Bab. 2. Teman Baru

Laila akhirnya di antar oleh Fauzi menuju ruang kepala sekolah, sebelum akhirnya di antar ke ruang kelasnya.

" Maaf untuk kejadian tadi pagi. " ucap Fauzi disela langkahnya.

" Ok tapi ada syaratnya." jawab Laila singkat.

" Apa syaratnya ?." jawab Fauzi penuh selidik.

" Traktir aku makan siang dan jemput aku sekalian, karena aku tidak tau dimana kantin sekolah. " jawab Laila dengan senyum kemenangan.

" Ok ! " jawab Fauzi singkat.

" What semudah itu, untuk bisa makan bareng ketua BEM yang tampan ini ?! " batin Laila.

" Deal ! " jawab Laila sambil menjabat tangan Fauzi.

Setelah beberapa saat akhirnya mereka sampai di depan kelas Laila. Fauzi mengetuk pintu, setelah guru yang ada didalam kelas tersebut keluar, Fauzi mengenalkan Laila kepada Bu Rosma selaku wali kelasnya. Setelah itu lalu meninggalkan Laila dan Bu Rosma. Sementara Laila dan Bu Rosma masuk kedalam kelas.

" Ok anak - anak ! kenalkan ini ada teman baru kalian " ucap Bu Rosma menghentikan aktivitas yang ada didalam kelas tersebut dan seketika suasana kelas menjadi hening.

" Laila silakan perkenalkan diri. " ucap Bu Rosma sambil mempersilahkan Laila untuk maju dan memperkenalkan diri.

" Halo ! nama Laila az - Zahra, biasa di panggil Laila dan saya berasal dari Bandung. " ucap Laila memperkenalkan diri dengan singkat.

" Cantik banget " ucap salah satu siswa didalam kelas tersebut.

" Minta no telp dong. " celetuk siswa yang lainnya.

" Sudah punya pacar belum ? " tanya yang lainnya lagi, dan masih banyak pertanyaan pertanyaan yang lain dari penghuni kelas tersebut.

" Sudah - sudah, untuk pertanyaan yang lainnya bisa ditanyakan diluar jam pelajaran. " ucap Bu Rosma menghentikan kegaduhan di dalam kelas tersebut.

Bu Rosma menatap sekeliling kelas, untuk mencari tempat duduk yang kosong.

" Laila, silakan duduk disini, bersama dengan Anggi. " Bu Rosma menunjukkan bangku kosong yang ada di depannya dan Laila melangkah menuju bangku tersebut kemudian mengeluarkan alat tulis untuk mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh Bu Rosma.

" Hai ! namaku Anggi. " ucap siswi yang duduk disebelah Laila dengan pelan sambil tersenyum menatap Laila.

" Hai " jawab Laila singkat.

" O ya kamu tinggal di mana ? " tanya Anggi lagi memulai percakapan.

" Aku tinggal di Way Muli dengan pamanku. " jawab Laila.

" Aku tinggal di Palas Bangunan, disini aku kost dekat sekolah, nanti kapan - kapan main ke kosanku ya. " jawab Anggi.

Dan mereka sesekali ngobrol disela - sela pelajaran. Dan setelah beberapa jam pelajaran selesai dan waktu istirahat tiba.

" La ayo kita ke kantin, sudah lapar banget ni " ucap Anggi lalu berdiri dan mengelus perut yang sudah berbunyi.

" Ayo !" jawab Laila. Dan mereka berjalan keluar kelas.

" Eh kakak tampan ada disini, tumben . Apa ada yang bikin onar dari kelas kami ? " celetuk Anggi saat melihat Fauzi yang berdiri di depan kelas.

" Tidak aku menunggu adikku." jawab Fauzi singkat.

" Hai kak, kirain lupa " ucap Laila.

" Ooo ... ternyata kamu adiknya kakak tampan ini ? " tanya Anggi, namun belum sempat Laila menjawab. Fauzi sudah menarik tangannya.

" Ayo ... kita ke masjid dulu, supaya tidak ketinggalan sholat berjamaah, setelah itu baru kita makan siang. " ucap Fauzi.

Mau tidak mau Laila dan Anggi mengikuti langkah Fauzi, dengan tatapan yang penuh tanya. Sementara banyak siswa dan siswi menatap ke arah mereka penuh tanya. Setelah selesai sholat merekapun menuju kantin.

