil alat kebersihan untuk membersihkan kekacauan yang dibuatnya. "Belum ada sehari tinggal bersama, tapi aku sudah menderita," gumamnya.

Kemudian Max tampak berpikir, "Tunggu kenapa jadi aku yang seperti korban kekerasan dalam rumah tangga?" Tanyanya pada diri sendiri.

"Aku harus secepatnya menyelesaikan ini, sebentar lagi makanannya pasti sampai, aku sudah sangat lapar" Max kemudian segera membersihkan lantai itu.

**

Sementara Bunga yang mendengar bel berbunyi segera membukakan pintu. "Ya, tunggu sebentar!" Teriak Bunga.

Begitu membuka pintu ternyata jasa pengantar makanan. "Terima kasih," ucap Bunga menerima makanan itu, lalu kembali menutup pintu, dan melangkahkan kakinya membawa makanan tersebut kemeja makan.

Sambil berjalan Bunga menghirup aroma makanan yang dibawanya. "Hmm, sepertinya nasi goreng, baunya harum, pasti enak!" Katanya kemudian melangkah cepat agar sampai di dapur.

Melihat nasi gorengnya ada 2, Bunga tersenyum, "Apa dia juga memesankan makanan ini untukku?"

Begitu sampai di meja makan, Bunga melihat suaminya masih mengepel lantai. Kasihan sebenarnya, tapi Bunga berusaha mengacuhkannya, "Salah sendiri tidak mau dibantu," gumam Bunga sambil mengeluarkan makanan dari kantong plastik.

"Belum selesai?" Tanya Bunga pada akhirnya melihat suaminya yang masih berkutat dengan alat kebersihan.

"Hmm, belum sebentar lagi," jawab Max masih fokus dengan kegiatannya. Apa tadi ada orang?" Tanyanya tanpa mengalihkan pandangan dari kain pel.

"Iya, pengantar makanan," ucap Bunga. "Hmm, I..ini makanannya ada dua apa yang satu untukku?" Tanya Bunga sedikit ragu.

"Iya satu untukmu," jawab Max yang seketika membuat senyum lebar terukir di wajahnya. Kemudian Max berhenti sebentar melihat ke arah Bunga yang tersenyum, kemudian berkata, "Salah maksudku itu bukan untukmu, tapi untuk anakku, kamu jangan senang dulu."

Bunga langsung menghentikan kegiatannya yang sedang memindahkan nasi goreng itu ke atas piring, tapi tak lama, dia mengedikkan kedua bahunya. "Untukku maupun untuk anakku, bukannya sama saja, bukankah ujung-ujungnya aku juga yang makan," gumamnya kemudian menyendokkan nasi goreng itu dan memasukkan ke dalam mulutnya yang sedari tadi tidak sabar ingin menyantap makanan yang ada di depannya. Bunga mengunyah makanan itu suap demi suap sampai tandas. 

Max mendekat dan membawa dua gelas air putih, "Sudah habis?" Tanyanya.

"Iya, ini punyamu," kata Bunga menyodorkan piring yang berisi nasi goreng satunya yang tadi juga dituangkannya.

"Hmm, makasih," ucap Max dan kemudian Max menyuap makanan yang kini sudah di hadapannya. Baru satu suap Max sudah mengibas-ngibaskan mulutnya yang terasa panas merasakan sensasi yang begitu pedas dari nasi goreng yang baru masuk ke mulutnya. Bahkan wajahnya kini langsung memerah, menandakan begitu pedasnya makanan itu, bahkan di sudut matanya tampak mengeluarkan air mata.

Bunga heran melihat suaminya, dia belum membaca situasi yang terjadi pada suaminya. Dia yang sudah selesai menyantap makanannya, meraih air putih yang tadi di ambil Max dan hendak meminumnya.

"Hah! hah! Pedas sekali," katanya kemudian langsung meneguk air putih di atas meja yang tadi dibawanya. Masih terasa pedas, Max merebut air yang ada di tangan Bunga dan kemudian meneguknya hingga tandas, membuat Bunga tidak jadi meminumnya.

"Hah pedas" Max bangun dan mengambil air dari dispenser, karena begitu tidak sabar menunggu air mengalir dari dispenser. Max pun ke arah wastafel, menyalakan keran air dan meminum air itu tapi rasa pedas yang menjalar di lidahnya belum juga berkurang. 

Bunga hanya geleng-geleng kepala dan menahan tawa melihat apa yang suaminya lakukan.

Kemudian Bunga pun bangun dari duduknya dan menyerahkan segelas air putih yang baru saja diambilnya.

Max pun menerimanya tanpa banyak kata, beberapa detik kemudian Max menyemburkan minumannya, "Hah Panas sekali, apa kau sengaja mengerjaiku? Pertama yang kumakan ini seharusnya milikmu. Kenapa bisa tertukar seperti ini? Dan terus apa ini? Kau sengaja membuat lidahku terbakar dengan memberikan air panas ini? " Tanya Max kesal.

"Hei aku memang sengaja memakan makanan yang tidak pedas ini, tapi bukan berarti aku sengaja untuk mengerjaimu, karena aku tidak tahu jika ternyata yang aku makan milikmu," ucap Bunga tanpa merasa bersalah sudah membuat suaminya seperti itu hingga meminum air mentah dari keran dan sudah dipastikan jika saat ini mungkin perut suaminya sudah kembung karena kebanyakan minum. "Dan yang benar itu aku memberimu air putih hangat bukan air panas, itu pun agar rasa pedas yang kau rasakan berkurang," tambah Bunga menjelaskan.

"Tunggu, kenapa rasa pedasnya jadi hilang?" Tanya Max yang baru menyadari bahwa dirinya tidak merasa kepedasan lagi.

"Itu karena kau meminum air hangat yang tadi kuberi," jawab Bunga merasa bangga karena sudah berhasil menghilangkan rasa pedas yang suaminya tadi rasakan.

"Hei Anda mau kemana? Kenapa makanannya tidak dihabiskan?" Tanya Bunga yang melihat Max justru pergi meninggalkannya.

"Untukmu saja, nafsu makanku sudah hilang karena mu," kata Max sambil berlalu dari tempat itu.

"Ya sudah, kenapa tidak dari tadi saja mengatakan makanan ini untukku semua, kebetulan sekali aku memang masih lapar," kata Bunga kemudian menghabiskan makanan yang tadi Max makan.

Terpopuler

Comments

Amel_

Amel_

bagus bunga jd cewek jgn cengeng harus tangguh

2022-01-27

3

Tetty Permata Mawiney

Tetty Permata Mawiney

🤣🤣🤣🤣🤣😂😂😂 ngakak bgt thorrr

2022-01-23

0

Mirwani Adwa Azizah

Mirwani Adwa Azizah

hahaha.. absen MaxBunga... lanjut.. seru kayaknya

2022-01-22

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 106 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!