"tuan anda baik-baik saja?" tanya asisten Wisnu yang melihat perubahan raut wajah Arthur.
"tidak ada, Wisnu bawa Dewi masuk dulu kedalam, aku harus berbicara dengan Danang sebentar," kata Arthur.
"iya tuan," jawab asisten Danang.
"cari tau siapa gadis itu, dan siapa pria yang di sampingnya, aku butuh semua data itu secepatnya," kata Arthur.
"baiklah tuan," jawab asisten Danang.
mereka pun masuk kedalam kedai mie itu. sedang Tyas dan om Widodo memilih berjalan bersama.
tapi sayang saat akan sampai di rumah, terlihat begitu banyak polisi., dan ternyata rumah Tyas di grebek.
om Widodo menahan Tyas yang ingin menghampiri dan menemui mami Sasa, "jangan ceroboh Tyas, atau kita akan dapat masalah juga," bisik om Widodo.
"tapi om, ibu mau dibawa kemana?" kata Tyas yang begitu sedih.
"tenang Tyas, kita besok akan menemui sasa, sekarang kamu ikut om pulang," kata Widodo.
pria itu pun langsung membawa keponakannya itu pergi, sesampainya di rumah Tyas langsung di peluk sang eyang.
"ma...AF.." kata sang eyang yang memang struk.
"tidak eyang, ini bukan salah eyang," jawab Tyas.
dia tau jika sang eyang sedih karena ibu Tyas yang begitu pembangkang, terlebih setelah apa yang wanita itu alami.
"Tyas, malam ini kamu tinggal di rumah bareng ibu dan Tante Retno, karena om harus tau semuanya," perintah Widodo.
"baik om, tapi tolong berikan semua kabar tentang ibu ya," mohon gadis itu.
Widodo pun mengangguk, dia juga meminta istrinya untuk menjaga Tyas agar tak terjadi masalah di lain hari.
Widodo langsung menuju ke kantor polisi terdekat, sat sampai ternyata mami Sasa sedang di interogasi.
tapi beruntung karena polisi mengatakan jika mami Sasa tak positif barang haram itu.
ternyata di rumah biliar dan plus-plus milik mami Sasa di temukan sabu-sabunya dan kokein masing-masing satu kilo gram.
dan ternyata semua barang haram itu milik dari Seno, suami siri mami Sasa.
pria itu menyembunyikan dua barang haram itu di atap plafon rumah. dan polisi tau jika ada kegiatan jual beli narkoba di tempat kami sasa.
om Widodo pun di buat kaget, pasalnya mami Sasa juga tau tentang hal ini, jadi dia juga akan di tahan karena memberikan tempat dan menyembunyikan semua ini.
sedang seno akan terancam hukuman mati jika terbukti semua narkoba itu miliknya.
kini om Widodo pun bertemu dengan mami Sasa, wanita itu nampak sebisa mungkin menguatkan dirinya.
tapi Widodo tau jika adiknya itu sedang hancur, terlebih putrinya akan sendirian.
"kak, aku titip Tyas ya, tolong jaga dia, oh ya bilang padanya untuk menemui Ridwan, dia adalah pengacara ku, dan mungkin hidupku tak akan lama," kata mami Sasa.
"apa maksud mu Sasa, jangan ngomong yang tidak-tidak," marah om Widodo mendengar itu.
mami Sasa tanpa menjawab pertanyaan om Widodo, langsung membuka rambut palsunya.
ternyata mami sasa sudah tak memiliki rambut lagi. om Widodo begitu terkejut, pasalnya wanita itu menyembunyikan semua penyakitnya.
"kamu sakit Sasa, kamu sakit apa? kenapa kamu bisa menyembunyikan ini semua," kata om Widodo.
"aku harus bagaimana, apa aku harus jujur tentang semua ini, dan membuat putriku begitu khawatir dengan Semuanya, dia masih enam belas tahun dan aku sudah banyak membuatnya menjadi gadis yang begitu mandiri dan tegar, tapi aku tak bisa melihat putri ku hancur saat tau aku sakit parah," kata mami Sasa.
tapi tak terduga, sosok Tyas sudah berdiri mendengar semua sudah percakapan keduanya.
