Like Mother Like Daughter

" Mas, Mas tahu nggak siapa yang tadi siang datang ke rumah ini?" Natasha mengambil pakaian untuk Yoga saat melihat suaminya itu baru selesai keluar dari kamar mandi.

" Siapa memangnya yang datang ke sini sampai membuat istriku ini terlihat gembira sekali?" Yoga mendekat ke arah Natasha yang sedang mengambilkan pakaian untuknya dan memeluk dari belakang wanita yang sudah sembilan belas tahun menikah dengannya itu.

" Astaga, Mas. Baju aku ikutan basah ini," protes Natasha terhadap tindakan suaminya itu.

" Kalau basah tinggal ganti saja yang baru. Mau aku yang gantikan bajumu, hemm?" Yoga kini mulai membenamkan kecupan di ceruk leher Natasha hingga wanita itu menggeliat.

" Mas, iihhh ... jangan mulai, deh! Ini masih sore ..." Natasha meminta suaminya itu melepaskan pelukannya.

Yoga terkekeh mendapati penolakan istrinya itu.

" Memangnya kenapa kalau masih sore? Memangnya pelukan seperti ini nggak boleh kalau sore hari? Pikiran kamu ini pasti yang sudah traveling ke mana-mana." Yoga kemudian mengurai pelukannya lalu mengambil pakaian yang sudah dipilihkan oleh Natasha.

" Kalau dekat Mas itu otomatis isi otakku pasti mengarah ke sana." Natasha terkelit seraya terkikik.

" Oh ya, siapa yang tadi kamu bilang datang kemari itu?" Yoga kembali ke pembicaraan awal.

" Gibran, Mas Yoga ingat 'kan teman Azkia sama Alden waktu SD dulu?" Natasha mencoba mengingatkan tentang sosok Gibran kepada suaminya.

" Oh, dia sudah kemari, ya?"

Natasha mengeryitkan keningnya karena melihat suaminya itu nampak tak terkejut dengan sosok yang berkunjung ke rumahnya siang tadi.

" Kok Mas biasa saja responnya? Apa Mas sudah tahu Gibran ke sini? Siapa yang kasih tahu? Kia?" tanya Natasha penasaran.

" Gibran sendiri yang bilang ke aku kalau dia akan main ke sini," sahut Yoga.

" Gibran bilang ke Mas Yoga? Memang Mas Yoga sudah ketemu Gibran sebelumnya? Di mana?" Natasha semakin dibuat penasaran oleh ucapan suaminya itu.

" Tadi di kampus, dia bilang mau main ke sini."

" Di kampus? Dia main ke kampus Mas Yoga?"

" Dia mahasiswa di kampus aku sekarang ini."

" Hahh? Yang bener, Mas? Sejak kapan? Kok Mas Yoga nggak cerita sama aku kalau Gibran kuliah di sana?"

" Iya karena dia yang meminta merahasiakan ini dari Kia. Dia pindah kuliah sekitar satu Minggu ini." Setelah mengenakan pakaiannya Yoga kemudian mendudukkan tubuhnya di sofa seraya menyesap secangkir kopi yang sudah disediakan Natasha.

" Disembunyikan dari Kia, kan? Bukan dari aku? Tapi kenapa Mas nggak cerita juga soal ini ke aku?" Natasha menggerutu karena suaminya itu sudah menyembunyikan kembalinya Gibran ke Jakarta.

" Karena kalau sudah cerita ke kamu, aku nggak yakin ceritanya akan aman." Yoga terkekeh melihat istrinya yang langsung memberengut mendengar ucapannya yang menganggap jika istrinya itu tidak dapat menjaga rahasia.

" Kemarilah ..." Yoga menepuk sisi kosong di sofa yang dia duduki, meminta Natasha untuk duduk di sampingnya.

Natasha lalu mendekat ke arah suaminya, namun dia tidak memilih duduk di samping Yoga, melainkan duduk di pangkuan pria pujaan hatinya itu seraya melingkarkan lengannya di leher sang suami.

