Hari Keberuntunganku.

Aku melangkah dengan Cap stempel merah dipipi. Wajah bening bersinar milikku, kini bergambar bekas tangan dan rasa perih didaerah bekas itu tentu sedikit menyiksa.

Aku juga diusir oleh mama yang melahirkanku dari rumahku.

Tapi aku tak mau menyebut semua ini kesialan, karna

menurut papaku, bagaimanapun pahit yang kita rasakan dalam suatu masa yang kita hadapi. Tetaplah berbaik sangka pada yang Kuasa, anggaplah ini sebagai awal sebuah keberuntunganmu. " Nasehat Papa yang tak pernah kulupa.

Ya...Setiap kata adalah doa, aku mengatakan hari itu hari baik bagiku.

Dan Alhamdulillah itulah hari dimana aku

memulai usahaku yang sekarang sudah aku Jalani selama 4 tahun.

Papa meninggal ketika Aku kelas tiga SMA. Meninggalkan banyak harta tentu nya. Kepergian sosok pahlawan dirumah itulah yang membuatku lebih sering menghabiskan waktu diluar rumah. Nongkrong bersama teman- teman Hanya sekedar tempat nebeng menghilangkan polusi suara yang selalu merusak genderang telingaku.

Sejak kepergian papa, mamaku makin cerewet, apalagi sejak istri bang Zahran kak Mia dititip dirumah karna Abang ada dinas setahun ke Aceh Singkil.

Mama semakin malu melihat penampilanmu Syafir! Kau tidak Malu apa pada kak Miamu, yang setiap hari harus bertemu dengan penampilan anehmu itu, bikin rusak reputasi haji tujuhkali mama dan Almarhum papamu saja! punya anak laki- laki kok salah asuhan." cerocos mama setiap aku menunjukkan wajahku dirumah besar itu.

Kalau mama sudah membawa papa dalam cerepetannya, Seorang Syafir akan

merasakan sakit yang dalam akibat rindu

pada papa yang selalu berkata baik kepada kami anak- anaknya. Aku pasti tidak tahan lagi lama- lama dirumah.

Itulah sebabnya Syafir sering nongkrong dimana saja tempat yang nyaman dirasa. Sampai pada malam razia itu.

Seperti yang kita ketahui, bukan lagi rahasia, setiap ada perkumpulan, disana akan ada minuman, obat- obatan dan pergaulan tidak baik.

Tapi sejauh ini Syafir tak pernah menyentuh barang seperti itu, walau dalam lingkungan orang seperti itu. Sehingga mungkin kalau Syafir tidak ada dilokasi dan ikut terkena razia, mungkin Zafir adalah orang yang tertuduh melaporkan kegiatan itu, karna bukan munafik, bagaimanapun mereka merayu, tak sempat Syafir tergoda untuk meneguk barang itu. Juga minuman yang

tidak sesuai dikonsumsi dinegara kita yang beriklim tropis ini.

****

Aku takkan pernah melupakan hari Keberuntunganku itu. Kalaulah tidak karna hari itu, belumlah tentu seorang Syafir bisa memiliki semua ini, dengan hasil jerih payah sendiri.

Lebih dari 3000 pesta pernikahan, sunatan atau Aqiqahan besar di seluruh propinsi ini diatur dibawah IO yang kumiliki, selama empat tahun ini.

" Bang...Syafir...Ini Kartu ATM yang ditinggalkan Almarhum bapak untuk Bang Syafir, nomor PINnya tahun rahasia kalian berdua kata bapak. "kata Amin salah satu anak angkat papa yang bekerja mengelola bisnisnya.

Aku menerima kotak yang berisi kartu ATM itu. Walau tidak menggunakannya aku menyimpannya baik- baik.

Mencari manfaat dan hikmah dari setiap

masalah, itu prinsip yang ditanamkan papa padaku.

Aku sendiri heran mengapa papaku begitu mencintai mama yang jauh dari ciri lembut seorang perempuan. Tapi mungkin prinsinya itulah yang membuat ia bertahan dan tidak pernah menyeleweng barang sekalipun dari mama. Kalau difikir - fikir mamaku adalah

wanita terhebat didunia. Ia membuat papa jatuh cinta padanya, menjadi muslim, mencintainya setiap waktu, bahkan sudah membawanya naik haji tujuh kali, sesuai dengan apa yang ia sering kata, bahkan papa benar- benar meninggal Lebih dulu, meninggalkan kekayaan yang membuat hidup mama bergelimpangan harta dihari tua.

Pertama yang kubeli untuk memulai hidupku adalah mobil Damtruk yang baru seharga 150 juta rupiah.

