"Dasar tidak punya tanggung jawab" gerutu gadis itu sambil melempar kartu nama tersebut ke sembarang arah.
Dia pun masuk ke mobil mewah yang tergores itu dan melajukannya memecah jalanan jakarta.
"Ampuni dosa Hamzah ya Allah,Hamzah gak sengaja melihat wanita itu," batinnya dengan wajah yang masih merona.
"Apakah aku tidak bertanggung jawab ya? Tapi aku malu melihat wanita itu lama lama. Apa wanita itu tidak malu ya?" batinnya kembali bertanya.
"Pak! Setelah antar saya kebandara, sampaikan pesan saya pada sekretaris saya. Jika ada yang menghubungi kantor meminta pertanggung jawaban kejadian tadi berapa pun yang dia minta berikan ya! Aku sangat malu bertemu dengannya karna pakaiannya itu," ujar tuan muda itu.
"Baiklah tuan muda," sopir yang serius menyetir.
Tak lama mereka sampai di bandara disambut oleh asistennya bernama Sian, yang mengikuti Hamzah kemana pun ia pergi. Hamzah langsung masuk ke jet pribadinya, sementara barang-barangnya sudah dimasukkan oleh asistennya sebelum ia sampai bandara.
"Sian apakah semua sudah siap? Jika sudah kita harus segera berangkat!" ujarnnya.
"Sudah tuan, kita akan berangkat segera!" ujar asistennya.
"Oke silahkan keruanganmu , aku akan beristirahat," ujar Hamzah
"Baik tuan!" Sian pun berlalu dari ruangan bosnya.
****
Adinda pun sampai dibandara dan disambut oleh asistennya dan 2 orang supir kantor.
"Vivy apakah semua sudah siap?" ujarnya
"Sudah Nona, kita akan berangkat!" ujar Vivy
"Oke, ambil barangku di bagasi dan bawa kembali mobilku ke rumah dan ini kuncinya." Sambil menyodorkan kuncinya.
Vivy pun bergegas mengambil kunci tersebut dari tangan nonanya. Kemudian, ia pun memerintahkan sopir tersebut, sambil menyerahkan dan mengiringi nona mudanya ke pesawat.
"Vivy aku akan beristirahat, kembali keruanganmu jika sudah sampai, silahkan bangunkan aku!" ucap Dinda
"Baiklah Nona, jika Nona membutuhkan sesuatu panggil saya saja," Adinda pun mengangguk setuju dan Vivy pun berlalu meninggalkan Adinda kembali keruangannya.
Beberapa jam kemudian, akhirnya pesawat mendarat dengan selamat baik itu pesawat Hamzah maupun Adinda. Vivy pun pergi ke kamar yang ada dalam pesawat milik keluarga malindo, untuk membangukan Adinda yang sedang beristirahat.
"Maaf Nona, ayo bangun! Kita sudah sampai," ujar Vivy.
"Oh cepat sekali, baiklah aku akan keluar sebentar lagi."ujarnya bagun dari tempat tidur yang ada dalam pesawat pribadi itu. Karna memang ruangan itu dikhususkan untuk bepergian dalam atau luar negri.
Adinda pun bangun dan pergi ke kamar mandi yang ada di pesawat, untuk membersihkan tubuhnya yang baru saja bangun. Sebenarnya ia sangat lelah, tapi bagaimana lagi ia tak boleh membebani abinya yang sudah tua dan sibuk mengurusi ummi yang sakit.
"Apakah jemputan sudah siap? " tanya Adinda yang baru saja sampai di dekat Vivy.
"Sudah Nona! itu mobilnya, supir sedang memasukkan barang." ujar Vivy
Setelah selesai, mobil itu pun menghampiri Dinda. Adinda pun berjalan dan masuk ke bangku belakang dan kemudian Vivy disampingnya karna didepan sudah ada orang kepercayaan perusahaan Adinda yang ada disana.
