My Name Is Bayu

My Name Is Bayu

Ulang Tahun Hera

"Bayu!!" seru Raden dengan nafas tersengal-sengal. Raden yang kalah bermain bola merasa kesal dengan cewek tomboy yang beberapa kali mengalahkan teamnya.

" Kenapa?" tanya Bayu yang menantang Raden.

"Lo, gak bisa kabur gitu aja. Lo, udah bikin team gue kalah, sekarang lo harus bayar," kata Raden sambil menatap tajam wajah Bayu.

"Cih, lo itu udah kalah, Den. Jangan pancing gue ya, lo gak tau dengan siapa lo berurusan. Hah!" teriak Bayu yang mendorong bahu Raden dan langsung pergi meninggalkannya.

"Dasar cewek bar-bar, awas gue pasti menang lawan team lo, Bay," kata Raden yang mengepalkan tangannya.

Bayu yang langsung pulang kerumah dengan sedikit lelah karena pertandingan bola yang sangat dia nantikan, mengalahkan team Raden suatu kebanggaan buat dirinya dan juga teamnya. Bayu segera membersihkan badannya yang lengket karena keringat yang banyak sehabis bermain bola. Selesai mandi Bayu menggunakan celana pendek selutut dan kaos dengan motif kartun tazmania devil warna dongker, Bayu akan kerumah Hera sahabatnya yang hari ini akan berulang tahun. Semua sahabatnya sudah berkumpul di rumah Hera. Bayu menyimpan seragam putih abu-abunya di tempat pakaian kotor dan dia lalu keluar kamar. Bayu melihat mamanya yang asik nonton televisi dengan acara favoritnya.

"Kamu mau kemana lagi, Kak?" tanya mama Ana.

"Mau kerumahnya Hera, Ma. Hari ini Hera ulang tahun dan ada acara makan-makan," jawab Bayu yang sangat lembut pada mamanya tapi tidak di luar yang sangat dingin juga bengal.

"Ya sudah,hati-hati jangan terlalu sore pulangnya. Kamu besok ada ulangan kan?" tanya sang mama.

"Gampang, masalah ulangan mah," ujar Bayu yang menampilkan jejeran giginya.

"Kamu itu perempuan, malah seperti laki-laki. Adik dan kakakmu yang laki-laki malah seperti perempuan," kata sang mama yang melihat penampilan anak gadisnya seperti laki-laki.

"Mamanya aja dulu ngidam apaan?" tanya Bayu dengan senyum.

"Gak tau ngidam apaan," jawab mama Ana.

"Ya sudah Bayu pergi dulu ya,Ma. Bayu gak akan lama kok," katanya yang mencium tangan mamanya.

"Hati-hati," ujar sang mama.

"Yaelah, Ma. Rumah Hera kan di belakang rumah kita," kata Bayu.

"Kamu itu, sudah sana. Mau mama marah," kata mama Ana yang melotot pada Bayu lalu Bayu langsung berlari dan mengucapkan salam. Mama Ana hanya menggelengkan kepalanya melihat anak gadisnya seperti laki-laki yang senangnya bikin onar.

Sesampainya di rumah Hera, Bayu melihat teman-temannya sudah hadir termasuk sahabatnya yang sudah sahabat dari kecil masih bersama walaupun kita bukan lagi anak SD tapi rasanya baru kemarin melihat mereka dengan culun. Hera melirik ke arah pintu dan melihat Bayu yang bersandar di tembok sambil mendekap kedua tangannya.

"Napa lo berdiri disitu? Kagak mau masuk lo?" tanya Hera membuat yang lain menengok.

"Tau tuh, Bayu. Gimana pertandingan di sekolah? Kalah atau menang?" tanya Elina yang menghampiri Bayu.

"Menang telak dong. Tak ada yang bisa kalahkan team gue lah," kata Bayu dengan jumawa.

"Jangan sombong anak muda!" sahut Tata dengan wajah yang bermake-up natural dan sangat cantik.

"Eh, sorry ya gue kagak sombong. Ini fakta loh," jawab Bayu yang duduk di sofa lalu menyesapkan minuman yang ada didepannya.

"Bayu, ih... Nyebelin lo" rengek Diandra yang selalu manja pada sahabatnya.

"Napa sih lo? Gak jelas banget deh," kata Bayu.

"Itukan minuman gue, kenapa di minum sih," ujarnya.

"Ya maaf, gue gak tau. Habis gue haus," jawab Bayu dengan santai.

"Sudah-sudah, Di. Sana ambil lagi kan masih banyak di belakang," ujar Hera dengan bijak. Diantara ketiga sahabatnya Hera yang paling dewasa ya walaupun usianya masih dibawah Bayu.

"Fardan dan genknya belum kesini?" tanya Bayu berdiri dan berjalan ke arah meja makan membantu yang lain membereskan makanan.

