Suami Yang Istimewa

Gibran duduk di sofa ruang tamu rumah Yoga. Sabtu malam ini dia berkunjung kembali ke rumah Azkia. Tentu saja kedatangan pria itu disambut hangat oleh keluarga Yoga.

" Om, Gibran mau ajak Kia keluar boleh, nggak?" Gibran meminta ijin kepada Yoga.

" Kamu mau ajak Kia ke mana, Gibran?" tanya Natasha yang membawakan minuman dan beberapa toples cookies di atas nampan.

" Jalan-jalan sambil makan di luar, Tan." Gibran menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Natasha.

" Silahkan saja kalau mau ajak Kia, tapi Om titip Kia, jangan bawa dia ke tempat yang tidak pantas dia kunjungi." Yoga memberikan ijin kepada Gibran membawa Azkia jalan-jalan.

" Tentu saja, Om. Saya hanya akan ajak Kia makan di mall saja kok, Om." Gibran menyahuti.

" Kamu sudah panggil Kia tadi, Yank?" tanya Yoga saat Natasha mendudukkan tubuhnya di samping Yoga.

" Sudah, Mas. Sedang ganti baju kayaknya," Natasha menyahuti.

" Hai, Kak Gibran ..." Suara Azkia terdengar dari atas tangga, dan tak lama diikuti dengan hentakan kaki berlari menuruni anak tangga.

" Kalau di tangga itu jangan lari-lari, Kia!" Yoga menegur anaknya itu.

" Hehe ... sudah terlanjur sampai bawah, Pa." Azkia terkikik. " Kita berangkat sekarang, Kak?" tanya Azkia kepada Gibran.

" Siap-siap mau ke mana memangnya?" tanya Natasha seolah tak tahu menahu rencana kepergian Azkia dan Gibran.

Azkia menoleh ke arah Gibran.

" Memang Kak Gibran belum bilang sama Papa mau ajak aku keluar, ya?" tanya Azkia menatap Gibran dan Yoga bergantian.

" Sudah." Gibran menjawab dengan nada lemas.

" Terus?" Dari nada bicara Gibran, Azkia bisa menduga jika Gibran tidak mendapatkan ijin dari Papanya.

" Papa kamu nggak kasih ijin." Natasha menyahuti ucapan Azkia hingga membuat wajah Azkia seketika memberengut.

" Pa ..." Azkia mendekat ke arah Yoga lalu duduk di bahu sofa seraya merangkul Papanya. " Papa Kia yang baik, yang tampan ...."

" Hmmm, pasti ada maunya tuh, Pa!" Natasha langsung menyindir kelakuan anaknya yang bergelayut manja sambil memuji Yoga.

" Pa, ijinin, dong. Kak Gibran cuma mau ajak Kia makan di mall, kok. Iya kan, Kak?"

Yoga terkekeh melihat kelakuan putrinya itu.

" Seperti ini nih, kelakuannya persis kayak Mamanya," ucap Yoga seraya menepuk-nepuk lengan Azkia yang merangkulnya.

" Ya persis Mama lah, Pa. Masa persis tetangga, orang netas nya juga dari Mama, kok." Azkia terkikik.

" Memangnya kamu ayam dikata menetas?" Kali Natasha menggelengkan kepalanya menanggapi ucapan putrinya itu.

" Boleh kan, Pa?" bujuk Azkia kembali.

" Ya sudah, tapi jangan malam-malam pulangnya. Jam sembilan harus sudah sampai di rumah." Yoga yang sebelumnya memang sudah mengijinkan Gibran kini mengajukan syarat yang harus mereka patuhi.

" Makasih, Pa. Papa memang the best, deh." Azkia langsung mencium pipi Yoga juga mencium punggung tangan Papanya itu. Kemudian Kia menyalami dan mencium punggung tangan Natasha.

" Kia pergi dulu ya, Pa, Ma." pamit Azkia.

" Kok Mama nggak dikasih cium juga?" protes Natasha karena anaknya itu tidak melakukan hal yang sama kepadanya seperti yang Azkia lakukan kepada Yoga.