Yoga tersenyum mendapati istrinya itu masih membuatnya selalu tergoda untuk selalu menyentuhnya.

" Kamu nggak pernah berubah, Yank." Yoga mengecup pipi Natasha.

" Nggak berubah apanya?" Natasha mengusap rahang suaminya yang ditumbuhi rambut halus.

" Nggak berubah cerewetnya." Yoga terkekeh.

" Cerewet juga Mas Yoga cinta, kan?" Dengan penuh percaya diri Natasha berucap.

" Nggak usah diragukan lagi untuk hal itu." Yoga kemudian mendekatkan bibirnya ke bibir Natasha, wanita yang sudah memberikan lima orang anak untuknya. Dan apa yang dilakukan oleh Yoga disambut baik oleh Natasha hingga kedua bibir sepasang suami istri itu saling bertautan dan saling mengecap.

" Pa ..." Suara Azkia dibarengi suara pintu terbuka membuat Yoga dan Natasha seketika menghentikan aktivitasnya.

" Ya ampun, Kia nggak lihat ..." Azkia langsung membalikan tubuhnya karena ketahuan memergoki momen kemesraan kedua orang tuanya.

" Kalau nggak lihat kenapa balik badan?" Natasha langsung bangkit dari pangkuan Yoga kemudian duduk di samping suaminya itu.

" Hehe ... lihat sedikit sih, Ma." Azkia kembali membalikan tubuhnya dan berjalan mendekati orang tuanya.

" Lagian kamu kebiasaan masuk kamar nggak mau ketuk pintu dulu," protes Natasha.

" Kia pikir ini 'kan masih sore, Ma. Nggak kepikiran kalau Papa sama Mama lagi mesra-mesraan," sahut Azkia terkikik.

" Papa sama Mama sudah tua masih romantis saja, deh." lanjut Azkia.

" Eh, Mama sama Papa ini kamu belum tua-tua amat, ya!" Natasha dengan cepat memprotes ucapan anaknya itu. Sementara Yoga hanya menggelengkan kepala melihat perdebatan antara Natasha dan jiplakan dari istrinya itu.

" Kamu ada apa ke kamar ini, Kia?" Yoga mengalihkan perdebatan antara ibu dan anak yang tidak akan berujung jika tidak segera dilerai.

" Kia mau kasih tahu Papa kalau tadi siang ada Kak Gibran datang ke sini lho, Pa. Papa masih ingat Kak Gibran, nggak?" tanya Azkia.

" Telat kamu, Kia. Papa kamu sudah tahu dari awal, karena Gibran itu sudah seminggu ini pindah ke Jakarta dan kuliah di kampus Papamu mengajar." Natasha menjelaskan kepada Azkia.

" Hahh?? Kak Gibran kuliah di kampus Papa?? Iiihh ... Papa ngeprank Kia, ya?" Tak berbeda jauh dengan Mamanya, Azkia pun langsung memberengut saat tahu jika Papanya itu menyembunyikan berita tentang Gibran.

" Like mother like daughter, sama-sama tukang ngambek," sindir Yoga menanggapi sikap istri dan anak perempuannya.

" Yang suka ngambek itu Mama kali, Pa. Kia sih biasa saja, deh." Azkia menepis anggapan Yoga yang menganggapnya suka ngambek seperti Natasha membuat Natasha mencibir.

" Tapi kalau pintar sama cantiknya memang mirip Mama, sih." lanjut Azkia terkikik.

" Boleh Papa tambahin?" tanya Yoga.

" Apa, Pa?"

" Narsisnya juga sama persis, deh." ucap Yoga terkekeh.

" Kalau itu bukan cuma mirip aku saja ya, Mas. Tapi dari Mas Yoga juga," sanggah Natasha memutar bola matanya lalu bangkit dan beranjak menuju pintu kamar.

" Sudah ayo kita makan dulu." Natasha meminta Yoga dan Azkia keluar dari kamar untuk menuju arah ruang makan.

