"Abi.. Abi..." abi Adinda terus berjalan hingga dinda pun mengejarnya sampai ketempat dimana Umminya di mandikan
ia tersentak sadar akan kejadian yang menimpanya kini kembali terisak hatinya bagaikan tersayat sayat melihat umminya dimandikan
"Ummi..." liriknya dalam isakkan tangis berlari ke keranda tempat umminya dimandikan
umminya pun mulai diwudu'kan oleh ustazah yang biasa memandikan jenazah
*نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِهٰذِهِ الْمَيِّتِةِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitul wudhu-a li hadzihil mayyitati lillahi ta’ala
Saya niat wudu untuk mayit (perempuan) ini karena Allah Ta’ala
Dan dilanjutkan ke berbagai prosesi prosesi memandikan dan mengafani jenazah ummi sesuai syariat Agama islam yang akhirnya selesai dan jenazahnya pun disholatkan. setelah selesai disholatkan Adinda pun menguatkan langkah kakinya ke pemakaman umum dengan air mata yang terus mengalir dipapah oleh abi dan kimberly sahabatnya
"Sabarlah dinda ,ikhlaskan kepergian Ummi agar abimu bisa kuat juga"bisik kimberly yang sedari tadi menyemangati sahabatnya sedari kecil itu.
Namun Adinda pun hanya diam dalam isakkan tangisnya begitu juga dengan abi hanya bisa diam menatap kepergian ummi dengan berat.
Prosesi pemakamaan pun sudah selesai hanya tertinggal beberapa orang Adinda,kimberly,abinya, dan sahabat abinya Adinda yaitu ayah Hamzah yang belum ia kenal dan Kimberly.
"Ikhlaskan kepergian istrimu Malindo aku turut berduka cita"
"Terima kasih putra "ujar abi dengan lirihnya
" maaf Aku tidak bisa menemanimu ada urusan yang harus aku urus"ujar Putra
"baiklah" ujar abi yang dipeluk oleh ayah Hamzah
Ayah Hamzah pun berlalu meninggalkan Abi Adinda,Adinda dan kimberly
" Om ,Adinda ayo kit pulang pasti tante akan sedih melihat kalian seperti ini, tante sudah tenag di alam sana dan jika kalian ikhlas pasti dia akan bahagia" ujar kimberly
"baiklah Kim, Ayo dinda"
Aby pun beranjak dan memegang pundak adinda yang sedari tadi memeluk nisan umminya
"Ayo nak kita harus ikhlas ,agar ummi tenang disana" ujar abi menghapus air mata Adinda
"Baiklah abi ayo kita pulang" ujarnya dipelukkan abi
Mereka pun berjalan menuju mobil yang sudah menunggunya sedari tadi. Didalam mobil tidak ada sepatah kata pun keluar dari mulut masing masing pemilikknya sementara adinda hanya menatap jalanan menuju rumahnya.
Setibanya dirumah mereka disambut oleh Asisten rumah tangga yang tengah berberes beres
"Tuan apakah mau dimasakkan sesuatu untuk makan malam hari ini " ujar Art yang bernama bi mona tersebut
"Bi mona silahkan masak makanan kesukaan Adinda dan temannya saya akan beristirahat" ujar abi sembari berlalu menuju kamarnya
sementara itu Kimberly menemani sahabatnya Adinda menuju kamarnya
" Kim apa tidak sebaiknya kau pulang tidak usah menemaniku aku baik baik saja mamimu pasti mengkhawatirkanmu " ujar Adinda dengan mata sembabnya
" Tidak Adinda kau butuh aku sekarang ,,kau adalah orang yang paling ku sayang dan kau sahabatku satu satunya, mamiku akan mengerti " ujar kim sambil memeluk Adinda
" Kuatlah Demi abimu ,aku yakin kau pasti bisa masih ada alu dan abimu bukan? sekarang istirahatlah aku akan membuatkan makanan kesukaanmu" ujar sahabatnya itu
" BaiklahTerima kasih kim" ujar dinda yng masih terisak
Kimberly pun keluar dari kamarnya menutup rapat pintu kamar Adinda sahabatnya ia pun menyusuri jalan menuju tangga mengarahkan kakinya ke dapur
"Ada yang nona butuhkan" ujar Bim mona
" Tidak bi aku hanya akan memasakkan sesuatu untuk Adinda saat sampai dari bali dia belum makan apapun" ujar kim
"biar saya saja nona"
"Tidak bi ,bibi bisa melanjutkan pekerjaan bibi"
"Baiklah nona kalo begitu saya permisi Dulu"
ujar Bibi yang berlalu meneruskan pekerjaannya
sementara dikamar Adinda tengah merenungi kepergian umminya menatap foto dirinya dengan ummi dan Abinya tak terasa frame Foto keluarga itu tertimpa tumpahan air mata.
"Ummi maafkan Adinda Ummi tidak mendengarkan apa kata Ummi dan abi ,mulai sekarang Dinda kan menjadi anak yang berbakti pada Abi ,Adinda akan menuruti permintaan Ummi Adinda akan belajar lagi dipesantren dan mendoalan ummi selalu" gumam adinda yang
masih terisak tangis dan tak terasa ia pun terlelap dalam tangisanya
Kimberly yang tengah asik dengan alat dapur sedari tadi selesai dengan kegiatannya ia menata masakkan itu di atas piring dan segera membawanya ke kamar Adinda setelah sampai dikamar Kimberly pun menatap Adinda yang tengah tertidur dan meletakkan makannan yang ia bawa di atas meja disebelah tempat Adinda
" Percayalah Adinda aku akan tetap disampingmu , menemanimu" gumamnya Kimberly pun menyelimuti Adinda dan membiarkan Adinda tertidur dengan pulas meninggalkan Adinda keluar untuk segera pulang karna maminya saat memasak tadi menelponnya untuk pulang karna ada kepentingan.
