Kesedihan Andini

Gelap

Langit siang yang rasanya sangat gelap

Memaksakan diri untuk menerima kenyataan

Memaksakan diri untuk berada di titik bukan harapan

Hilang

Haruskah hilang semua harapan dan impian

Akankah bisa tuk tetap ku lewati

"Jangan menangis nak." Ucap Sinta kepada Andini yang sedang menangis di pojok kursi tunggu.

"Ma. Apa yang harus aku lakukan?" Andini yang sedang merangkul mamanya dan lansung memeluknya dengan rasa sedih yang bertubi.

"Keputusanmu sudah benar nak." Jawab Sinta meyakinkan anaknya itu.

"Bagaimana dengan Kevin? Bagaimana dengan impian dan kerjaan yang akan menungguku?" Celetuk Andini menjelaskan berharap mamanya mengerti dengan apa yang tengah ia rasakan saat ini.

"Percayalah nak. Semuanya adalah yang terbaik untukmu. Kegagalan mu hari ini akan menjadi kesuksesan terhebat nantinya nak." Jelas mama kepada anaknya itu.

"Aku bingung ma."

"Mama mengerti nak. Ini demi ayahmu."

Andini yang terus menangis dalam pelukan mamanya itu seolah dunianya kian hilang. Dia sungguh tak tega melihat ayahnya terbaring sakit seperti itu.

Apalagi setelah dokter mengatakan bahwa umur Ayahnya sudah tidak lama lagi.

Mendengar saja seakan dunianya sudah hilang apalagi nanti ketika ucapan dokter itu benar takdir dari Allah. Akankah Andini akan siap dengan semuanya.

***

"Assalamualaikum." Rina dan Rasya kini berada di depan pintu rumah sakit tempat Zidan di rawat.

"Waalaikumussalam. Masuklah!" Jawab Andini.

"Bagaimana keadaan ayah kamu Andini?"

"Masih seperti itu Ibu" Jawab Andini dengan raut wajah yang sangat sedih.

"Bersabarlah Nak! Doakan kesembuhan Ayahmu!"

"Terima kasih Bu" Jawab Andini kepada Rina yang tengah duduk disampingnya didalam ruangan ayahnya di rawat.

"Begini Sin. Kami kesini sesuai permintaan ayahnya Andini. Kami kesini mau melamar Andini sebagai menantu dan istri dari Rasya"

"Alhamdulillah. Semoga ini menjadi awal yang lebih baik. Kami sudah menerima lamaran ini. Benar kan nak." Ucap Sinta dan bertanya singkat kepada Andini.

Andini yang tiada menjawab satu katapun dia hanya mengangguk pelan mengiyakan.

"Tapi jika boleh meminta pernikahannya Andini dan nak Rasya kita adakan di rumah sakit bagaimana Rin." Ucap Sinta.

"Bagaimana Nak?" Tanya Rina kepada Anaknya itu.

"Dimana baiknya saja Ibu." Jawab Rasya membuat Andini memikirkan hal yang tak sewajarnya.

'Ngarep banget sih tu cowok menikah cepat apalagi dengan aku. Dasar. Awas saja nanti. Kamu tidak akan bertemu dengan namanya bahagia.' Celetuk Andini dalam hatinya.

'Ya allah semoga aku bisa menjadi jalan untuk hidayahnya nanti. Berilah aku kekuatan.' Doa Rasya dalam hatinya.

Semuanya berjalan dengan lancar persiapan untuk menikah. Mulai dari mencarikan dress pengantin dan kemejanya. meskipun memilih pakaian untuk akad hanya Sinta dan Rina tanpa diikuti oleh Andini maupun Rasya.

Andini yang memang karena terpaksa namun tidak dengan Rasya. Rasya yang tidak ikut memilih karena alasannya itu sedang ada kegiatan yang akan ia bawakan di masjid tempat biasanya ia membawa pengajian. Sedikit meminta izin kepada pihak rumah sakit untuk memberikan izin menikah disini di dalam ruangan Zidan yang tertidur lemah dan meminta izin agar dapat memberi dekorasi sedikit kepada kamar tersebut. Yang sebelumnya banyak sekali insiden untuk itu namun tetap mereka usahakan dan akhirnya pihak rumah sakit pun menyetujui rencana kedua belah keluarga tersebut.

Andini yang terus saja dengan rasa frustasinya meratapi nasib yang sama sekali bukan keinginannya. Akankah ia mampu menjalani hidupnya menikah dengan pria seperti itu yang sama sekali bukan idamannya.

'Kevin.' Lirihnya dalam hati.

