Bagian 4 kepergian Ummi

Abi Adinda pun mengutarakan apa yang akan dia sampaikan kepada Adinda tiba tiba

B

R

A

K

K

**dinda" panggilnya

"dinda" abi terus memanggil dinda

"nak apa kau degar abi" tegasnya lagi

merasa tak ada jawaban abi pun memutuskan sambungan telponnya berharap akan ditelpon lagi oleh anak tunggalnya.

>>>>

Sinar mentari pun menyelinap masuk dicelah celah tirai jendela apartement Adinda dia pun tersentak dan beranjak duduk menepi dibawah tempat tidurny mengingat kembali apa yang terjadi terhadapnya.seketika air matanya berkumpul dipelupuk matanya nan indah, tak terasa membasahi pipi mulusnya itu karna mengingat perkataan abinya berbicara bahwa kondisi umminya semakin memburuk dan akhirnya meninggal dunia ia begitu terpukul hingga menangis terisak isak membayangkan wanita yang melahirkannya tidak ada disisinya lagi. Adinda pun menekuk wajahnya dan menangis ,mendengar tangisan itu Vivy pun menemui nonanya itu.

"**Ada apa nona Adinda kenapa nona menangis?"

"ummi vy,ummi" lirihnya masih menangis

"ada apa dengan nyonya besar nona"

"ummi meninggal Dunia vy"

Seketika Vivy terkesiap meneteskan air matanya karna Vivy juga dekat dengan mendiang Ummi Adinda dan Vivy pun memeluk Nonanya itu.

Tak lama kemudian Adinda pun beranjak ,menyapu air matanya dan langsung menghubungi Abinya

(telpon tersambung)

"**Assalamualaikum abi , maaf Adinda baru menghubungi abi adinda akan segera balik ke Jakarta " lirih Adinda yang masih terisak

" Waalaikumsalam nak, baiklah nak abi akan menunggu mu ,kau harus kuat nak karna jika kau kuat abi juga akan kuat menghadapi ini semua "suara abi begitu berat seolah olah tertahan di kerongkongannya*

" *baiklah abi , Adinda akan bersiap dulu assalamualaikum Abi"

"waalaikumsalam nak*"

Adinda pun menutup telponnya

"*Vivy siapkan pesawat kita akan berangkat ke jakarta setelah aku bersiap siap"

"baik nona"

Vivy pun segera memerintahkan kepada bawahannya untuk menyiapkan pesawat Sementara Adinda berlalu ke kamar mandi dengan muka ditekuk dengan kesedihan yang sangat mendalam diwajahnya.

>>>

"**Apakah kau sudah menemukan informasi wanita itu "

" sudah tuan Delon saya akan segera mengirimkan datanya" ujar anak buahnya

"kerja bagus " sambil menutup telponnya

Delon pun menunggu filenya sambil mencheck berkas perusahaannya.

ting(email masuk)

" *Akhirnya " gumannya senang

Adinda putri malindo CEO Grup Malindo

"waw pantas saja dia dingin twrnyata orang yang sangat luar biasa di indonesia"

" aku akan menemuinya untuk mengajukan kerja sama supaya aku bisa mendekatinya " gumam Delon*

>>>>

"*Nona pesawat sudah siap"

"Baiklah segera kebandara"

" baik Nona Dinda*"

Adinda pun pergi ke Bandara dengan di Supiri asistennya sementara sudah ada orang suruhan Vivy yang menunggu di bandara.

Setibanya di Bandara Adinda pun pergi menuju pesawatnya sementara Vivy meminta orang suruhannya untuk mengembalikan mobil nonanya keapartement nona.

mereka pun akhirnya berangkat ke jakarta dengan pesawat pribadi Malindo.

"*Vivy telpon sopir rumah untuk menungguku *di Bandara setelah kita Tiba nanti"

"baik nona, apakah nona mau sarapan nona ?"

"baiklah bawakan saja"

"baik nona*"

Vivy pun menelpon supir rumah untuk menyampaikan pesan nona mudanya dan menyiapkan sarapan

"nona ini sarapannya"

" baik terima kasih, kau tidak ikut sarapan"

"saya akan sarapan diruangan saya nona"

"baiklah "

Vivy pun berlalu pergi dari ruangan Adinda menuju ruangannya

>>>

" ayolah ayah aku hanya belum menemukan wanita yang tepat ayah"

" baiklah jika belum ayah akan menjodohkanmu dengan teman masa kecilmu Adinda "

" Baiklah terserah ayah saja aku yakin apa yang ayah lakukan itu yang terbaik untukku"

" Hey Hamzah kapan kau pulang? "

" Besok aku akan kembali ke Jakarta yah"

"Baiklah Ayah akhiri dulu Ayah harus melayat ke rumah kelurga Malindo

" baiklah ayah sampaikan maafku pada ayah Adinda dan keluarganya"

" baiklah anakku, Asalamualaikum "

"walaikumsalam"

mereka pun mengakhiri pembicaraan ayah dan anak itu*

>>>

Adinda meremas remas jemarinya entahapa sekarang yang menghantui pikirannya sehingga membuatnya kalang kabut

" kenapa lama sekali sampai Jakarta" gumam *Adinda

Dia pun kembali terisak oleh tangisannya sehingga membuat Vivy menemuinya

"nona ada apa lagi nona"

" apakah masih lama?"

