Makan siang

Ini adalah hari ke dua Hans masuk kerja.

Setelah selesai sarapan pagi Hans langsung ngeloyor pergi ke garasi mengambil sepeda motornya.

Dan tak berapa lama kemudian ia pun berangkat kerja dengan mengendari motornya, di tengah perjalanan ia melihat Kirana yang sedang berdiri di pinggir jalan menunggu angkot.

"Itu kan Kirana," kata Hans ketika melihat Kirana.

Lalu Hans menepikan motornya mendekati Kirana, Kirana kaget ketika melihat Hans yang tiba-tiba ada di depannya.

"Hai..., bareng aku yuk," ajak Hans tanpa basa basi pada Kirana.

"Emmmm....enggak, aku naik angkot saja," kata Kirana menolak ajakan Hans dengan sopan.

"Beneran nih gak mau ikut...?" seloroh Hans pada Kirana sambil mengerucutkan bibirnya.

"Iya bener, kamu jalan aja dulu Hans....,"

"Gak ah, aku mau nungguin kamu di sini sampai dapat angkot, aku gak tega cewek secantik kamu di pinggir jalan sendirian begini, kalau ada yang nyulik kamu gimana...??" kata Hans pada Kirana.

Kirana tersenyum mendengar ucapan Hans dan ia pun tetap tidak mau di ajak bareng naik motor Hans, sampai akhirnya ada angkot yang menepi lalu ia masuk ke dalam angkot dan tak berapa lama kemudian angkot tersebut melaju di jalan raya.

Hans akhirnya juga melaju dengan motornya berada di belakang angkot tersebut.

Dari dalam angkot diam-diam Kirana memperhatikan Hans yang mengendari sepeda motornya.

"Turun depan sana pak.." kata Kirana pada sopir angkotnya.

"Iya neng," lalu sopir angkot menepikan angkotnya di pinggir jalan tepat di depan gedung perkantoran Kirana.

Lalu Kirana berjalan menuju ke dalam kantor, tapi tiba-tiba ada sebuah suara yang memanggil namanya.

"Kirana...!! tunggu....!!!"

Kirana menoleh ke arah suara yang memanggilnya tersebut dan ternyata itu adalah suara Hans yang mengikutinya dari tadi, lalu Kirana menghentikan langkahnya dan menunggu Hans yang berjalan menuju ke arahnya.

"Ada apa Hans?" tanya Kirana setelah Hans mendekat padanya.

"Gak ada aku cuma ingin kita bareng masuk ke kantor," kata Hans dengan tersenyum pada Kirana.

"Oh," kata Kirana sembari berjalan beriringan dengan Hans.

"Ki..?" tanya Hans.

"Iya," jawab Kirana.

"Kamu udah berapa lama kerja di sini?"

"Sudah lima tahun,"

"Cukup lama juga ya,"

"Iya," lalu Kirana berbelok ke kiri menuju ke ruangan nya.

Hans pun bergegas menuju ke arah meja kerjanya yang tepat berhadapan dengan meja kerja Kirana yang ada di seberangnya sana.

Kirana meletakkan tas nya di mejanya, lalu ia duduk di kursi kerjanya dan sepintas pandanganya tertuju pada Hans yang ada di seberangnya sana.

"Hayoo....lagi merhatiin karyawan baru ya......," seloroh Tari mengagetkan Kirana.

"Ah, enggak kok," kata Kirana mengelak.

"Enggak gimana, itu tadi buktinya aku lihat tadi kamu lagi merhatiin si Hans,"

"Cuma liat aja kok,"

"Sepertinya dia laki-laki yang baik Ki...."

"Terus........." kata Kirana pada Tari sambil mengerutkan alisnya.

"Terus......bisa dong di jadiin pacar......,"

'Ah, kamu ada-ada saja Tar," Kirana menepuk lengan tari sambil tersenyum.

"Nah...nah....kan...jadi tersipu malu gitu ...," seloroh Tari pada Kirana.

"Apaan sih kamu Tar....,"

"Eh..eh....dia ngeliatin ke sini tuh Ki...," seru Tari pada Kirana yang juga melihat Hans lagi memperhatikan mereka berdua.

Lalu Tari melambaikan tangannya pada Hans sambil tersenyum, Hans pun tersenyum pada mereka.

"Apaan sih kamu Tar, lebay banget," kata Kirana yang jadi malu melihat tingkah Tari.

"Aduhhhh...gak pa pa kali... kan biar tambah akrab Ki..." seloroh Tari pada Kirana sambil meninju lengan Kirana.

