Pertanyaan

"Ada apa? Apa maksudnya, memerintah aku seenaknya saja." Asyafa mengoceh kesal dalam bathinya.

"Ya bagus, tetap ditempat." Ucap Dosen Rayhan, tersenyum miring.

"Asyafa, aku duluan yah! Jangan lupa, aku tunggu ditempat biasa! Bass camp anak-anak." Pamit Alya sambil berlalu.

"Okay, sip !" Asyafa mengacungkan kedua jempol tanganya.

Begitupun mahasiswa dan mahasiswi yang lain, berhamburan pergi meninggalkan kelas, dengan gaduh sambil berbisik-bisik, menggosipkan Asyafa dan Dosen ganteng itu.

Akhirnya, tinggalah mereka berdua. Mereka hanya diam membisu, tidak ada yang memulai berbicara. Setelah 10 menit berlalu, akhirnya Asyafa membuka suaranya.

"Eemm..., sebenarnya ada apa yah Pak? Saya engga boleh pergi disuruh duduk ditempat, terus saya didiemin gini?" Tanya Asyafa ketus.

Perlahan Dosen itu berdiri, berjalan menghampiri Asyafa. Seketika Asyafa terkesiap, bergeming dan mata mereka saling bersirobak. Hanya saling menatap seperkian detik, lalu Asyafa melamun.

"Kenapa? Terpana! Baru liat Pria tampan? Kagum, hah... ?" Dosen itu menggoda dan tersenyum iblis.

"Aish.. pede sekali Bapak ini." Gerutu Asyafa.

"Terus, kenapa itu mulut kamu melongo? Nanti lalat masuk? Atau mau saya bungkam dengan mulut saya? He.. he.. he.." Ledek Dosen Rayhan, seraya terkekeh.

"Hah... Bapak kenapa mesum?"

"Aish.. rese banget ini Bapak!" Gerutu Asyafa kesal.

"Kalau saja dia bukan Dosen, sudah aku sumpel mulutnya pakai lap." Bathin Asyafa.

"Kamu engga jawab pertanyaan saya?" Ucap Rayhan, seraya melipat kedua tangan dan menyilang di depan dada. Dia duduk santai disebrang Asyafa, lalu dia tersenyum menyeringai.

"Pertanyaan? Yang mana yah Pak? " Tanya Asyafa, seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Saya engga mengerti." Ucapnya lagi.

"Dasar, kamu ini! Ya sudah, lupakan!." Ucap Rayhan, seraya mengibaskan tangannya, didepan muka Asyafa.

BRAAK..... !

Pintu kelas terbuka lebar, sepontan saja mereka berdua melirik kearah bunyi suara. Kemudian berdiri, dan melihat apa yang terjadi.

"Waaah.., gawat kita ketahuan ini, bagaimana? Loe sih dorong-dorong jadi ketahuan deh." Umpat anak-anak, saling menyalahkan.

"Ada apa ini? Kalian kenapa belum pulang?" Tanya Dosen Rayhan, meminta penjelasan lalu menyilangkan tangan didepan dadanya.

"Anuu.. Pak! Maaf Pak, kami permisi!." Jawab siswa-siswi malu karena tertangkap basah, seraya menyatukan kedua tangan mereka untuk memohon maaf.

"Ya sudah, kalian pulang! Kalau sudah tidak ada kepentingan." Dosen itu memerintah.

"Baik Pak!." Jawab siswa-siswi tersebut, seraya meninggalkan kelas.

"Asyafa Dorman!" Panggil Dosen itu.

"Iya, Pak!." Sontak Asyafa terkesiap, di panggil namanya dengan lengkap oleh Dosen menyebalkan menurutnya.

"Ayo, kamu ikut keruangan saya."

Kemudian Dosen itu membereskan buku dan berkas yang ada dimeja. Dengan rapi dan bersih, karena Dosen itu selalu menjaga kebersihan dimanapun.

Asyafa hanya terdiam, tidak beranjak dari tempatnya semula.

"Hei.. kamu! Malah diam saja disitu. Mau sampai kapan berdiri disitu terus? Cepat bereskan buku kamu. Apa saya yang harus bereskan hah.. ? Tanya Dosen Rayhan sedikit memerintah.