" Hehe ... Mama mau dicium Kia juga? Kirain cuma maunya dicium sama Papa doang." Azkia kemudian menempelkan bibirnya ke pipi Natasha. " Emuuuaacchh ...."

" Saya ajak Kia keluar dulu ya, Om, Tante." Kini giliran Gibran yang meminta ijin kepada Yoga dan Natasha.

" Iya, hati-hati di jalan ya, Gibran!" Yoga kembali mengingatkan.

" Jangan lupa waktu, ya! Jam sembilan Kia harus sudah sampai rumah." Natasha menambahkan.

" Siap Tante, Om. Kami pergi dulu. Assalamualikum ..." pamit Gibran kepada Yoga dan Natasha.

" Waalaikumsalam ..." Yoga dan Natasha pun menyahuti bersamaan. Mereka pun mengantar sampai ke teras rumah hingga mobil yang dikendarai oleh Gibran menjauh dan menghilang dari pandangan mereka.

" Mas kok tumben kasih ijin Kia pergi malam hari berdua saja sama teman cowok? Biasanya Mas nggak pernah kasih ijin Kia pergi kalau nggak banyakan atau nggak ada Alden yang menemani." Natasha merasa heran karena suaminya itu nampak tidak merasa keberatan dengan permintaan Gibran. Dia lalu menutup pintu rumahnya setelah dia dan suaminya masuk ke dalam rumah.

" Karena kita sudah kenal baik sama dia, Yank." jawaban Yoga membuat mata Natasha menyipit.

" Tapi kita kenal hanya sebentar lho, Mas. Lalu dia menghilang nggak pernah ada kabar. Setelah bertahun-tahun, siapa yang tahu sifatnya masih sama seperti dulu atau nggak kan, Mas?" Wajar jika Natasha merasa sedikit ragu karena walaupun dia senang melihat Gibran kembali, namun dia beranggapan jika ada sesuatu yang diinginkan Gibran dari putrinya.

" Dibilang nggak ada kabar? Nggak juga sih, Yank. Hampir lima tahun ini dia selalu rutin komunikasi sama aku, kok. Kadang dia tanya soal materi mata kuliah, kadang dia tanya soal anak-anak. Tanya tentang kesibukan Alden, tanya soal Kia dan masih banyaklah yang sering kita obrolkan."

" Lima tahun? Ya ampun, Mas. Mas niat banget ya, bohongin kita-kita?" Natasha menyebut dia dan anak-anaknya yang merasa ditipu oleh Yoga.

" Bohong apa, sih? Bohong itu kalau kamu tanya aku gini, Mas, kalau Gibran itu sekarang tinggal di mana, ya? Kok nggak pernah ada kabar? Terus aku jawab, aku nggak tahu, Yank. Nah, itu baru namanya berbohong." Yoga berdalih membuat Natasha memutar bola matanya ke atas. Sejak pertama kali kenal dengan Yoga, dia tidak akan pernah bisa menang jika harus berdebat dengan suaminya itu. Pria yang sekarang ini berprofesi sebagai dosen itu memang pandai bicara dan selalu membuat Natasha mati kutu.

" Hmmm, apa Mas merasa kalau Gibran itu sebenarnya suka sama Kia?" tanya Natasha kemudian saat mereka kembali duduk di sofa.

" Iya, memang aku lihat juga seperti itu. Tapi aku sudah bilang ke Gibran, kalau aku baru kasih ijin Kia pacaran kalau dia sudah lulus SMA."

" Jadi Gibran sudah bilang ke Mas kalau dia suka sama Kia?" tanya Natasha penasaran.

" Nggak, sih. Waktu itu dia pernah tanya apa Alden sudah punya pacar? Apa Kia sudah pacaran? Ya aku jelaskanlah apa-apa saja yang harus mereka penuhi agar mendapat lampu hijau dari kita jika mereka ingin menjalin hubungan dengan lawan jenis."

" Tapi Alden 'kan sudah kita jodohkan dengan Falisha, Mas." Natasha langsung menginterupsi ucapan suaminya.