" Mau makan apa ? biar kakak yang pesan " ucap Fauzi setelah sampai di kantin.

" Aku mau bakso dan es jeruk " jawab Anggi bersemangat.

" Aku mau ... ." belum sempat Laila menyelesaikan ucapannya. Fauzi dengan santai meninggalkan mereka. Laila menatap punggung Fauzi dengan perasaan yang tidak bisa di jelaskan.

" Ayo la ... kita duduk di sana ! " Anggi melangkah dan menarik tangan Laila menuju bangku kosong yang ada di pojok.

" Tapi aku belum pesan makanan ... " ucap Laila dengan malasnya.

" Kak ... kita disini ... ! " teriak Anggi sambil melambaikan tangan kearah Fauzi tanpa memperhatikan ekspresi Laila. Dan Fauzi tersenyum sambil melangkah menuju bangku mereka.

" Sebentar lagi pesanan sampa. " ucap Fauzi sambil duduk di bangku menghadap Laila.

" Siap ! " ucap Anggi.

" Emangnya aku pesan apa ? pesan makanan juga kagak. " jawab Laila dengan membuang muka. Dan sebelum mendapatkan jawaban dari Fauzi, pesanan mereka sudah sampai dan penjaga kantin mulai meletakkan satu persatu pesanan mereka.

" Silakan !" ucap penjaga kantin kemudian melangkah meninggalkan mereka.

" Ayo dimakan ! " ucap Fauzi sambil menyodorkan piring didepan Laila.

Laila menatap makan yang sudah tersaji didepannya. Ada ikan mas bakar, udang, sambal dan lainnya.

" Wao ... makanan kesukaanku semua ini, tau aja kalau aku lapar banget gini " Batin Laila. sementara Anggi mengambil bakso pesanannya, kemudian mengambil saos.

" Anggi ... makan nasi dulu baru makan bakso " ucap Fauzi sambil menyodorkan piring dihadapan Laila.

" Tapi kak ... . " ucap Anggi ragu.

" Udah jangan sungkan saya yang traktir. " jawab Fauzi sebelum Anggi menyelesaikan ucapannya.

Mendengar itu Anggi langsung mengambil piring, kemudian nasi dan lauk seperlunya kemudian makan tanpa malu malu. Sementara Laila menatap pria yang ada didepannya dengan Rasa penasarannya.

" Ini La ... makan yang banyak biar sehat dan kuat " ucap Fauzi sambil mengisi piring Laila dengan penuh makanan.

" Iya kak Tapi ini semua ?"

" Untuk merayakan hari persahabatan kita " jawab Fauzi menatap Laila dengan senyum manisnya.

" Aku setuju ... " ucap Bima yang tiba - tiba nongol dan tanpa basa-basi langsung duduk dan mengambil makanan. Laila menatap Fauzi dengan penuh tanya.

" Ini kak Bima, temen kakak. " jawab Fauzi sambil memperkenalkan sahabatnya sementara Bima hanya mengangguk tanda setuju sambil menatap Laila dengan mulut penuh makanan.

" Oh " Laila hanya ber oh ria sambil tersenyum menatap Fauzi dan Bima.

" Ya Allah ... kenapa perasaanku seperti ini ? aku merasa bahagia dan hati ini terasa damai saat melihat senyum manisnya. Pertanda apa ini ?! " batin Fauzi.

Sementara Laila dengan khidmat menikmati makanan favoritnya.

" Eh ... ngomong ngomong nama kalian siapa ? tanya Bima setelah mereka selesai makan.

" Namaku Anggi dan ini Laila. " jawab Anggi singkat.

" Ayo kita ngobrol dibawah pohon itu, biar lebih santai. " tunjuk Fauzi sambil membawa makanan ringan kemudian melangkah duluan.

Setelah sampai mereka duduk duduk sambil menikmati angin sepoi-sepoi yang menerpa mereka.

" Gimana belajarnya La ? " tanya Fauzi sambil menatap gadis cantik yang mengusik hatinya.

" Ya ... begitulah. " jawab Laila singkat.

" Pulangnya dijemput atau ... ? tanya Fauzi lagi.

" Naik angkot. " jawab Laila dengan santai. Sementara Fauzi hanya manggut-manggut dan tersenyum. Dan merekapun bercanda tawa sambil menikmati makanan ringan. Hingga bel berbunyi sebagai tanda waktu istirahat sudah habis.

