Bayu berjalan tergesa-gesa karena dia sedikit terlambat, sehingga dia berlari untuk sampai di pangkalan angkot. Jika tidak ada angkot dia akan naik ojeg agar bisa cepat sampai di sekolahnya. Namun ternyata dia bertemu Gilang, Gilang yang berpakaian rapi entah mau kemana. Jantung Bayu berdetak tak karuan, sangat cepat jantungnya dan Bayu terus mengusap dadanya agar detak jantungnya berdetak dengan netral.
"Mau berangkat, Dek? Ayo kakak antar, kamu terlambat kan?" tanya Gilang.
"Ah, tidak usah kak Gilang Bayu tunggu ojeg aja. Bentar lagi juga pasti akan ada ojeg datang," jawab Bayu yang menarik nafas panjang dan terus mengelus dadanya.
"Sekalian Kaka kebetulan sekolah kamu satu arah dengan kakak, ayo tidak ada penolakan," kata Gilang yang memberikan helm pada Bayu.
Bayu pun menuruti kemauan Gilang, dia mulai memakai helm dan naik di belakang Gilang. Hati Bayu makin berbunga melihat perhatian Gilang yang membuatnya makin menyukai Gilang. Bayu memeluk erat pinggang Gilang saat motor sportnya Gilang melaju dengan kencang menerebos kemacetan yang ada di jalanan, Bayu pun terus mengulas senyum di bibirnya entah ini rencana Tuhan mempertemukan dirinya dengan sosok pujaan hatinya. Sampai di sekolah Bayu pun di bantu untuk membukakan helm dan Bayu merapikan rambut pendek Bayu dengan senyum yang membuat hati Bayu makin meleleh.
"Tuhan, sungguh nikmat mana lagi yang hamba dustakan," batin Bayu saat melihat senyuman manis Gilang.
Kulit Gilang memang tidak putih namun siapapun yang melihatnya pasti akan terpesona. Banyak para siswa perempuan yang memperhatikan Gilang dan melihatnya, Bayu tidak rela pujaannya di lihatin para siswi genit yang juga tampak kagum pada Gilang. Bayu mengerucutkan bibirnya sambil menggerutu tidak jelas.
"Hei, kenapa ko cemberut?" tanya Gilang yang menyimpan helm di jok belakang motornya.
"Kak Gilang cepatan pergi," kata Bayu.
"Kenapa? Kaka pengen liat kamu masuk," jawabnya.
"Aku gak suka banyak cewek yang liatin kak Gilang. Makanya jadi cowok jangan ganteng-ganteng tuh banyak yang memperhatikan," ujar Bayu dengan kesal. Gilang terkekeh dengan ucapan Bayu.
"Kamu takut kakak tergoda? Tenang aja kaka tipe cowok setia kok, sudah sana masuk," kata Gilang yang mengacak-acak rambut Bayu lalu mendorong tubuh Bayu masuk ke dalam.
"Kak Gilang langsung pergi, ya," sahut Bayu.
"Iya adikku, Sayang," jawab Gilang membuat bayu sedikit mematung.
Deg
"Adik, sayang. Aku di anggap adik atau apa," gumam Bayu yang masuk sambil berpikir dan mencerna kata-kata Gilang barusan.
"Woy, pagi-pagi udah ngelamun loh," teriak Arjuna yang merangkul pundak Bayu yang berjalan sedikit melamun.
"S***n lo, Jun. Bikin orang jantungan tau," ujar Bayu yang mendorong tubuh Arjuna untuk melepaskan pelukannya.
"Habis lo ngelamun aja, kenapa sih? Lo di marahi kak Damar atau nyokap lo gara-gara kemarin lo berantem sama anak kelas 2B?" tanya Arjuna.
"Gak, kenapa sih lo sok perhatian sama gue? Biasa juga Lo biasa aja," ujar Bayu.
"Yaelah, Bay. Lo mah gue perhatiin salah gue kagak perhatian sama lo juga salah. Lo mau gue gimana,sih," kata Arjuna.
"Diih, baperan. Udah ah, Kalif mana tuh anak belum keliatan batang hidungnya?" tanya Bayu.
"Noh Kalif lagi mojok sama anak 1C," jawab Arjuna yang menunjuk telunjuknya ke arah Kalif yang sedang asik ngobrol dengan cewek.
"Asem tuh anak, dasar buaya mangap. Gak bisa liat cewek cantik. Sahabat gue di rayu, sekarang gembelin siapa tuh, bocah," kata Bayu.
