Jalan-jalan Di Sore Hari

Bocah tersebut menghentikan mobilnya di sebuah lahan tanah kosong yang cukup luas.

"Mmm...." Serly merenung seperti tengah memikirkan sesuatu.

"Kenapa, Tan? Bingung, ya, kenapa aku bawa kesini?" tanyanya, menatap Serly yang menurutnya sangat menggemaskan.

Serly mengangguk kecil secara berulang kali.

"Buat apa kita kesini?" tanyanya sembari melihat sekeliling yang kosong.

"Ngajak main bola?" tambahnya lagi.

Seketika bocah tersebut tertawa terbahak-bahak. "Si Tante, ada-ada saja," ucapnya terkekeh geli.

Serly tersenyum, terpukau bisa melihat bocah tersebut tertawa dan terlihat begitu menggemaskan sekali.

"Ya, gak mungkin 'kan, kita ke sini mau dinner!" ucapnya bercanda.

"Ya kali.''

Mereka terdiam selama beberapa menit, sibuk dengan pemikiran mereka masing-masing.

"Hm."

"Tan."

Mereka saling tatap dengan bicara berbarengan.

Serly tersenyum kikuk. Begitupun dengan bocah tersebut. Mereka saling melempar senyum dengan perasaan cangcung.

"Tante mau ngomong apa?" tanyanya lembut.

"Mmm ... gak jadi," jawab Serly bingung harus mulai dari mana.

"Loh?"

Serly tersenyum sambil menggeleng kecil. "Itu tidak penting."

Dia menatap Serly heran. "Kok gitu?"

"Gak papa. Something." jawabnya tidak mau mengungkapkannya.

Bocah itu mengangguk pelan. Mungkin Serly malu untuk membicarakannya. Pikirnya.

"Kalo gitu,... gimana kalo kita jalan-jalan?" usulnya.

"Sekarang?"

Dia mengangguk kuat. "Gimana? Mau?" tanyanya memastikan.

Serly merenung terlebih dahulu, "apa orang tuamu tidak akan nyariin? Marah gitu?" tanyanya heran.

"Sloww aja, Tan! Mereka orangnya sibuk."

 

"Maksudnya?"

Bocah itu tidak menjawab. Dia malah langsung turun dari dalam mobil tanpa mengajak Serly.

"Hei! Katanya mau ajak aku jalan-jalan?" teriak Serly sambil melihat bocah tersebut malah terus berjalan tanpa memperdulikannya yang masih berada di dalam mobil.

"Heii!" teriak Serly lagi.

"Bocah itu! Baru aja jalan, udah kayak gini," gerutunya sambil membuka sabuk pengaman yang melilit di tubuhnya.

Dia melangkah keluar dari mobil dan berjalan cepat menyusul bocah tersebut yang sudah sedikit jauh.

"Ngapain ngajak jalan kalo akunya ditinggal kayak gini, sih!" eluh Serly saat sudah berada di dekat Bocah tersebut.

Nafasnya sedikit naik turun dengan wajah lelah.

"Siapa suruh malah diam saja!" jawabnya sedikit ketus.

Membuat Serly tidak percaya mendenganya.

Dia menatap wajah polosnya dengan penuh pertanyaan.

"Tadi,... dia asyik-asyik aja. Kok, sekarang malah seperti ini," batin Serly jadi bingung sendiri dengan perubahan ekspresi juga sikap Bocah tersebut.

"Keluarga saya orangnya sibuk banget, Tan. Mereka jarang ada di rumah," ucapnya lirih.

"Mereka sibuk dengan obsesi mereka masing-masing," tambahnya dengan nada hampa.

Pandangan matanya lurus ke depan. Entah apa yang tengah dia lihat.

Serly menghela nafas, terdiam sambil mendengarkan semua keluh kesah bocah yang baru beberapa jam telah menyentuh hatinya.

"Dah, ah. Yuk, kita lanjut jalan. Aku punya satu tempat yang sangat indah untuk kita kunjungi," ucapnya tiba-tiba bersemangat kembali.

Membuat Serly semakin kebingungan dengan sikapnya yang dengan mudah berubah. Tapi,

Ya, ini mungkin yang disebut dengan yang namanya lagi PUBER.

Serly menghembuskan nafas, lalu menatapnya lama.

"Dimana?" tanyanya sedikit antusias.