"Iya, Pak! Saya akan bereskan, tunggu sebentar." Ucapnya seraya berjalan menuju mejanya, merapihkan bukunya kedalam tas selempangnya. Kemudian berjalan mengekori Dosen itu.

"Kalau boleh tahu! Mau apa Pak, saya ikut keruangan Bapak?" Tanya Asyafa ragu.

"Ikut saja! Jangan banyak tanya." Jawab Dosen itu ketus.

"Aish.., menyebalkan!" Gerutu Asyafa, seraya mengangkat tangan ke udara, dengan gerakan mengepal kearah Dosen itu.

Tanpa disangka, Dosen itu berbalik badan. Mendapati gerakan tangan Asyafa mengepal di udara, lalu Asyafa jadi salah tingkah. Tersenyum manis tanpa dosa.

"Kenapa kamu? Ada-ada saja!." Tanya Dosen Rayhan ketus, seraya menggelengkan kepalanya dan berbalik badan, kembali dengan berjalan cepat.

"Orang ditanya, malah nanya balik! Dasar Dosen aneh." Gumam Asyafa pelan, yang didengar oleh Dosen Rayhan. Tetapi dia hanya tersenyum tipis.

Sesampainya, diruangan Dosen Rayhan. " Silahkan duduk, disofa itu!." Perintah Dosen Rayhan, seraya jari telunjuknya menunjuk arah sofa berada.

"Baik, Pak!." Jawab Asyafa singkat, seraya berjalan kearah sofa. Langsung mendaratkan bokongnya dan duduk manis disana.

"Heeem... ! Apakah kamu lapar atau haus?" Tanya Dosen Rayhan, seraya duduk santai dengan menyenderkan punggungnya di kursi kerjanya. Perlahan mengendorkan dasi yang dikenakannya.

"T.. tidak Pak! Terima kasih." Jawab Asyafa kikuk.

"Kamu yakin? Kamu belum makan siang, sekarang sudah pukul satu loh." Dosen Rayhan melirik jam tangan yang dipakainya.

"Kalau saya sih, lapar dan juga haus." Ucap Rayhan menyindir.

"Yakin Pak!." Jawab Asyafa, seraya mengerucutkan bibirnya, melirik Dosen itu sebal. Tanpa diduga, perutnya berbunyi nyaring." Kruuuk.. kruuuk..." Diapun menahan malu, tapi berlaga acuh.

"Haha... haha... " Dosen Rayhan tertawa.

"Aiish.... engga ada yang lucu Pak! Kenapa tertawa?" Tanya Asyafa heran.

"Yakinnya, meragukan." Dimulut bilangnya tidak, tapi perut kamu berkata lain! Yah sudah, nanti saya belikan makanan dan minuman sekalian. Kamu mau makan apa?" Tanya Dosen itu sekali lagi.

"Terserah Bapak saja." Jawab Asyafa singkat.

"Kok, terserah? Bukankah kamu yang mau makan? Mana saya tahu, makanan yang kamu suka dan makanan yang kamu tidak suka." Ujar Dosen itu menatap heran dan bingung.

"Nasi padang saja Pak, pakai rendang." Pinta Asyafa kikuk.

"Minumnya air putih hangat saja cukup dan terima kasih." Ucap Asyafa, seraya menggoyangkan kakinya di lantai, dan jari tangannya memilin-milin ujung baju yang dikenakannya.

"Baiklah, saya pesan 'kan dulu yah!." Ucap Dosen Rayhan, seraya mengeluarkan ponsel dari sakunya.

Akhirnya Dosen itu, memesan nasi padang pakai rendang dua, secara online. Kemudian Dosen itu berjalan kesamping, mengambil dua gelas dan mengisinya dengan air hangat, membawanya kearah gadis itu dan menyodorkan gelas itu ketangannya.

"Ambillah! Kasihan kamu haus, bukan?" Tanya Dosen itu, sambil tersenyum.

Lalu Asyafa, mengambil air itu terus meminumnya ragu!

Melihat gadis itu ragu untuk meminum airnya, Dosen Rayhan berkata.

"Kenapa? Takut airnya saya apa-apain gitu, hah.. !" Tanya Dosen itu ketus.

"Apa sih Pak!! Yah engga lah Pak! Bapak ini suhujon saja sama saya." Akhirnya gadis itu, menghabiskan minumannya tandas tanpa sisa.

