Di kelas Tiara, hanya ada dua orang lelaki. Sisanya murid perempuan. Tiara berfikir tentang cowo yang dimaksud Rina tadi. Ia melihat lihat kedua wajah cowok di kelasnya. Hmm, Tiara tidak tau yang mana diantara mereka berdua yang lebih tampan.
Oh, untuk pembelajaran hari ini, hanya berupa menulis judul judul materi biologi semester satu. Buku paket belum dibagikan.
Sekarang sudah pukul 08.59. Satu menit lagi bel istirahat berbunyi. Selama di kelas tadi, tentu saja, Tiara hanya adu tatapan tajam dengan cewek sok keras yang bernama Teressa itu.
Kringgg!!
Lonceng waktu istirahat pun berbunyi. Tiara hanya diam di tempat. Dia melihat siswi siswi di kelasnya segera keluar kelas, dengan circle mereka masing masing. Tiara tidak mungkin tiba tiba bergabung dengan dan langsung sok asik dengan circle mereka kan?
Tak berapa lama kemudian, ada seorang cewek berambut agak keriting, kucir satu. Tiara ingat nama nya adalah Fina.
"Hai, Tiara. Mau temenin aku jajan di kantin gak?"
Tanya cewek itu dengan senyum manisnya .
"Ngg, oke"
Setelahnya, Tiara dan cewek yang bernama Fina itu segera keluar kelas. Mereka berdua turun menuju lantai satu, tempat dimana kantin berada .
Tiara melihat kantin cukup penuh. Kantin Arison terdiri dari tiga lantai, dan saat ini ketiga lantai tersebut cukup penuh. Kantin ini memang sudah seperti restoran mewah, menurut Tiara.
Setiap meja dan kursi disini sangat bersih tanpa coret coretan, dan bentuknya seperti meja KFC, bukan seperti meja murid.
Dan menu disini, ada nasi goreng, bakso, salad, burger, hingga pizza. Fina hanya membeli Snack kecil, lalu mereka berdua pun keluar dari kantin.
"Oh iya, kamu udah liat liat semua lapangan di sekolah ini belum?"
Tanya Fina , Tiara menjawab dengan gelengan.
"Ohh, kalo gitu, kita jalan jalan keliling sekolah ini sekarang! Ayo!"
Ujar Fina begitu semangat, dan menggandeng tangan Tiara. Tiara hanya mengangguk angguk saja.
Fina membawa Tiara ke daerah belakang gedung. Daerah belakang gedung utama ini bisa dimasuki melalui daerah loker lantai satu. Di daerah loker itu lah, yang menghubungkan antara daerah halaman depan sekolah, dengan halaman belakang sekolah.
Dan halaman belakang sekolah bisa dilihat dari jendela di kelas masing masing.
Tiara tentu baru pertama kalinya kesini. Di halaman belakang ini, semua isinya ialah jenis lapangan yang berbeda beda. Yang pertama kali di tampakkan setelah melewati area loker ini ialah lapangan basket.
Tiara melihat lapangan basket ini sedang kosong, hanya ada beberapa siswi yang duduk duduk di bangku penonton.
Kemudian mereka berjalan lebih jauh, terpampang empat buah lapangan badminton. Ada juga gedung lapangan futsal. Tiara dan Fina berjalan mendekati gedung futsal, karena terlihat berisik di dalam sana.
"Eh, Tiara. Kita liat liat ke gedung futsal yuk!"
Ajak Fina, Tiara segera mengangguk setuju.
Mereka berjalan ke arah gedung futsal yang berjarak sekitar 20 meter dari mereka. Mereka menuju area depan. Di area depan, terlihat dua pintu yang salah satunya tertutup. Didepan pintu itu, ada tiga buah anak tangga.
Tiara dan Fina pelan pelan berjalan menuju ke arah pintu tersebut. Mereka mengintip sedikit ke dalam pintu untuk melihat kejadian yang ada di dalam sana.
Di dalam sana, ternyata ada ramai siswa dan siswi yang bersorak di bangku penonton. Hmm, sepertinya sedang ada pertandingan. Tiara baru saja menyentuh pintu yang tengah tertutup didepannya.
Tapi tiba tiba, pintu itu tiba tiba terbuka, dan muncul seorang lelaki yang berlari cepat keluar dari sana , Spontan lelaki itu menabrak Tiara karena Tiara tidak sempat menghindar .
Bug!
Tiara pun jatuh tersungkur ke belakang. Telapak tangannya berpasir dan juga terluka karena ia menggunakan telapak tangannya ketika menahan beban tubuhnya saat jatuh.
Tiara segera bangkit berdiri sebelum lelaki yang menabraknya tadi sempat membantunya.