***

Pagi ini Azkia dan Rayya pergi sekolah diantar Pak Hasan, supir pribadi yang sangat setia bekerja bersama Yoga. Sementara Alden yang sudah mempunyai SIM lebih suka memakai motor sport yang diberikan Gavin di ulang tahunnya beberapa bulan lalu.

" Ray, coba tebak siapa yang datang ke rumah Kia kemarin siang?" Azkia menyuruh Rayya menebak siapa tamu yang datang ke rumahnya karena kemarin itu Rayya dan keluarganya sedang berada di rumah Dad David.

" Memang siapa, Kia?" tanya Rayya penasaran.

" Clue nya cowok dan ganteng," ujar Azkia memberi petunjuk.

" Nggak tahu, deh. Rayya nyerah kalau disuruh ingat-ingat soal cowok." Rayya menyerah karena tidak tahu siapa orang yang dimaksud oleh Rayya.

" Hmmm, iya Kia tahu, Rayya nggak bisa ingat cowok lain, soalnya yang ada di otak sama di hati Rayya 'kan cuma Kak Rama seorang," sindir Azkia membuat Rayya mendelik.

" Sudah, deh! Kenapa bawa-bawa Kak Rama, sih? Memangnya siapa yang kemarin ke rumah Kia?" tanya Rayya kembali ke inti pembicaraan yang sesungguhnya.

" Yang datang ke rumah kemarin itu Kak Gibran, Ray." Dengan wajah berbinar Azkia menyebutkan nama orang yang berkunjung ke rumahnya.

" Kak Gibran? Kak Gibran teman Kia dulu?" Rayya nampak terkejut mendengar jika Gibran, teman sekaligus kakak kelas mereka berdua yang menghilang hampir beberapa tahun tak pernah ada kabarnya itu kini muncul kembali.

*

*

*

Bersambung ...

Happy Reading❤️

Terpopuler

Comments

Lheea Amelia

Lheea Amelia

sipppp deh, aq sk ceritàmu. ngangenin ....

2022-01-21

1

Wie Yanah

Wie Yanah

brrt yg terakhr ngntr ke rmh rayya dl trakhr dtg donk... tp knpa kia msh SMA.. hrsy beberpa thn lia jh udh kuliah

2022-01-18

1

vita viandra

vita viandra

tata nie mesumnya dr dlu g ilang"... klop bgt dch lw dch ma yoga berduaan...

