Bertemu Lagi

Di persimpangan jalan besar...

"Dah, Ba. Aku turun disini aja," ucap Serly meminta Adiba untuk menghentikan mobilnya.

Adiba mengangguk dan langsung menepikan mobilnya di pinggir jalan.

"Serius cuma mau sampe sini saja?" tanya Adiba sambil membuka sabuk pengaman yang melilit di tubuhnya.

Serly mengangguk yakin.

"Yaudah. Kalo gitu... hati-hati, ya, Ser," katanya perhatian.

Serly mengangguk sembari tersenyum manis.

Winji dan Anggun tersenyum menimpalinya, kemudian memeluknya secara bergantian.

"Hati-hati, ya, Ser. Lain kali kita main lagi, oke."

"Hm," jawab Serly hanya berdehem saja.

Dia langsung keluar setelah bercipika-cipiki dengan ketiga sahabatnya itu.

"Bye. Jaga suami kalian biar gak di ambil orang," ucapnya sambil menutup pintu tersebut sedikit kasar.

Terlihat mereka semua menatap Serly sinis juga tajam.

"Canda kellessss...," ucapnya sedikit ngeri.

Mereka semua mendelik, lalu Adiba menghidupkan kembali mesin mobilnya dan melaju di atas jalan raya dengan kecepatan rata-rata.

Serly menghela nafas dengan tersu melihat kendaraan Adiba yang semakin menjauh dan tidak terlihat lagi.

Kemudian dia mengayunkan kakinya menyusuri jalanan yang cukup ramai dengan orang berlalu lalang juga beberapa kendaraan melewatinya.

"Lain kali aku harus pakai kaca mata hitam. supaya tidak begini." gumamnya sambil terus melangkah, melewati beberapa pasang kekasih yang sedang duduk berduaan di halte yang bermaksud akan ia duduki juga. Namun,

Segera ia urungkan dan melanjutkan kembali langkah kakinya yang pastinya akan ada beberapa pasangan lagi yang ia lewati.

Serly menghela nafas saat tidak sengaja melihat sepasang kekasih tengah saling rangkul berhadapan, entah sedang ngapain.

Dia berpura-pura untuk tidak melihat saja.

Astaga.

Dalam hati sebenarnya dia meringis ngeri juga kepo, ingin melihat jelas apa yang tengah mereka lakukan.

Dia menoleh, menatap mereka lekat. Lalu, kembali mengalih ke arah depan.

'Bagaimana rasanya begituan?' batinnya menjerit ingin.

Dah lah.

Serly menghembuskan nafasnya kasar.

Kikkkkk....

Suara klakson yang memanjang, cukup keras terdengar memekakan telinga Serly yang sebelah kiri.

''Ish. Siapa, sih!" gumamnya kesal.

Kemudian ia menengok ke arah samping... dan menatap lekat sebuah mobil yang merasa tidak asing di matanya.

"Siapa, ya? Kayak pernah liat?" gumamnya sambil terus berpikir.

Orang yang berada di dalam mobil tersebut memencet sebuah tombol, dan tak lama penutup mobil tersebut terbuka, bergerak seperti halnya sebuah robot mainan.

"Wahhh. Kerenn," gumam Serly takjub melihat mobil yang bisa seperti itu, dan yang dia tahu mobil seperti itu hanya ada di sinetron-sinetron saja.

.

.

Setelah tersusun rapi, Serly baru mengalihkan pandangannya pada orang yang memiliki mobil canggih tersebut.

Oh my god.

Mulutnya kembali terbuka lebar saat tahu siapa orang yang memilikinya.

"Helo, Tante!" sapanya sangat lembut dan manis. Seperti red velvet bikinnya.

Dia melambaikan tangannya kecil, ke arah Serly.

Serly terbengong tidk bisa berkata apa-apa lagi, di saat ia tersenyum manis padanya.

"Aku lagi mimpi apa menghayal ini? Sampai-sampai bocah ganteng itu kembali terlihat jelas di mataku," gumam Serly dengan perlahan menutup mulutnya dengan kedua tangan.

Pelan-pelan dia juga mencubit kecil hidungnya sendiri yang berjarak tidak jauh dari tangannya.

"Awsss." Serly meringis kesakitan.

"Hati-hati, Tan! Nanti hidungnya lepas!" ledek bocah tersebut.

Serly tersenyum sedikit malu-malu. Malu sama kelakuan sendiri.