" Nona sebaiknya anda beistirahat dulu ke apartemen Nona!" ujar Han orng kepercayaannya itu.
"Tidak usah! Aku sudah beristirahat, langsung keperusahaan!" ujar Dinda yang tidak dapat dibantah oleh siapa pun
"Baiklah Nona!" ujar Han.
Mobil melaju dengan cepat, tak ada sedikit pun obrolan basa- basi dari mereka, semua yang ada dalam mobil pun paham dengan sikap Adinda. setengah jam kemudian Adinda dan yang lainya sudah sampai diperusahaan.
"Vivy silahkan kembali ke apartemen saya duluan! Tidak usah menunggu saya," ujar dinda
"Baik Nona," ujar Vivy
"Mari saya antar ke ruangan Nona muda" ujar Han.
Adinda pun berjalan di depan diiringi oleh Han. Semua orang yang berada di kantor menyapanya dengan sangat ramah. Namun, Adinda hanya berjalan dengan kewibawaan yang dia miliki.
" Han! Apakah berkas yang saya minta kemarin sudah siap?" tanya Bos muda itu sembari menduduki kursinya.
"Sudah nona, akan saya ambilkan," jawab Han.
"Baik, jangan terlalu lama dan suruh OB antarkan kopi keruangan ku," ujar Dinda.
"Baik Nona," han berlalu dari ruangan Dinda
****
Hamzah membuka tirai apartemen miliknya, kemudian merentangkan tangannya melihat keindahan kota Bali di ketinggian Apartementnya.
" Alhamdullilah, akhirnya sampai juga di Bali. Kita segera ke resto ya, Sian !" ujar bos itu.
"Iya, tuan saya juga lapar! Soalnya gk sempat makan tuan." ujar Sian.
Hamzah pun terkekeh mendengar ucapan asistennya tersebut. Badan sudah bulat seperti donat, pendek dan perut buncit dengan pikiran cuma makan saja. Hamzah pun menepuk jidatnya.
"Siapa yang mau mengajakmu makan? Aku ingin ke kantor restoranku. Bukan mencicipi makanan," ujar Hamzah yang masih terkekeh akan tingkah asistennya itu.
"Hehe, maaf tuan saya fikir makan," ujarnya dengan tampang bodoh.
"Dasar gentong karet!"celetuk Hamzah sambil berlalu menuju mobil yang sudah tersedia.
"Tuan, beneran ngak makan nih?" tanyanya memastikan, namun tak di gubrisnya sama sekali.
****
Adinda yang sedang memainkan pena di tangannya dengan pikiran kosong dan melamun. Dikagetkan oleh suara ketukkan pintu dari luar, ternyata itu Han
"Permisi Nona muda, ini berkas yang Nona minta" ujar Han sambil menyerahkannya.
Setelah Adinda menerimanya, Han pun pamit untuk keluar dan kembali keruangannya. Sementara Adinda sibuk meneliti berkasnya. Tak terasa, karna sibuknya meneliti berkas dan mencheck laptop yang ada diatas meja CEO itu, Adinda terlupa untuk makan siang.
" Han tolong datang keruanganku dan ambil dokumen ini, aku rasa tak ada masalah. Aku mau makan siang!" ujar Dinda di seberang telpon.
"Baik Nona! Segera saya keruangan Nona," ujarnya
Adinda mengakhiri panggilannya, dan membereskan berkas itu kebali. Kemudian, Adinda pun bersiap menuju resto favoritnya dan orang tuanya. Ia pun masuk dan melajukan mobilnya dengan kecepatan standart hingga membelah jalanan kota Bali nan eksotis itu.
>>>>
"sian kemarilah sebentar sebelum aku kemari david memberi tahuku ada permasalahan di reto dan hotel ini?" ujar Hamzah
"benar sekali tuan" ujar Sian
"lalu kenapa tidak ada permasalahan sama sekali "gumamnya
"baiklah aku akan menelphon ayah silahkan kembali " ujar pria tersebut
Hamzah pun langsung menghubungi ayahnya
(telpon tersambung)
"*assalamualaikum ayah ?"
