Kelakuan Bayu

"Kak Gilang," panggil Bayu dengan lirih.

"Berani kamu sama cewek!" seru Gilang yang melintir tangan Raden.

"Aduh, ampun," ujar Raden meringis kesakitan.

"Kak Gilang lepasin," pinta Bayu yang menarik tangan Gilang.

"Dia itu bukan cewek, Bang. Cowok jadi-jadian," kata Raden yang mengejek Bayu.

Bugh

Satu bogem mentah mendarat di wajah Raden, Bayu meninju wajah Raden yang emang dari tadi membuat dirinya kesal dan ingin menghajar wajahnya. Gilang menarik tangan Bayu dan melerai remaja itu. Kalif dan Arjuna pun sama mereka akan pasang badan untuk sahabatnya.

"S**l lo, Bay. Beraninya keroyokan," ujar Raden yang mengusap sudut bibirnya yang berdarah.

"Lo tuh yang s***l!" seru Bayu yang ingin menghajar Raden lagi tapi di tahan oleh Gilang.

"Sana lo balik ngadu sama mama mu," kata Kalif.

"Gue gak ada urusan ya sama lo, Lif," kata Raden yang mengambil tasnya lalu pergi meninggalkan mereka.

"Ah, bikin kesel gak sih tuh si Raden. Emosi gue sama tuh bocah tengil," kata Bayu yang belum sadar kalo Gilang mengikuti dia sampai di tempat ganti.

Kalif dan Arjuna diam mengikuti langkah Bayu yang sepertinya ingin ganti baju. Lalu Kalif duduk di dekat Bayu sambil merangkul pundaknya, sementara Gilang berdiri di antara tiga remaja yang badannya masih berkeringat dan bau. 

"Eh, lo gak sadar dari tadi ada cowok yang waktu itu antar lo sekolah," bisik Kalif membuat Bayu kaget lalu mendongakkan kepalanya ke arah Gilang dan tersenyum menampilkan jejeran giginya.

"Eh, kak Gilang. Sudah lama berdiri di situ?" tanya Bayu.

"Kamu gak tau dari tadi kakak di sini," jawab Gilang.

"Gak," kata Bayu yang menggelengkan kepalanya dan tersenyum.

"Ck, kamu itu. Mau pulang gak?" tanya Gilang yang kemudian duduk di hadapan tiga remaja itu.

"Hmmm..Nanti deh, Kak. Pulang bareng teman-teman, kita mau merayakan kemenangan dulu," jawab Bayu.

"Ya sudah kakak pulang duluan,ya," kata Gilang yang mengacak-acak rambut Bayu.

Deg

Lagi-lagi jantung Bayu seakan berhenti. Senyuman manis Gilang membuat Bayu terhipnotis menatapnya. Apakah ini yang namanya jatuh cinta ya? Batin Bayu terus bertanya seperti itu, Bayu diam mematung melihat Gilang sudah menjauh dan kemudian tersenyum lalu menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Lo, kenapa?" tanya Kalif dan Arjuna yang saling menatap melihat Bayu tersenyum sendiri.

"Ah, gak apa-apa. Yuk kita makan di rumah Bony, tadi ayahnya mengajak kita makan dirumahnya," kata Bayu mengalihkan pertanyaan Kalif dan Arjuna.

"Bay, jangan-jangan nih ya. Kalo tebakan gue bener, Lo itu suka ya sama cowok tadi?" tanya Kalif yang berjalan sambil merangkul pundak Bayu.

"Gak, kata siapa lo?" Bayu balik bertanya pada Kalif.

"Gue tau dari tatapan mata lo ke cowok tadi," kata Kalif.

"Alah, sok tau loh," Bayu mengelak lalu dia bergabung dengan teamnya yang sudah siap pergi kerumah Bony.

"Bay, bener kagak. Lo suka sama cowok itu?" tanya Kalif dengan nada keras.

"Berisik, lo. Mau gue hajar mulut lo biar kagak banyak bacot," kata Bayu kesal.

"Yaelah, kalo beneran suka gak apa juga kali, Bay," ujar Kalif terkekeh.

"Berisik, Lo," kata Bayu yang memukul lengan Kalif.

"Hahahaha...Gue tahu lo suka sama cowok itu, cieeeee.." ledek Kalif membuat Bayu sewot dan langsung mendorong tubuh Kalif sehingga Kalif jatuh tersungkur ke tanah.