" Iya, aku tahu. Intinya aku tetap memberi batasan waktu kapan mereka bisa mulai pacaran." Yoga menjelaskan.

" Tapi Mas setuju nggak kalau Kia sama Gibran?" Natasha penasaran akan pendapat suaminya soal kedekatan Gibran dan Azkia.

" Gibran anaknya baik, kalem, santun, tenang pembawaannya dan berpikiran dewasa. Aku rasa sangat cocok untuk Kia yang aktif, ceplas ceplos dan tomboy. Aku rasa Gibran bisa mengendalikan Azkia yang sedikit keras kepala sepertinya Mamanya. Cup ..." Sebuah kecupan mendarat di pipi Natasha membuat Natasha langsung menoleh ke arah Yoga.

" Apa Mas memikirkan sesuatu?" Natasha merasakan sesuatu yang ada di pikiran suaminya itu.

Yoga menganggukkan kepala dengan senyum terkulum di bibirnya. Kemudian dia merangkulkan tangannya di pundak sang istri membuat Natasha menyandarkan kepalanya ke bahu pria yang sudah belasan tahun itu memberikan rasa nyaman untuknya.

" Akan ada kisah Tata dan Yoga chapter dua," bisik Yoga di telinga Natasha membuat Natasha ikut tersenyum seraya menganggukkan kepalanya. Tentu saja sebagai seorang ibu dan istri yang mempunyai suami seistimewa Yoga, dia pun berharap putri-putrinya kelak akan mendapatkan pendamping hidup yang sifat dan sikapnya menyamai suaminya atau kalau bisa melebihi dari apa yang dia dapatkan dan rasakan selama sembilan belas tahun hidup bersama suaminya itu.

*

*

*

Bersambung ...

Ada yang belum bisa move on dari karakter Yoga di MSI?

Jangan lupa tinggalkan jejak jempol dan likenya, makasih🙏

Happy Reading❤️

Terpopuler

Comments

👸 Naf 👸

👸 Naf 👸

Suami² di karya kak RezZha mah suami idaman suama.
Papa Yoga yg kalem dan sabar
Daddy Gavin yg posesif tp sangat sayang n care dgn kel
Papa Gagah yg berhati luas dan sangat bijak
Papa Elang dan Papa Dirga jg Papa Edo suami² yg sangat sayang n cinta sm istri2 nyaa