" Hey...Bang.. Capek kali menghitung uangmu ini. " keluh kasir dealer itu berkeringat karna menghitung ulang uang 150 juta sebagai pembayar mobil itu. Keringat kasir itu bercucuran, urat dahinya menonjol karna kelelahan, sedang menagernya terus meminta mereka lanjut menghitung.

Ketika gadis yang ketiga sudah mau pingsan, akupun berucap.

" Sudahlah.. percaya aja! uangnya cukup kok...Sudah aku hitung sejak sepuluh tahun ini, dan kuulang semalaman, semua cukup 150 juta. Ngak usah maksain juga ngitungnya, toh kalau uangnya tak cukup, pihak dealer bisa menahan BPKB mobil ini. Kan belum langsung keluar sekarang kan? " tanyaku pada manager dealer itu.

Tup....pria itu menampar jidatnya.

" Iya kak eh bang...aku tak kefikiran kesitu! " Ujar manager J sembari tersenyum gugup.

" Aku juga salah, ngak bilang dari tadi. Kalau aku ingat dari tadi, tentu karyawan anda tidak susah menghitungnya. " Ucapku dengan tatapan penuh sesal.

" Abang sih, bikin capek orang aja! Beli mobil pake uang segala ragam, banyakan

recehannya pula. " Gerutu kasir yang tadi kondisinya sudah begitu drop.

" Oke deh...aku traktir ntar makan sore sebagai ganti energinya. Pokoknya semua aku traktir deh. "Bujukku kemudian.

Ih...paling dimobil rongsokan Abang itu uang kecil lima karung lagi. Ntar macet pula ngitung ditempat makan! " Sanggah kasir yang satu lagi.

Aku menyerahkan 10 lembar uang anti basah pada Linlin temanku.

" Lin... tolong hitung semua karyawan yang kerja disorum hari ini, dan pesankan

makanan kewarung kak N, yang dekat dari sini. " titahku kemudian.

" Baik nona Syafira...Ayo dis temani Kika kesana! " Ajaknya pada seorang kasir.

" Tuh ada duit besar, ngapain beli mobil pake recehan. " timpal cewek yang satu lagi.

" Yang ini kan cuma satu Jiti yang...Sedangkan yang teman kika mau bayar 150 Jiti. Dan itu duitnya rupiah asli, ia tabung selama sepuluh tahun lebih. " Timpal Lilian membelaku, Lalu aku kemudian tersenyum. " Sekali lagi maafkan Abang ya! Itu yang ada yang bisa Abang belikan untuk mobil dam Ini." Ucapku sembari memgecup mobil baruku.

" Untuk apa sih bang mobilnya? mending mobil pribadi,bisa untuk mejeng sana- sini. "

" Mobil pribadi dari usaha sendiri nanti, sekarang ini dulu, buat membantu usahaku berkeliling kota. "

" Emang usaha apa? tanyanya penasaran.

IVen Organizer, ini mobil buat mindahin pelaminan, pentas, keyboard dan yang lainnya. " Jelasku.

" Oh ya...Abang ngak marah dipanggil Abang, kayak Cica yang lainkan pengennya dipanggil kakak, mbak, uni atau Cece! " ujarnya.

" Kalau Abang terserah orang manggil saja, pada kenyataannya Abang laki- laki.

Hanya dandan dikit biar meyakinkan saja sebagai Juru rias. Ntar kalau Abang sudah bisa menggaji perias wanita yang frofesional, baru Abang pensiun merias, tinggal memantau saja. " Jelasku kemudian.

" O...Kalau begitu aku boleh ngak kursus sama Abang, ntar Kalau dah bisa, biar jadi anggota tim rias IO bang Syafir. Aku capek dan kapok jadi kasir Sorum, takut nanti ada yang beli mobil pake uang kecil sekarung pula! Seloroh gadis itu.

He...He..." Abang adalah satu diantara seribu yang model gini. Ucapku setelah kami menghabiskan tawa kami.

" Mudah- mudahan setelah ini tak ada lagi, Orang seaneh bang Syafir. " Ucapnya Lirih. Kemudian pembicaraan kami terhenti karna Lilian telah datang dengan becak membawa nasi bungkus itu.

Aku mengucapkan Bismillah, lalu menghidupkan mobil Damtruk baru itu.

Setelah makan bersama disorum itu, Lilian membawa mobil kijang Eskudo 98 itu.

Sedang aku membawa Damtruk itu. Semua mata terpana melihatku dengan santainya membelokkan mobil truk baruku.

" Bang...Kalau diatas itu kau tampak Macho, tak terlihat lagi cica nya ! " teriak Ella kasir Tiga.

Aku tersenyum melambaikan tangan sebentar, lalu mulai melaju membelah jalan menuju rumah Lilian, tempat tinggalku sementara.