"Ikut aja. Nanti juga pasti tahu," jawabnya sambil meraih tangan Serly lembut.

Dug..., dug..., dug..., dug..., dug.

Debaran jangtung Serly semakin menyepat.

Dia menatap wajah bocah tersebut dengan perasaan malu. Mungkin dia juga mendengarnya debaran jantungnya.

 

"Ahhh ... bikin malu," batin Serly merasa grogi.

Dia memegangi dadanya dengan tangan yang satunya.

"Tarik nafas ... buang. Tarik nafas ... buang," gumamnya sambil terus menaik turunkan nafasnya, berusaha mengendalikan jantungnya yang terus berdentum ria seperti sedang bermain disco.

"Kenapa, Tan?" tanya bocah tersebut sedikit bingung, melihat Serly yang enggan untuk bergerak.

Serly mendongak sembari menggelengkan kepalanya kuat.

Bocah tersebut menarik satu sudut bibirnya tipis, "yuk!" ajaknya sambil menarik tangan yang sudah ia genggam tadi.

Serly mengangguk dengan kepala tertunduk malu-malu.

"Jadi begini, ya, rasanya jatuh cinta lagi," ucapnya sudah lupa dengan apa yang namanya cinta.

Rasanya ia ingin menjerit, meneriakkan kalau saat ini dia tengah mencintainya.

"Ibuuuu ... ternyata rasanya cenat-cenut, Bu," tambahnya menjerit-jerit geli di dalam hati.

Serly terus tersenyum-senyum sambil menatap sebelah tangannya yang terus digenggam oleh bocah tersebut.

"My God. Ya Tuhan ... tangannya alus banget. Beda kali dengan tanganku," gumamnya pelan. Dia mengelus-ngelus sebelah tangannya di pipinya sendiri.

****

Sepanjang perjalanan, Serly tidak sedikitpun memperhatikan arah juga jalan yang tengah ia pijak.

Dia sedari tadi hanya terus memperhatikan tangan yang menggenggamnya dengan sangat lembut.

"Awsss."

Serly meringis saat sebelah kakinya tersandung sama kakinya sendiri, dan dia menubruk sedikit tubuh Bocah tersebut yang berada di depannya.

"Aduh." keluh bocah tersebut, cukup kaget saat juga sedikit oleng ke depan.

Serly mendongak dengan senyum kikuk. "Maaf! Aku tidak sengaja," ucapnya sambil menundukkan kepalanya lagi, " ceroboh banget, sih," batinnya dengan sebelah tangan ia tepuk-tepukkan pada dahinya.

Bocah itu tersenyum tipis, "gak papa. Tante juga gak kenapa-napa 'kan?" tanyanya sambil memperhatikan seluruh tubuh Serly.

Serly mengangguk kecil. "Gak! Aku cuman sakit sedikit doang," ucapnya pelan.

"Yang mana?" tanyanya dengan nada khawatir.

Serly menggelengkan kepalanya, "gak papa, kok. Aku juga kesandungnya sama kaki sendiri," ucapnya tersenyum malu-malu.

Padahal dalam hatinya dia ingin sekali untuk diperhatikan. "Uuhhhh... tahan, Ser. Tahan. Jangan jatohin harga diri lo sebagai perempuan tulen," batinnya cukup greget.

"Haha... kok bisa sih, Tan?" tanyanya merasa lucu.

Serly mengedikkan bahunya pelan, tidak mau mengakui apa penyebabnya ia tersandung.

"Makannya. Hati-hati, ya, Tan!" ucapnya manis.

Semakin membuat Serly terpikat dengan hanya perhatian kecil seperti itu.

"H'm. Makasih ya atas perhatiannya," ucapnya berusaha sesantai mungkin.

Dia mengangguk pelan. "Gimana? Lanjut?" tanyanya memastikan sebelum mengajaknya jalan lagi.

Serly mengangguk, "yukk!" jawabnya.

"Kakinya?" tanya bocah tersebut sambil menatap kedua kaki Serly.

Serly mendesah, "ya, jalan."

"Hahaha... bukan itu maksudnya, Tan."

"Gak papa. Masih kuat kok, kakiku 'kan, terbuat dari besi baja," ucapnya bercanda lagi.

"Ish. Ada-ada saja, Tan."

