Pembulian pertama

Argh!

Arsenio ternyata benar benar serius membawa Tiara ke kantor guru untuk dihukum. Awalnya Tiara berfikir Arsenio hanya main main saja. Dan ketika Tiara memasuki ruang guru, ternyata memang benar kalau Arsenio adalah ketua OSIS!

Kalau dilihat dari sikapnya, Arsenio itu lelaki yang agak kekanakan, dan ceroboh. Dan bagaimana bisa lelaki ini bisa jadi ketua OSIS?

"Ya udah, sekarang kamu bisa masuk kelas"

Ujar Arsenio pada Tiara setelah mereka berdua keluar dari kantor guru. Tiara hanya mengangguk.

Di kantor guru tadi, Tiara ditanya tanyai tentang mengapa ia terlambat, atributnya mana, itu saja. Tiara bersyukur ia Ternyata tidak dihukum keliling lapangan atau bersihkan toilet.

Pukul 08.37, Tiara berjalan memasuki kelasnya. Ia mengambil nafas dalam sebelum masuk kelas. Ada banyak masalah yang harus ia hadapi hari ini. Pertama, karena terlambat dan masalah atribut. Yang kedua, masalah dengan Teressa semalam.

Tiara melangkahkan kakinya untuk memasuki pintu kelas, dan seperti yang sudah Tiara duga, para murid sekelasnya memandang nya dengan sinis, apalagi Teressa.

Untungnya Bu Sarah belum masuk, jadi ia tak dapat hukuman tambahan

"Oo, ini yang sengaja terlambat supaya dicegat Arsenio, iya?"

Tiara menoleh cepat ke arah Teressa, manusia yang barusan bicara tadi.

"Apa maksud kamu?"

Tanya Tiara sambil berjalan santai ke arah bangkunya.

Hadeh, ikut masuk drama lagi ni aku, ujar Tiara dalam hati.

"Pura pura gak tau kamu!"

Sekarang Teressa berkata dengan suara yang lebih keras, membuat seluruh pandangan murid sekelas tertuju ke arahnya.

Tiara hanya menghela nafas kasar, lalu memilih untuk diam saja. Untuk mengabaikan ocehan Teressa yang lebih panjang, Tiara mengambil buku tulis didalam tasnya, dan pura pura menulis sesuatu seakan dia sedang sibuk.

"Heh! Kamu denger kan?!"

Teriak Tiara lagi.

"Aku ga ngerti kami ngomong apa. Intinya, aku terlambat ya karena memang aku telat bangun, bukan karena mau dicegat cowok itu"

Jawab Tiara tegas, dan memang kenyataannya begitu.

"Aku ga percaya"

Ujar Teressa dengan wajah penuh kesal. Tiara hanya mengabaikannya.

Tok! Tok! Tok!

Pintu kelas diketuk, dan masuk lah Bu Sarah ke dalam kelas. Seluruh murid di dalam kelas, termasuk Tiara dan Teressa, segera kembali ke bangku mereka masing masing.

Awas aja lu Tiara, tunggu nanti pas istirahat, gumam Teressa .

*

Pukul 09.00, waktu istirahat tiba. Seluruh siswa kelas 12 IPA 1 segera keluar dari kelas masing masing, termasuk Tiara. Tiara hanya berjalan sendirian di halaman sekolah, tanpa teman, tanpa uang jajan.

Ketika Tiara melewati kantor guru, seorang guru yang tak dikenal Tiara memanggil dirinya. Tiara langsung menghampiri guru wanita tersebut.

"Nak, tolong bantuin ibu nyusun buku buku tulis anak kelas 10 ini ya, bantuin susun ke rak buku"

Ujar guru itu, dan Tiara segera mematuhinya.

Ya, biasanya murid yang terlihat sedang tidak sibuk, akan diminta guru untuk membantu sesuatu.

Tiara segera memasuki kantor guru ( ini ke tiga kalinya ia masuk ). Ia membantu Bu guru itu untuk menyusun buku, selama 10 menit.

Setelah pekerjaan Tiara selesai, ia keluar dari kantor guru, dan guru wanita untuk mengucapkan terimakasih.

"Tiara!"

Baru saja Tiara menarik nafas lega karena pekerjaannya sudah selesai, tiba tiba terlihat seseorang berlari ke arah Tiara dengan terburu buru dan dengan wajah panik.

Itu Fina.

Apa yang membuatnya terburu buru?

"Tiara, ng.. maaf ganggu kamu. Ada hal buruk.."

Ujar Fina pelan, Tiara mengernyitkan dahi bingung.

