Laila akhirnya di antar oleh Fauzi menuju ruang kepala sekolah, sebelum akhirnya di antar ke ruang kelasnya.
" Maaf untuk kejadian tadi pagi. " ucap Fauzi disela langkahnya.
" Ok tapi ada syaratnya." jawab Laila singkat.
" Apa syaratnya ?." jawab Fauzi penuh selidik.
" Traktir aku makan siang dan jemput aku sekalian, karena aku tidak tau dimana kantin sekolah. " jawab Laila dengan senyum kemenangan.
" Ok ! " jawab Fauzi singkat.
" What semudah itu, untuk bisa makan bareng ketua BEM yang tampan ini ?! " batin Laila.
" Deal ! " jawab Laila sambil menjabat tangan Fauzi.
Setelah beberapa saat akhirnya mereka sampai di depan kelas Laila. Fauzi mengetuk pintu, setelah guru yang ada didalam kelas tersebut keluar, Fauzi mengenalkan Laila kepada Bu Rosma selaku wali kelasnya. Setelah itu lalu meninggalkan Laila dan Bu Rosma. Sementara Laila dan Bu Rosma masuk kedalam kelas.
" Ok anak - anak ! kenalkan ini ada teman baru kalian " ucap Bu Rosma menghentikan aktivitas yang ada didalam kelas tersebut dan seketika suasana kelas menjadi hening.
" Laila silakan perkenalkan diri. " ucap Bu Rosma sambil mempersilahkan Laila untuk maju dan memperkenalkan diri.
" Halo ! nama Laila az - Zahra, biasa di panggil Laila dan saya berasal dari Bandung. " ucap Laila memperkenalkan diri dengan singkat.
" Cantik banget " ucap salah satu siswa didalam kelas tersebut.
" Minta no telp dong. " celetuk siswa yang lainnya.
" Sudah punya pacar belum ? " tanya yang lainnya lagi, dan masih banyak pertanyaan pertanyaan yang lain dari penghuni kelas tersebut.
" Sudah - sudah, untuk pertanyaan yang lainnya bisa ditanyakan diluar jam pelajaran. " ucap Bu Rosma menghentikan kegaduhan di dalam kelas tersebut.
Bu Rosma menatap sekeliling kelas, untuk mencari tempat duduk yang kosong.
" Laila, silakan duduk disini, bersama dengan Anggi. " Bu Rosma menunjukkan bangku kosong yang ada di depannya dan Laila melangkah menuju bangku tersebut kemudian mengeluarkan alat tulis untuk mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh Bu Rosma.
" Hai ! namaku Anggi. " ucap siswi yang duduk disebelah Laila dengan pelan sambil tersenyum menatap Laila.
" Hai " jawab Laila singkat.
" O ya kamu tinggal di mana ? " tanya Anggi lagi memulai percakapan.
" Aku tinggal di Way Muli dengan pamanku. " jawab Laila.
" Aku tinggal di Palas Bangunan, disini aku kost dekat sekolah, nanti kapan - kapan main ke kosanku ya. " jawab Anggi.
Dan mereka sesekali ngobrol disela - sela pelajaran. Dan setelah beberapa jam pelajaran selesai dan waktu istirahat tiba.
" La ayo kita ke kantin, sudah lapar banget ni " ucap Anggi lalu berdiri dan mengelus perut yang sudah berbunyi.
" Ayo !" jawab Laila. Dan mereka berjalan keluar kelas.
" Eh kakak tampan ada disini, tumben . Apa ada yang bikin onar dari kelas kami ? " celetuk Anggi saat melihat Fauzi yang berdiri di depan kelas.
" Tidak aku menunggu adikku." jawab Fauzi singkat.
" Hai kak, kirain lupa " ucap Laila.
" Ooo ... ternyata kamu adiknya kakak tampan ini ? " tanya Anggi, namun belum sempat Laila menjawab. Fauzi sudah menarik tangannya.
" Ayo ... kita ke masjid dulu, supaya tidak ketinggalan sholat berjamaah, setelah itu baru kita makan siang. " ucap Fauzi.
Mau tidak mau Laila dan Anggi mengikuti langkah Fauzi, dengan tatapan yang penuh tanya. Sementara banyak siswa dan siswi menatap ke arah mereka penuh tanya. Setelah selesai sholat merekapun menuju kantin.
" Mau makan apa ? biar kakak yang pesan " ucap Fauzi setelah sampai di kantin.
" Aku mau bakso dan es jeruk " jawab Anggi bersemangat.
" Aku mau ... ." belum sempat Laila menyelesaikan ucapannya. Fauzi dengan santai meninggalkan mereka. Laila menatap punggung Fauzi dengan perasaan yang tidak bisa di jelaskan.
" Ayo la ... kita duduk di sana ! " Anggi melangkah dan menarik tangan Laila menuju bangku kosong yang ada di pojok.