Serly tersengeh, "daripada tidak ada-ada. 'kan mending mengada-ngada. Hayokkk?''

Bocah itu tersenyum lucu, "ih si Tante pinter juga ya!" ucapnya sambil mencubit hidung Serly pelan.

Serly tersenyum senang. "Harus dong. gak pinter, gimana mau muter otak untuk nyari biaya hidup,'' ucapnya percaya diri.

''Hidup ini perlu akal, bukan hanya otot dan kekuasaan," tambahnya, membuat bocah itu terkesan mendengarnya.

"Wowww. Oke juga Tante ngomongnya," ucapnya takjub dengan semua el-lesan wanita yang bersamanya.

Mereka kemudian melanjutkan jalan-jalannya... dengan sesekali Serly melempar sebuah candaan padanya.

Terpopuler

Comments

Ryoka2

Ryoka2

Ahahah🤧

2022-03-19

0

Ryoka2

Ryoka2

Beneran bocah Saranghae🤭

2022-03-19

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Ku Terpukau
2 Kedatangan Trio Bajigur
3 Nasib Jomblo
4 Bertemu Lagi
5 Jalan-jalan Di Sore Hari
6 Masa lalunya
7 Perkenalan
8 Mimpi Basah
9 Fans Serly
10 Cake Untuk George
11 Dia Demam
12 Menyatakan Cinta
13 Ini Spesial?
14 Saling Diam
15 Gak Jadi
16 Ada Tapi Tidak Ada
17 Mencarinya
18 Bocah! Saranghae!
19 Harus, Ya, Dirayakan?
20 Membosankan
21 Menginap
22 Saling Membayangkan
23 Pingin Lagi
24 Cemas
25 Dijemput
26 George Dikurung, Serly Murung
27 Kabur
28 Rumah Kayu
29 Memohon
30 Ciuman Kerinduan
31 Lo Maju Duluan Dari Gue
32 Bisik-bisik Syahdu
33 Paksaan
34 Frustasi
35 Awal
36 Cake Spesial
37 Awal Berjuang
38 Sandaran Dari Haddy
39 Jika Ini Adalah Jalan Yang Terbaik
40 Berkunjung Lagi
41 Cukup Sekali Dan Tidak Mau Lagi
42 Bibirnya Seperti Cake Spesial
43 Melepas Rindu
44 Tapi, Cium Dulu!
45 Hampir, Saja!
46 Ada-ada Saja
47 Morning Kiss
48 Aku Akan Terus Berusaha
49 Kopi Atau Teh?
50 Aku Tidak Tahu
51 Ajari Istrinya Jatuh Cinta, Dong!
52 Pacarku Gemesin, sih!
53 Sugar Couple
54 Kalau Gak Percaya, Lihat Aja!
55 Tahan, George. Itu Masih Tersegel
56 Astaga, Apa Aku Akan Sanggup Menahannya?
57 Memberinya Kehangatan
58 Menikmati Hujan
59 Kok Tampan?
60 Biarkan Aku Untuk Merawat Tante
61 Apa Perlu Dikompres?
62 Menemani Pak Rt
63 Ingin Menjadi Bayi
64 Visualku
65 George Gegana
66 Sangat Mencintai
67 Bujuk Rayu Seorang Haddy
68 Perlakuan Kasar Mamanya George
69 Bocah Tengil Kehausan
70 Apa Aku Akhiri Hubungan Kita
71 Kita Nyari Tempat Sepi
72 Aku Sudah Dewasa
73 Bersolo Karier
74 Apakah Papamu Bernama Xevin? Xevin Verly?
75 Membuat Serly Kesal
76 Tapi Kita Dansa Dulu
77 Sangat Menginginkannya
78 Semakin Ingin Meluluhkannya
79 Menginap Di Toko
80 Ingin Keluar Dari Persembunyian
81 Aku Menyesal
82 Kumohon Restui Hubungan Kita
83 Larut Dalam Kesedihan
84 Nasib Buruk
85 Papah Juga Terluka
86 Visual Sad ku
87 Part Rindu
88 Spesial Untuk Haddy
89 Ikut Atau Nyesel!
90 Kamu Ingat?
91 George Nekad
92 Aku Kasih Obatnya . Biar Gak Sad
93 Pelampiasan Haddy
94 Serly Akan Dipinang