"Mppphh...Hahahaha... Kualat lo, Lif," kata Bayu yang tertawa melihat Kalif terjatuh. Begitu juga yang lain yang tertawa melihat Kalif terjatuh.

"S**l lo, Bay. Sakit tau, lo mah gak kasihan sama gue," ujar Kalif yang mengusap bo*ongnya yang sakit.

"Rasain lo, kualat lo sama gue. Makanya gue bilang jangan ngomel aja, bawel sih lo," kata Bayu yang masih tertawa begitu juga yang lain.

"Awas lo, Bay. Juna, lo balik sendiri. Ogah gue balik sama lo," seru Kalif dan Arjuna langsung mendekati Kalif lalu menolong Kalif.

" Lo, lagian ngeledekin aja Bayu. Tau Bayu itu singanya team Gunners, jangan macam-macam sama Bayu," ujar Arjuna yang merangkul pundak Kalif dan berjalan menuju tempat pengobatan.

"Makanya lo jadi cowok jangan bawel," kata Bayu dengan senyum kemenangan.

"Lo nya aja yang sentimen sama gue, kan bisa kagak usah di dorong juga kali," kata Kalif.

Sepulang dari rumah Bony Bayu membersihkan diri dan dia langsung merebahkan diri di ranjang ukuran single bad. Bayu terbayang Gilang yang menghalangi Raden untuk memukulnya, senyum Gilang yang sangat manis membuat Bayu makin menyukai Gilang. 

"Ah, bisa gila gue terus membayangkan wajah kak Gilang," gumam Bayu yang menggelengkan kepalanya dan menendang-nendang kakinya ke udara.

"Kak, kamu sudah pulang?" tanya mama Ana yang mengetuk pintu kamar Bayu.

"Iya, ma," jawab Bayu yang melangkahkan kakinya membuka pintu kamarnya.

"Sudah makan?"

"Sudah tadi di rumah Bony," jawab Bayu.

"Kamu itu perempuan jangan main aja bola terus jangan suka berkelahi. Ingat kamu itu perempuan, mama ingin kamu bersikap seperti perempuan yang suka berhias, memakai rok dan bergaul dengan perempuan," kata Mama.

"Ma, Bayu juga perempuan tapi dan Bayu nyaman dengan keadaan Bayu seperti ini. Bayu gak nyaman kalau pake rok terus apa itu berhias? Bukan Bayu itu mah, kalo Bayu berhias yang ada mama sama papa bilang Bayu stress," kata Bayu terkekeh.

"Kamu itu, kalo di kasih tau sama orang tua itu gak pernah aja nurut," ujar mama Ana yang memukul lengan Bayu dan Bayu hanya cengir kuda.

"Lagian mama nyuruh Bayu yang aneh-aneh aja, masa suruh berhias yang ada kaya ondel-ondel, Ma," kata Bayu.

"Sudahlah, tadi ada telepon dari zaky. Katanya hari ini kumpul di basecamp, basecamp apa sih?" tanya mama Ana.

"Iihh...Mama keypo deh. Ini urusan anak muda," jawab Bayu yang terkena pukulan mama lagi.

"Awwww, sakit, Ma. Galak amat sih ma sama anak sendiri," ujar Bayu yang mengusap lengannya yang terasa perih

"Mama tanya serius jawabnya malah gitu," kata mama Ana.

"Basecamp tempat anak-anak kumpul, Ma. Itu di belakang rumah Hera, ayah Hera sengaja bikin tempat itu agar kita merasa nyaman," kata Bayu menjelaskan dengan panjang lebar.

"Jadi anak- anak kalau malam pada kumpul di situ, mama kira di rumah Hera," 

"Iya, Ma. Di rumah Hera di belakangnya," 

"Maksud mama begitu," 

"Enak ya jadi orang tua Hera gak banyak aturan, hanya neneknya yang agak galak. Kalau kita-kita datang pasti ngomel, udah bau tanah masih aja bawel," 

"Hussh..Kamu kalau ngomong asal aja," kata mama Ana yang memukul punggung Bayu.

"Mama kenapa sih, Bayu di pukul terus? Bayu sebenarnya anaknya siapa,sih?" tanya Bayu yang mengusap punggungnya.

"Kamu itu anak yang keluar dari batu," jawab mama Ana yang menjitak kepala Bayu.

"Awwwwww, mama!!!" teriak Bayu yang menggosok kepalanya.

"Anak mama maaf ya," ujar mama Ana yang tersenyum menampilkan jejeran giginya.

"Sudah ah, Bayu mau main kerumahnya Hera," kata Bayu yang keluar dari kamarnya.