" Tapi aku belum pesan makanan ... " ucap Laila dengan malasnya.
" Kak ... kita disini ... ! " teriak Anggi sambil melambaikan tangan kearah Fauzi tanpa memperhatikan ekspresi Laila. Dan Fauzi tersenyum sambil melangkah menuju bangku mereka.
" Sebentar lagi pesanan sampa. " ucap Fauzi sambil duduk di bangku menghadap Laila.
" Siap ! " ucap Anggi.
" Emangnya aku pesan apa ? pesan makanan juga kagak. " jawab Laila dengan membuang muka. Dan sebelum mendapatkan jawaban dari Fauzi, pesanan mereka sudah sampai dan penjaga kantin mulai meletakkan satu persatu pesanan mereka.
" Silakan !" ucap penjaga kantin kemudian melangkah meninggalkan mereka.
" Ayo dimakan ! " ucap Fauzi sambil menyodorkan piring didepan Laila.
Laila menatap makan yang sudah tersaji didepannya. Ada ikan mas bakar, udang, sambal dan lainnya.
" Wao ... makanan kesukaanku semua ini, tau aja kalau aku lapar banget gini " Batin Laila. sementara Anggi mengambil bakso pesanannya, kemudian mengambil saos.
" Anggi ... makan nasi dulu baru makan bakso " ucap Fauzi sambil menyodorkan piring dihadapan Laila.
" Tapi kak ... . " ucap Anggi ragu.
" Udah jangan sungkan saya yang traktir. " jawab Fauzi sebelum Anggi menyelesaikan ucapannya.
Mendengar itu Anggi langsung mengambil piring, kemudian nasi dan lauk seperlunya kemudian makan tanpa malu malu. Sementara Laila menatap pria yang ada didepannya dengan Rasa penasarannya.
" Ini La ... makan yang banyak biar sehat dan kuat " ucap Fauzi sambil mengisi piring Laila dengan penuh makanan.
" Iya kak Tapi ini semua ?"
" Untuk merayakan hari persahabatan kita " jawab Fauzi menatap Laila dengan senyum manisnya.
" Aku setuju ... " ucap Bima yang tiba - tiba nongol dan tanpa basa-basi langsung duduk dan mengambil makanan. Laila menatap Fauzi dengan penuh tanya.
" Ini kak Bima, temen kakak. " jawab Fauzi sambil memperkenalkan sahabatnya sementara Bima hanya mengangguk tanda setuju sambil menatap Laila dengan mulut penuh makanan.
" Oh " Laila hanya ber oh ria sambil tersenyum menatap Fauzi dan Bima.
" Ya Allah ... kenapa perasaanku seperti ini ? aku merasa bahagia dan hati ini terasa damai saat melihat senyum manisnya. Pertanda apa ini ?! " batin Fauzi.
Sementara Laila dengan khidmat menikmati makanan favoritnya.
" Eh ... ngomong ngomong nama kalian siapa ? tanya Bima setelah mereka selesai makan.
" Namaku Anggi dan ini Laila. " jawab Anggi singkat.
" Ayo kita ngobrol dibawah pohon itu, biar lebih santai. " tunjuk Fauzi sambil membawa makanan ringan kemudian melangkah duluan.
Setelah sampai mereka duduk duduk sambil menikmati angin sepoi-sepoi yang menerpa mereka.
" Gimana belajarnya La ? " tanya Fauzi sambil menatap gadis cantik yang mengusik hatinya.
" Ya ... begitulah. " jawab Laila singkat.
" Pulangnya dijemput atau ... ? tanya Fauzi lagi.
" Naik angkot. " jawab Laila dengan santai. Sementara Fauzi hanya manggut-manggut dan tersenyum. Dan merekapun bercanda tawa sambil menikmati makanan ringan. Hingga bel berbunyi sebagai tanda waktu istirahat sudah habis.
" Terima kasih kak untuk semuanya, dan Laila mau ke kelas dulu." ucap Laila sambil tersenyum manis kemudian berdiri dan melangkah meninggalkan Fauzi dan Bima. Sementara Fauzi menatap punggung Laila dengan perasaan yang seakan tak rela melepaskan gadis tersebut.
" Kayaknya ada yang jatuh cinta pada pandangan pertama ni. " ucap Bima yang seketika menghancurkan khayalan Fauzi.
" Apa mungkin seperti itu ya Bim ? " jawab Fauzi.
" Mungkin ... tapi harus ingat Zi, dia masih kecil dan kamu sudah ada Hana. " ucap Bima mengingatkan sahabatnya.
Fauzi menatap Bima dengan tatapan yang tak bisa dijelaskan, kemudian menundukkan kepalanya. Sementara Bima hanya bisa menepuk punggung sahabatnya mencoba memberikan dukungan.
