#2

Rendy naik ke atas menuju kamarnya dan mengamati seluruh ruangan kamarnya yang sudah berubah.

Memang jauh jauh hari, sebelum Rendy kembali ke Indonesia, Nadine sengaja meminta orang kepercayaannya untuk merenovasi kamar Rendy juga Nayla, karena kamarnya yang dulu tidak seluas dengan kamarnya sekarang. Apalagi kedua anaknya ini sudah dewasa.

Kamar dengan gaya klasik Eropa milik Rendy, terlihat begitu mewah dan elegan.

Rendy merasa puas dengan design kamarnya ini.

Selesai mandi, Rendy hanya melilitkan handuk di pinggangnya mengekspose dadanya yang bidang, perutnya yang kotak-kotak dan lengannya yang berotot karena rajin berolahraga. Tubuhnya yang tinggi, kulit putih dengan rambut sedikit kecoklatan. Dia terlihat begitu sempurna.

Rendy menuju walk in closet yang cukup luas. Disana terdapat lemari besar juga lemari kaca yang ternyata sudah terisi lengkap. Sepatu maupun sandal bermerk, jam tangan branded dan pakaian miliknya semua sudah disiapkan. Meski isi semua lemarinya belum penuh.

Semua pakaian dan barang-barang semasa kecilnya telah disimpan rapi di gudang bawah tanah.

Rendy kembali tersenyum puas melihat perubahan pada kamarnya. Dia meraih kopernya dan membukanya, mengambil pakaiannya lalu segera memakainya.

'Tok tok tok!'

Terdengar suara ketukan pintu dari luar. Setelah memakai pakaiannya, Rendy segera membuka pintu kamar.

"Den, ayo makan malam dulu! Bibi sudah buatkan nasi goreng sea food spesial kesukaan Den Rendy." Teriak Bi Sumi dari depan pintu kamar.

Rendy berjalan ke pintu dan membukanya.

"Bibi duluan aja, aku mau telepon Mama dulu bentar." Ucap Rendy dengan tersenyum.

"Ya sudah kalau gitu, salam buat Nyonya ya Den. Bibi turun dulu." Ucap Bi Sumi yang diangguki Rendy kemudian Bi Sumi segera turun.

Rendy menutup pintunya. Baru mau menghubungi Mamanya, tapi ponselnya sudah berdering lebih dulu. Ternyata Mamanya lebih dulu menghubunginya. Dengan cepat Rendy menerima panggilan telepon dari Mama tercintanya.

"Hallo Mam! Aku baru aja mau telpon Mama eh kalah cepet sama Mama." Ucap Rendy begitu menerima panggilan telepon dari Mamanya sambil terkekeh dan duduk disofa didalam kamarnya.

"Kamu ini! Gimana? Kamu tadi sampai rumah jam berapa sayang?" Tanya Nadine terdengar begitu lembut.

"Dua jam yang lalu kurang lebih Mam." Jawab Rendy.

"Syukurlah. O ya, kamu suka nggak sama kamar barumu?" Tanya Nadine.

"Tentu dong Mam! Aku sangat puas! Makasih banget buat Mama juga Papa yang udah ngrenov kamar Rendy." Ucap Rendy dengan tulus.

"Ingat! Jangan sampai kamu bawa temen kamu apalagi perempuan datang kerumah sekalipun itu pacar kamu!" Tegas Nadine memberi peringatan pada Rendy.

"Iya Mam, Mama tenang aja. Udah ya Mam, nanti Rendy telpon lagi. Rendy laper mau makan dulu. O ya, Mama dapet salam dari Bibi." Ucap Rendy.

Setelah mengobrol dan menyampaikan salam dari Bi Sumi kepada Mamanya, Rendy pun mengakhiri panggilan teleponnya dan segera turun kebawah untuk makan malam.

...

Keesokan harinya pagi-pagi sekali Rendy terbangun karena dikejutkan dengan suara dering ponselnya. Dia segera meraih dan memicingkan matanya untuk melihat siapa yang sudah mengganggu tidurnya. Ketika melihat nama si penelpon di layar ponselnya, Rendy langsung menggeser tombol warna hijau. "Hallo honey!" Ucap Rendy degan suara seraknya khas bangun tidur begitu menerima panggilan telepon dari sang kekasih tercintanya.

