"Selir,kau bawah putrimu keluar.Dan semua keluar " Teriak pria parubaya itu dan semua keluar kecuali dia seorang.Karena istri sahnya telah pingsan sendari tadi.
Tibalah kegelapan menjadi sedikit bercahaya.
Perlahan kelopak mata bergetar bertanda seorang gadis yang berbaring akan membuka netra indahnya.
"Putriku bukalah matamu nak.meskipun kau tak bisa melihat tapi kami bisa melihatmu masih hidup.Kami semua sangat menyayangimu." Ucap pria parubaya itu dengan menggenggam tangan putrinya.
"Ibundamu,bibi selir semua menunggumu membuka mata " Ucap kembali pria paru baya itu.
TOK
TOK
TOK
Pria parubaya itu menengokan kepalanya.
"Maaf tuan perdana Mentri hamba menyampaikan berita nyonya selir pingsan.." Ucap Kasim yang tadi mengetuk pintu tadi.
"Apa kau bilang ibu selir pingsan.Apa yang membuatnya pingsan kasim ji" Tanya perdana Mentri tersebut.
"Nyonya selir ,Mengetahui bahwa nona pertama sakit tak kunjung bangun." Jawab Kasim Ji dengan nada takut.
"Lalu bagaimana dengan ibunda" Tanya tuan perdana Mentri dengan tambah khawatirnya.
"Nyonya besar ,belum mengetahuinya karena nyonya besar baru akan sampai sore ini." Ucap Kasim Ji menjawab dengan yakin.
BRAKKKKK
Tiba tiba gerbang kediaman utama ditendang dengan kasar oleh seorang nyonya tua dengan kencangnya sampai terbelah.
Seluruh penghuni kediaman perdana Mentri itu menjadi ricuh dan berlari kehalaman utama gerbang depan .
Kasim Ji serta tuannya juga ikut berlari kesana melihat wajah marah seorang wanita tua yang masih terlihat cantik, Meskipun usianya dan kulitnya sudah mulai keriput.
"Kalian para pendosa.Semua kemari terima hukuman dari wanita tua ini." Teriak wanita tua itu.
"Nyonya besar jangan teriak sekeras ini.Jaga kesehatan anda nyonya." Ucap pelayan pribadi wanita tua itu.
"Ibu,maafkan kami .Kami tak bermaksud menyembunyikan kebenaran ini bahwa tuan muda sialan itu memutuskan pertunangan dengan putri kami." Ucap selir dengan nada takut.
"Selir kie,jangan anda membela huang terus terusan dia salah ,Karena telah merahasiakan kalau cucu kesayanganku sedang sakit parah." Ucap nyonya besar dengan marahnya.
"Ibbuuuuuu,Syukur anda datang .Hamba sudah tak tau lagi bagaimana nasib putri hamba.Hik hik hik."Adu nyonya Huang dengan menangis tersedu sedu sedangkan yang disana hanya meninggalkan jejak mata bengkak karena menangis.
"Apa kalian hanya menangis begini."Tanya nyonya besar itu.
"Hiang,sini kemari" Ucap nyonya besar memanggil putra kedua nya.
"Ya ibu.Kau periksa keponakanmu .Saya tak percaya dengan tabib kekaisaran ini karena ia bukan tabib yang baik."Ucap nyonya besar dengan lantang.
"Ibu biarkan hamba membantu adik ipar ." Ucap selir kie menawarkan dirinya
"Apa putrimu bisa ditinggal." Tanya nyonya besar.
"Hamba akan bersama nenek saja." Ucap putri bungsu dengan lembut.
"Kau cucu bungsuku yang baik .Kau harus jaga jie jieku kalau sembuh.Karena para gegemu sedang melakukan pelatihan diakademi." Ucap sang nenek dengan mengelus surainya.
"Nenek ,Apakah paman Hiang tak membawa bibi serta jie jie nue kemari."Tanya cucunya dengan nada cemberut.
"Mia'er,bibi serta jie jiemu sedang sibuk meracik serta menjaga toko obat mereka.Jadi mereka tak datang kemari.Pamanmu kemari ingin bertemu dengan nenek zuzu .Tapi dimana nenek zuzu kenapa tak hadir." Tanya nyonya besar dengan mencari selir suaminya dahulu.
"Nenek ruan ,nenek zuzu sedang sakit karena mendengar jie jie sakit parah sudah tiga hari tak sadarkan diri." Ucap Mia dengan sedih.
