TEMAN ATAU SUAMI
Hari begitu cerah, langit yang kebiruan, sinar mentari yang memantulkan cahaya diwajah ayunya seorang gadis. Dia cantik meskipun tanpa riasan di wajahnya, karena cantik yang natural bawaan dari lahir.
Perpaduan antara wajah Ayah dan Ibunya, tetapi Ayah lebih dominan sehingga kulitnya putih agak kemerahan, yang Blasteran Indonesia-Belanda tampak begitu menonjol. Siapapun Pria yang melihatnya, pasti terpesona dengan kemolekannya.
Dia bernama Asyafa Dorman, gadis belia berusia 22 thun, yang hobinya berpetualang dialam terbuka. Yang selalu mencari pengalaman baru dalam hidupnya, Dia seorang anak tunggal, tapi tidak manja dan selalu mandiri. Dia tidak mau mengandalkan orang tuanya, meskipun mereka kaya raya."
Ayahnya yang seorang Pengusaha sukses dari Belanda, yang bernama Bernad Dorman, dan Ibunya yang asli Pribumi dari Indonesia, tepatnya di daerah Bogor kota hujan. Hanya seorang Ibu rumah tangga, yang bernama Nurlaila, yang paling menonjol dari Ibunya karena parasnya yang ayu, cantik natural dan pintar. Sehingga Bernad Dorman sampai tergila-gila kapadanya, dan sangat mencintainya hingga kini.
Pagi ini, gadis itu tergesah - gesah dengan berjalan tanpa melihat kanan dan kiri, karena sudah terlambat masuk jam mata kuliah.
"Waaah.. gawat ini! Aku sudah sangat telat, bagaimana nanti aku menghadapi Dosen killer itu. Pusing aku, bagaimana ini ? Mana tugasku belum kelar dan aku terlambat." Dia terus bergumam sendiri tanpa sadar.
Braaak... ! Dia menabrak seseorang.
"Whaaat.. kau.. !" Ucap Pria itu kesal, tanpa rasa bersalah atau meminta maaf, gadis itu berlalu begitu saja. Karena yang ada dalam otaknya, dia harus cepat sampai kelas untuk mengejar keterambatannya.
Pria itu geram dan menyumpah serapah, "Dasar gadis angkuh dan sombong. Apa dia tidak punya otak, sudah menabrak aku sampai terjatuh begini. Kata maaf saja tidak ada, awas saja kau." Ancam pria itu.
Kemudian Pria itu berdiri dan membereskan buku-buku yang terjatuh, lalu membersihkan bajunya yang mungkin sedikit kotor baginya. Meski tidak terlihat, Pria itu tidak suka dengan kotor, dan hidupnya yang selalu menerapkan hidup bersih.
"Siaal... !" Seru Pria itu mengumpat, masih menatap tajam gadis yang telah menabraknya itu, sampai tidak terlihat batang hidungnya. Kemudian dia beranjak dari tempat itu.
Sesampainya di depan pintu kelas, gadis itu mengintip dari balik pintu!.
"*Apakah Dosen killer itu sudah datang atau belum yah? Bagaimana in**i*?" Tanya gadis itu dalam hati.
"Aku harus masuk sekarang juga, aku takut kalau sampai aku gagal lulus tahun ini. Karena kecerobohanku, dan aku mendapatkan nilai E dari Dosen killer itu. Tolong aku ya Tuhan. " Bathin Asyafa merutuki dirinya.
"E... ehem... !" Seseorang berdehem.
Ada seseorang yang berdiri dibelakang gadis itu seraya berbisik!.
"Sedang apa kamu berdiri di depan pintu kelas? Bukannya masuk! "
Gadis itu akhirnya membalikkan badan, karena merasa kenal dengan suara yang dia dengar itu.
"Eeeeh.. Ibu Dosen yang cantik, baik Bu, saya segera masuk." Ucap Asyafa gugup.
"Untung aku lebih dulu." Bathin gadis itu.
"Selamat.. selamat.. !" Pikirnya.
"Terima kasih ya Tuhan kau telah menolongku sekarang." Ungkapan dalam hati.
Karena seharusnya jam mata kuliahnya sudah telat beberapa menit yang lalu, namun nasib baik sedang berpihak padanya.
"Engga biasanya, Dosen killer itu terlambat, biasanya selalu tepat waktu." Gumamnya dalam hati.
Akhirnya 90 menit, selesai juga jam pelajaran Dosen killer itu. Asyafa bergegas meninggalkan ruang kelas, bersama temannya satu geng Pecinta Alam menuju kantin.
Sesampainya di kantin.
Braak.. !
Gadis itu bertabrakan, tapi tidak sampai pria itu terjatuh.
" Lagi-lagi kamu hah..." Pekik pria itu kesal.
"Maksud kamu siapa?" Gadis itu bertanya.
"Whatt.. kamu tidak sadar? Sudah dua kali ini kamu menabrak saya. Dasar gadis ceroboh! " Seru pria itu memaki, seraya berlalu dan mengibaskan tangannya didepan muka Asyafa.
Asyafa mengepal tangan kanannya, seraya ingin membalas hinaan pria itu. Dia tidak begitu mengenalnya, dan dia tidak tahu siapa pria itu.
"Mungkin anak kampus yang sama tapi berbeda jurusan, atau anak baru, mungkin saja." Gumamnya gadis itu pelan.
"Apa loe mengenalnya Al?" Dia bertanya pada salah satu teman genk 'nya, sekaligus sahabatnya. Dan Alyapun menganggukan kepalanya.
"Emang siapa dia?
Gayanya sok banget, ingin rasanya gue jambak-jambak rambutnya dan gue cabik - cabik wajahnya, yang sok cool itu." Tanya gadis itu, seraya merutuki pria itu.
"Dia itu baru datang dari Belanda, dia anak jurusan Hukum gelar S2, dan Ibu Dosen Lina yang terkenal killer itu saudaranya, dan dia itu sepupu kesayangannya. Siapa saja yang berani macam-macam sama pria itu habislah kau." Jelas Alya dengan nada serius.
"Whaat.. !
Gawat dong, bisa-bisa dia ngadu sama Dosen killer itu, kalau gue sudah bermasalah dengannya." Ucapnya gadis itu lirih.
"Sudah jangan dipikirin!" Alya menenangkan.
"Memang pria itu tampan dan sedikit keren, hanya saja terlihat angkuh, mungkin karena dia masih ada hubungan sama Dosen killer itu, jadi sifatnya sama seperti Dosen Lina yang terkenal killer." Jelas Alya meyakinkan.
Asyafa mengacak-ngacak rambutnya frustasi. "Aaah.. sial! Kenapa harus berurusan dengan Pria itu."
"Siapa nama Pria itu?" Asyafa bertanya.
"Pria itu bernama Rayhan Darma." Jawab Alya.
"Sepertinya gue pernah mendengar nama itu." Gumamnya Asyafa pelan.
Sejenak Asyafa berpikir, seraya mengingat - ingat nama itu.
Happy Reading
--BERSAMBUNG--
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments
Tn Satria
kk cantik
2022-09-20
1
Tutik Julianti
tabrakan Mulu...jangan2 jodoh🤭
2022-08-26
1
Melati Alfino Tino
aq udh hadir kk
2022-08-06
1