2022-01-17

1

lihat semua
Episodes
1 Kedatangan Gibran
2 Like Mother Like Daughter
3 Suami Yang Istimewa
4 Laki-Laki Bermulut Comel
5 Bodyguard
6 Keras Kepala
7 Calon Bini
8 Lagu Romantis
9 Kecupan Singkat
10 Teman Wanita
11 Sepasang Kekasih
12 Hukuman Yoga
13 Karena Sering Melihat Papa Dan Mama
14 I Love You More
15 Adu Jotos
16 Jika Tom & Jerry Tinggal Bersama
17 Kedatangan Lusiana
18 Seperti Kucing Minta Kawin
19 Mama Dan Anak Sama-Sama Aneh
20 Jangan Baper Lagi
21 Mengantar Pesanan Lusiana
22 Balasan Dari Raffasya
23 Apes Dibayar Tunai
24 Tidak Boleh Membawa Laki-Laki Ke Dalam Kamar
25 Kecurigaan Azkia
26 Smackdown
27 Kempes Ban
28 Gara-Gara Bersin
29 Menularkan Sikap Buruk
30 Rencana Ke Jambi
31 Dua Sisi Yang Berbeda
32 Aku Ini Suami Kamu
33 Pertanda Buruk
34 Rencana Licik
35 Ganti Rugi
36 Selalu Menjadi Penolong
37 Bridal Shower
38 Pergi Ke Bandung
39 Jebakan Gladys
40 Melakukan Dosa
41 Anggap Tidak Pernah Terjadi Sesuatu Di Antara Kita
42 Aku Nggak Mau Kekasihku Direbut Raffa
43 Sejak Kapan Mual-Mual?
44 Seperti Itulah Pria Sejati
45 Hasil Test Pack
46 Pacarnya Hamil Ya, Mas?
47 Dua Garis Merah
48 Ijinkan Gibran Menikahi Kia, Om!
49 Apa Yang Terjadi Pada Almayra?
50 Raffa Siap Bertanggung Jawab
51 Hadiah Dari Calon Mertua
52 Dengan Siapa Kia Akan Menikah?
53 Bagaimana Kia Bisa Hamil Anak Raffa?
54 Pulang Dengan Syarat
55 Ini Nomer Gue, Lu Save Saja
56 Dia Calon Bini Gue
57 Cincin Dan Maskawin
58 Akad Nikah
59 Kasurnya Lebar, Muat Untuk Dua Orang, Kan?
60 Mengulang Kejadian Di Bandung
61 Gue Habis Bertobat
62 Es Kado
63 Harus Sabar
64 Orang Yang Menjebak Almayra
65 Mandi Malam
66 Biarkan Seperti Ini Dulu
67 Paling The Best
68 Kenapa Nggak Sekalian Diumumkan Di Radio?
69 Janji Menjadi Suami Yang Baik, Asalkan ....
70 Kamu Mau Apa?
71 Maunya Nempel-Nempel
72 Aku Akan Melindungimu
73 Nggak Disiksa Tapi Dipaksa
74 Pertama Kali Melihat
75 Hanya Mimpi
76 Gurame Cobek
77 Jangan Lama-Lama
78 Wedding Party
79 Time Alone With You
80 Siapapun Yang Mengusikmu
81 Kak Raffa di mana?
82 Bayi Ini Yang Khawatir
83 Perdebatan
84 Kabur
85 Kedatangan Rayya
86 Sampai Aku Menutup Mata
87 Lebih Bahagia
88 Akan Menutup Pandangan Kepada Yang Lain
89 Panggilan Mesra
90 Sapi Lada Hitam
91 Humaira
92 Asisten
93 Mau Coba-Coba Menarik Perhatian Suami Saya?
94 I Love You Too
95 Rencana Babymoon
96 Rasa Nyaman Di Hati
97 Menginap Di Rumah Mama Mertua
98 So Beautiful, Like You
99 Meniru Adegan Jack & Rose
100 Sailing Komodo
101 Kebakaran
102 Menunggu Kapan Waktu Itu Akan Tiba
103 Papa Hanya Sedang Sedih Saja
104 Sama-Sama Merindu
105 Membuat Suami Ketar-Ketir
106 Dedek Bayi Kangen Sama Papanya
107 Apa Terlihat?
108 Megantara Poetra
109 Menambah Ilmu Dan Memperluas Wawasan
110 Sudah Nggak Capek
111 Tidak Sabar
112 Berani Sekali Ingin Mengajakku Bersaing!
113 Kamu Memang Luar Biasa
114 Seperti Ikan Buntal
115 Fakta Yang Terungkap
116 Kontraksi
117 Gara-Gara Kak Raffa
118 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
119 Athaya Naufal Pramudya
120 Sungguh Tersiksa Rasanya
121 Merasakan Kebahagian Yang Berlipat-lipat
122 Menjaga Privacy
123 Mengurus Naufal
124 Mengembalikan Kebahagiaan Papa
125 Kedatangan Papa Fariz
126 Rayuan Raffasya
127 Perdebatan Opa Dan Oma
128 Reuni
129 Mantan
130 Gagal
131 Sama-Sama Ingin
132 Melepas Rindu
133 Car Free Day
134 Menjenguk Rayya
135 Papa Teladan
136 Penghuni Baru
137 Beruntung Mempunyai Suami Seperti Raffasya
138 Panas Dingin
139 Sikap Yang Berbeda
140 Kemarahan Azkia
141 Family Time
142 Menjadi Seorang Ayah Adalah Hal Yang Luar Biasa
143 Anak Adalah Rezeki
144 Membujuk Papa Mertua
145 Kunjungan Papi Dan Mami Naufal
146 Saling Menebar Ancaman
147 Mencari Dukungan
148 B'day Party Naufal
149 Keputusan Papa Fariz
150 Majikan Yang Baik
151 Pegawai Baru
152 Perhatian Kecil
153 Ketularan Papa
154 Mengantar Rosa
155 Menginap Di Rumah Mama Lusi
156 Hanya Menuruti Keinginan Menantu
157 Kemalangan Yang Menimpa Rosa
158 Biar Raffa Yang Bicara
159 Berdamai Dengan Hati
160 Boleh Saya Minta Nomer Telepon Kamu?
161 Bertemu Kembali
162 Sikap Tak Ramah Lusiana
163 Kisah Gibran
164 Rencana Azkia dan Natasha
165 Undangan Makan Malam
166 Membalas Dendam
167 Wanita Kedua
168 Menutup Masa Lalu
169 Mendoakan Yang Terbaik
170 Baby Alma
171 Supir Pribadi
172 Terima Kasih, Sayang ( TAMAT )
173 INFO NOVEL BARU
174 Kepoin novel baru, yuk!
Episodes

