" Selamat Gege." Ucap Hiang dan tersenyum serta kembali disisi kedua ibunya.
"KAUUUU mengambil kesempatan disaat saya tak mengetahuinya Hiang."
"Apa yang saya lakukan gege.Sampai menyinggungmu seperti ini." Tanya Hiang karena melihat kemarahan Gege nya.
"Lihat kau berdiri dimana.Kau mengambil kedua ibuku hanya untukmu saja." Ucap Huang dengan marah dan menoleh kekiri bertanda ia merajuk kepada adiknya itu.
"Ayolah Gege,kau terlalu serakah memiliki kedua ibu kita.Aku hanya ingin sehari saja bersama mereka berdua.
Sedangkan kau bertahun tahun dengan kedua ibu.Tapi aku tak marah." Ucap Hiang merasa seperti adik yang teraniaya.
Melihat salah satu putranya sedih membuat kedua ibu itu merasa bersalah dengan Hiang .
"Huang,kau mengalahkan sehari untuk adikmu yang jarang kekediaman utama.Kau jangan serakah."Ucap jendral Song dengan tegas dan berjalan melangkah mendekati cucunya.
"Suwan'er,dimana yang sakit nak." Tanya jendral Song dengan lembutnya.
"Apa kau kakek hamba." Tanya suwan yang mendengar suara kakeknya itu seperti suara kakek yang berada diingatan tubuh ini.
"Memang benar. Ada apa kau menanyakan itu.Apa kau lupa suara kakekmu ini." Tanya jendral Song dengan sedih.
Melihat raut wajah pria tua itu membuat Rina tau bahwa benar dia kakek suwan asli.
"Bukan begitu kakek.Hamba hanya melihat pria tampan yang sudah tua membungkuk melihatku dengan tatapan sendunya dengan suara seperti suara kakekku yang selama ini ku ketahui lewat suara." Ucap suwan menjelaskan apa yang ia pikirkan.
"Apa benar kau bisa melihat kami." Tanya nyonya besar Ruan dengan nada bahagianya.
"Benar nenek ruan,hamba bisa melihat,dengan sangat jelas.Ruangan ini serta orang yang berada disini.Tanpa harus memusatkan pendengaran ku kembali." Jawab suwan dengan tersenyum .
"Berarti apa yang dirasakan istri kedua mu benar Huang.Dia merasakan tatapan mata putri sulungnya tak kosong lagi tapi ada bayangan di mata suwan.Membuat ia berlari dengan gembira tanpa melihat kanan kiri sampai kami lihat dia terjatuh dengan keras beberapa kali karena tersandung rok pakaianya sendiri." Jelas jendral Song memberitahu, bahwa menantu pertamanya terjungkal beberapa kali karena bahagia atas kesembuhan anak tirinya.
"Bukan hanya menantu pertama saja.Menantu besar kita juga sama halnya saat Bai lu sedang dimedan perang selama seminggu dia menjadi khawatir dan was was dan selalu menanyakan kabar putra pertamanya kapan pulang,apa sudah makan,apa dia makan dengan baik,apa dia tidur dengan nyaman,apa dia dan seterusnya setiap hari selama seminggu.banyak pengawal bayangan menjadi mengeluh karena kelakuan menantu besar itu." Tambah nyonya selir kepada suaminya.
"Benarkah itu ruan.Apa yang dikatakan suzu." Tanya jendral Song karena dia kaget menurut pengelihatannya keluarga yang harmonis luar dalam hanya keluarganya dan mendapat kepercayaan kaisar terdahulu, untuk menjadikan putri mahkota menantu kediaman Song .Meskipun Song Huang sudah menikahi istri pertamanya sebagai selir pertama.Tak disangka ternyata kedamaian istana Haremnya temurun kepada putranya yang tak akan salah memilih istri yah sempurna dari paras dan hati.
Tanpa mereka sadari mereka melupakan siapa yang harusnya mereka perhatikan.
"Kalian semua keluargaku bukan.Kalian hanya membicarakan kedua ibundaku ,tapi lupa akan siapa yang kalian khawatirkan dari awal." Ucap suwan bercanda agar mereka menoleh dan memperhatikan lagi.
Tapi ucapan itu membuat raut wajah mereka menjadi murung.
"Maafkan kami suwan'er.Kami tak bermaksud melupakanmu nak." Ucap nenek Ruan dan merasa sedih semua.Dan membuat suwan tersenyum simpul.
"Saya hanya bercanda saja. " Jawab suwan dan ia akan beranjak bangun sebelum ia berdiri ia mendapat papahan dari tangan kecil seusia 9thn/10 thn.
"Jie jie,miamian akan memapah jie jie kemanapun akan pergi."Ucap gadis kecil itu.Dan suara itu sedikit familiar yang samar samar terdengar sebelum pemilik asli meninggal setelah tenggelam didanau kota.
"Siapa gadis kecil ini.Ayahanda suwan tak pernah mendengar suara ini sebelum sebelumnya." Ucap suwan dengan dingin membuat gadis itu, sedikit sedih dan murung dan suwan melihat itu bahwa gadis ini tulus melakukan hal itu tanpa sesuatu yang licik.
"Dia Song miamian,adik perempuanmu dari ibu selir.dia adik kandung gegemu.Song Bai lu." Jelas Huang dengan sedikit singkat.
"Kau, tak akan pernah mendengar suara miamian karena dia pendiam, dan takut kalau kau akan membentaknya. Seperti apa yang dilakukan saudara sah dikediaman lain. Atas cerita temannya .Baru baru ini dia bicara setelah dia merutuki kesalahannya melihatmu didorong seseorang dan dia hanya diam dan berteriak setelah orang orang jahat itu pergi .karena takut ." Jelas kembali Huang apa yang ia ceritakan memang benar, bahwa gadis kecil itu berteriak setelah suasana disana sedikit sepi.Dalam ingatan gadis itu dia merutuki kesalahannya karena pernah memberitahu pelayan bahwa dia tak Sudi berjalan bersama anak tak sah .