" Terima kasih kak untuk semuanya, dan Laila mau ke kelas dulu." ucap Laila sambil tersenyum manis kemudian berdiri dan melangkah meninggalkan Fauzi dan Bima. Sementara Fauzi menatap punggung Laila dengan perasaan yang seakan tak rela melepaskan gadis tersebut.

" Kayaknya ada yang jatuh cinta pada pandangan pertama ni. " ucap Bima yang seketika menghancurkan khayalan Fauzi.

" Apa mungkin seperti itu ya Bim ? " jawab Fauzi.

" Mungkin ... tapi harus ingat Zi, dia masih kecil dan kamu sudah ada Hana. " ucap Bima mengingatkan sahabatnya.

Fauzi menatap Bima dengan tatapan yang tak bisa dijelaskan, kemudian menundukkan kepalanya. Sementara Bima hanya bisa menepuk punggung sahabatnya mencoba memberikan dukungan.

" Hai ... tumben kalian ada disini ?" tanya Hana yang tiba-tiba muncul dan langsung duduk di samping Fauzi.

" Iya Han ... tadi habis makan di kantin, kebetulan lapar banget." jawab Fauzi sambil menatap Hana dan Bima bergantian. Sementara Bima Hanya mengangguk menyetujui ucapan sahabatnya.

" O ya Zi ... masih ada kelas g ? ucap Hana sambil menggenggam tangan Fauzi.

" Kalau kelas si sudah selesai tapi masih ada tugas yang harus diselesaikan " jawab Fauzi.

" Ehm ... padahal aku mau ajak jalan, tapi kalau masih ada tugas lain kali aja deh ... " ucap Hana dengan sedikit kecewa.

" Ok ... nanti kapan-kapan kalau ada waktu, aku kabari ya " jawab Fauzi singkat.

" Hem ... jadi obat nyamuk ni " celetuk Bima.

" Maaf ... tidak seperti itu juga kali Bim. " ucap Hana.

Dan mereka ngobrol sambil bercanda. Dan setelah beberapa saat akhirnya mereka memutuskan untuk melanjutkan aktivitas masing-masing.

Sementara Fauzi memilih pergi ke perpustakaan. Setelah sampai ia mengambil beberapa buku kemudian duduk disudut ruangan. Namun disaat akan memulai membaca terbayang kembali senyum manis Laila. Gadis kecil yang baru ia kenal yang membuat ia tidak fokus dengan buku yang ia pegang.

Sementara Laila dan Anggi belajar dikelas, sesekali ngobrol kesana-kemari.

" Eh La ... kok tadi kakak tampan bilang mau jemput adiknya tapi pas di kantin bilang merayakan hari persahabatan ?" tanya Anggi penuh selidik.

" Dia bukan kakakku, tadi pagi aku datang sedikit terlambat dan aku nyasar karena belum tau dimana ruang kepala sekolah. Eh tanpa sengaja ketemu Kak Fauzi tapi malah dikira aku mau bolos jadi aku dibawa keruang BK dan mendapat hukuman dari guru BK. Tapi setelah tau dia bilang mau traktir makan siang sebagai tanda permintaan maaf. " jelas Laila.

" Wah ... kalau begitu kamu cewek pertama yang bisa menaklukkan si ketua BEM yang terkenal dingin dengan wanita, kecuali dengan pacarnya yang cantik itu. " oceh Anggi.

" Maksudnya apa ya ? " tanya Laila.

" Iya ... kak Fauzi itu terkenal dan sangat populer di yayasan Muhammadiyah ini, dia berprestasi hampir di segala bidang yang ia geluti dan yang pastinya dia sangat tampan. Tetapi sangat dingin dengan wanita, kecuali hanya sama pacarnya itu ... So kami kaum hawa hanya bisa mengagumi tidak bisa lebih. " jelas Anggi.

" Ah masak si ? perasaan dari pertama aku ketemu sampai tadi di kantin tidak seperti yang kamu jelaskan. " jawab Laila.

" Ya itu ... makanya aku bilang kamu cewek pertama yang bisa menaklukkan si kakak tampan itu. Tapi ternyata kalau kita dekat orangnya asik ... Sudah tampan, pintar, baik. Seandainya ... ." ucap Anggi sambil berfikir.

" Ih ... ada yang menghayal ni. " goda Laila.

" Laila ... coba kamu ambil buku di perpustakaan, supaya kamu bisa mengejar ketertinggalan pelajaran yang sebelumnya. " ucap guru yang menjelaskan materi pelajaran di kelas.