Updated 174 Episodes

1
Kedatangan Gibran
2
Like Mother Like Daughter
3
Suami Yang Istimewa
4
Laki-Laki Bermulut Comel
5
Bodyguard
6
Keras Kepala
7
Calon Bini
8
Lagu Romantis
9
Kecupan Singkat
10
Teman Wanita
11
Sepasang Kekasih
12
Hukuman Yoga
13
Karena Sering Melihat Papa Dan Mama
14
I Love You More
15
Adu Jotos
16
Jika Tom & Jerry Tinggal Bersama
17
Kedatangan Lusiana
18
Seperti Kucing Minta Kawin
19
Mama Dan Anak Sama-Sama Aneh
20
Jangan Baper Lagi
21
Mengantar Pesanan Lusiana
22
Balasan Dari Raffasya
23
Apes Dibayar Tunai
24
Tidak Boleh Membawa Laki-Laki Ke Dalam Kamar
25
Kecurigaan Azkia
26
Smackdown
27
Kempes Ban
28
Gara-Gara Bersin
29
Menularkan Sikap Buruk
30
Rencana Ke Jambi
31
Dua Sisi Yang Berbeda
32
Aku Ini Suami Kamu
33
Pertanda Buruk
34
Rencana Licik
35
Ganti Rugi
36
Selalu Menjadi Penolong
37
Bridal Shower
38
Pergi Ke Bandung
39
Jebakan Gladys
40
Melakukan Dosa
41
Anggap Tidak Pernah Terjadi Sesuatu Di Antara Kita
42
Aku Nggak Mau Kekasihku Direbut Raffa
43
Sejak Kapan Mual-Mual?
44
Seperti Itulah Pria Sejati
45
Hasil Test Pack
46
Pacarnya Hamil Ya, Mas?
47
Dua Garis Merah
48
Ijinkan Gibran Menikahi Kia, Om!
49
Apa Yang Terjadi Pada Almayra?
50
Raffa Siap Bertanggung Jawab
51
Hadiah Dari Calon Mertua
52
Dengan Siapa Kia Akan Menikah?
53
Bagaimana Kia Bisa Hamil Anak Raffa?
54
Pulang Dengan Syarat
55
Ini Nomer Gue, Lu Save Saja
56
Dia Calon Bini Gue
57
Cincin Dan Maskawin
58
Akad Nikah
59
Kasurnya Lebar, Muat Untuk Dua Orang, Kan?
60
Mengulang Kejadian Di Bandung
61
Gue Habis Bertobat
62
Es Kado
63
Harus Sabar
64
Orang Yang Menjebak Almayra
65
Mandi Malam
66
Biarkan Seperti Ini Dulu
67
Paling The Best
68
Kenapa Nggak Sekalian Diumumkan Di Radio?
69
Janji Menjadi Suami Yang Baik, Asalkan ....
70
Kamu Mau Apa?
71
Maunya Nempel-Nempel
72
Aku Akan Melindungimu
73
Nggak Disiksa Tapi Dipaksa
74
Pertama Kali Melihat
75
Hanya Mimpi
76
Gurame Cobek
77
Jangan Lama-Lama
78
Wedding Party
79
Time Alone With You
80
Siapapun Yang Mengusikmu
81
Kak Raffa di mana?
82
Bayi Ini Yang Khawatir
83
Perdebatan
84
Kabur
85
Kedatangan Rayya
86
Sampai Aku Menutup Mata
87
Lebih Bahagia
88
Akan Menutup Pandangan Kepada Yang Lain
89