"Miamian kau sangat cantik dan imut."Ucap suwan dan berjalan dengan pelan menuju cermin diruangannya .
"Jie jie. "Ucap miamian seperti akan meraih tangan suwan untuk menuntunnya.
"Aku tau kau berkata dengan nenek akan meninggalkan pelajaran etikamu ,dan akan menjadi tongkat mataku mengelilingi benua.Lupakan itu mian .Aku tak membutuhkannya,karena bukan tak ingin berdekatan denganmu tapi aku sudah bisa melihat dengan mataku ." Ucap suwan menjelaskan agar adik perempuannya,agar tak salah paham.
"Benar mian'er, jie jiemu sudah sembuh penglihatannya. " Jelas nyonya besar Ruan dengan tersenyum kepada cucu bungsunya, yang ternyata mau berkorban untuk kakak perempuannya yang tak se ibu.
"Sini,mian. " Ucap jendral Song memanggil cucu paling kecilnya agar duduk disampingnya.
Tapi Mian malah takut melangkah dan mendongakkan wajahnya, karena bagaimanapun kakek Song tak menyukai keberadaannya karena kata temannya kakek pihak ayah akan lebih mementingkan cucu sah, bukan cucu tak sah mereka.
"Mmmaaafff,mian salah jendral Song." Ucap mian takut dan membuat semua orang melihat dan kaget akan perkataan bocah kecil itu .
"Apa katamu jendral song.Kau memanggil kakekmu dengan statusnya." Tanya jendral song dengan geram karena ia tak pernah membeda bedakan cucu mereka.
"Maaaff saya harus memanggil apa ." Tanya kembali Mian dengan takutnya, sampai seluruh tubuh bergetar.
"Panggil kakek seperti semua Gege serta jie jiemu.Siapa yang mengajarimu memanggilku dengan jabatan status .Kalau ibu mu itu tak kan melakukannya."Tanya jendral Song dengan marah karena ada seseorang yang mencampuri keluarga besarnya .
"Kata bibi ,ibu teman saya saat belajar.Mereka bilang bahwa kakek serta nenek mereka dari pihak ayah hanya akan mengakui cuci sah mereka, bukan cucu seperti kami." Ucap mian masih terus begetar karena takut.
"Omong kosong ."Ucap jendral song dengan geram dan marah diruangan itu.
Melihat kakeknya marah Suwan melangkah menghampiri adiknya dan berbisik,
"Panggil kakek ,dengan sebutan kakek pasti kemarahannya akan reda sedikit.Dan minta maaflah, karena menuruti perkataan orang lain , kau masih kecil Mian gampang dibodohi mereka.
"Ucap suwan sembari mengelus lembut Surai adiknya.
"Benarkah itu mereka menipuku." Tanya Mian dan semua telah mendengar kedua cucu perempuannya itu berbincang.
"Ya" ucap suwan dan Mian hanya mengepalkan tinjunya.
"Kakek,maafkan Mian.mian salah telah bodoh, dan ditipu mereka." Ucap mian berjalan dan berjongkok dikaki jendral Song dengan sedikit gemetar ,dan menangis.Dia masih takut kalau dia akan ditolak.
"Bangunlah duduk dengan kakek disini.Lama tak bertemu sudah 7thn kakek diperbatasan setiap berkunjung kau sedang belajar.Bocah nakal dua tahun yang merobek kertas diruang kerja kakek sudah sebesar ini." Ucap jendral song menoleh hidung mungil cucu bungsunya.
"Mian sayang kakek.mian seperti mimpi memeluk kakek .dan ini bukan mimpi." Ucap miamian dengan polosnya. Didepan orang sembari memerah merona karena bahagia.
"Dasar bocah nakal.Sini kakek belum menghukummu 7thn lalu karena merobek kertas kertas diruang kerja kakek." Ucap jendral Song tetapi cucunya itu malah memeluknya tanpa melepaskannya.
"Mian menerima hukuman kakek." Ucap miamian dengan bahagia.
"Sebagai hukuman kau sekarang bukan lagi belajar di tempat para putri selir menuntut ilmu.Setelah jie jiemu sembuh .Ikutlah bersamanya ketempat para putri sah dan bawah identitasmu saat semua sudah beres " Ucap jendral song mengelus miamian.
"Dan kau Huang cepat bergegas jangan hanya diam saja.Dasar." Ucap jendral song.
*Pemberitahuan.
Diceritaku ini kedudukan istri sah dan istri kedua, sama rata tapi masih tinggian istri sah, sekitar 70%:30%.
Jadi nyonya besar dan nyonya selir, itu sama sama memegang kendali kediaman, tapi nyonya selir akan memegang kendali penuh kediaman disaat nyonya besar sakit, atau berada dikuil.Dan kalau ada acara mereka berdua akan pergi bersama mendampingi suami mereka, di sisi kanan dan kiri sebagai pendamping diperjamuan. Kalau salah satu mereka tidak diundang, maka mereka tak akan datang mendampingi sang suami diacara penting.Dan suami pun tak akan hadir tanpa kedua istri sah mereka.
Maaf lama tak up karena paketan data menipis.Maklum masih author dengan level rendah ya .jadi masih menyisihkan uang belanja untuk membeli paket data.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Yunita Widiastuti
🌻
2024-03-27
0
Selviana
Semangat /Good//Good//Good/
2024-02-10
0
Fransiska Husun
ukeee 👍👍👍👍 tetap semangat ya thor 💪♥️
2022-01-10
0