Elna sudah mengendarai motornya pulang. tapi sebelumnya dia mendatangi Duana di ruang hukuman.
wanita itu nampak begitu kesakitan, "ini yang kau terima jika berani mengangguku, kau ingat jika aku adalah keponakan tercinta om Ben, jadi jangan berulah oke, terlebih ingin jadi istrinya, cih... kau itu hanya gadis yang di beli, kau pantas jadi mainan tapi tak pantas untuk jadi orang yang di cintainya," kata Elna sebelum meninggalkan Diana.
"lihat saja, aku pasti akan bisa menjadi istrinya, dan kau adalah orang pertama yang akan ku depak dari sisinya," maki Diana.
"baiklah aku tunggu itu," jawab Elna tertawa.
"hai bro, jangan lupa datang ke pesta ku, atau aku akan menghajarmu jika terlambat," kata Elna pada Adnan.
"siap Bosque," jawab pria itu yang melanjutkan pekerjaannya.
Elna sudah melihat kedua orang tuanya sudah berkacak pinggang karena ulah gadis itu.
Elna turun dari motor dan berlari masuk tanpa melepaskan helm yang di pakainya.
karena dia sadar jika dia melepas helm, maka Semuanya selesai karena gadis itu melukai wajahnya.
terlebih Naura tak akan melepaskan dirinya, apalagi sampai mereka tau jika elna terluka karena bertengkar dengan wanita dewasa yang menyukai Ben.
sedang di tempat lain, Ben sedang memilih beberapa mobil sports untuk hadiah Elna, karena tahun kemarin Ben membelikan motor Ducati Monster keluaran terbaru.
"ah gobl*k lah, bisa di bunuh papa aku jika tau wajahku seperti ini, apalagi ini pesta ulang tahun spesial menurut Saga, dan adik itu tak bisa di andalkan sekali," gerutu gadis itu.
dia pun bersiap sendiri tanpa bantuan makeup artist, "Elna buka pintunya, ayo Oma bantu nak, biar cepat selesai," panggil mama Mei.
"tak perlu Oma, aku hampir siap, lebih baik lihat saga dia akan butuh banyak waktu di banding aku," jawab Elna dari dalam kamarnya.
"baiklah, sepuluh menit lagi Oma jemput, kita turun bersama," kata mana Mei.
Elna pun bersyukur, beberapa temannya juga sudah datang dan menghubungi dirinya.
tapi Elna belum siap karena gaun yang di buatkan oleh Naura cukup menyusahkan.
Ben datang mengetuk pintu, "Elna ini om Ben, buka pintunya, mama mu sudah ngomel di bawah karena kamu tak kunjung keluar," kata Ben pada keponakannya itu.
"siap om, tunggu bentar," jawab Elna membukakan pintu pada pria itu.
Ben kaget melihat gadis itu kesulitan dengan gaunnya. Ben pun membantunya untuk menaikan resleting dan membantu mengikat tali di belakang gaun itu
"kamu dewasa sekali Elna, makin terlihat cantik tanpa cela," puji Ben yang terpesona dengan kecantikan keponakannya itu.
"terima kasih, tapi sayangnya situ om ku, jika bukan pasti aku akan menjadi pacar mu dan menghabiskan uang mu," jelas Elna sambil tertawa.
"tak perlu jadi kekasihku, sekarang kamu bisa menghabiskan semua uang ku," jawab Ben mengeluarkan kartu debit miliknya.
"ini seriusan om, ah janganlah, masak iya aku membuat bangkrut om ku sendiri," jawab Elna tertawa.
Ben pun mengambil bunga mawar dan memotong batangnya, kemudian menyangkutkan di rambut Elna.
gadis itu terlihat cantik dengan bunga di rambutnya, yang makin membuatnya sempurna.
"aku tak keberatan, selama itu membuatmu bahagia," bisik Ben di telinga Elna.
tiba-tiba detak jantung Elna berdetak begitu cepat, bahkan wajahnya merah karena malu.
Ben pun tertawa, dan memberikan tangannya, "mari tuan putri, kita turun tapi aku memiliki sesuatu," kata Ben saat melihat leher Elna kosong.
Ben memakaikan sebuah kalung berlian dengan model yang begitu indah.
bahkan anting-anting juga selaras dan makin menambah kecantikan dari Elna.
keduanya turun, semua mata tertuju pada Elna dan Ben yang nampak begitu serasi.
sesaat Samuel melihat keduanya begitu bahagia, Samuel takut jika putrinya akan memiliki perasaan khusus pada adiknya itu.
pesta pun berjalan dengan sangat baik, setelah menyuapi orang tuanya, kedua Oma opanya, serta saga.
kemudian Elna langsung menyuapi Ben dengan begitu senang, serta Ben yang juga menyuapi keponakannya itu.