2023-11-19

1

👸 Naf 👸

👸 Naf 👸

beda sm Dad Gavin yaa Papa Yoga. dosen kesayangan mmg the best

2023-11-19

0

re

re

Next

2022-02-07

1

lihat semua
Episodes
1 Kedatangan Gibran
2 Like Mother Like Daughter
3 Suami Yang Istimewa
4 Laki-Laki Bermulut Comel
5 Bodyguard
6 Keras Kepala
7 Calon Bini
8 Lagu Romantis
9 Kecupan Singkat
10 Teman Wanita
11 Sepasang Kekasih
12 Hukuman Yoga
13 Karena Sering Melihat Papa Dan Mama
14 I Love You More
15 Adu Jotos
16 Jika Tom & Jerry Tinggal Bersama
17 Kedatangan Lusiana
18 Seperti Kucing Minta Kawin
19 Mama Dan Anak Sama-Sama Aneh
20 Jangan Baper Lagi
21 Mengantar Pesanan Lusiana
22 Balasan Dari Raffasya
23 Apes Dibayar Tunai
24 Tidak Boleh Membawa Laki-Laki Ke Dalam Kamar
25 Kecurigaan Azkia
26 Smackdown
27 Kempes Ban
28 Gara-Gara Bersin
29 Menularkan Sikap Buruk
30 Rencana Ke Jambi
31 Dua Sisi Yang Berbeda
32 Aku Ini Suami Kamu
33 Pertanda Buruk
34 Rencana Licik
35 Ganti Rugi
36 Selalu Menjadi Penolong
37 Bridal Shower
38 Pergi Ke Bandung
39 Jebakan Gladys
40 Melakukan Dosa
41 Anggap Tidak Pernah Terjadi Sesuatu Di Antara Kita
42 Aku Nggak Mau Kekasihku Direbut Raffa
43 Sejak Kapan Mual-Mual?
44 Seperti Itulah Pria Sejati
45 Hasil Test Pack
46 Pacarnya Hamil Ya, Mas?
47 Dua Garis Merah
48 Ijinkan Gibran Menikahi Kia, Om!
49 Apa Yang Terjadi Pada Almayra?
50 Raffa Siap Bertanggung Jawab
51 Hadiah Dari Calon Mertua
52 Dengan Siapa Kia Akan Menikah?
53 Bagaimana Kia Bisa Hamil Anak Raffa?
54 Pulang Dengan Syarat
55 Ini Nomer Gue, Lu Save Saja
56 Dia Calon Bini Gue
57 Cincin Dan Maskawin
58 Akad Nikah
59 Kasurnya Lebar, Muat Untuk Dua Orang, Kan?
60 Mengulang Kejadian Di Bandung
61 Gue Habis Bertobat
62 Es Kado
63 Harus Sabar
64 Orang Yang Menjebak Almayra
65 Mandi Malam
66 Biarkan Seperti Ini Dulu
67 Paling The Best
68 Kenapa Nggak Sekalian Diumumkan Di Radio?
69 Janji Menjadi Suami Yang Baik, Asalkan ....
70 Kamu Mau Apa?
71 Maunya Nempel-Nempel
72 Aku Akan Melindungimu
73 Nggak Disiksa Tapi Dipaksa
74 Pertama Kali Melihat
75 Hanya Mimpi
76 Gurame Cobek
77 Jangan Lama-Lama
78 Wedding Party
79 Time Alone With You
80 Siapapun Yang Mengusikmu
81 Kak Raffa di mana?
82 Bayi Ini Yang Khawatir
83 Perdebatan
84 Kabur
85 Kedatangan Rayya
86 Sampai Aku Menutup Mata