Kika ( Aku )

Gimana?

Masih puyeng? tekan like, fote , komen dan love dulu. Baru intip kelanjutannya.

Episodes
1 Mengenal diri
2 Hari Keberuntunganku.
3 Rencana Pesta yang Mendebarkan.
4 Gadis Itu?
5 Syaffana.
6 Malam Pernikahan
7 Malam Pernikahan 2
8 Flash Back On
9 Jeritan hati Elang.
10 Lafas Yang Sulit.
11 Pagi- pagi ke Kuburan?
12 Wedding Party Boss Wedding
13 Menggemaskan dan Menggeramkan.
14 Ya Tuhan
15 Alah Mak...
16 Lebih beresiko bagi seorang Wanita Cantik.
17 Benar- benar meleset!
18 Kekasih Cadangan.
19 Tidak Mudah.
20 Pendekatan Misi.
21 Lupa
22 Guru Cinta?
23 Menapak Ngak?
24 Semua di Caloin?
25 Hari Sudah Senja!
26 Gelisah.
27 Ingin Menginap
28 Terjebak 3 Ahmad
29 Apa bedanya?
30 Panggilan Amin.
31 Kenapa dia Melupakanku?
32 Demam Malarin.
33 Geram
34 Pantang pertama jadi Cinta!
35 Menghabiskan Waktu Semalaman.
36 Tepuk Jidat Lagi
37 Kasar dan Halus
38 Kejutan dalam Sehari.
39 Gawat!
40 Kabar Baiknya.
41 Cemas.
42 Mabuk Lagi
43 Ka-kamu masih?
44 Berbakti dan Berjaya.
45 Rahasia
46 Yes!!!
47 Tidak Jadi!
48 Jangan Sedih
49 Pasangan sekarang memang aneh- aneh.
50 Kemudahan.
51 Seru jadi pemenang.
52 Tamu istimewa Sahur kita.
53 Dalam diam.
54 Saatnya Bangun
55 Mereka Sudah Datang.
56 Ayah Siaga.
57 Semangat!!!
58 Usaha Keras Dulu.
59 Hah!!!
60 Tak Mungkin Melihat Mama.
61 Selamat Jalan Mama.
62 Aku Minta Anak.
63 Kejutan.
64 Malam paling Bahagia.
65 Salah Tempat Cari Mangsa.
66 Tidak Berani Lagi.
67 Syukuran
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Mengenal diri
2
Hari Keberuntunganku.
3
Rencana Pesta yang Mendebarkan.
4
Gadis Itu?
5
Syaffana.
6
Malam Pernikahan
7
Malam Pernikahan 2
8
Flash Back On
9
Jeritan hati Elang.
10
Lafas Yang Sulit.
11
Pagi- pagi ke Kuburan?
12
Wedding Party Boss Wedding
13
Menggemaskan dan Menggeramkan.
14
Ya Tuhan
15
Alah Mak...
16
Lebih beresiko bagi seorang Wanita Cantik.
17
Benar- benar meleset!
18
Kekasih Cadangan.
19
Tidak Mudah.
20
Pendekatan Misi.
21
Lupa
22
Guru Cinta?
23
Menapak Ngak?
24
Semua di Caloin?
25
Hari Sudah Senja!
26
Gelisah.
27
Ingin Menginap
28
Terjebak 3 Ahmad
29
Apa bedanya?
30
Panggilan Amin.
31
Kenapa dia Melupakanku?
32
Demam Malarin.
33
Geram
34
Pantang pertama jadi Cinta!
35
Menghabiskan Waktu Semalaman.
36
Tepuk Jidat Lagi
37
Kasar dan Halus
38
Kejutan dalam Sehari.
39
Gawat!
40
Kabar Baiknya.
41
Cemas.
42
Mabuk Lagi
43
Ka-kamu masih?
44
Berbakti dan Berjaya.
45
Rahasia
46
Yes!!!
47
Tidak Jadi!
48
Jangan Sedih
49
Pasangan sekarang memang aneh- aneh.
50
Kemudahan.
51
Seru jadi pemenang.
52
Tamu istimewa Sahur kita.
53
Dalam diam.
54
Saatnya Bangun
55
Mereka Sudah Datang.
56
Ayah Siaga.
57
Semangat!!!
58
Usaha Keras Dulu.
59
Hah!!!
60
Tak Mungkin Melihat Mama.
61
Selamat Jalan Mama.
62
Aku Minta Anak.
63
Kejutan.
64
Malam paling Bahagia.
65
Salah Tempat Cari Mangsa.
66
Tidak Berani Lagi.
67
Syukuran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!