Panggilan Mesra
90
Sapi Lada Hitam
91
Humaira
92
Asisten
93
Mau Coba-Coba Menarik Perhatian Suami Saya?
94
I Love You Too
95
Rencana Babymoon
96
Rasa Nyaman Di Hati
97
Menginap Di Rumah Mama Mertua
98
So Beautiful, Like You
99
Meniru Adegan Jack & Rose
100
Sailing Komodo
101
Kebakaran
102
Menunggu Kapan Waktu Itu Akan Tiba
103
Papa Hanya Sedang Sedih Saja
104
Sama-Sama Merindu
105
Membuat Suami Ketar-Ketir
106
Dedek Bayi Kangen Sama Papanya
107
Apa Terlihat?
108
Megantara Poetra
109
Menambah Ilmu Dan Memperluas Wawasan
110
Sudah Nggak Capek
111
Tidak Sabar
112
Berani Sekali Ingin Mengajakku Bersaing!
113
Kamu Memang Luar Biasa
114
Seperti Ikan Buntal
115
Fakta Yang Terungkap
116
Kontraksi
117
Gara-Gara Kak Raffa
118
Aku Tidak Akan Memaafkanmu
119
Athaya Naufal Pramudya
120
Sungguh Tersiksa Rasanya
121
Merasakan Kebahagian Yang Berlipat-lipat
122
Menjaga Privacy
123
Mengurus Naufal
124
Mengembalikan Kebahagiaan Papa
125
Kedatangan Papa Fariz
126
Rayuan Raffasya
127
Perdebatan Opa Dan Oma
128
Reuni
129
Mantan
130
Gagal
131
Sama-Sama Ingin
132
Melepas Rindu
133
Car Free Day
134
Menjenguk Rayya
135
Papa Teladan
136
Penghuni Baru
137
Beruntung Mempunyai Suami Seperti Raffasya
138
Panas Dingin
139
Sikap Yang Berbeda
140
Kemarahan Azkia
141
Family Time
142
Menjadi Seorang Ayah Adalah Hal Yang Luar Biasa
143
Anak Adalah Rezeki
144
Membujuk Papa Mertua
145
Kunjungan Papi Dan Mami Naufal
146
Saling Menebar Ancaman
147
Mencari Dukungan
148
B'day Party Naufal
149
Keputusan Papa Fariz
150
Majikan Yang Baik
151
Pegawai Baru
152
Perhatian Kecil
153
Ketularan Papa
154
Mengantar Rosa
155
Menginap Di Rumah Mama Lusi
156
Hanya Menuruti Keinginan Menantu
157
Kemalangan Yang Menimpa Rosa
158
Biar Raffa Yang Bicara
159
Berdamai Dengan Hati
160
Boleh Saya Minta Nomer Telepon Kamu?
161
Bertemu Kembali
162
Sikap Tak Ramah Lusiana
163
Kisah Gibran
164
Rencana Azkia dan Natasha
165
Undangan Makan Malam
166
Membalas Dendam
167
Wanita Kedua
168
Menutup Masa Lalu
169
Mendoakan Yang Terbaik
170
Baby Alma
171
Supir Pribadi
172
Terima Kasih, Sayang ( TAMAT )
173
INFO NOVEL BARU
174
Kepoin novel baru, yuk!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!