MARRY YOU, MY ENEMY
Pengenalan Tokoh
ALMAYRA AZKIA ATMAJAYA (22 Tahun)
Anak kedua dari pasangan Prayoga Atmajaya dan Natasha Alexandria. Gadis tomboy yang hidup dalam limpahan kasih sayang kedua orang tuanya, namun karena suatu peristiwa mengharuskan dia hidup dengan pria yang selama ini selalu memusuhinya.
ANANDA RAFFASYA (26 Tahun)
Akibat perceraian yang terjadi terhadap orang tuanya saat Raffasya masih kecil, membuat Raffasya tumbuh menjadi anak yang sudah diatur, selalu mencari masalah di sekolahnya, tak terkecuali dengan Azkia yang sudah dimusuhinya sejak gadis kecil itu duduk di bangku kelas 1 SD
GIBRAN WISNUWARDANA ( 26 tahun )
Kakak kelas Azkia saat SD, pria yang ditolong Azkia saat dibully oleh Raffasya dan temannya karena body shaming, yang akhirnya membuat mereka bersahabat dan saat mereka sama-sama dewasa memiliki ketertarikan satu sama lain.
Prolog
Azkia dan Gibran menjalin persahabatan saat mereka sama-sama duduk di bangku sekolah dasar. Azkia yang terpaut usia empat tahun dengan Gibran tak membuatnya canggung bersahabat dengan kakak kelasnya itu. Sifat Azkia yang humble dan periang membuat Gibran menyukai gadis cilik adik kelasnya itu.
Persahabatan mereka sempat terjeda saat akhirnya Gibran harus pindah ke luar pulau dan setelah itu seperti menghilang tak pernah ada kabarnya. Namun saat Gibran pindah kuliah ke Jakarta mereka akhirnya bertemu kembali.
Sementara Raffasya, si trouble maker di sekolahnya sudah menanam kebencian terhadap Azkia. Karena untuknya, dikalahkan oleh anak perempuan apalagi perempuan itu berusia empat tahun di bawah usianya adalah hal yang memalukan. Hingga akhirnya Raffasya selalu bersikap tidak bersahabat dengan Azkia. Apalagi saat Azkia menjadi penghalang rencananya untuk mendapatkan Rayya sepupu Azkia. Raffasya semakin tidak menyukai putri pasangan Yoga dan Natasha itu.
Namun sebuah peristiwa mengharuskan Raffasya bersama dengan Azkia. Lalu akan kah terjadi cinta segitiga di antara Raffasya, Azkia dan Gibran?
_________________________________
Seorang wanita dewasa berusia empat puluh lima tahun melangkah menaiki anak tangga. Meskipun usianya tidak muda lagi dan sudah kepala empat, namun kecantikan dan bentuk tubuh wanita itu masih tetap cantik dan terawat hingga tidak kalah dengan wanita-wanita muda kebanyakan.
" Kia ...!! Ada yang datang mencari kamu tuh di luar!" Natasha, wanita dewasa itu berteriak memanggil anaknya yang sedang berada di dalam kamarnya.
" Kia ...!!" Natasha kembali memanggil nama anaknya seraya mengetuk pintu kamar Azkia. Namun karena tak juga ada jawaban dari anaknya, akhirnya membuat dia membuka pintu kamar yang memang tidak terkunci.
Natasha melihat putrinya yang kini berusia belum genap tujuh belas tahun itu sedang berbaring dengan posisi tengkurap sementara matanya menatap layar laptop dengan headphone di telinganya.
" Ya ampun, pantas saja dari tadi Mama panggil-panggil ga ada jawaban, rupanya sedang asyik sama headphone nya." Natasha menggelengkan kepala.
" Mama?" Azkia yang melihat Natasha masuk ke dalam kamarnya langsung melepas headphone yang melingkar di kepalanya itu. " Ada apa, Ma?"
" Ada yang cari kamu di luar, cepat sana temui. Kamu pasti akan kaget melihat siapa yang datang." Natasha tersenyum,. karena dia menduga anaknya itu pasti akan senang sekali jika bertemu dengan orang yang datang ke rumahnya itu.
" Siapa memangnya, Ma?" Azkia kemudian mematikan laptopnya lalu beranjak mendekat ke arah Natasha
" Kamu lihat sendiri saja," Natasha mengulur tangannya untuk meraih dan menggenggam putrinya itu menuju ruang tamu.
Sesampainya di ruang tamu ...
" Coba kamu lihat itu siapa?" Natasha menunjuk seorang pria yang sedang duduk berbincang dengan Alden.