"Kamu ngapain disini, Dek? Bolos, ya?" tuduhnya mencoba untuk bercengkrama dengannya.

"Ish, si Tante sembarangan aja." ucapnya tidak terima.

"Terus,... ngapain jam segini keluyuran bukannya sekolah?'' tanya Serly lupa.

Bocah itu bergeser dan meraih sebelah tangan Serly yang memang sudah dekat dengan mobilnya.

Ia membalikan pergelangan tangan Serly dan ia lipat kecil.

"Nih liat, Tan! Sekarang jam berapa?" katanya menunjuk tangan Serly yang terdapat sebuah jam magnet ditangannya.

01:45

Serly tersenyum semakin malu dibuatnya.

"Makannya, Tan! Kalo lagi gak konsen itu jangan maksain buat kerja. Mending liburan." usulnya yang memang itu yang Serly inginkan.

Tapi....

Hiks... hiks...

Dia menarik ingus dalam-dalam.

Baju kusut, rambut berantakan, sepatu lepet, jam tangan burik, muka melas. Huaaa....

Kalo tidak ingat lagi dimana dan ada siapa disana, Serly sudah dipastikan bakalan nangis sekencang-kencangnya.

'Komplit sudah porsi penderitaan ku saat ini,' batinnya meringis sedih.

"Tan! Tante!" seru bocah itu heran.

Dia melambaikan tangannya ke depan wajah Serly yang lusuh juga lecek seperti sebuah cucian.

"Ya." jawabnya memelas.

"Yaelah, Tan! Jangan melas gitu dong. Gimana kalo kita jalan-jalan?" tawarnya mengusulkan.

Serly kembali ceria.

Bagaimana tidak, ia bisa berjalan sama orang yang dia taksir pagi tadi. Apalagi sedari tadi ia sudah membayangkannya.

'Bagaimana rasanya naik mobil seperti ini?' batin Serly bingung.

'Apakah terasa seperti akan terbang? Atau melesat seperti dibawa Super Hero?''

Oh, astaga.

Serly menepuk jidatnya heran. 'Ini udah kebanyakannonton Cinema TV,' gumamnya dalam hati.

Jadinya gini, segala sesuatu ingin dia rasakan.

Mungkin karena efek sudah lama menjomblo juga.

"Tuh, 'kan, melamun lagi?" ucapnya langsung menyadarkan Serly dari lamunannya.

Dia segera mengangguk, takut tawaran barusan dia batalkan hanya gara-gara dia lama menjawabnya.

"Oke, Tan. Kita jalan-jalan bareng, ya! Asal mukanya jangan begitu."

Serly mengerutkan dahinya.

"Buat apa ngajak kalo malu untuk bawa?" ucapnya sinis juga kesal.

"Haha... bukan itu maksudnya, Tan! Tante ganti dulu muka Tante-''

"Ganti pake apa? Pake kresek, hah?"

"Jangan nge-gas dong, Tan! Gimana ngomong ya! Bingung aku juga," ucapnya malah terus mempermainkan mood Serly yang lagi down.

"Ngomong yang bener Bocah tengik!" ucapnya ketus.

"Maksudnya gini. Jangan melas gitu wajahnya. Jangan lesu, Tan!"

"Oh." Serly membulatkan bibirnya paham.

"Iya, Tan! Kalo seperti itu,... yang ada nanti orang-orang pada ngira kalau kita lagi marahan."

Serly memutar bola matanya malas. "Dahlah, pusing aku mikirin omongan kamu yang berbelit-belit itu." ucap Serly pusing, dan langsung melangkah mendekati pintu mobil tersebut.

Ck..., ck..., ck.

"Ternyata cewek kalo lagi pusing gak mikirin malu, ya?" gumamnya sambil geleng-geleng kepala.

"Secarakan cewek selalu mempertahankan harga diri dan segalanya. Ini? Haduhhh...." Bocah tersebut terus menggeleng-gelengkan kepalanya, heran.

Tanpa ada pertanyaan atau bertanya lagi. Dia mulai menyalakan mesin mobilnya dan melaju menyusuri jalanan kota yang ramai dan panas yang begitu terik.

Sepanjang perjalanan,

Serly tersenyum-senyum tipis. "Oh. Begini, ya, rasanya naik mobil mewah," batinnya merasa senang, "akhirnya aku bisa merasakan jalan berdua sama cowok. Hahahahahaha...." tambahnya tertawa dalam hati.