"selamat ulang tahun gadis nakal ku, doa terbaik untuk mu, dan ini hadiah utama mu," kata Ben memberikan kunci mobil.
"om ini?" kata Elna dengan senang dan langsung memeluk Ben.
"sama-sama sayang, lihat di luar," kata Ben menuju ke area depan bersama Elna yang menariknya.
dan benar saja, sebuah mobil sports berwarna merah muda begitu mencolok.
tapi Elna begitu menyukai hadiah itu, terutama itu adalah mobil impiannya.
kemudian pesta di lanjutkan dengan pesta dansa, Ben menjadi rebutan para gadis di pesta itu.
terutama pria lajang itu memang begitu mencolok, tapi Ben menolak semua orang dia memilih menghampiri Mei.
"wanita cantik, bolehkah aku mengajakmu berdansa dengan ku?" tanya Ben pada Mei.
"tentu tampan," jawab mama Mei tertawa.
David mengajak Naura berdansa, kemudian Samuel mengajak putrinya untuk berdansa.
mereka bertiga pun berdansa, dan mereka juga saling bertukar pasangan.
tapi saat Ben dan Elna, keduanya nampak begitu serasi, bahkan keduanya seakan tak melihat orang lain dan hanya saling fokus.
akhirnya dansa pun berakhir, Ben menundukkan tubuhnya untuk memberi hormat pada pasangan dansanya.
kemudian Elna pun mengandeng Ben dsn mengajaknya bertemu semua teman sekolahnya.
dan para gadis itu begitu histeris saat melihat Ben yang begitu tampan, terlebih pria blasteran itu nampak muda di usianya yang matang.
"honey... aku ke sana Sebentar ya, sepertinya ada rekan Bisnisku," pamit Ben lembut.
"tentu om honey," jawab Elna tersenyum.
"Elna dia ganteng banget, aku juga mau jadi istri ketiganya jika boleh," kata Fafa.
"jangan gila ya kamu, dia itu harus memiliki istri yang sempurna, bukan gadis cengeng seperti kamu," kata Elna tertawa.
sedang Naura mengenggam tangan suaminya, dia sadar jika saat ini Samuel mungkin sedang marah.
"jangan pernah menghalangi cinta tuan besar, jika kamu tak ingin putriku hancur, kita ikuti alurnya saja, toh dia juga bukan adik kandung mu," bisik Naura tersenyum.
Samuel tak percaya jika istrinya sudah memberi lampu hijau, Samuel hanya takut jika anaknya tak kan bisa menahan semua caci maki orang-orang seandainya benar-benar menikah dengan Ben.
"aku harap itu tak terjadi," jawab Samuel.
Elna sedang bersama teman-temannya saat Samuel memanggilnya untuk menyapa beberes teman bisnisnya.
tak terduga seorang pria baru datang setelah sekian lama tinggal di luar negri.
dia tau jika mungkin kepulangannya akan menimbulkan kekacauan, telebih setelah apa yang terakhir dia lakukan.
pria itu masuk kedalam rumah, Mei yang melihat putranya pun langsung berlari memeluk tubuh pria itu.
"Devan kamu pulang nak!!" kata Mei senang.
"iya mama, aku pulang setelah semuanya," jawab pria itu
Elna mulai ketakutan, tubuhnya bergetar hebat melihat pria itu pulang, ingatan buruk pun mulai berputar di otak gadis itu.
Ben pun memeluk gadis itu, "fokus pada ku honey, ingat semua kenangan indah kita," kata Ben memeluk gadis itu.
"selamat ulang tahun Elna," suara pria itu yang kembali mengorek luka lama.
"tidak maafkan aku," kata Elna masih ketakutan.
Ben yang marah pun langsung memeluk pinggang Elna, "aku bilang fokus pada ku honey, dan kita ingat kembali kenangan indah kita," bisik Ben.
Ben nekat mencium dan ******* bibir indah Elna di depan semua orang, saat Samuel ingin memisahkan keduanya, sesuatu menahannya dan dua orang disana,
Saga dan Naura, "biarkan papa, kakak selalu tenang dengan om Ben," kata Saga datar
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Intan Payung
hmm cinta yg indah
2022-12-12
0
Mommy ichaa🌻
nungguin om ben drtdi
2022-01-03
0
wiwik
🤣🤣🤣🤣
2022-01-03
0