Azkia menyipitkan matanya hingga membuat keningnya berkerut menatap pria yang saat ini sedang memandangnya dengan sebuah senyuman mengembang di bibir pria itu.
" Siapa sih, Ma? Teman Kak Alden, ya?" bisik Azkia bertanya kepada Natasha namun arah pandangannya masih tertuju pada pria itu.
" Hai, Kia. Apa kabar? " Pria itu menyapa Azkia membuat Azkia menautkan kedua alisnya.
" Siapa, ya? Kok Kakak kenal aku?" Azkia mendekat ke arah Alden lalu duduk di samping kakaknya.
" Memang Kia nggak ingat siapa ini? Padahal hadiahnya masih disimpan sampai sekarang, kadang masih disetel juga, tuh," Alden mengacak rambut Azkia.
" Hadiah?" Azkia langsung membelalakkan matanya. " Kak Gibran? Ini Kak Gibran? Beneran Kak Gibran? Kok beda banget sih sekarang? Jadi langsing sampai Kia nggak mengenali. Kak Gibran apa kabar? Kak Gibran ke mana saja nggak pernah kasih kabar sejak pindah?" Azkia berpindah tempat kini sudah duduk di samping Gibran.
" Waduh pertanyaannya beruntun gini, Kakak mesti jawab yang mana dulu, ya?" Gibran nampak mengerutkan keningnya berlaga sedang berpikir kelas seraya terkekeh.
" Jawab saja dulu kenapa nggak pernah kasih kabar ke Kia atau Kak Alden?" selidik Azkia. " Kak Gibran sudah nggak ingin berteman dengan kami lagi, ya?!" tuduh Azkia dengan bibir mengerucut.
" Kalau Kakak nggak ingin berteman lagi dengan kamu untuk apa Kakak datang kemari sekarang ini?" tepis Gibran.
" Terus kenapa dong alasannya?" Azkia masih nampak penasaran dengan Gibran yang menghilang hampir delapan tahun lamanya.
" Iya, Kakak sibuk ngurusin badan biar bikin Kia pangling sama Kak Gibran." Gibran berkelakar membuat yang ada di ruang tamu itu tertawa.
" Iiihh, Kak Gibran! Kia tanya serius juga." Kembali Azkia memberengut.
" Gibran, Tante masuk ke dalam dulu, ya! Silahkan dilanjut mengonbrolnya." Natasha pamit hendak meninggalkan Gibran dan kedua anaknya.
" Aku juga ya, Kak. Mau tanding futsal soalnya." Alden pun berpamitan karena dia memang punya kegiatan bermain futsal dengan beberapa teman sekolahnya.
" Oh iya, silahkan, Tan." Gibran mempersilahkan Natasha dan Alden meninggalkan Kia berdua dengan Azkia.
" Kak Gibran kok bisa kurus gini, sih? Tapi keren, sih. Semakin ganteng jadinya." Tanpa rasa canggung Azkia memuji penampilan Gibran yang kali ini memang nampak berbeda di matanya.
Ucapan Azkia membuat Gibran mengulum senyuman.
" Kamu juga makin terlihat cantik, Kia." Kini Gibran memuji Azkia.
" Iiihh, Kak Gibran. Kia mah cantik sudah dari orok kali." Azkia terkikik dengan percaya diri berucap seperti itu.
" Hahaha ..." Gibran tertawa seraya mengacak rambut Azkia. " Pasti sudah punya pacar dong kalau begitu?"
" Kalau itu belum dikasih ijin sama Mama dan Papa, Kak. Ya ... nunggu Kia lulus SMA baru dikasih ijin sama Papa buat pacaran," jawab Azkia.
" Kakak setuju sama Om dan Tante soal itu, setidaknya sampai kamu lulus SMA. Kalau kamu sudah kuliah sih usia kamu sudah matang, bisa memilah mana yang baik dan tidak. Kakak cuma pesan jika cari pacar nanti, carilah laki-laki yang baik dan bertanggung jawab, sayang sama kamu dan keluarga kamu juga." Gibran mencoba menasehati.
" Siap, Kak! Nanti aku turuti nasehat dari Kak Gibran, deh!" Azkia mengembangkan senyuman ke arah Gibran membuat pria itu cukup menikmati kecantikan gadis itu.
***
*
*
*
Bersambung ...
Happy Reading ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 174 Episodes
Comments
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
🥰🥰🥰
2024-12-30
0
Erni Fitriana
like..kasih kembang..cuz baca . setelah selesai dari bang dirga
kejahatan author yg memilih visual yg bikin sakit mata😎😎😎😎😎😎
2023-11-05
1
Tieny Roesmiasih
langsung like nd favoriet👍😍💖😍👍
2022-05-30
0