"Belum, katanya sih mau kesini. Sudah gue hubungi kok, tapi tau tuh," jawab Hera.

"Alah, palingan si Fardan lagi ngejar cewek matre itu. Cantiknya nggak tapi mau aja tuh si Fardan di bodohi sama si nenek lampir," kata Tata dan di angguki Elina.

"Emangnya udah jadian?" tanya Bayu yang penasaran lalu duduk di kursi yang kosong.

"Jadian sih nggak, hanya saja Fardan terus di bodohi dimanfaatkan sama nenek lampir. Masa setiap hari harus antar jemput sekolah, ogah banget gue mah kalo jadi Fardan," kata Tata yang terlihat kesal dengan sahabat cowoknya itu.

"Kaya apa sih cewek itu? Kok gue kagak pernah liat tuh cewek?" tanya Bayu.

"Rumahnya dekat sama Elina, lo tanya aja sama Elina," ujar Tata.

"Ya, El. Rumahnya dekat denganmu?" tanya Bayu yang masih penasaran kepengen liat wajah cewek yang buat sahabat cowoknya itu sampe tergila-gila.

"Iya, nanti pulangnya lo ikut gue aja. Biasanya tuh nenek lampir ada di depan dan biasanya Fardan juga ada," kata Elina.

"Assalamu'alaikum," sapa empat cowok yang datang kerumah Hera.

Mereka Zaky, Handi, Fardan dan Kahfi. Keempat cowok itu adalah sahabat para gadis yang dari kecil mereka bermain bersama. Walaupun sering bersama mereka tak memiliki perasaan apapun, mereka menganggap semua sahabat dan teman sejak kecil.

"Tumben,lo datang, Dan?" tanya Tata yang menghampiri F4 kw. Karena Fardan and the genk menamai diri mereka F4.

"Ya elah kagak boleh nih gue datang ke acara ulang tahun sahabat gue sendiri," jawab Fardan.

"Elo,Ta. Macam-macam sama Fardan elo gak bisa deket sama Mada loh," kata Diandra.

"Nah lo, gue gak ikutan ya," ujar Bayu yang langsung kebelakang membawa makanan. Karena acara ulang tahun Hera di taman belakang rumahnya.

"Apa lo?" tanya Tata menatap Diandra. Tata menyukai Mada teman Fardan yang kece abis namun sepertinya Mada tak begitu menyukai Tata padahal Tata cantik dan banyak laki-laki yang mengejarnya.

"Lo,masih suka sama Mada?" tanya Fardan.

"Nggak!" seru Tata yang pipinya bersemu merah.

"Alah gak usah bohong, lo," ledek Diandra.

"Dian, apa sih lo!" Tata menatap tajam wajah Diandra.

"Kabur ah, Kaf, tunggu gue gak mau jadi santapan singa betina yang lapar," kata Diandra yang berlari mengikuti Kahfi ke taman.

"Mada itu udah punya cewek, Ta," kata Fardan berjalan membantu Tata membawa makanan ke taman.

"Lagian siapa yang suka sama Mada," kata Tata yang berbohong padahal hati kecilnya mengatakan dia menyukai Mada saat pertama kali melihatnya di rumah Fardan.

"Udah gak usah bohong. Gue tau lo itu gak bisa bohong, bilang aja elo suka sama Mada," kata Fardan.

"Ck, udah gue bilang gue itu gak suka sama Mada. Lagian gue juga udah punya cowok kok," sangkal Tata.

"Zek, sambalnya mana?" tanya Tata mengalihkan pembicaraannya dengan Fardan yang terus menanyai dirinya itu suka pada temannya.

"Apaan!" seru Zaky yang sedang membakar ikan.

"Sambal b***o!" teriak Tata.

Delapan remaja itu bersenang-senang, mereka bernyanyi dan tertawa bercanda bersama. Persahabatan mereka yang terjalin sejak masih sekolah dasar membuat mereka sudah terbiasa dengan tingkah konyol dan gurauan mereka. Apalagi Bayu manusia super gesrek yang paling gesrek diantara yang lain. Bayu selalu iseng pada sahabatnya itu dan kadang membuat mereka kesal dengan tingkah Bayu.

"Bay, malam nobar MU, yuk," ajak Handi yang merangkul pundak Bayu.

"Oke jam berapa? Ah, nanti lo malah ngapel lagi kerumahnya si Yuni," kata Bayu.

"Eh, iya gue lupa nanti malam kan malam minggu. Sorry,lupa kalo lo itu jomblo," ujar Handi cengengesan.

"Ck, songong lo. Kasihan amat si Yuni punya cowok yang rada somplak," kata Bayu.

"Eits.. Somplak tapi ganteng kan," kata Handi menaikkan alisnya dan tersenyum.

"Ganteng pala lo, gue mah ogah banget naksir cowok kaya Lo," kata Bayu yang menaikkan bahunya.