" tenanglah nona setengah jam lagi kita mendarat nona"

"baiklah tinggalkna aku sendiri"

Vivy* pun meninggalkan Adinda sendirian dan mengabari supirnya bahwa setengah jam lagi mereka akan mendarat di Kota Jakarta

Tak twrasa mereka pun akhirnya mendarat dan Vivy pun menemui Adinda untuk memberi tahunya

Adinda pun turun dari pesawat dan bergegas menuju mobil jemputannya yang menunggunya di parkiran bandara

"*Vivy apakah pak yardi sudah sampai"

"sudah nona"

"baik cepatlah*"

Adinda pun berjalan cepat menghampiri Mobilnya diikuti oleh asistennya pintu pun terbuka dan Adinda langsung masuk ke dalam Mobilnya.

" *hey cepatlah masukkan barang itu,kenapa lama sekali"

" baik nona*"

Mobil pun melaju dengan kencang , karna adinda tau jalanan Jakarta akan macet dan ia pun menyuruh Vivy meminta kawalan dari kepolisian agar lebih cepat sampai di Kediamannya. Tak ada satu pun obrolan dari mereka, Adinda hanya menatap keluar jendela dengan tatapan yang kosong se akan tak ada semangat hidup sama sekali.

Adinda pun sampai di depan kediamannya nampak bendera kuning terpasang di pagar rumahnya membuatnya meneteskan air matanya ia pun berlari masuk mencari sosok ummi yang terakhir kali ia peluk dengan sangat erat di atas bangkar rumah sakit. langkah kakinya pun terhenti melihat sosok yang terbujur kaku di atas pembaringan di tengah rumah besar itu. Adinda pun berlari dan menghempaskan tubuhnya ditengah tengah Abi dan kimberly sahabatnya , Adinda pun langsung memeluk umminya yang terbujur kaku dengan air mata yang terus mengenangi pelipis pipinya.

"ummi" lirihnya

"*ummi bangun lah Adinda pulang ummi bangunlah" ujarnya sambil menggoyangkan tubuh wanita itu

"Abi,kim bangunkan ummi "lirihnya

"Aku tidak bisa Dinda ,ayo kuatlah demi Abimu" ujar kimberly yang tengah menyemangati dinda

"tidak kim, ummi bangun ummi pasti bisa bangun " ujar Dinda lagi tak henti hentinya mengoncang tubuh wanita yang melahirkannya itu

"ummi ayolah adinda akan menjadi seperti yang ummi inginkan" adinda pun terus meraung sehingga abi tak kuasa menahan tangisnya yang juga ikut pecah

"Ikhlaskan nak abi tak mampu melihatmu seperti ini " abi pun memeluk Adinda sembari menangis menenangkan Adinda

"ummi abi,ummi huu ..." ujarnya yang masih menangis

"Tenanglah nak abi tidak akan meninggalkanmu tenaglah nak" mengeratkan pelukkannya pada Adinda

" Ummi tidak boleh pergi huu... ummi jangan pergi"

Brakk..

Dinda pun pingsan dan kemudian diangkat oleh abinya ke kamar Adinda dibantu oleh kimberly dan disuaul oleh Vivy sesampainya di kamar abi mengoleskan minyak kayu putih yang diberikan Vivy

"Kim jaga Adinda dulu ya om akan menyiapkan prosesi pemakaman umminya dinda"

"baik om"

" Vivy kamu ikut saya, kim om keluar dulu ya"

" baik lah om "

Dan abi adinda* pun berlalu dari pintu kamar Adinda. Tak lama setelah itu Adinda pun mengerjapkan mata dan sitangkap Oleh kimberly

"*kau sudah sadar din"

" Kim aku ingin bertemu Ummi dirumah sakit ayo kim bawa aku"

ujar dinda yang masihetengah sadar*

"istirahatlah dulu nanti kaan ku antar" ujar kim

" *Tidak!!, aku ingin sekarang" Dan dinda pun beranjak dari tempat tidurnya sambil berlari keluar kamar

"Adinda ..." kim pun berlari mengejar Dinda

"Ada apa ini! kenapa kalian berkumpul disini teriak dinda yang masih belum sadar dengan kejadian yang menimpa dirinya

" Seketika ia berlari menangkap Sosok abinya yang berjalan menuju pintu belakang

"Abi.. Abi..." abi dinda terus berjalan hingga dinda pun mengejarnya* sampai ketempat dimana Umminya di mandikan

ia tersentak sadar akan kejadian yang menimpanya kini kembali terisak hatinya *bagaikan tersayat sayat melihat umminya dimandikan

"Ummi..." liriknya dalam isakkan tangis berlari ke keranda tempat umminya dimandikan

_

_

_

author ikutan sedih dong sabar ya Adinda

apa dinda akan ikut bantuin mandi ibunya yaa?

apa dinda akan kuat menghadapi kehidupannya?

jawab dikolom komentar dong

oke silahkan baca lanjutannya ya reader

jangan lupa Favorit like koment and share*

Terpopuler

Comments

Nurul Sabanah

Nurul Sabanah

sedih jadinya inget sama anak ku sendiri author

2020-06-08

0

Rina

Rina

sediihhhh😭😭😭

2020-05-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!