"Wuaaah.... bocor yah! Langsung habis." Dosen itu menyeringai.

"Haus banget yah, Nona?"

"Aiish... serba salah nih Pak Dosen! Diminum diomong, engga diminum dicurigain! Aduh Pak Dosen aneh." Gerutu Asyafa.

"Ngomong apa Nona?" Tanya Dosen Rayhan.

"Hi... hi... hi... engga ada Pak." Ucap Asyafa kikuk, tertawa kecil.

"Baiklah, sambil menunggu nasi Padangnya datang, saya mau tanya sama kamu. Sudah berapa kali, kamu bertemu dengan saya hari ini?" Tanya Dosen Rayhan.

"Dua kali Pak!." Jawab Asyafa singkat.

"Kapan?" Tanyanya lagi.

"Pas tadi dikantin, dan dikelas sampai sekarang." Jawabnya singkat tapi agak ragu.

"Tiga kali kamu bertemu saya, hari ini tiga kali." Jelas Rayhan.

"Maksudnya?" Tanya Asyafa bingung.

"Yang pertama tadi pagi, ketika kamu berjalan tergesah-gesah dan menabrak saya. Buku saya berjatuhan di bawah, dan kamu dengan acuhnya melenggang tanpa dosa. Pergi begitu saja." Ujar Rayhan dengan raut muka masam.

"Maaf Pak! Saya waktu tadi pagi memang terburu-buru, karena sudah telat masuk makul Dosen killer!." Jeda Asyafa membela diri.

"Jadi saya sudah kehabisan waktu, hingga tak melihat Bapak.. ! Maaf yah Pak!." Sesal Asyafa.

"Tapi lain kali, tidak boleh seperti itu! Setidaknya kamu berhenti sejenak dan meminta maaf, baru pergi." Omel Dosen Rayhan.

"Baik Pak!!" Asyafa menganggukan kepalanya, seraya melipat kedua tanganya dan memohon maaf.

"Asyafa Dorman! Apakah kamu, anak dari Tuan Bernad Dorman?" Dosen itu bertanya, dengan meneliti.

Deeg.... !

Jantung Asyafa berdegup kencang.