Dia membiarkan mau seperti apa pandangan bocah itu padanya. Yang penting saat ini dia tengah berbahagia, bisa merasakan bagaimana rasanya jalan-jalan bersama seorang laki-laki.

Serly menghela nafas, lalu menarik sebuah jaket yang berada di belakang punggung bocah itu.

"Buat apa, Tan?" tanyanya bingung.

Serly hanya tersenyum menanggapinya. Kemudian dia berdiri sambil mengangkat jaket tersebut ke udara.

Aaaaaaaaaa....

Teriaknya sekencang mungkin.

Bocah yang terus melajukan mobil tersebut, geleng-geleng kepala sambil tersenyum miring melihat tingkahnya yang norak.

"Ada-ada saja,'' gumamnya heran.

Yang penting Happy! Yakan, yakan?🤭

💜💜💜💜

**Jangan lupa dukungannya.

Like and Coment👍

Saranghaeyo😘**

Terpopuler

Comments

Ryoka2

Ryoka2

Ahahahh pengen ya😭

2022-03-19

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Ku Terpukau
2 Kedatangan Trio Bajigur
3 Nasib Jomblo
4 Bertemu Lagi
5 Jalan-jalan Di Sore Hari
6 Masa lalunya
7 Perkenalan
8 Mimpi Basah
9 Fans Serly
10 Cake Untuk George
11 Dia Demam
12 Menyatakan Cinta
13 Ini Spesial?
14 Saling Diam
15 Gak Jadi
16 Ada Tapi Tidak Ada
17 Mencarinya
18 Bocah! Saranghae!
19 Harus, Ya, Dirayakan?
20 Membosankan
21 Menginap
22 Saling Membayangkan
23 Pingin Lagi
24 Cemas
25 Dijemput
26 George Dikurung, Serly Murung
27 Kabur
28 Rumah Kayu
29 Memohon
30 Ciuman Kerinduan
31 Lo Maju Duluan Dari Gue
32 Bisik-bisik Syahdu
33 Paksaan
34 Frustasi
35 Awal
36 Cake Spesial
37 Awal Berjuang
38 Sandaran Dari Haddy
39 Jika Ini Adalah Jalan Yang Terbaik
40 Berkunjung Lagi
41 Cukup Sekali Dan Tidak Mau Lagi
42 Bibirnya Seperti Cake Spesial
43 Melepas Rindu
44 Tapi, Cium Dulu!
45 Hampir, Saja!
46 Ada-ada Saja
47 Morning Kiss
48 Aku Akan Terus Berusaha
49 Kopi Atau Teh?
50 Aku Tidak Tahu
51 Ajari Istrinya Jatuh Cinta, Dong!
52 Pacarku Gemesin, sih!
53 Sugar Couple
54 Kalau Gak Percaya, Lihat Aja!
55 Tahan, George. Itu Masih Tersegel
56 Astaga, Apa Aku Akan Sanggup Menahannya?
57 Memberinya Kehangatan
58 Menikmati Hujan
59 Kok Tampan?
60 Biarkan Aku Untuk Merawat Tante
61 Apa Perlu Dikompres?
62 Menemani Pak Rt
63 Ingin Menjadi Bayi
64 Visualku
65 George Gegana
66 Sangat Mencintai
67 Bujuk Rayu Seorang Haddy
68 Perlakuan Kasar Mamanya George
69 Bocah Tengil Kehausan
70 Apa Aku Akhiri Hubungan Kita
71 Kita Nyari Tempat Sepi
72 Aku Sudah Dewasa
73 Bersolo Karier
74 Apakah Papamu Bernama Xevin? Xevin Verly?
75 Membuat Serly Kesal
76 Tapi Kita Dansa Dulu
77 Sangat Menginginkannya
78 Semakin Ingin Meluluhkannya
79 Menginap Di Toko
80 Ingin Keluar Dari Persembunyian
81 Aku Menyesal
82 Kumohon Restui Hubungan Kita
83 Larut Dalam Kesedihan
84 Nasib Buruk
85 Papah Juga Terluka
86 Visual Sad ku
87 Part Rindu
88 Spesial Untuk Haddy
89 Ikut Atau Nyesel!
90 Kamu Ingat?
91 George Nekad
92 Aku Kasih Obatnya . Biar Gak Sad
93 Pelampiasan Haddy