"Itu.. coba kamu ke halaman belakang sekolah, liat ke mading paling besar"

Lanjut Fina. Tiara sendiri mulai gereget karena Fina terlihat begitu takut untuk memberi tau intinya.

Tanpa bertanya lagi, Tiara langsung saja bergegas menuju halaman belakang sekolah. Setelah melewati area loker yang sangat sepi, Tiara melambatkan laju larinya dan melihat sekeliling.

Tiara sudah sampai dihalaman belakang sekolah, tapi halaman belakang ini luasnya 5 kali gedung Arison, sehingga Tiara tidak bisa melihat mading mana yang dimaksud Fina.

"Ikut aku, Tiara"

Tiba tiba Fina sudah ada disamping Tiara, dan Tiara segera saja mengikuti Fina.

Mereka berdua menuju area dibelakang gedung futsal. Di belakang gedung futsal, ada aula yang luasnya sekitar 3x5 meter.

Tiara melihat ada kerumunan di depan aula itu, dan kerumunan itu menutupi dinding depan aula sanking ramainya.

Tiara segera melewati kerumunan itu, untuk melihat apa yang sebenarnya tengah mereka lihat.

Ternyata di dinding aula itu, terdapat sebuah mading besar. Tiara membulatkan mata ketika melihat foto foto dirinya dan Arsenio di tempelkan disitu, dan hampir memenuhi seluruh sisi mading .

Foto Tiara saat pegangan tangan dengan Arsenio, hingga saat dibonceng Arsenio. Tiara juga melihat foto berupa editan, dimana foto tersebut berisi gambar Tiara dan Arsenio menikah.

Ulah siapa ini?

Tiara sangat ingat saat dia pulang dari masa pengenalan sekolah semalam. Saat itu, halaman sekolah dan luar sekolah sudah sangat sepi, bahkan guru guru pun sebagian sudah pulang.

Tiara hanya berboncengan dengan Arsenio selama .. 30 detik!

Dalam keadaan yang sepi itu, dan masa sesingkat itu, ternyata ada yang diam diam memotret mereka? Tapi, siapa?

"Eh, bukannya nih cewek orang yang foto ini ya?"

Tanya seorang cowok yang tidak Tiara kenal . Cowok itu bertanya kepada temannya sambil menunjuk Tiara.

"Eh, iya dia orangnya"

"Hebat banget, anak baru udah bisa pegangan tangan sama Arsen"

"Kamu kok bisa boncengan sama Arsen gimana ceritanya?"

Telinga Tiara terasa gatal mendengar pertanyaan pertanyaan siswi disekitarnya. Tiara dengan panik segera keluar dari kerumunan, tapi..

Bug!

Tiara sempat terjatuh karena ada baru saja ada seseorang yang menjulurkan kakinya ketika Tiara berlari.

Ketika Tiara bangkit, Tiara menoleh ke sampingnya, ada Teressa yang tersenyum penuh kemenangan .

Ya, memang Teressa lah yang membuat Tiara jatuh tadi.

Tiara hanya menatapnya dengan malas, dan memilih pergi dari sana.

"Hei! Kamu udah liat foto foto pernikahan kamu sama Arsen di Mading?"

Tanya Teressa sambil terkekeh, Tiara berbalik badan menghadap gadis itu.

"Itu ulahmu?"

Tanya Tiara , membuat Teressa kembali terkekeh.

"Enak aja lu bilang gitu. Mana tau gua itu ulah siapa"

Jawab Teressa. Tanpa berkata apa apa lagi, Tiara segera pergi dari sana, mengabaikan para siswa yang membicarakannya Tiara di area aula.

Tiara kini hendak mencari Arsenio, tapi ia tidak tau lelaki itu kelas berapa dan dimana . Jadi, ia hanya pergi kembali ke kelas dengan wajah penuh kekesalan.

Ketika ia sudah sampai didalam kelasnya yang masih kosong, kemudian ia memeriksa ponselnya. Ia membuka grup di WhatsApp yang berjudul ' Kelas IPA 😎 '. Di grup ini, sudah ada 99+ notifikasi. Dan ternyata benar, mereka kini tengah membicarakan tentang Mading itu .

Tiara malas membaca semuanya. Kemudian, Tiara berfikir dan menerka nerka siapa yang memotret semua itu. Teressa? Seperti nya tidak.

Terpopuler

Comments

Maminya Nathania Bortum

Maminya Nathania Bortum

hadir y thor

2022-04-26

0

Aris Pujiono

Aris Pujiono

aku gak suka nie kalau ada yang bully

2022-03-22

0

Ig : @smiling_srn27 🎀

Ig : @smiling_srn27 🎀

lanjut nanti thor, semangat 💪🏻

2022-02-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!