"Nenek ruan,Kapan suwan jie jie sadarkan diri.Mia Mia merasa bersalah karena tak bisa menyelamatkan jie jie dicelakai oleh nona Bai zula."Ucap Mia dengan menahan tangisannya.
Dan terjawab sudah siapa yang mencelakai cucunya itu.
Ditempat lain.
Tepatnya di ruangan kediaman suwan.
"Bagaimana ,keadaan putri sulungku .Hiang " Tanya tuan perdana Mentri Huang dengan nada sedih, Dan disana ada nyonya Li yan istri sah tuan Huang ,Serta selir kie istri kedua, Dan terakhir tuan Huang.
Mereka berdua was was dengan kabar yang mereka terima.
"Sungguh keterlaluan tabib itu .Dia dengan sengaja mencampurkan racun ini dengan obat yang resepnya dan bahanya anda beli sendiri.Gege."Ucap Hiang dengan nada dingin dan marah.
"AAAPPPAAAA," Teriak kedua wanita itu dengan nada marah dan geramnya.
Mereka berdua berbisik bisik tanpa sepengetahuan suami dan adik iparnya.
"Jie jie,ini tak bisa kita biarkan begitu saja.Saya akan meminta ayahanda melaporkan ini kepada kaisar." Bisik selir kie kepada nyonya Li yan.
"Benar,saya juga akan meminta kakak kaisar menyelidiki semua .Siapa musuh terselubung kediaman ini." Ucap juga nyonya Li yan dengan membalas berbisik.
Dan mereka kembali bersedih menghampiri putri mereka.
"Putriku suwan.Ibu akan memarahi serta menghukum Mia kalau anda tak bangun." Ucap selir kie dengan nada marah.
"Selir kie,anda jangan memarahi anak seusia mia.Dia baru saja akan menginjak umur 10 tahun tiga hari lagi." Ucap nyonya Li yan yang tak ingin putri bungsunya dimarahi ibu kandungnya sendiri.
"Jie jie ,ini untuk merespon suwan agar cepat sadar.Karena suwan sangat menyayangi Mia." Bantah selir kie dengan ucapan nyonya Li yan.
Melihat kedua istrinya adu mulut karena kedua putrinya membuat tuan Huang memijat pelipis matanya karena merasa jengkel dengan kedua istrinya.Mungkin didalam keluarga lain nyonya sah ,dan selir tak akan bersatu dan adu mulut karena kekuasaan didalam Harem,Kediaman mereka.Sedangkan mereka berdua adu mulut, karena berebut siapa yang lebih sayang dengan siapa.
Kadang ia bingung.Mereka itu seperti adik dan kakak atau satu jiwa dengan satu tubuh .
"Ehemmm,kalau kalian berdua masih saja ribut dan menganggu suwan istirahat .Lebih baik kalian berdua keluar saja." Ucap tuan Huang dengan sedikit keras.
Sedangkan sang adik Hiang hanya melihat dan menggelengkan kepalanya dengan sifat kedua istri sang kakak.
"baik suamiku." Ucap mereka berdua kompak.
"Bagaimana Hiang ,apa racun itu bisa dikeluarkan dari tubuh putriku." Tanya tuan Huang dengan khawatirnya.
"Hem,mungkin ini keajaiban atau apa kakak.Tadi suwan baru saja akan siuman karena mendengar kedua ibunya berdebat .Jadi dia urungkan untuk membuka matanya.benarkah suwan." Tanya Hiang kepada gadis cantik yang pura pura masih tertidur.
"Sialan,aku bukan pura pura tidur tapi .Memastikan siapa pemilik tubuh ini dan siapa semua yang ada disini ,Karena aku hanya mendapat memori tentang gadis ini. Tapi tak pernah melihat wajah wajah siapa dikeluarga gadis ini.Jadi hanya memastikan saja." Batin Rani yang telah berganti jiwa memasuki tubuh nona besar .Putri sulung kediaman perdana Mentri Song Huang.
Dengan perlahan Rani membuka matanya, dan melihat wajah mereka semua yang berada diruangan itu ,karena memandang Rani yang tak lain suwan sekarang.Dengan berkeliling melingkari ranjang miliknya.
"Ya,hamba sudah sadar.Dari tadi ayah,ibunda,ibu selir."Ucap suwan dan ada seseorang yang menangis terharu karena dipanggil ibu , Meskipun masih ada embel embel selir ,Karena itu sudah kedudukannya.
"Hikkk hikkk hikkk"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Fransiska Husun
up up lagiiiii semangat thor 💪♥️
2022-01-06
0