"ibu sakit ..." lirihnya dengan air mata yang sudah menetes.
mami Sasa pun bangkit dari kursinya, Tyas pun langsung berlari dan memeluk sang mami.
Tyas pun tak bisa membendung air matanya, keduanya pun saling menangis.
"jangan sedih sayang mami, ingat sayang kamu putri mami yang kuat, mami tak mau kamu sedih," kata mami Sasa.
"mami jangan tinggalin Tyas, kalau mami di sini aku nanti sama siapa? aku mohon mami kita berobat juga ya ..." mohon Tyas.
"tidak sayang, penyakit mama sudah terlalu parah," jawab mami Sasa.
"tidak, aku akan lakukan apa saja demi ibu sembuh, jika perlu aku akan jadi seperti ibu," kata Tyas mundur.
"jangan Tyas, mami mohon jangan menjadi seperti mami, ini salah sayang," kata mami Sasa.
"tidak, ini demi ibu, jadi biarkan aku memilih sendiri, karena aku tak mau sendiri, cukup ayah yang pergi, ibu tidak boleh pergi, aku tak mau sendiri! aku tak mau sendiri!" teriak Tyas yang langsung lari keluar dari kantor polisi.
"kak tolong hentikan putriku, kak," mohon mami Sasa pada om Widodo.
om Widodo pun mengejar Tyas, tapi gadis itu sudah tak terlihat di kantor polisi.
sedang Tyas terus berlari tanpa henti, bahkan dia beberapa kali hampir tertabrak mobil.
tapi Tyas terus berlari tanpa mau berhenti, gadis itu menangis sambil terus berlari menuju ke rumah pengacara dari sang mami.
om Widodo terus mencari keponakannya, pria itu mengendai motornya untuk mengejar Tyas.
gadis itu terus berlari bahkan tak tau menuju ke arah mana, dia juga tak tau kantor pengacara Ridwan.
tapi saat dia berhenti sebuah mobil mewah menabraknya dengan keras, bahkan kaca mobil itu pecah karena kerasnya benturan.
semua orang yang berada di mobil pun kaget, mereka pun keluar, dan melihat orang yang tertabrak itu.
asisten Wisnu membalik orang itu dan melihat wajah gadis itu, "Tyas!" kaget asisten Danang.
mendengar nama itu di panggil, Arthur yang tadinya menjauh langsung menyingkirkan asisten Wisnu dan langsung memeluk dan mengendong gadis itu.
"kenapa cuma diam, cepat pergi ke rumah sakit!" bentak Arthur.
asisten Danang yang kembali menyetir, asisten Wisnu membukakan pintu untuk Arthur sedang Dewi di gendongan asisten Wisnu.
Arthur mengetahui nama gadis itu, berkat kecepatan Danang yang mencari tau, terlebih itu sangat mudah karena semua data ada di sekolah Tyas.
Arthur nampak begitu khawatir, asisten Wisnu tak mengira jika tuanya bisa menunjukkan reaksi seperti itu.
sesampainya di rumah sakit, Arthur langsung membawa gadis itu masuk ke UGD.
Arthur pun melepas pakaiannya, dan asisten Danang memberikan baju ganti.
"papa aku mau pulang..." kata Dewi yang sudah mengantuk.
"Wisnu bawa Dewi pulang, dan maafkan papa ya nak, papa harus tunggu sampai kakak itu sadar, kamu tak marah kan sayang?" kata Arthur pada putri kecilnya itu.
"iya papa, nanti jika kakak sadar, aku mau ketemu ya," minta Dewi
"baik sayang kamu pulang dulu," jawab Arthur.
asisten Wisnu dan Dewi pulang, sedang Arthur begitu cemas, asisten Danang mendapatkan laporan tentang apa yang terjadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
wiwik
mami sasa skt pa ya????
2022-01-03
1