"Ohh, maafkan aku ya. Aku yang salah karena keluar masuk pintu sembarangan. Maafkan aku ya"
Ujar lelaki tadi menghampiri Tiara.
Tiara tidak segera menjawab, hanya fokus membersihkan roknya dari pasir. Tapi pandangan Tiara beralih ketika lelaki itu tiba tiba menggenggam telapak tangannya, lalu meneliti luka di telapak tangan Tiara.
Tiara langsung menarik tangannya cepat dari genggaman lelaki itu.
"Mau ngapain kamu?"
Tanya Tiara tidak santai, sementara lelaki itu mengernyit heran.
"Mau liat luka kamu lah"
Ujar lelaki itu . Tiara sejenak terpesona dengan wajah lelaki ini. Kulit putih, bersih tanpa jerawat, rambut agak ikal, hidung mancung, alis tebal, pahatan yang bagus. Kemudian, Tiara melirik ke arah name tag lelaki didepannya ini. Arsenio..
"Sakit ya? Mau aku obatin?"
Tanya lelaki itu, membuat Tiara menggeleng cepat.
"Ya udah deh. Sekali lagi, aku minta maaf ya. Kalau kamu butuh obat, atau yang lain, kamu bisa bilang ke aku, di kelas 12 IPS 1. Oke?"
Ujar lelaki itu dengan senyum kecil, Tiara hanya mengangguk angguk saja, seperti biasa .
Sementara itu, dari dalam pintu gedung futsal tadi, terlihat Teressa yang mengintip adegan mereka berdua dengan wajah penuh kekesalan.
*
Sebelum waktu istirahat sempat berakhir, Tiara pergi ke kantin sebentar untuk membeli pembalut luka berukuran kecil. Telapak tangannya hingga bagian jarinya tergesek banyak pasir, dan darah yang keluar cukup banyak sehingga akan mengganggunya menulis.
"Tiara, kalau kamu gak kuat, kalo tangan kamu masih sakit, bisa minta izin ke ibu. Pasti kamu susah nulis kan?"
Ujar Fina yang tengah berdiri di sebelah bangku Tiara. Mereka berdua sedang berada di dalam kelas mereka.
"Enggak kok, udah gak sakit"
Ujar Tiara setelah selesai membalut luka telapak tangannya .
Kringg!!
Lonceng menandakan waktu istirahat telah habis kini berbunyi. Semua siswa kembali ke kelas mereka masing masing.
Bu Sarah pun kembali memasuki kelas setelah ke sepuluh murid 12 IPA 1 sudah memasuki kelas .
"Baiklah anak anak, kita akan melanjutkan catatan materi pertama kita tentang biologi"
Ujar Bu Sarah sambil mengambil spidol yang ada diatas mejanya.
"Oh iya, sebelumnya, saya mau informasikan untuk Tiara. Tiara, kamu sebagai anak baru, ketika pulang sekolah nanti, kamu harus mengikuti masa pengenalan sekolah ya, hanya 10 menit saja. Nanti pas sudah bel pulang sekolah, kamu jangan langsung pulang, temui saya dulu di kantor guru. Untuk hari pertama kamu dalam masa pengenalan sekolah ini, saya yang akan akan membimbing kamu"
Ujar Bu Sarah, dan Tiara langsung mengangguk faham.
"Baik buk"
*
Ketika sudah bel pulang sekolah, Tiara keluar dari kelas. Sesuai dengan perintah wali kelasnya, Tiara pun segera ke kantor guru untuk menemui Bu Sarah.
Masa pengenalan sekolah, awalnya Tiara fikir ia akan digabungkan dengan siswa baru yang baru masuk kelas 10 di sekolah ini, ternyata tidak. Kali ini, Tiara hanya diberikan peta sekolah, nama nama guru hingga kepala sekolah, dan jenis jenis buku paket untuk kelas 12 IPA. Itu saja.
Setelah selesai masa pengenalan sekolah tersebut, Tiara segera keluar dari kantor guru. Tiara melihat halaman sekolah sudah sepi, karena para murid memang sudah pulang sejak 10 menit yang lalu.
Benar benar sepi, yang tersisa hanya para guru yang berada di kantor guru, Tiara tidak melihat adanya siswa lagi di sini.
Tiara kemudian berjalan keluar pagar utama sekolah. Di depan pagar utama juga sepi, yang terlihat disini hanya pak satpam.
Saat baru saja Tiara hendak berjalan ke arah jalanan besar untuk mencari angkot, tiba tiba muncul sepeda motor besar dengan seorang lelaki berhelm hitam yang mengendarainya. Motor itu muncul dari arah sebaliknya dari jalanan besar.