95 Janji Akan Terus Tersenyum
96 Semuanya Sudah Berakhir
97 Sebuah Kunang-kunang
98 Dilabrak Istri Pertama
99 Keras Kepala
100 Di Taman
101 Darah?
102 Haddy Modus
103 Katanya Rindu
104 Sebuah Benda
105 Lamaran
106 Menikmati Malam
107 Sabarlah....
108 Mengembalikan
109 Ucapan Author
110 Di Tempat Umum
111 Candaan Haddy
112 Diserahkan Sepenuhnya
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Awal Ku Terpukau
2
Kedatangan Trio Bajigur
3
Nasib Jomblo
4
Bertemu Lagi
5
Jalan-jalan Di Sore Hari
6
Masa lalunya
7
Perkenalan
8
Mimpi Basah
9
Fans Serly
10
Cake Untuk George
11
Dia Demam
12
Menyatakan Cinta
13
Ini Spesial?
14
Saling Diam
15
Gak Jadi
16
Ada Tapi Tidak Ada
17
Mencarinya
18
Bocah! Saranghae!
19
Harus, Ya, Dirayakan?
20
Membosankan
21
Menginap
22
Saling Membayangkan
23
Pingin Lagi
24
Cemas
25
Dijemput
26
George Dikurung, Serly Murung
27
Kabur
28
Rumah Kayu
29
Memohon
30
Ciuman Kerinduan
31
Lo Maju Duluan Dari Gue
32
Bisik-bisik Syahdu
33
Paksaan
34
Frustasi
35
Awal
36
Cake Spesial
37
Awal Berjuang
38
Sandaran Dari Haddy
39
Jika Ini Adalah Jalan Yang Terbaik
40
Berkunjung Lagi
41
Cukup Sekali Dan Tidak Mau Lagi
42
Bibirnya Seperti Cake Spesial
43
Melepas Rindu
44
Tapi, Cium Dulu!
45
Hampir, Saja!
46
Ada-ada Saja
47
Morning Kiss
48
Aku Akan Terus Berusaha
49
Kopi Atau Teh?
50
Aku Tidak Tahu
51
Ajari Istrinya Jatuh Cinta, Dong!
52
Pacarku Gemesin, sih!
53
Sugar Couple
54
Kalau Gak Percaya, Lihat Aja!
55
Tahan, George. Itu Masih Tersegel
56
Astaga, Apa Aku Akan Sanggup Menahannya?
57
Memberinya Kehangatan
58
Menikmati Hujan
59
Kok Tampan?
60
Biarkan Aku Untuk Merawat Tante
61
Apa Perlu Dikompres?
62
Menemani Pak Rt
63
Ingin Menjadi Bayi
64
Visualku
65
George Gegana
66
Sangat Mencintai
67
Bujuk Rayu Seorang Haddy
68
Perlakuan Kasar Mamanya George
69
Bocah Tengil Kehausan
70
Apa Aku Akhiri Hubungan Kita
71
Kita Nyari Tempat Sepi
72
Aku Sudah Dewasa
73
Bersolo Karier
74
Apakah Papamu Bernama Xevin? Xevin Verly?
75
Membuat Serly Kesal
76
Tapi Kita Dansa Dulu
77
Sangat Menginginkannya
78
Semakin Ingin Meluluhkannya
79
Menginap Di Toko
80
Ingin Keluar Dari Persembunyian
81
Aku Menyesal
82
Kumohon Restui Hubungan Kita
83
Larut Dalam Kesedihan
84
Nasib Buruk
85
Papah Juga Terluka
86
Visual Sad ku
87
Part Rindu
88
Spesial Untuk Haddy
89
Ikut Atau Nyesel!
90
Kamu Ingat?
91
George Nekad
92
Aku Kasih Obatnya . Biar Gak Sad
93
Pelampiasan Haddy
94
Serly Akan Dipinang
95
Janji Akan Terus Tersenyum
96
Semuanya Sudah Berakhir
97
Sebuah Kunang-kunang
98
Dilabrak Istri Pertama
99
Keras Kepala
100
Di Taman
101
Darah?
102
Haddy Modus
103
Katanya Rindu
104
Sebuah Benda
105
Lamaran
106
Menikmati Malam
107
Sabarlah....
108
Mengembalikan
109
Ucapan Author
110
Di Tempat Umum
111
Candaan Haddy
112
Diserahkan Sepenuhnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!