94 Serly Akan Dipinang
95 Janji Akan Terus Tersenyum
96 Semuanya Sudah Berakhir
97 Sebuah Kunang-kunang
98 Dilabrak Istri Pertama
99 Keras Kepala
100 Di Taman
101 Darah?
102 Haddy Modus
103 Katanya Rindu
104 Sebuah Benda
105 Lamaran
106 Menikmati Malam
107 Sabarlah....
108 Mengembalikan
109 Ucapan Author
110 Di Tempat Umum
111 Candaan Haddy
112 Diserahkan Sepenuhnya
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Awal Ku Terpukau
2
Kedatangan Trio Bajigur
3
Nasib Jomblo
4
Bertemu Lagi
5
Jalan-jalan Di Sore Hari
6
Masa lalunya
7
Perkenalan
8
Mimpi Basah
9
Fans Serly
10
Cake Untuk George
11
Dia Demam
12
Menyatakan Cinta
13
Ini Spesial?
14
Saling Diam
15
Gak Jadi
16
Ada Tapi Tidak Ada
17
Mencarinya
18
Bocah! Saranghae!
19
Harus, Ya, Dirayakan?
20
Membosankan
21
Menginap
22
Saling Membayangkan
23
Pingin Lagi
24
Cemas
25
Dijemput
26
George Dikurung, Serly Murung
27
Kabur
28
Rumah Kayu
29
Memohon
30
Ciuman Kerinduan
31
Lo Maju Duluan Dari Gue
32
Bisik-bisik Syahdu
33
Paksaan
34
Frustasi
35
Awal
36
Cake Spesial
37
Awal Berjuang
38
Sandaran Dari Haddy
39
Jika Ini Adalah Jalan Yang Terbaik
40
Berkunjung Lagi
41
Cukup Sekali Dan Tidak Mau Lagi
42
Bibirnya Seperti Cake Spesial
43
Melepas Rindu
44
Tapi, Cium Dulu!
45
Hampir, Saja!
46
Ada-ada Saja
47
Morning Kiss
48
Aku Akan Terus Berusaha
49
Kopi Atau Teh?
50
Aku Tidak Tahu
51
Ajari Istrinya Jatuh Cinta, Dong!
52
Pacarku Gemesin, sih!
53
Sugar Couple
54
Kalau Gak Percaya, Lihat Aja!
55
Tahan, George. Itu Masih Tersegel
56
Astaga, Apa Aku Akan Sanggup Menahannya?
57
Memberinya Kehangatan
58
Menikmati Hujan
59
Kok Tampan?
60
Biarkan Aku Untuk Merawat Tante
61
Apa Perlu Dikompres?
62
Menemani Pak Rt
63
Ingin Menjadi Bayi
64
Visualku
65
George Gegana
66
Sangat Mencintai
67
Bujuk Rayu Seorang Haddy
68
Perlakuan Kasar Mamanya George
69
Bocah Tengil Kehausan
70
Apa Aku Akhiri Hubungan Kita
71
Kita Nyari Tempat Sepi
72
Aku Sudah Dewasa
73
Bersolo Karier
74
Apakah Papamu Bernama Xevin? Xevin Verly?
75
Membuat Serly Kesal
76
Tapi Kita Dansa Dulu
77
Sangat Menginginkannya
78
Semakin Ingin Meluluhkannya
79
Menginap Di Toko
80
Ingin Keluar Dari Persembunyian
81
Aku Menyesal
82
Kumohon Restui Hubungan Kita
83
Larut Dalam Kesedihan
84
Nasib Buruk
85
Papah Juga Terluka
86
Visual Sad ku
87
Part Rindu
88
Spesial Untuk Haddy
89
Ikut Atau Nyesel!
90
Kamu Ingat?
91
George Nekad
92
Aku Kasih Obatnya . Biar Gak Sad
93
Pelampiasan Haddy
94
Serly Akan Dipinang
95
Janji Akan Terus Tersenyum
96
Semuanya Sudah Berakhir
97
Sebuah Kunang-kunang
98
Dilabrak Istri Pertama
99
Keras Kepala
100
Di Taman
101
Darah?
102
Haddy Modus
103
Katanya Rindu
104
Sebuah Benda
105
Lamaran
106
Menikmati Malam
107
Sabarlah....
108
Mengembalikan
109
Ucapan Author
110
Di Tempat Umum
111
Candaan Haddy
112
Diserahkan Sepenuhnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!