'Semoga kelak kamu mengerti keputusan ini bukan ingin aku. Aku tetap mencintaimu Kev. Semoga nanti masih bisa bersama. Maafkan aku karena telah mengambil jalan ini. Ini demi keinginan Ayah yang hanya dengan cara ini ayah bisa kembali pulih untuk tidak membebani pikiran Ayah. Aku sayang Ayah aku juga sayang kamu Kevin.' Rintihan Hati Andini yang terus dan selalu mengusik perasaannya. Membuatnya semakin lemah tidak berdaya. Sesekali diiringi dengan tangisan nestapa.

"In syaa allah keputusan kamu ini yang terbaik." Ucap seseorang dari belakang.

"Tau apa anda tentang itu."

"Semoga kelak kamu mengerti maksud dari Ayah dan keluargamu menjodohkan kita." Ucap Rasya terus menundukkan pandangannya.

"Tidak perlu anda bicara seperti itu. Ini ingin anda bukan? Anda sengaja menerima permintaan mereka untuk menyiksa saya." Tanya Andini geram.

"Saya akan menikahi kamu dengan menjaga amanat dari Ibu saya dan Mama juga Ayah kamu Andini."

"Anda tidak tau tentang menikah tanpa cinta. Karena anda tidak pernah merasakannya. Jangankan merasakannya melihat gadis saja entah anda pernah apa tidak sama sekali." Ledek Andini.

"Rasulullah S.A.W bersabda: Pandangan mata itu merupakan panah beracun dari panah Iblis. Barang siapa meninggalkannya karena takut Allah S.W.T, maka Allah memberinya keimanan yang mana ia akan memperoleh kemanisannya didalam hati." Ucap Rasya kemudian.

"Dasar anda pria sok alim." Teriaknya.

Tanpa respon Rasya terus melangkahkan kakinya meninggalkan Andini sendirian di ruang tunggu rumah sakit.

...Rasulullah S.A.W juga memperingatkan :...

...Artinya:...

...“Takutlah kalian terhadap fitnah dunia dan fitnah kaum wanita. Sebab permulaan fitnah yang menimpa bani Israil itu adalah kaum wanita.”...

Andini yang terus saja menyeletuk didalam hatinya itu berkata

'Bagaimana nanti dia menjadi suamiku? akankah tetap seperti itu? kenapa dia? kenapa harus dia? mengapa bisa dia?. mungkinkah rumah tangga kami akan seperti apa nantinya? hum entahlah.' Ucap Andini mengomel ngomel sesekali mengeluarkan ******* sesak pada nafasnya.

***

"Semoga nanti bisa berjalan lancar ya nak. Dan kamu mampu menjadi suami yang baik dan sholeh buat istrimu. Keluargamu diberi berkah oleh Allah SWT." Ucap Rina kepada Rasya anaknya.

"Doakan aku Ibu."

"Itu pasti anakku." Jawab Rina memeluk putranya itu.

"Kakak yakin akan menikahi perempuan seperti itu?" Tanya Rafki kepada Rasya seolah ia berat untuk melihatnya karena setelah melihat Andini meskipun hanya beberapa saat namun ada banyak kesalahan yang ia lihat dari Andini. Seolah ia tak ikhlas melihat kakaknya menikah dengan perempuan itu.

"In Syaa Allah Ki. Doakan kakak semoga mampu menjadi suaminya."

"Dengan gadis yang tidak punya etika seperti itu? apalagi kelihatannya ilmu tentang agamanya sangatlah minim kak. Dia hanya menjadi dosa bagi kakak nantinya?" Jelas Rafki lagi kepada Rasya.

"Jika Allah berkehendak hatinya nanti akan luluh bahkan bisa berubah sangat baik Ki. Percayalah atas kuasa Nya Ki. Kita hanya manusia biasa yang tidak bisa apa apa. Kakak akan berusaha semampu kakak untuk bisa meluruskan lagi langkahnya Ki."

"Sungguh mulia harapan kakak. Semoga nanti dia mampu menjadi istri yang sholehah untuk kakak." Ucap Rafki lagi.

"Aamiin." Semuanya mengaminkan ucapannya Rafki saat itu.