Happy Reading

--BERSAMBUNG--

Terpopuler

Comments

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

cinta masa kecil rayhan di londo,neng oh eneng

2023-06-10

0

Tutik Julianti

Tutik Julianti

lain di mulut lain di perut🤭🤭🤭

2022-08-26

1

Melati Alfino Tino

Melati Alfino Tino

aduh deg deg ini hati nya asyafa😊😊

2022-08-06

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Perjodohan
3 Rayhan Darma
4 Dosen Pengganti
5 Pertanyaan
6 Nasi Padang
7 Supir Jemputan
8 Calon Suami
9 Parkir Mobil
10 Desiran Aneh
11 Menantu Idaman
12 Anak ABG
13 Bunga
14 Tertidur
15 Ayah Mertua
16 Putri Salju
17 Dansa
18 Penolong
19 Lamaran
20 Ruang VIP
21 Perkelahian
22 Anak Pejabat
23 Dosen Pembimbing
24 Hukuman
25 Rumah Makan Lesehan
26 Siska Prayoga
27 Cemburu
28 Meyelesaikan Skripsi
29 Tamu Tidak Di Undang
30 Jalan Alternatif
31 Keluarga Besar Beni Darma
32 Makanan Khas Jogjakarta
33 Pengakuan Damar
34 Rencana Siska Dan Damar
35 Fakta Bari Darma
36 Kembali Ke Jakarta
37 Soto Betawi
38 First Kiss
39 Kepulangan Damar
40 Sidang Skripsi
41 Ketakutan Asyafa
42 Dinner Romantis
43 Fakta Seorang Damar
44 Ujian Tesis Dan Undangan Pernikahan
45 Fitting Baju Pengantin
46 Prosesi Siraman
47 Prosesi Midodareni
48 Kecelakaan
49 Ijab Qobul
50 Bermain
51 Resepsi Pernikahan
52 Di Culik
53 Penangkapan Damar
54 Kecurigaan Rayhan
55 Pengantin Baru
56 Baby Big
57 Sell Penjara
58 Mandi Bersama
59 Mall Plaza Indonesia
60 Larut Malam
61 Malam Pertama
62 Orang Tua Damar
63 Permintaan Maaf
64 Kembali Ke Yogyakarta
65 Damar Di Rawat
66 Rencana Bulan Madu
67 Cerita Ayah Bernad
68 Meninggalnya Papa Thomas
69 Kebencian Mama Merry
70 Bukti CCTV
71 Kecurigaan Bernad
72 Berita Bunuh Diri
73 Kebencian Charles
74 Polonium
75 Identitas Stepan Hilton
76 Surat Wasiat
77 Hasil Sidang
78 Perpisahan
79 Bonus
80 Bonus Spesial
81 Bulan Madu
82 Amsterdam
83 Breakfast
84 Sahabat SD
85 Keliling Amsterdam
86 Rumah Oma
87 Bertemu Oma
88 Cerita Sofia
89 Sepupu Asyafa
90 Kedatangan Bernad dan Nurlaila
91 Menjenguk Charles
92 Kesembuhan Charles
93 Jodoh untuk Billy
94 Dokter Richard
95 Maurin Alfonso
96 Kepulangan Charles
97 Restu Sofia dan Charles
98 Kembali ke Hotel
99 Rindu Rayhan
100 Bertemu teman kecil
101 MENDADAK SHOLEH
102 Double Date
103 Saham Turun
104 Pernikahan Maurin dan Willyam
105 Kembali Ke Indonesia
106 Kehancuran Bari Darma
107 Melepas Rindu
108 Bari Sakit
109 Curhatan Alya
110 PT DARMA PERKASA
111 Pilihan Alya Mentari
112 Pertemuan Dua Keluarga
113 POV Alya Mentari
114 Kembalinya Bari Darma
115 Mengantar Alya Mentari
116 Perasaan Alya Mentari
117 Permintaan Maaf Bari Darma
118 Kegalauan Alya
119 Mantan Pacar
120 Salah Paham
121 Makan Bersama
122 Pergi Menonton Film
123 Antara Pacar dan Teman
124 Teman Baru
125 Kisah Naura Ayunita
126 Jatuh Cinta
127 Salah Tingkah
128 Fokus Nonton Film
129 Hot Kiss
130 Khilaf
131 Mendadak Nikah
132 Permintaan Hadiah
133 Usus Buntu
134 Firasat Alya
135 Geger Otak
136 Mengalami Koma
137 Hanya Mimpi
138 Menjenguk Damar
139 Amnesia Anterograde
140 Naura Pacar Damar
141 Menenangkan Hati
142 Rasa Sakit Hati
143 Petir Di Saat Hujan
144 Terintimidasi
145 Memberi Kesempatan
146 Kepulangan Damar
147 Mendatangi Naura Ayunita
148 Berbicara Berdua
149 Video Call
150 Membantu Ingatan Damar
151 Permintaan Maaf Damar
152 Mengantar Kuliah
153 Mengikuti Pelajaran
154 Pingsan
155 Demam
156 Merawat Asisten Yoga
157 Vitamin
158 Sugar Baby
159 DUFAN
160 Lamaran Wina dan Yoga
161 Persiapan Menikah
162 Pernikahan Wina dan Yoga
163 Hadiah Bulan Madu
164 Malam Panas
165 Malam Panjang
166 Naik Gunung
167 Kembalinya Ingatan Damar
168 Persiapan Lamaran
169 Ikhlas Menerima
170 Pernikahan Damar dan Alya
171 Malam Bahagia
172 Akhir Yang Bahagia
Episodes