" Sekarang pak ?! " tanya Laila.

" Iya sekarang kalau besok gimana kamu mengerjakan tugas dari saya nanti." jawab guru tersebut.

Dan Laila berdiri melangkah meninggalkan. kelas, dan mencari perpustakaan. Laila berjalan dengan tengok kanan-kiri mencari agar tidak nyasar lagi. Dan akhirnya setelah beberapa waktu ia melihat ruangan yang bertuliskan " Perpustakaan."

Kemudian Laila masuk dan mencari buku yang disebutkan oleh gurunya tadi. Dia berjalan ke setiap rak sampai akhirnya dia melihat sosok yang ia kenal duduk termenung disudut ruangan . Dia melangkah mendekati Fauzi untuk meminta bantuan mencari buku yang ia butuhkan.

" Siang ... maaf kak mengganggu, bisakah saya minta tolong ?" ucap Laila sambil menggoyangkan tangan Fauzi.

" Laila. " Fauzi sangat terkejut melihat sosok wanita yang ada dalam hayalannya sudah berdiri didepannya dengan tangan masih di atas tangan Fauzi.

Terpopuler

Comments

Zaqian Laili

Zaqian Laili

Harus lebih bersemangat

2022-01-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Awal Pertemuan
2 Bab. 2. Teman Baru
3 Bab. 3. Tugas Untuk Laila
4 Bab. 4. Kecemburuan Fauzi
5 Bab. 5. Amarah Hana
6 Bab. 6. Masakan Fauzi
7 Bab. 7. Mimpi Fauzi
8 Bab. 8 Peringatan Untuk Laila
9 Bab. 9. Peringatan Hana ( Part 2 )
10 Bab. 10. Pertemuan
11 Bab. 11. Rencana Hana
12 Bab. 12. Tentang Anis
13 Bab. 13. Menjadi Anis
14 Bab. 14. Menjadi Anis ( Part 2 )
15 Bab. 15 Cerita Rafik
16 Bab. 16. Terperangkap dalam kamar
17 Bab. 17. Usaha Laila
18 Bab. 18. Penuturan Laila
19 Bab. 19. Kehadiran Bima
20 Bab. 20. Ketakutan Laila
21 Bab. 21. Akun Anis
22 Bab. 22 Pernyataan Cinta Fauzi
23 Bab. 23 Aditama
24 Bab. 24 Meyakinkan Tuan Aditama
25 Bab. 25 Nasihat Sang Ayah
26 Bab. 26 Keputusan Laila
27 Bab. 27 Pengalaman Baru
28 Bab. 28 Malam Pertama
29 Bab. 29 Harapan Hana
30 Bab. 30 Rapat
31 Bab. 31 Pesta Topeng
32 Bab. 32 Reaksi Hana
33 Bab. 33. Pagi yang Indah
34 Bab. 34. Kebahagiaan Laila
35 Bab. 35. Masa Lalu
36 Bab. 36 Orang Asing
37 Bab. 37. Penelusuran Fauzi
38 Bab. 38. Kondisi Orang Tua Fauzi
39 Bab. 39. Rindu
40 Bab. 40. Berlibur
41 Bab. 41. Misi Penyelamatan
42 Bab. 42. Surat Perjanjian
43 Bab. 43. Rafik Vs Bima
44 Bab. 44. Obat Sebuah Rindu
45 Bab. 45. Amarah tuan Aditya
46 Bab. 46. Masa Lalu
47 Bab. 47. Janji Manis
48 Bab. 48. Mata-mata
49 Bab. 49. Ruang Rahasia.
50 Bab. 50. Laila Hilang
51 Bab. 51. Anis
52 Bab. 52. Kecurigaan
53 Bab. 53. Shopping
54 Bab. 54. Rencana
55 Bab. 55. Keraguan
56 Bab. 56. Di Aula
57 Bab. 57. Teka-teki
58 Bab. 58. Pembunuhan
59 Bab. 59. Sebuah Fakta
60 Bab. 60. Pertolongan untuk Laila
61 Bab. 61. Laila Siuman
62 Bab. 62. Kedatangan Laila
63 Bab. 63. Kesembuhan Laila.
64 Bab. 64. Buku Rahasia