Terpopuler

Comments

Arias Binerkah

Arias Binerkah

ini bukan love bombing, hadir kak

2022-02-08

1

lihat semua
Episodes
1 Andini
2 Kepulangan Rasya
3 Berusaha Meyakinkan
4 Kedatangannya
5 Kesedihan Andini
6 Pernikahan
7 Pesan Terakhir
8 Putus Asa
9 Hidayah
10 Di genggamanmu
11 Datang Kembali
12 Jalan Ke Pondok
13 Hati yang Tersayat
14 Tidak Ada yang Mustahil
15 Anak
16 Kesedihan Sinta
17 Adopsi
18 Arumi Shesya Anastasya
19 Tangisan di Balik Cadar Arumi
20 Ziarah
21 Musibah
22 Rezeki
23 Marah
24 Lina Margaretha
25 Abdurrahman Kaisar
26 Kegagalan Lina
27 Hamil Tua
28 Kabar Gembira
29 Kecelakaan
30 Rafki yang Salah Tingkah
31 Siuman
32 Hamil Anak Ular
33 Jatuh Cinta
34 Rumah Sakit
35 Tiada Nafas
36 Dilema
37 Ketabahan Andini
38 Wilona Patah Hati
39 Lamaran
40 Ungkapan Perasaan Rafki
41 Kevin dan Andini
42 Keikhlasan Hati Wilona
43 Pernikahan itu
44 Lina
45 Klinik Wilona
46 Nasib yang Malang
47 Wisuda Arumi
48 Galfin Anjasmana
49 Kebahagiaan kian menyapa
50 Cucu
51 Liburan
52 Kecelakaan Maut
53 Ujian Berat
54 Amnesia
55 Kesedihan Arumi
56 Amerika
57 Aku Mencintaimu Mas
58 Alhamdulillah sembuh
59 Pulih
60 TPU
61 VISUAL KHAYALAN
62 Putri Duyung Ancol
63 Pernikahan kedua
64 Lomba renang
65 Dinner Romantis Calon Pasangan
66 Perasaan yang Terpendam
67 Kabar Bahagia
68 Kebahagiaan yang ganda
69 Will You Marry Me
70 Fitting baju pengantin
71 Persiapan
72 Akad Pernikahan Wilona dan Galfin
73 Persiapan menantikan kelahiran.
74 Lina Lahiran
75 Lupa tanpa sengaja
76 Lupa tanpa sengaja
77 Lupa tanpa sengaja
78 Menunggu kelahiran
79 Wedding Anniversary
80 Putri Kembar
81 Anak kandung
82 ASI
83 Alesha vs Allana
84 Kaisar dan Arumi
85 Promosi ONE DAY
86 Ucapan Terima Kasih & Promosi
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Andini
2
Kepulangan Rasya
3
Berusaha Meyakinkan
4
Kedatangannya
5
Kesedihan Andini
6
Pernikahan
7
Pesan Terakhir
8
Putus Asa
9
Hidayah
10
Di genggamanmu
11
Datang Kembali
12
Jalan Ke Pondok
13
Hati yang Tersayat
14
Tidak Ada yang Mustahil
15
Anak
16
Kesedihan Sinta
17
Adopsi
18
Arumi Shesya Anastasya
19
Tangisan di Balik Cadar Arumi
20
Ziarah
21
Musibah
22
Rezeki
23
Marah
24
Lina Margaretha
25
Abdurrahman Kaisar
26
Kegagalan Lina
27
Hamil Tua
28
Kabar Gembira
29
Kecelakaan
30
Rafki yang Salah Tingkah
31
Siuman
32
Hamil Anak Ular
33
Jatuh Cinta
34
Rumah Sakit
35
Tiada Nafas
36
Dilema
37
Ketabahan Andini
38
Wilona Patah Hati
39
Lamaran
40
Ungkapan Perasaan Rafki
41
Kevin dan Andini
42
Keikhlasan Hati Wilona
43
Pernikahan itu
44
Lina
45
Klinik Wilona
46
Nasib yang Malang
47
Wisuda Arumi
48
Galfin Anjasmana
49
Kebahagiaan kian menyapa
50
Cucu
51
Liburan
52
Kecelakaan Maut
53
Ujian Berat
54
Amnesia
55
Kesedihan Arumi
56
Amerika
57
Aku Mencintaimu Mas
58
Alhamdulillah sembuh
59
Pulih
60
TPU
61
VISUAL KHAYALAN
62
Putri Duyung Ancol
63
Pernikahan kedua
64
Lomba renang
65
Dinner Romantis Calon Pasangan
66
Perasaan yang Terpendam
67
Kabar Bahagia
68
Kebahagiaan yang ganda
69
Will You Marry Me
70
Fitting baju pengantin
71
Persiapan
72
Akad Pernikahan Wilona dan Galfin
73
Persiapan menantikan kelahiran.
74
Lina Lahiran
75
Lupa tanpa sengaja
76
Lupa tanpa sengaja
77
Lupa tanpa sengaja
78
Menunggu kelahiran
79
Wedding Anniversary
80
Putri Kembar
81
Anak kandung
82
ASI
83
Alesha vs Allana
84
Kaisar dan Arumi
85
Promosi ONE DAY
86
Ucapan Terima Kasih & Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!