"Hei, Dek. Kamu mau kemana?" tanya mama Ana.

"Ah, mama tadi Bayu bilang mau kerumahnya Hera. Mama kenapa jadi Budi sih," ujar Bayu dan mama Ana bengong memikirkan siapa Budi.

"Memangnya siapa Budi? Teman kamu,Dek?" tanya mama Ana.

"Mmmpphhhh…. Hahahaha..Mama lucu, oia aku lupa mama kan hidup di jaman kolonial jadi gak tau siapa Budi. Hahaha," Bayu tertawa dengan keras hingga perutnya merasa sakit.

"Ma, kak Bayu kenapa?" tanya Fathir.

"Dek, Budi itu siapa? Tadi kak Bayu bilang mama itu Budi," kata mama pada Fathir.

"Jangan, Dek. Jangan di kasih tau biar mama penasaran, hahahaha," kata Bayu yang pergi meninggalkan mama Ana yang masih dengan wajah bingungnya.

"Fathir, kasih tau sama mama. Budi itu siapa?" rengek mama seperti anak kecil.

"Tapi janji jangan marah ya, Ma," kata Fathir.

"Iya, mama gak akan marah sama Fathir," jawab mama Ana.

"Budi itu hmmm," ujar Fathir yang takut mamanya marah dan pasti dia tidak di kasih uang jajan bulanan.

"Siapa, Fathir. Ayo kasih tau mama, Budi itu?" tanya mama yang terus merengek pada Fathir.

"Budi itu artinya budek dikit, Ma," jawab Fathir yang mundur satu langkah dari mama nya. Memasang kuda-kuda jika mama nya marah.

"Apa? Bayuuuuuu!!!" teriak mama Ana.

"Kakak udah pergi, Ma," jawab Fathir yang langsung lari masuk ke kamar takut dengan singa betina yang ngamuk.

Sementara di basecamp Bayu tersenyum ketika mamanya yang tak mengerti bahasa Budi, Bayu menutup mulutnya menahan tawa yang sejak dijalan dia bungkam. Sesampainya di rumah Hera Bayu duduk lalu dia tertawa dengan kencang dan membuat Zaky juga Hera saling menatap aneh melihat sahabatnya datang-datang langsung memukul Bayu.

"Lo, kenapa sih?" tanya Hera yang kesel melihat Bayu tertawa.

"Nyokap gue lucu banget, Her," jawab Bayu yang nafasnya tak beraturan menahan tawa dari rumah ke basecamp.

"Kualat loh, kalo ngomongin orang tua," kata Zaky.

"Tau tuh anak, ditanya ceritanya apa malah ketawa. Aneh lo, Bay," kata Hera.

"Lo, tau gak. Tadi gue mau kerumahnya lo dan gue izinkan mau kerumahnya lo, tapi malah tanya lagi ya udah gue bilang aja mama Budi deh. Eh, mama gue tanya Budi itu siapa? Ngakak dong gue," kata Bayu yang tertawa.

"Kualat, lo sama orang tua," ujar Hera menggelengkan kepalanya.

"Tadi aku kesini nyokap lagi bengong dan wajahnya penuh pertanyaan siapa Budi? Dia sepertinya masih penasaran dan bertanya sama Fathir," kata Bayu masih tertawa mengingat wajah mamanya.

"Bay, Fathir ada di rumah?" tanya Zaky yang keluar dari dalam.

"Ada, palingan dia ngumpet takut kena amukan mama," ujar Bayu yang tahu tingkah Fathir yang takut kalo mama akan mengurangi jatah jajannya.

"Emang, mama lo kenapa?" tanya Zaky yang heran melihat Bayu.

"Biasa, dikerjain sama anaknya yang suka iseng," jawab Hera.

"Nyokap gue bikin gue kagak bisa berhenti ketawa, Zek. Gue bilang kalau mama Budi, eh malah tanya Budi siapa," ujarnya yang kembali tertawa.

"Gila, lo. Bener-bener kualat lo, Bay," kata Zaky yang sebenarnya dia juga ingin tertawa.

****

Yuk..Reader mulai mainkan jempolnya dengan tekan tombol like, komentar, hadiah dan votenya..

Ditunggu ya...

Salam ByYou

Terpopuler

Comments

Tiah Sutiah

Tiah Sutiah

dasar bayu anak ga ada ahlak..🤣🤣🤣

2022-01-14

0

sella surya amanda

sella surya amanda

lanjut kak

2022-01-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!