" Hai ... tumben kalian ada disini ?" tanya Hana yang tiba-tiba muncul dan langsung duduk di samping Fauzi.
" Iya Han ... tadi habis makan di kantin, kebetulan lapar banget." jawab Fauzi sambil menatap Hana dan Bima bergantian. Sementara Bima Hanya mengangguk menyetujui ucapan sahabatnya.
" O ya Zi ... masih ada kelas g ? ucap Hana sambil menggenggam tangan Fauzi.
" Kalau kelas si sudah selesai tapi masih ada tugas yang harus diselesaikan " jawab Fauzi.
" Ehm ... padahal aku mau ajak jalan, tapi kalau masih ada tugas lain kali aja deh ... " ucap Hana dengan sedikit kecewa.
" Ok ... nanti kapan-kapan kalau ada waktu, aku kabari ya " jawab Fauzi singkat.
" Hem ... jadi obat nyamuk ni " celetuk Bima.
" Maaf ... tidak seperti itu juga kali Bim. " ucap Hana.
Dan mereka ngobrol sambil bercanda. Dan setelah beberapa saat akhirnya mereka memutuskan untuk melanjutkan aktivitas masing-masing.
Sementara Fauzi memilih pergi ke perpustakaan. Setelah sampai ia mengambil beberapa buku kemudian duduk disudut ruangan. Namun disaat akan memulai membaca terbayang kembali senyum manis Laila. Gadis kecil yang baru ia kenal yang membuat ia tidak fokus dengan buku yang ia pegang.
Sementara Laila dan Anggi belajar dikelas, sesekali ngobrol kesana-kemari.
" Eh La ... kok tadi kakak tampan bilang mau jemput adiknya tapi pas di kantin bilang merayakan hari persahabatan ?" tanya Anggi penuh selidik.
" Dia bukan kakakku, tadi pagi aku datang sedikit terlambat dan aku nyasar karena belum tau dimana ruang kepala sekolah. Eh tanpa sengaja ketemu Kak Fauzi tapi malah dikira aku mau bolos jadi aku dibawa keruang BK dan mendapat hukuman dari guru BK. Tapi setelah tau dia bilang mau traktir makan siang sebagai tanda permintaan maaf. " jelas Laila.
" Wah ... kalau begitu kamu cewek pertama yang bisa menaklukkan si ketua BEM yang terkenal dingin dengan wanita, kecuali dengan pacarnya yang cantik itu. " oceh Anggi.
" Maksudnya apa ya ? " tanya Laila.
" Iya ... kak Fauzi itu terkenal dan sangat populer di yayasan Muhammadiyah ini, dia berprestasi hampir di segala bidang yang ia geluti dan yang pastinya dia sangat tampan. Tetapi sangat dingin dengan wanita, kecuali hanya sama pacarnya itu ... So kami kaum hawa hanya bisa mengagumi tidak bisa lebih. " jelas Anggi.
" Ah masak si ? perasaan dari pertama aku ketemu sampai tadi di kantin tidak seperti yang kamu jelaskan. " jawab Laila.
" Ya itu ... makanya aku bilang kamu cewek pertama yang bisa menaklukkan si kakak tampan itu. Tapi ternyata kalau kita dekat orangnya asik ... Sudah tampan, pintar, baik. Seandainya ... ." ucap Anggi sambil berfikir.
" Ih ... ada yang menghayal ni. " goda Laila.
" Laila ... coba kamu ambil buku di perpustakaan, supaya kamu bisa mengejar ketertinggalan pelajaran yang sebelumnya. " ucap guru yang menjelaskan materi pelajaran di kelas.
" Sekarang pak ?! " tanya Laila.
" Iya sekarang kalau besok gimana kamu mengerjakan tugas dari saya nanti." jawab guru tersebut.
Dan Laila berdiri melangkah meninggalkan. kelas, dan mencari perpustakaan. Laila berjalan dengan tengok kanan-kiri mencari agar tidak nyasar lagi. Dan akhirnya setelah beberapa waktu ia melihat ruangan yang bertuliskan " Perpustakaan."
Kemudian Laila masuk dan mencari buku yang disebutkan oleh gurunya tadi. Dia berjalan ke setiap rak sampai akhirnya dia melihat sosok yang ia kenal duduk termenung disudut ruangan . Dia melangkah mendekati Fauzi untuk meminta bantuan mencari buku yang ia butuhkan.
" Siang ... maaf kak mengganggu, bisakah saya minta tolong ?" ucap Laila sambil menggoyangkan tangan Fauzi.
" Laila. " Fauzi sangat terkejut melihat sosok wanita yang ada dalam hayalannya sudah berdiri didepannya dengan tangan masih di atas tangan Fauzi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Zaqian Laili
Harus lebih bersemangat
2022-01-05
1