65 Bab. 65. Air mata Hana
66 Bab. 66. Kesedihan
67 Bab. 67. Penyelamatan Hana
68 Bab. 68. Permintaan Maaf
69 Bab. 69. Kejujuran Fauzi
70 Bab. 70. Pamit Anis
71 Bab. 71. Pemikiran Laila
72 Bab. 72. Penyesalan
73 Bab. 73. Air mata
74 Bab. 74. Permintaan maaf
75 Bab. 75. Keputusan
76 Bab. 76. Kepergian tuan Aditya.
77 Bab. 77. Kepergian Hana
78 Bab. 78. Kebahagiaan Anis dan Rafik
79 Bab. 79. Menjemput Hana
80 Bab. 80. Pesta pernikahan
81 Bab. 81. Happy Ending
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Bab. 1 Awal Pertemuan
2
Bab. 2. Teman Baru
3
Bab. 3. Tugas Untuk Laila
4
Bab. 4. Kecemburuan Fauzi
5
Bab. 5. Amarah Hana
6
Bab. 6. Masakan Fauzi
7
Bab. 7. Mimpi Fauzi
8
Bab. 8 Peringatan Untuk Laila
9
Bab. 9. Peringatan Hana ( Part 2 )
10
Bab. 10. Pertemuan
11
Bab. 11. Rencana Hana
12
Bab. 12. Tentang Anis
13
Bab. 13. Menjadi Anis
14
Bab. 14. Menjadi Anis ( Part 2 )
15
Bab. 15 Cerita Rafik
16
Bab. 16. Terperangkap dalam kamar
17
Bab. 17. Usaha Laila
18
Bab. 18. Penuturan Laila
19
Bab. 19. Kehadiran Bima
20
Bab. 20. Ketakutan Laila
21
Bab. 21. Akun Anis
22
Bab. 22 Pernyataan Cinta Fauzi
23
Bab. 23 Aditama
24
Bab. 24 Meyakinkan Tuan Aditama
25
Bab. 25 Nasihat Sang Ayah
26
Bab. 26 Keputusan Laila
27
Bab. 27 Pengalaman Baru
28
Bab. 28 Malam Pertama
29
Bab. 29 Harapan Hana
30
Bab. 30 Rapat
31
Bab. 31 Pesta Topeng
32
Bab. 32 Reaksi Hana
33
Bab. 33. Pagi yang Indah
34
Bab. 34. Kebahagiaan Laila
35
Bab. 35. Masa Lalu
36
Bab. 36 Orang Asing
37
Bab. 37. Penelusuran Fauzi
38
Bab. 38. Kondisi Orang Tua Fauzi
39
Bab. 39. Rindu
40
Bab. 40. Berlibur
41
Bab. 41. Misi Penyelamatan
42
Bab. 42. Surat Perjanjian
43
Bab. 43. Rafik Vs Bima
44
Bab. 44. Obat Sebuah Rindu
45
Bab. 45. Amarah tuan Aditya
46
Bab. 46. Masa Lalu
47
Bab. 47. Janji Manis
48
Bab. 48. Mata-mata
49
Bab. 49. Ruang Rahasia.
50
Bab. 50. Laila Hilang
51
Bab. 51. Anis
52
Bab. 52. Kecurigaan
53
Bab. 53. Shopping
54
Bab. 54. Rencana
55
Bab. 55. Keraguan
56
Bab. 56. Di Aula
57
Bab. 57. Teka-teki
58
Bab. 58. Pembunuhan
59
Bab. 59. Sebuah Fakta
60
Bab. 60. Pertolongan untuk Laila
61
Bab. 61. Laila Siuman
62
Bab. 62. Kedatangan Laila
63
Bab. 63. Kesembuhan Laila.
64
Bab. 64. Buku Rahasia
65
Bab. 65. Air mata Hana
66
Bab. 66. Kesedihan
67
Bab. 67. Penyelamatan Hana
68
Bab. 68. Permintaan Maaf
69
Bab. 69. Kejujuran Fauzi
70
Bab. 70. Pamit Anis
71
Bab. 71. Pemikiran Laila
72
Bab. 72. Penyesalan
73
Bab. 73. Air mata
74
Bab. 74. Permintaan maaf
75
Bab. 75. Keputusan
76
Bab. 76. Kepergian tuan Aditya.
77
Bab. 77. Kepergian Hana
78
Bab. 78. Kebahagiaan Anis dan Rafik
79
Bab. 79. Menjemput Hana
80
Bab. 80. Pesta pernikahan
81
Bab. 81. Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!