87 Lebih Bahagia
88 Akan Menutup Pandangan Kepada Yang Lain
89 Panggilan Mesra
90 Sapi Lada Hitam
91 Humaira
92 Asisten
93 Mau Coba-Coba Menarik Perhatian Suami Saya?
94 I Love You Too
95 Rencana Babymoon
96 Rasa Nyaman Di Hati
97 Menginap Di Rumah Mama Mertua
98 So Beautiful, Like You
99 Meniru Adegan Jack & Rose
100 Sailing Komodo
101 Kebakaran
102 Menunggu Kapan Waktu Itu Akan Tiba
103 Papa Hanya Sedang Sedih Saja
104 Sama-Sama Merindu
105 Membuat Suami Ketar-Ketir
106 Dedek Bayi Kangen Sama Papanya
107 Apa Terlihat?
108 Megantara Poetra
109 Menambah Ilmu Dan Memperluas Wawasan
110 Sudah Nggak Capek
111 Tidak Sabar
112 Berani Sekali Ingin Mengajakku Bersaing!
113 Kamu Memang Luar Biasa
114 Seperti Ikan Buntal
115 Fakta Yang Terungkap
116 Kontraksi
117 Gara-Gara Kak Raffa
118 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
119 Athaya Naufal Pramudya
120 Sungguh Tersiksa Rasanya
121 Merasakan Kebahagian Yang Berlipat-lipat
122 Menjaga Privacy
123 Mengurus Naufal
124 Mengembalikan Kebahagiaan Papa
125 Kedatangan Papa Fariz
126 Rayuan Raffasya
127 Perdebatan Opa Dan Oma
128 Reuni
129 Mantan
130 Gagal
131 Sama-Sama Ingin
132 Melepas Rindu
133 Car Free Day
134 Menjenguk Rayya
135 Papa Teladan
136 Penghuni Baru
137 Beruntung Mempunyai Suami Seperti Raffasya
138 Panas Dingin
139 Sikap Yang Berbeda
140 Kemarahan Azkia
141 Family Time
142 Menjadi Seorang Ayah Adalah Hal Yang Luar Biasa
143 Anak Adalah Rezeki
144 Membujuk Papa Mertua
145 Kunjungan Papi Dan Mami Naufal
146 Saling Menebar Ancaman
147 Mencari Dukungan
148 B'day Party Naufal
149 Keputusan Papa Fariz
150 Majikan Yang Baik
151 Pegawai Baru
152 Perhatian Kecil
153 Ketularan Papa
154 Mengantar Rosa
155 Menginap Di Rumah Mama Lusi
156 Hanya Menuruti Keinginan Menantu
157 Kemalangan Yang Menimpa Rosa
158 Biar Raffa Yang Bicara
159 Berdamai Dengan Hati
160 Boleh Saya Minta Nomer Telepon Kamu?
161 Bertemu Kembali
162 Sikap Tak Ramah Lusiana
163 Kisah Gibran
164 Rencana Azkia dan Natasha
165 Undangan Makan Malam
166 Membalas Dendam
167 Wanita Kedua
168 Menutup Masa Lalu
169 Mendoakan Yang Terbaik
170 Baby Alma
171 Supir Pribadi
172 Terima Kasih, Sayang ( TAMAT )
173 INFO NOVEL BARU
174 Kepoin novel baru, yuk!
Episodes