Updated 172 Episodes

1
Prolog
2
Perjodohan
3
Rayhan Darma
4
Dosen Pengganti
5
Pertanyaan
6
Nasi Padang
7
Supir Jemputan
8
Calon Suami
9
Parkir Mobil
10
Desiran Aneh
11
Menantu Idaman
12
Anak ABG
13
Bunga
14
Tertidur
15
Ayah Mertua
16
Putri Salju
17
Dansa
18
Penolong
19
Lamaran
20
Ruang VIP
21
Perkelahian
22
Anak Pejabat
23
Dosen Pembimbing
24
Hukuman
25
Rumah Makan Lesehan
26
Siska Prayoga
27
Cemburu
28
Meyelesaikan Skripsi
29
Tamu Tidak Di Undang
30
Jalan Alternatif
31
Keluarga Besar Beni Darma
32
Makanan Khas Jogjakarta
33
Pengakuan Damar
34
Rencana Siska Dan Damar
35
Fakta Bari Darma
36
Kembali Ke Jakarta
37
Soto Betawi
38
First Kiss
39
Kepulangan Damar
40
Sidang Skripsi
41
Ketakutan Asyafa
42
Dinner Romantis
43
Fakta Seorang Damar
44
Ujian Tesis Dan Undangan Pernikahan
45
Fitting Baju Pengantin
46
Prosesi Siraman
47
Prosesi Midodareni
48
Kecelakaan
49
Ijab Qobul
50
Bermain
51
Resepsi Pernikahan
52
Di Culik
53
Penangkapan Damar
54
Kecurigaan Rayhan
55
Pengantin Baru
56
Baby Big
57
Sell Penjara
58
Mandi Bersama
59
Mall Plaza Indonesia
60
Larut Malam
61
Malam Pertama
62
Orang Tua Damar
63
Permintaan Maaf
64
Kembali Ke Yogyakarta
65
Damar Di Rawat
66
Rencana Bulan Madu
67
Cerita Ayah Bernad
68
Meninggalnya Papa Thomas
69
Kebencian Mama Merry
70
Bukti CCTV
71
Kecurigaan Bernad
72
Berita Bunuh Diri
73
Kebencian Charles
74
Polonium
75
Identitas Stepan Hilton
76
Surat Wasiat
77
Hasil Sidang
78
Perpisahan
79
Bonus
80
Bonus Spesial
81
Bulan Madu
82
Amsterdam
83
Breakfast
84
Sahabat SD
85
Keliling Amsterdam
86
Rumah Oma
87
Bertemu Oma
88
Cerita Sofia
89
Sepupu Asyafa
90
Kedatangan Bernad dan Nurlaila
91
Menjenguk Charles
92
Kesembuhan Charles
93
Jodoh untuk Billy
94
Dokter Richard
95
Maurin Alfonso
96
Kepulangan Charles
97
Restu Sofia dan Charles
98
Kembali ke Hotel
99
Rindu Rayhan
100
Bertemu teman kecil
101
MENDADAK SHOLEH
102
Double Date
103
Saham Turun
104
Pernikahan Maurin dan Willyam
105
Kembali Ke Indonesia
106
Kehancuran Bari Darma
107
Melepas Rindu
108
Bari Sakit
109
Curhatan Alya
110
PT DARMA PERKASA
111
Pilihan Alya Mentari
112
Pertemuan Dua Keluarga
113
POV Alya Mentari
114
Kembalinya Bari Darma
115
Mengantar Alya Mentari
116
Perasaan Alya Mentari
117
Permintaan Maaf Bari Darma
118
Kegalauan Alya
119
Mantan Pacar
120
Salah Paham
121
Makan Bersama
122
Pergi Menonton Film
123
Antara Pacar dan Teman
124
Teman Baru
125
Kisah Naura Ayunita
126
Jatuh Cinta
127
Salah Tingkah
128
Fokus Nonton Film
129
Hot Kiss
130
Khilaf
131
Mendadak Nikah
132
Permintaan Hadiah
133
Usus Buntu
134
Firasat Alya
135
Geger Otak
136
Mengalami Koma
137
Hanya Mimpi
138
Menjenguk Damar
139
Amnesia Anterograde
140
Naura Pacar Damar
141
Menenangkan Hati
142
Rasa Sakit Hati
143
Petir Di Saat Hujan
144
Terintimidasi
145
Memberi Kesempatan
146
Kepulangan Damar
147
Mendatangi Naura Ayunita
148
Berbicara Berdua
149
Video Call
150
Membantu Ingatan Damar
151
Permintaan Maaf Damar
152
Mengantar Kuliah
153
Mengikuti Pelajaran
154
Pingsan
155
Demam
156
Merawat Asisten Yoga
157
Vitamin
158
Sugar Baby
159
DUFAN
160
Lamaran Wina dan Yoga
161
Persiapan Menikah
162
Pernikahan Wina dan Yoga
163
Hadiah Bulan Madu
164
Malam Panas
165
Malam Panjang
166
Naik Gunung
167
Kembalinya Ingatan Damar
168
Persiapan Lamaran
169
Ikhlas Menerima
170
Pernikahan Damar dan Alya
171
Malam Bahagia
172
Akhir Yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!