"Junior, anak kelas satu. Dia itu teman adiknya," ujar Arjuna.
"Gue mau kerjain dia ah," kata Bayu dengan senyuman yang menyeringai.
Bayu mendekati Kalif dengan senyum lalu kemudian Bayu duduk di samping Kalif sambil bergelayut manja di lengan Kalif. Arjuna yang berdiri di samping Bayu. Bayu tersenyum sambil menatap wajah Kalif, sedangkan Kalif bingung dengan sahabatnya itu yang tiba-tiba memeluk lengannya itu.
"Siapa dia, Kak?" tanya Melly gebetan Kalif.
"Dia…" jawab Kalif yang di potong Bayu.
"Pacarnya," ujar Bayu yang mengulurkan tangannya dan tersenyum.
"What?" Kalif menatap wajah Bayu dan melotot matanya Bayu hanya tersenyum menampilkan jejeran giginya.
"Kakak bilang gak punya pacar, kakak bohong dan sama Melly," ujar gadis itu.
"Kamu tidak tahu, Kalif itu banyak pacarnya. Aku aja nih ya, pacar ke tiga," kata Bayu.
"Apaan sih, Bay," ujar Kalif yang melepaskan tangan Bayu dari lengannya.
"Iya, Jun. Gue pacar Kalif yang ketiga?" tanya Bayu yang tersenyum pada Arjuna.
"B-Benar itu, Kalif itu banyak pacarnya," sahut Arjuna yang ikut mengerjai Kalif.
"Kak Kalif jahat! Melly benci sama kakak!" kata Melly yang langsung berlari pergi meninggalkan Kalif.
"Melly! Tunggu, Melly!" teriak Kalif yang ingin mengejar Melly tapi Bayu mencekal nya. Kalif marah namun Bayu dan Arjuna tertawa puas.
"Puas kalian ya kerjain gue," kata Kalif yang mengeluyur pergi meninggalkan kedua sahabatnya dengan kesal.
"Lif, ah.. Lo baperan jadi orang," kata Bayu yang mengejar Kalif.
"Tau, Bay. Lo, hari ini ngeselin banget," kata Kalif yang masuk kelas lalu duduk sambil menopang kedua tangannya di dagunya.
"Lo, yang ngeselin. Lo, deketin Tata sahabat gue di rumah terus lo deketin anak kelas satu, apa kalo gak ngeselin," ujar Bayu yang juga duduk di depan Kalif.
"Gue deketin Tata karena gue suka sama doi, kalo Melly gue cuma anggap dia teman kok," jawab Kalif.
"Tapi tetep aja gue gak rela kalo sahabat gue dari kecil di mainin hatinya sama elo buaya mangap," kata Bayu kesal.
"Napa jadi lo yang sewot, Bay?" tanya Kalif.
"Habis gue kesel sama lo, Lif," jawab Bayu.
"Eh, kalian udah dong jangan ribut mulu," ujar Arjuna.
"DIAM!!!" teriak Bayu dan Kalif bersamaan membuat Arjuna mundur satu langkah melihat dua sahabatnya sedang marah.
Sepulang sekolah Bayu sudah siap dengan seragam team kebesarannya, hari ini dia ada tanding lawan team Raden anak kelas 2F. Kalif dan Arjuna melihat Bayu yang berpakaian seperti cowok, Bayu memang tampak seperti cowok rambut yang pendek dan pa*ud*r* yang kecil tak tahu dia itu cewek. Kalif dan Arjuna menatap Bayu dari ujung kaki hingga kepala.
"Napa kalian liatin gue?" tanya Bayu yang melotot ke arah Kalif dan Arjuna.
" Gue tuh kalo liat lo kayak cowok banget deh, bener gak sih, Lif," kata Arjuna.
"Iya, bener. Lo, itu kalo pagi jadi cowok kalo malam jadi cewek, kaya jadi-jadian lo," lanjut Kalif.
"S**l, lo tuh yang jadi-jadian," jawab Bayu yang memukul lengan Kalif dan Arjuna. Sontak keduanya tertawa.