Updated 174 Episodes

1
Kedatangan Gibran
2
Like Mother Like Daughter
3
Suami Yang Istimewa
4
Laki-Laki Bermulut Comel
5
Bodyguard
6
Keras Kepala
7
Calon Bini
8
Lagu Romantis
9
Kecupan Singkat
10
Teman Wanita
11
Sepasang Kekasih
12
Hukuman Yoga
13
Karena Sering Melihat Papa Dan Mama
14
I Love You More
15
Adu Jotos
16
Jika Tom & Jerry Tinggal Bersama
17
Kedatangan Lusiana
18
Seperti Kucing Minta Kawin
19
Mama Dan Anak Sama-Sama Aneh
20
Jangan Baper Lagi
21
Mengantar Pesanan Lusiana
22
Balasan Dari Raffasya
23
Apes Dibayar Tunai
24
Tidak Boleh Membawa Laki-Laki Ke Dalam Kamar
25
Kecurigaan Azkia
26
Smackdown
27
Kempes Ban
28
Gara-Gara Bersin
29
Menularkan Sikap Buruk
30
Rencana Ke Jambi
31
Dua Sisi Yang Berbeda
32
Aku Ini Suami Kamu
33
Pertanda Buruk
34
Rencana Licik
35
Ganti Rugi
36
Selalu Menjadi Penolong
37
Bridal Shower
38
Pergi Ke Bandung
39
Jebakan Gladys
40
Melakukan Dosa
41
Anggap Tidak Pernah Terjadi Sesuatu Di Antara Kita
42
Aku Nggak Mau Kekasihku Direbut Raffa
43
Sejak Kapan Mual-Mual?
44
Seperti Itulah Pria Sejati
45
Hasil Test Pack
46
Pacarnya Hamil Ya, Mas?
47
Dua Garis Merah
48
Ijinkan Gibran Menikahi Kia, Om!
49
Apa Yang Terjadi Pada Almayra?
50
Raffa Siap Bertanggung Jawab
51
Hadiah Dari Calon Mertua
52
Dengan Siapa Kia Akan Menikah?
53
Bagaimana Kia Bisa Hamil Anak Raffa?
54
Pulang Dengan Syarat
55
Ini Nomer Gue, Lu Save Saja
56
Dia Calon Bini Gue
57
Cincin Dan Maskawin
58
Akad Nikah
59
Kasurnya Lebar, Muat Untuk Dua Orang, Kan?
60
Mengulang Kejadian Di Bandung
61
Gue Habis Bertobat
62
Es Kado
63
Harus Sabar
64
Orang Yang Menjebak Almayra
65
Mandi Malam
66
Biarkan Seperti Ini Dulu
67
Paling The Best
68
Kenapa Nggak Sekalian Diumumkan Di Radio?
69
Janji Menjadi Suami Yang Baik, Asalkan ....
70
Kamu Mau Apa?
71
Maunya Nempel-Nempel
72
Aku Akan Melindungimu
73
Nggak Disiksa Tapi Dipaksa
74
Pertama Kali Melihat
75
Hanya Mimpi
76
Gurame Cobek
77
Jangan Lama-Lama
78
Wedding Party
79
Time Alone With You
80
Siapapun Yang Mengusikmu
81
Kak Raffa di mana?
82
Bayi Ini Yang Khawatir
83
Perdebatan
84
Kabur
85
Kedatangan Rayya
86
Sampai Aku Menutup Mata
87
Lebih Bahagia
88
Akan Menutup Pandangan Kepada Yang Lain
89
Panggilan Mesra
90
Sapi Lada Hitam
91
Humaira
92
Asisten
93
Mau Coba-Coba Menarik Perhatian Suami Saya?
94
I Love You Too
95
Rencana Babymoon
96
Rasa Nyaman Di Hati
97
Menginap Di Rumah Mama Mertua
98
So Beautiful, Like You
99
Meniru Adegan Jack & Rose
100
Sailing Komodo
101
Kebakaran
102
Menunggu Kapan Waktu Itu Akan Tiba
103
Papa Hanya Sedang Sedih Saja
104
Sama-Sama Merindu
105
Membuat Suami Ketar-Ketir
106
Dedek Bayi Kangen Sama Papanya
107
Apa Terlihat?
108
Megantara Poetra
109
Menambah Ilmu Dan Memperluas Wawasan
110
Sudah Nggak Capek
111
Tidak Sabar
112
Berani Sekali Ingin Mengajakku Bersaing!
113
Kamu Memang Luar Biasa
114
Seperti Ikan Buntal
115
Fakta Yang Terungkap
116
Kontraksi
117
Gara-Gara Kak Raffa
118
Aku Tidak Akan Memaafkanmu
119
Athaya Naufal Pramudya
120
Sungguh Tersiksa Rasanya
121
Merasakan Kebahagian Yang Berlipat-lipat
122
Menjaga Privacy
123
Mengurus Naufal
124
Mengembalikan Kebahagiaan Papa
125
Kedatangan Papa Fariz
126
Rayuan Raffasya
127
Perdebatan Opa Dan Oma
128
Reuni
129
Mantan
130
Gagal
131
Sama-Sama Ingin
132
Melepas Rindu
133
Car Free Day
134
Menjenguk Rayya
135
Papa Teladan
136
Penghuni Baru
137
Beruntung Mempunyai Suami Seperti Raffasya
138
Panas Dingin
139
Sikap Yang Berbeda
140
Kemarahan Azkia
141
Family Time
142
Menjadi Seorang Ayah Adalah Hal Yang Luar Biasa
143
Anak Adalah Rezeki
144
Membujuk Papa Mertua
145
Kunjungan Papi Dan Mami Naufal
146
Saling Menebar Ancaman
147
Mencari Dukungan
148
B'day Party Naufal
149
Keputusan Papa Fariz
150
Majikan Yang Baik
151
Pegawai Baru
152
Perhatian Kecil
153
Ketularan Papa
154
Mengantar Rosa
155
Menginap Di Rumah Mama Lusi
156
Hanya Menuruti Keinginan Menantu
157
Kemalangan Yang Menimpa Rosa
158
Biar Raffa Yang Bicara
159
Berdamai Dengan Hati
160
Boleh Saya Minta Nomer Telepon Kamu?
161
Bertemu Kembali
162
Sikap Tak Ramah Lusiana
163
Kisah Gibran
164
Rencana Azkia dan Natasha
165
Undangan Makan Malam
166
Membalas Dendam
167
Wanita Kedua
168
Menutup Masa Lalu
169
Mendoakan Yang Terbaik
170
Baby Alma
171
Supir Pribadi
172
Terima Kasih, Sayang ( TAMAT )
173
INFO NOVEL BARU
174
Kepoin novel baru, yuk!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!