"Bi mona Kim pamit pulang dulu ya karna mami menelpon tolong beritahu Om dan suruh Adinda memakan masakkan yang sudah Adinda siapkan di atas mejanya" ujarnya pada Bi mona
"Baik Nona,terima kasih apa nona ingin diantarkan sopir?"
" Tidak bi mona, Kimberly bawa mobil kemari"
"Baik lah nona"
"kim pamit ya"
"baik nona mari bibi antar ke depan"
Kim pun berjalan keluar dan naik ke mobil sportnya dan melambaikan tangan ke bi Mona setelah mobil Sport putih itu menghilang dari jangkauan mata bi mona ia pun kembali masuk dan melanjutkan pekerjaannya
>>>>
Tok tok tok
"Masuk" ujar Ceo Grup putra tersebut
" Ada apa tuan memanggilku "
" Sian siapkan pesawat untukku berangkat besok siang ke jakarta"
"Kenapa sangat cepat tuan"
"Tidak apa aku hanya tidak nyaman disini"
"Baiklah tuan padahal aku ingib mencari jodohku disini" Sian pun menunduk
"Baiklah kau boleh tinggal disini dan bersenang senanglah"
" Bernarkah tuan ,baiklah aku ingin ke pantai dulu melihat bidadari dinsana ( wanita dengan Bikini )
ia pun hendak melangkah keluar ruangan bos nya namun langkah nya terhenti
"Setelah itu ambil gajimu dan kau ku pecat jika tak menuruti kemauan bosmu"
" Tidak tidak tuan aku segera menyiapkan pesawat untuk kepulangan tuan besok siang" ujarnya takut dan pergi dari ke luar ruangan untuk melakukan perintah bosnya
"ck dasar badannya saja yang besar nyalinya tidak seberapa" Hamzah terkekeh melihat tingkah Asistennya
Hamzah yang masih sibuk dengan berkasnya disadarkan oleh dering telvonnya
dert dert (tertera ibu)
" Assalamualaikum nak ,apa kau sudah tidur?"
"waalaikumsalam ibu,belum ibu ini masih sangat sore ibu ini bagaimana sih" ujar Hamzah yang tidak tersadar
" apanya yang bagaimana ,memangnya dikantormu tidak ada jam ini sudah jam 9 malam Hamzah"
Hamzah pun langsung menengok ke arah jam
"ck dasar asisten tak tau diri kemana dia" gumam hamzah
"Nak apa kau mendengar ibu?"
"maaf mu iya hamzah dengar ,baiklah nanti saja telvonnya bu Hamzah akan ke apartemen"
"Tidak usah ibu hanya ingin memastikan kau tidak sibuk bekerjanya nak tapi kau tetap saja bekerja kau nakal sekali rasanya ibu akan menjewermu besok"
"jika ibu menjewerku aku tidak akan pulang" godanya
"baiklah ibu akan menghabiskan makanan kesukaanmu jika kau tak pulang" ibunya pun terkekeh akan tingkah laku hamzah
"baiklah ibu aku hanya bercanda aku akan pulang siang besok"
"baiklah kau istirahatlah ibu akan tutup telponnya"
"Baiklah ibu assalamualaikum"
"waalaikumsalam"
mereka pun saling menutup telponnya
>>>
Adinda....
Adinda...
tangan wanita berparas cantik dan berpakaian putih bersih mengelus pipi Adinda. Adinda pun membuka matanya karna mendengar sayup suara panggilan namanya
ia pun menengok ke sumber suara tersebut.
"Ummi"
"ini benar Ummi kan" Adinda pun terus bertanya Umminya tersenyum
"Ummi jangan tinggalkan Dinda lagi ya Ummi"
"Adinda Ummi tidak pernah meninggalkan Adinda dan abi ummi selalu ada di Hati kalian"
Adinda pun terdiam seakan tak paham yang dikatakan Ummi
"Sekarang Dinda makanlah agar Adinda kuat menjaga Ayah dan kirimkan Ummi doa setiap hari agar Ummi bahagia"
Ummi pun mencium puncak kepala Adinda dan perlahan hilang dari pandangan Adinda
"Ummi...."
"Ummi..." panggilanya
"Ummi jangan tinggalkan dinda hiks hiks"
"Ummi"
Dinda pun tersentak dari mimpinya dan menghapus air matanya
"Ummi benar aku harus kuat demi abi dan orang yang menyayangiku"
Dinda pun bangkit masuk ke kamar mandi membersihkan dirinya dan mengganti piyama tidurnya namun matanya terhenti melihat makanan dan minuman yang ada di atas meja di sebelah tempat tidurnya.
"Iya aku harus makan"
Dinda punmeraih makanan yang ada diatas meja tersebut dan melahap makanan kesukaannya yang telah dibuatkan oleh sahabatnya sesekali ia menghapus air mata yang sesekali jatuh membasahi pipinya
" Tidak Adinda kamu tidak boleh menangis kamu harus kuat , kamu harus bisa menjaga abimu,kamu juga harus menjaga Kimberly dan kamu juga haru menjalankan amanat ummi Dinda"
Dinda pun menyemangati dirinya dan menghabiskan makananya dan setelah selesai ia pun membereskan dan tertidur.
_
_
_
_
_
Terima kasih readerku yang udah ngebaca😘😘
jangan lupa favorit komen, like and share ya reader
gimana sih kelanjutannya apakah sebentar lagi dinda bertemu dengan jodohnya
nantikan episode selanjutnya terima kasih.😉😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Teh yan"
udh gak sabar gimn bertemu jodoh nya
2020-05-02
2