"waalaikumsalam nak, apakah kau sampai dengan selamat kau tak menghubungi ayah dan ibu nak?" ujar pria paruh baya tersebut
"maaf yah hanphone ku lowbat ,makanya aku baru telpon sekarang, oh iya ayah aku telah mengecheck dokumen yang ada disini namun tidak ada permasalahan ayah"ujarnya dibalik telpon
"maafkan ayah nak ayah membohongimu ayah hanya ingin kau beristirahat ,karna ayah lihat kau sangat sibuk akhir akhir ini" ujar pria itu
"ayah aku tidak apa apa ayah jadi berhentilah untuk membohongi anak mu ini" ujar Hamzah
"tidak nak ayah juga ingin kau carikan menantu agar kau ada yang mengurus dan tak terlalu memikirkan perkerjaan mu yang padat itu" ujar ayah yang mengoda anaknya itu
"ohh ayah sudahlah jangan mengodaku" ujar Hamzah
"baiklah ayah tutup dulu telponnya nikmati liburmu dan carikan ayah menantu" ayahnya terkekeh
"yaa baiklah pak tua tampan" ujar Hamzah
"sudahlah assalamualaikum" ujar ayah
"walaikumsalam ayah" sambil mematikan telponnya*
Hamzah tersenyum melihat tingkah laku ayahnya itu
"*Sian aku akan kebawah untuk makan dan kembali ke apartemen ku karna tidak ada masalah yang di khawatirkan" ujar Hamzah
"baik tuan apa ada yang tuan perlukan?" ujarnya
" tidak ada terima kasih " Hamzah pun segera pergi ke lantai bawah untuk makan
****
"Aku lapar sekali! Sudah lama aku tidak kemari," gumam Dinda sambil memarkirkkan mobilnya.
Dinda pun masuk ke dalam resto itu, mencari tempat duduk yang nyaman menurutnya. Pelayan itu pun menghampiri pelanggan setianya, kemudian Adinda memesan makanan favoritnya.
"Selamat datang Nona, mau pesan apa?" ujar pelayannya.
"Saya mau pesan nasi jinggo dan ayam betutu minumannya lemon tea saja!" ujarnya.
"Baik Nona, silahkan menunggu!"ujarnya berlalu pergi.
"Kenapa aku harus ke toilet juga, padahal aku sangat lapar," gerutu Dinda
Dia pun berjalan ke arah toilet, baru beberapa langkah saja dia di tabrak oleh sosok laki laki tinggi, putih dengan badan atletisnya membuat Adinda terjatuh.
"Maaf Nona, saya tidak sengaja!"ujarnya laki-laki itu.
"Apa kau tak punya mata?" ujar Dinda dengan ketusnya
"Maaf Nona, sekali lagi saya mohon maaf!" ujarnya.
Orang orang yang berada dalam resto itu pun menatap mereka karna perdebatan keduanya.
"Enyahlah kau dari sini!" ujar Dinda berlalu ke toilet.
_
_
_
Siapakah laki laki yang menabrak Dinda itu ??
mungkin kah jodoh Dinda🤣🤣🤣
Dinda : ekh thor santay dong masa jodoh nyebelin gitu! tau kok gua jones thor.
author : Kan siapa taqu dlDinda kan nasibmu ditangan author 🤣
dinda: Iya deh thor yang bagus-bagus aja ya nasibnya😚😚
athor : Tergantung😎
dinda : Ikh author nyebelin🙄🙄
Oke reader gimana kelanjutannya tungguin episodenya ya😉😉
Jangan lupa like komen and share.
selamat membaca 😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
𝙳𝚑𝚢
bagus kak ceritanya
2020-05-23
0