Dan motor itu mendekat ke arah Tiara, membuat Tiara berhenti berjalan dan menoleh ke arah si pemilik motor yang kini berada di sebelah Tiara, masih berada diatas motornya.
Lelaki itu membuka helm nya, dan ternyata lelaki itu ialah Arsenio, lelaki yang menabrak Tiara saat di gedung futsal tadi.
"Permisi, boleh bantuin aku gak?"
Tanya lelaki itu, membuat Tiara keheranan .
"Bantu apa?"
"Pura pura jadi pacar aku selama 1 menit , aku cuma minta itu doang kok, pliss.. mau ya.."
Tiara mengernyitkan dahi heran dengan jawaban lelaki itu.
Pura pura jadi pacarnya ?
Tiara tidak pernah melakukan ini sebelumnya. Tiara juga tak pernah berpacaran .
"Ng.. untuk apa?"
Tanya Tiara .
"Itu disana... di area parkir.. ada orang gila yang ngejar ngejar aku. Perempuan gila itu minta aku jadi pacarnya. Serem banget sumpah. Makanya aku minta kamu pura pura jadi pacar aku, supaya perempuan itu berhenti ngejar"
Jawab Arsenio dengan muka agak panik sambil menunjuk nunjuk kearah jalan kecil menuju area parkir Arison.
Tiara melihat ke arah yang ditunjuk Arsenio sambil memicingkan mata. Hmm.. tidak ada siapa siapa yang muncul dari sana.
"Ga ada siapa siapa tuh?"
Ujar Tiara pada Arsenio.
"Orang gilanya itu pasti lagi nyariin aku di area parkir, makanya dia belum kesini. Ntar juga kesini. Makanya, buruan kita pura pura pacaran, jadi kalo pun dia .."
"Iya iya, gimana caranya?"
Tiara memotong perkataan Arsenio sebelum Arsenio selesai dengan perkataannya.
"Caranya dengan kamu pura pura pulang bareng aku"
Jawaban Arsenio membuat Tiara berfikir dua kali. Ibunya pasti akan menghajarnya kalau ketahuan pulang bareng cowok. Dengan saudara cowoknya saja tidak diizinkan, apalagi dengan cowok yang tidak ada hubungan darah seperti Arsenio.
Tiara hanya pernah di bonceng ayahnya, tidak pernah ada lelaki lain yang memboncengnya .
"Aku ga mau"
Jawab Tiara datar, sementara Arsenio terlihat memasang wajah bingung.
"Hmm, kayaknya aku tau alasannya kenapa"
Ujar Arsenio.
"Kalo enggak gini aja, aku nganter kamu sampe ke jalan besar itu aja, ga sampe ke rumah kamu. Cukup sampe jalan besar itu. Mau ya?"
Lanjut Arsenio dengan memasang wajah memohon.
"Kenapa gak sama cewek lain aja?"
Tanya Tiara.
"Ya kan kamu liat sendiri, siswa siswi disini udah pada pulang semua. Yang tersisa cuma satpam. Masa iya pak satpam aku ajak pura pura pacaran? Boleh ya boleh ya.."
Arsenio berujar dengan nada mendesak , terdengar seperti anak kecil yang merengek. Tiara menghela nafas, lalu segera naik ke sepeda motor itu dan duduk di belakang Arsenio .
"Makasih ya.."
Ujar Arsenio dengan sangat pelan, sehingga Tiara tidak dapat mendengarnya.
Arsenio memakai helm nya dan segera menyalakan kembali motornya. Sebelum ia melajukan motornya, ia sekilas melihat ke arah belakang.
Karena Arsenio melihat ke arah belakang, Tiara pun juga ikut melihat kebelakang.
Ada seorang cewek berambut lurus panjang dari area parkir, berlari ke arah mereka dengan kencang..
"Tuh orang gilanya udah muncul!"
Ujar Arsenio, lalu segera melajukan motornya. Tiara cukup tersentak dengan kelajuan motor yang baru saja dinyalakan Arsenio.
"Arsenio!!"
Terdengar suara cewek tadi dari arah belakang mereka, sementara Arsenio tetap melajukan motornya. Tiara sedikit panik dan kebingungan.
Saat motor ini masih sedang melaju, Tiara sekilas melihat lagi ke arah belakangnya. Cewek yang mengejar mereka itu berlari semakin dekat. Dan Tiara baru menyadari bahwa, cewek itu ternyata adalah Teressa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
diksiblowing
mampir baca ya...
2022-05-22
1
lazy
tiba-tibanya double thor
2022-05-14
0
Maminya Nathania Bortum
sampe disini saya rasa karyanya bagus
semangatlah thor
2022-04-23
0