"Honey, i miss u so much! Sehari nggak ketemu kamu, aku udah kangen banget!" Ucap Olivia kekasih Rendy dengan suara manjanya.

"I'm sorry, aku lupa ngabarin kamu semalam." Jawab Rendy sambil bangkit duduk bersandar pada kepala ranjang.

"Baru sehari, kamu sudah lupa denganku, bagaimana kalau seminggu? Sebulan? Setahun?" Gerutu Olivia yang mulai merajuk dan banyak bicara membuat Rendy ingin sekali membungkam mulutnya dengan bibirnya.

"C'mon honey, jangan marah. Aku sudah minta maaf bukan? Aku capek banget semalem." Ucap Rendy membujuk sang kekasih.

"It's ok! Kalau gitu aku mau istirahat dulu."  Jawab Olivia dengan acuh.

"No! Beri aku ciuman dulu!" Pinta Rendy sebelum Olivia menutup panggilan teleponnya.

Olivia mengganti panggilannya menjadi video call dan memperlihatkan wajahnya yang cantik. "I kiss you..emmuach!" Olivia menempelkan bibirnya yang terlihat sexy dan menggoda ke kamera seolah sedang memberi ciuman kepada kekasih tampan tercintanya di jauh sana.

"O ****! Kamu benar-benar menggodaku honey! Aku harap kamu segera nyusul aku kesini." Ucap Rendy penuh harap.

"Well, tunggu aku datang, honey! Sudah ya, aku mau istirahat!" Ucap Olivia sambil merebahkan tubuhnya yang sexy diatas ranjang sengaja ingin menggoda Rendy dan membuat Rendy benar-benar tidak tahan lagi dibuatnya.

Rendy mengbuang nafasnya dengan kasar menahan sesuatu yang bergejolak didalam dirinya. "Ok, aku akan selalu menunggu kedatanganmu." Jawabnya kemudian segera mengakhiri panggilan teleponnya.

Dia melempar ponselnya ke samping dan beranjak maduk ke dalam kamar mandi ingin mandi dengan air dingin untuk menenangkan gejolak pada dirinya akibat godaan sang kekasih.

Rendy dan Olivia sudah berpacaran sejak mereka kuliah di salah satu universitas terbaik di negara L. Setelah lulus pendidikan S1nya, Olivia yang sudah merintis karirnya didunia modeling sejak dibangku SMA, dia memutuskan untuk tidak mengikuti langkah Rendy melanjutkan pendidikan S2 dan lebih memilih melanjutkan pekerjaannya sebagai model dan bintang iklan.

Nama Olivia sudah cukup terkenal di tanah air tempat kelahirannya.

Awalnya, Rendy merasa tertarik dengan Olivia ketika dia tidak sengaja hampir menabrak Olivia saat memasuki parkiran mobil di kampusnya.

Olivia yang ternyata sudah lebih dulu merasa tertarik dan jatuh cinta dengan Rendy. Selain berada dikampus yang sama, mereka juga berasal dari negara yang sama.

Setelah mengenal Rendy, Olivia selalu berusaha untuk bisa dekat dengannya. Akhirnya, dengan kemampuannya, dia berhasil membuat Rendy tertarik kepadanya. Dirinya pun juga merasa nyaman berada dekat dengan Rendy.

Terlebih lagi, Rendy laki-laki yang selain sangat tampan, dia juga sangat royal. Apapun yang diingkannya, Rendy pasti akan memberikannya.

Rendy sudah cukup tau dengan kehidupan Olivia sebagai seorang model. Didunia entertainment tempat Olivia merintis karir sebagai seorang model, jauh dari kata sederhana. Semua yang dipakainya selalu tampak berkelas dan mewah. Tentu saja semua barang-barang miliknya merupakan barang branded dengan merk ternama dan dibeli dengan harga yang tidak murah.

................

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!