"Jelas aja lo gak naksir gue, wong lo aja cowok. Hahahaha," tawa Handi membuat Bayu kesal.

"S***l Lo,Han. Gue cewek tau," kata Bayu dengan kesal menatap Handi.

Hera hanya tersenyum melihat sahabat-sahabatnya senang dan bahagia. Semoga persahabatan ini sampai kita tua dan memiliki keluarga dan akan menjadi cerita nanti kelak pada anak cucu kita. Batin  Hera dengan tersenyum menatap sahabatnya.

"Fardan, tumben lo hari ini gak antar si nenek lampir?" tanya Tata sambil mengunyah makanan.

"Nenek lampir?" Fardan mengerutkan keningnya.

"Iya, cewek lo yang selalu memanfaatkan lo itu," kata Tata.

"Kalin maksud lo,Ta?" tanya Fardan dan Tata mengangguk pelan.

"Kok lo panggil dia nenek lampir sih?" tanya Kahfi yang sedari tadi diam saja. Memang diantara delapan remaja itu hanya Kahfi yang paling diam dan cuek pada cewek, tapi jika itu urusan sahabat ceweknya dia paling gercep.

"Tau tuh si Tata, namanya Kalin,Ta. Bukan nenek lampir," jawab Fardan.

"Bodo amat, ah. Gue gak suka liat sahabat gue di manfaatkan sama tuh cewek, lo gak sadar ya, Dan. Kalo lo itu cuma dimanfaatkan sama nenek lampir itu," kata Tata.

"Emang iya Kalin memanfaatkan gue?" tanya Fardan yang menutupinya. Memang benar apa yang dikatakan sahabatnya itu jika Fardan hanya dimanfaatkan oleh Kalin yang gak pernah menyukai Fardan. Fardan yang tergila-gila dengan Kalin yang sudah memasuki hatinya.

"Ih, lo itu b***o atau pura-pura b***o?" tanya Tata.

"Tau tuh, Fardan. Udah tau nenek lampir gak cinta masih aja nyosor, kaya kagak ada cewek lain aja," ujar Diandra dan di angguki Elina.

"Cinta, sob. Fardan cinta mati sama Kalin, gue jadi cowok aja suka sama Kalin yang anggun dan cantik," kata Zaky.

"Uweeee," Tata dan yang lain mengeluarkan lidah mereka seakan mual mendengar kata-kata Zaky.

"Lah, emang kenyataannya kan," ujar Zaky yang mendapatkan tatapan tajam dari Fardan.

"Nenek lampir lo bilang cantik, jidat lo kepentok apaan, Zak?" tanya Tata yang tertawa mendengar Zaky.

"Kepentok tembok tadi waktu di depan rumah Hera," jawab Diandra dan semuanya tertawa.

"Ah, lo pada rese. Gue balik," ujar Zaky.

"Ih, gitu aja ngambek. Gak asik Lo,Zak," kata Hera yang menahan tawanya.

"Eh, lo liat Fardan lagi terima telepon tuh," kata Bayu yang menunjuk Fardan yang duduk di bangku taman rumah Hera.

"Pasti nenek lampir minta di antar ke mana gitu," jawab Elina.

Kemudian Fardan pamit pulang duluan karena dia akan antar Kalin kerumah temannya dan Fardan dengan siap mengantar kekasihnya itu.

"Ah, lo gak asik pulang duluan, bro," kata Handi.

"Sorry, gue mau antar Kalin kerumah temannya. Nanti malam kita jadi kan kumpul disini lagi?" tanya Fardan.

"Gue, mau ngapel kerumah Yuni," kata Handi.

"Sakti juga mau kerumah," ujar Diandra.

"Jadi yang di basecamp siapa?" tanya Kahfi.

"Ada gue,Tata, Zaky sama Elina," jawab Bayu.

"Kalian tunggu basecamp aja, kalian kan jomblo," ledek Handi yang langsung kena timpukan Bayu dan yang lainnya.

****

Hai... Reader ini karya ku yang hmmmmm... keberadaan aku lupa ya 😁

Jangan lupa like, komen, hadiah dan vote nya ya.

Judulnya sama dengan author,, sedikit bocoran ya reader ini kisah author saat remaja...

Semoga suka

Salam ByYou

Terpopuler

Comments

ᴰᴬᴰZenna『ᵍⁱʳˡ』

ᴰᴬᴰZenna『ᵍⁱʳˡ』

kern

2022-12-18

1

Tiah Sutiah

Tiah Sutiah

semangat thor

2022-01-14

0

Sͨυͪɦͣυᷡ ǪḺǝͷḡ✨𝒜⃟ᴺᴮE𝆯⃟🚀HIAT

Sͨυͪɦͣυᷡ ǪḺǝͷḡ✨𝒜⃟ᴺᴮE𝆯⃟🚀HIAT

semangat

2022-01-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!