"Udah ah balik sana ke meja mu...!!" teriak Kirana dengan gemes pada Tari sahabatnya itu.

"Iya iya ...aku balik....," kata Tari sambil ngeloyor pergi menuju ke arah mejanya yang tepat berada di samping meja Kirana.

Tak terasa waktu menunjukkan pukul dua belas siang ini, dan Hans mulai merasa matanya sangat panas karena sedari pagi tadi ia memantengi komputer yang ada di depannya.

Kemudian ia menyeruput kopi yang ada di depannya.

Tiba-tiba ia melihat ke arah seberang di mana Kirana sedang duduk di meja kerjanya dengan mengerjakan sesuatu di komputernya.

Diam-diam Hans memandangi wajah Kirana sambil tersenyum sendiri.

"Emmmm...cantik juga Kirana itu," Hans ngomong sendiri sambil mengagumi wajah cantik Kirana.

Tiba-tiba Kirana merasakan seperti ada yang memperhatikan dirinya, lalu ia melihat ke depan ke arah Hans dan ternyata benar Hans sedang memperhatikan dirinya.

Hans yang ketahuan oleh Kirana. sedang memperhatikan dirinya, dan dengan santainya ia melambaikan tangan nya pada Kirana sambil tersenyum manis padanya.

Kirana pun tersenyum pada Hans dan kemudian melanjutkan pekerjaannya lagi.

Tiba-tiba Hans berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menuju ke arah Kirana, Kirana kaget karena Hans sudah berdiri di depannya.

"Hai...makan siang bareng yuk," ajak Hans pada Kirana sambil menundukkan kepalanya memandang Kirana.

"Iya iya...mau......!!!" teriak Tari dari sebelah meja Kirana yang mendengar ajakan Hans.

"Tari.....!!" teriak Kirana balik sambil melotot ke arah tari.

"Iya kan Ki....mau kan.....???" kata Tari dengan tersenyum menggoda pada Kirana.

"Oke, yuk kita makan siang di kantin," ajak Hans pada mereka.

Lalu Kirana dan Tari berjalan beriringan bersama Hans juga menuju ke kantin.

Dan setiba di kantin mereka duduk di sebuah meja yang kelihatan masih kosong.

"Mau makan apa Ki?" tanya Hans pada Kirana.

"Emmmm...terserah kamu aja Hans," kata Kirana agak sungkan.

"Aduhhhh...kok terserah sih....," celetuk Tari yang duduk di samping Kirana.

Kirana menoleh pada Tari dan mencubit pahanya dengan cubitan kecil membuat Tari agak meringis.

Hans tersenyum melihat tingkah mereka berdua, kemudian ia menyodorkan daftar menu makanan yang ada di meja pada Kirana dan Tari.

"Ayo di pilih sendiri menu makanannya," kata Hans seraya menyodorkan daftar menu makanan tersebut pada mereka berdua.

Dengan sigap Tari langsung mengambil daftar makanan tersebut, lalu ia membacanya satu persatu, Kirana pun ikutan melihat menu makanan tersebut.

"Aku makan.......chicken katsu aja sama minumnya.....jus alpukat," kata Tari tiba-tiba.

"Terus kamu makan apa Ki?" tanya Hans pada Kirana yang belum menyebutkan makanan nya.

"Emmmm....aku makan soto ayam saja," kata Kirana.

"Minumnya apa Ki?" tanya Hans

"Minumnya jeruk hangat,"

"Oke," kata Hans sambil melambaikan tangannya pada pelayan kantin yang kemudian menghampirinya.

"Ini pesanannya mbak," kata Hans seraya menyerahkan pesanan mereka.

"Baik mas," kata pelayan itu yang bergegas pergi meninggalkan meja Hans.

Dan tak lama kemudian pelayan itu datang sambil membawa pesanan mereka.

"Ayo di makan," kata Hans pada Kirana dan Tari.

"Oke Hans," kata Tari.

Dan Kirana hanya menyunggingkan senyumnya pada Hans sambil menganggukkan kepalanya.

Terpopuler

Comments

Ufuk Timur

Ufuk Timur

baru baca 2 eps ya kak, ,next akan baca pelan-pelan, ,udah aku masukin favorit juga, ,kalau berkenan singgah di novelku ya🤗🤗 Aili Tan

2022-01-20

0

Ufuk Timur

Ufuk Timur

makam bareng dulu, ,trus pdkt😜😜

2022-01-20

0

Fafa Rohma

Fafa Rohma

Rani apa Kirana nih????

2022-01-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!