Tak jauh dari lapangan bola, Gilang tak sengaja akan menonton bola Gilang tidak tau bahwa pertandingan yang dia tonton adalah pertandingan Bayu dan teamnya. Tak sengaja mata Bayu melihat Gilang duduk di depan lapangan, Bayu makin hilang konsentrasi dan dia agak malu jika Gilang melihat penampilannya seperti cowok. Waktu sebentar lagi akan di mulai, Raden dan teamnya sudah siap dengan segala hal termasuk strategi melawan team Bayu yang minggu lalu menang telak dan team Raden kalah telak. Bayu mulai memakai ban kapten, karena Bayu adalah kapten teamnya. Perasaan Bayu makin gak karuan hilang konsentrasi dan yang ada di pikirannya adalah bagaimana nanti menghadapi Gilang.
"Bay, napa lo sakit?" tanya Arjuna.
"Iya, muka lo pucat. Kira, cepat bawa kayu putih," teriak Kalif pada Kira yang merupakan team medis dari team Bayu.
"Siapa yang sakit?" tanya Kira yang membawa kayu putih.
"Tuh Bayu mukanya pucat banget," jawab Kalif dan di angguki Arjuna.
"Ya ampun, Bay. Muka mu pucat, kenapa? Sakit, Lo?" tanya Kira yang mengusap kening Bayu.
"Gue gak apa-apa, Kir. Udah ah yuk kita masuk ke lapangan," kata Bayu yang memegang keningnya. Padahal sedari tadi Bayu memikirkan Gilang.
Bayu dan teamnya masuk ke lapangan dan pertandingan pun di mulai. Bayu yang biasanya bisa mempertahankan bola saat dia menggocek, entah kenapa pikirannya oleng sejenak. Gocekan Bayu berhasil di rebut lawan, saat mengoper juga Bayu salah sasaran pas depan gawang Bayu hilang kendali hingga kebobolan.
"Goolll!" teriak team lawan yang berhasil membobol gawang team Bayu.
"Bayu! Gimana sih lo mainnya?" tanya Kalif kesal membuang bola ke luar lapangan.
"Sabar, Lif. Mungkin Bayu lagi banyak pikiran," kata Arjuna.
"Sorry gue kagak konsentrasi," jawab Bayu yang menangkup kedua tangannya.
"Gue pastiin team lo kalah, Bay," bisik Raden dengan kecut.
"S**l lo, jangan mimpi lo, Den," kata Bayu yang siap menendang bola ke arah Arjuna.
Arjuna mengembalikan bola pada Bayu lalu Bayu mengoper pada Kalif. Bayu berlari sambil berteriak-teriak minta bola pada Kalif, Kalif pun mengoper bola pada Bayu. Trio Bayu, Arjuna dan Kalif mulai beraksi, Bayu terus membawa bola menggiring ke daerah pertahanan lawan. Satu pemain sudah Bayu lewati, kini Bayu di kepung oleh tiga pemain dan Bayu berhasil keluar hingga di depan gawang Bayu menendang bola dan akhirnya bola masuk ke gawang lawan.
"Golllll!!" Bayu berlari sambil mengangkat tangannya ke atas Kalif dan Arjuna menghampiri dan memeluk Bayu lalu mengacak-acak rambut Bayu hingga topi Bayu terlepas.
Dari kejauhan Gilang melihat Bayu yang langsung mengenakan kembali topinya. Gilang hanya bengong melihat Bayu adik sahabatnya yang beberapa minggu ini dia kenal.
"Bayu," gumam Gilang.
Pertandingan babak kedua di mulai, Bayu dan teamnya mulai menyamakan kedudukan yang di menangkan team lawan. Tak butuh waktu lama, team Bayu bisa mengembalikan keadaan. Dan di menit terakhir team Bayu masih mempertahankan skor 3-2, hingga peluit panjang berbunyi dan team Bayu bersorak gembira akhirnya pertandingan di menangkan oleh team Bayu.
"Lo gak akan menang, Den," kata Bayu menyeringai.
"S**l lo, Bay. Awas lo," ujar Raden yang hendak menghajar Bayu.
"Lo, sadar lo berhadapan dengan siapa?" tanya Bayu dengan sinis.
Raden menarik kerah Bayu dan saat Raden ingin menghajar Bayu tangannya di cekal Gilang dan Bayu menatap Gilang tak percaya.
"Kak Gilang," kata Bayu dengan lirih.
****
Biarpun Bayu seperti cowok tapi hatinya seorang cewek guys...
yuk... like,komen dan hadiah juga votenya jangan sampe lupa.
Salam ByYou 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Tiah Sutiah
selamat ya bayu atas kemenangan nya👍
2022-01-14
0
sella surya amanda
lanjut kak
2022-01-03
0