Episode 5. Fokus

        Beberapa bulan setelah kejadian itu, keadaan Nana terlihat semakin membaik. Keceriaan dan sinar wajahnya yang bersih kembali nampak, tatapan mata hangat penuh cinta menambah keindahan matanya yang hitam. Keadaan Nana saat ini berbalik 180° dari keadaan sebelumnya. Nana terlihat enjoy, asyik dengan kesibukannya akan tetapi dia belum berani kembali kepada orang tuanya.

            Nana memutuskan untuk berhenti bekerja karena ingin fokus dengan kuliah dan cita-citanya. Disisi lain Nana butuh biaya untuk kuliah, sedangkan keluarga Nana bisa dikatakan keluarga kurang mampu. Bapak Nana seorang buruh tani yang penghasilannya hanya cukup untuk makan dan ibunya hanya seorang ibu rumah tangga sehingga tak ada uang jika harus membiayai Nana kuliah.

            “Kamu gak kerja Na?” Tanya bibi Hanum

            “Nana resign bi”. Jawab Nana singkat

            “Tapi Nana akan cari pekerjaan yang lebih fleksibel agar Nana bisa berbagi waktu antara kerja dengan kuliah”. Lanjut Nana

            “Ya.....bibi percaya pada kamu”.

Timpal bi Hanum sambil mengelus pundak Nana  dan membiarkan Nana sendiri.

            Jarak dari rumah bi Hanum ke kampus lumayan jauh sekitar 18 KM karena harus melewati beberapaa kampung dan kecamatan, hanya ada sepeda Naya, sepupu Nana yang dapat dia gunakan untuk mempermudah mobilitasnya termasuk ke kampus. Nana tak punya banyak uang untuk kos seperti dulu, apalagi untuk membeli sepeda motor, untuk biaya kuliah aja dia masih bingung. Tabungan hasil kerja waktu itu sudah menipis karena untuk biaya berobat ibu nya.

           Setiap hari Nana mengayuh sepeda agar bisa ke kampus tepat waktu, kadang jika sepedanya sedang bermasalah, dia menunggu ditepi jalan agar dapat menumpang kepada siapa saja yang dia temui. Keadaan Nana yang susah tidak membuatnya pantang menyerah. Nana percaya bahwa tuhan menciptakan manusia dengan sempurna, jika ada kekurangan maka tuhan akan menyempurnakannya dengan kelebihan. Jika MRKH adalah kekurangan bagi Nana maka kegigihan yang akan menjadi kelebihan sebagai pelengkap hidupnya.

            Nana menikmati setiap alur cerita dalam hidupnya, tanpa mengeluh. Dia selalu mensyukuri atas apa yang tuhan beri. Pengalaman Nana waktu itu membuat Nana banyak belajar, belajar menyikapi takdir tuhan, belajar menerima kenyataan, dan belajar untuk selalu bersyukur.

            Tidak lama kemudian, Nana diminta untuk mengajar di sebuah sekolah swasta di kampung nya, dengan honor yang sangat minim Nana menerima tawaran itu. Dia tidak lagi memikirkan uang walapun sebenarnya dia butuh uang. Akan tetapi, dia lebih mencari pengalaman dan ilmu daripada uang. Ternyata, keputusan Nana bertentangan dengan sang bapak. Bapak Nana menginginkan Nana kembali bekerja diperusahaan agar Nana

mempunyai uang yang cukup untuk menyelesaikan kuliahnya.

            “Kenapa kamu tidak kembali bekerja diperusahaan seperti dulu, Na?” tanya bapak dengan nada tinggi.

            “Bapak khawatir, kuliah mu terbengkalai. Sedangkan bapak tidak punya uang untuk membantu kamu”. Sambung bapak

            Nana hanya bisa tertuduk mendengarkan semua perkataan bapak. Nana senang dengan tawaran mengajar walaupun dengan honor yang sangat minim, namun perkataan bapak juga benar.

            “Bagaimana jika suatu hari nanti kuliahku tak selamat?” gumam Nana dalam hati.

            “InsyaAllah nanti ada rezeki lain pak, yang penting Nana enjoy bekerja”. Jawab Nana dengan nada pelan penuh kehati-hatian.

            Hari berganti hari Nana menikmati pekerjaan baru nya sebagai pengajar. Sampai akhirnya, tiap tahun dia mendapat tawaran dibeberapa sekolah lainnya. Semua tawaran itupun Nana ambil agar honor yang ia dapatkan ikut bertambah.

            Nana membagi dua waktu nya, siang untuk mengajar dan malam untuk kuliah. Tiap hari dia pulang larut malam dengan sepeda nya karena honor yang ia dapatkan masih belum bisa untuk membeli sepeda motor.

            Nana gadis yang baik sehingga banyak orang yang baik pula yang selalu ada disaat dia membutuhkan. Ada yang bersedia memberi tumpangan setiap hari, ada yang bersedia memberikan uang tambahan, bahkan ada yang bersedia memfasilitasi keperluan kampus, seperti komputer, dan sebagainnya.

            Nana begitu bahagia karena tuhan masih memberikan dia teman-teman yang sangat baik yang selalu membantunya.

            “Ya Allah....aku menyesal karena pernah berburuk sangka padamu. Aku menyesal karena pernah menangisi pemberian mu. Sungguh aku ini  orang yang sangat beruntung karena engkau memilihku”. Ucap Nana dalam doa.

              Kesibukan Nana membuat dia lupa soal cinta dan fokus pada masa depannya. Nana menghabiskan waktu hanya untuk bekerja dan kuliah, tak pernah terlintas dalam benak Nana untuk cinta bahkan sepertinya dia benar-benar menutup untuk itu.

             Nana bertekad untuk terus berjuang demi masa depan dia dan keluarga. Nana tidak lagi ingin mendengar cibiran pedas tetangga, Nana tidak mau lagi berharap kepada manusia, Nana juga tidak mau lagi membuat ibu nya sakit karena kecewa.

            Sering sekali orang sekitar bertanya pada Nana tentang pernikahan, namun Nana tidak pernah menghiraukan itu. Yang ada pada benak Nana adalah bagaimana dia dapat merubah kekurangannya itu menjadi sesuatu yang ajaib, sesuatu yang memiliki kekuatan untuk memotivasi dia dalam sebuah penggapaiannya.

            Kini Nana tak lagi megayuh sepeda atau nebeng pada temannya. Dia sudah mempunyai uang yang cukup untuk mencicil sepeda motor tua yang ia beli dari salah satu rekan kerjanya. Bukan motor bagus yang ia inginkan, namun motor yang sesuai dengan kantong dan kebutuhan dia.

            Kesendirian Nana bukan berarti tak satupun lai-laki yang menginginkannya akan tetapi rasa trauma pada sebuah kegagalan membuat Nana menutup diri untuk itu. Selama kesendirian Nana, dia sering mendapat menerima pesan singkat ungkapan cinta dari teman laki-lakinya, tapi tak ada satu pun yang mendapat balasaan dari Nana. Sering juga Nana mendapatkan hadiah atau ajakan kencan, bagi Nana itu hanya sebuah iklan dalam cerita kehidupannya. Bahkan, Nana pernah diajak menikah oleh teman kampusnya bernama Agus.

            Agus adalah teman D3 Nana namun beda jurusan. Nana adalah mahasiswi sastra, sementara Agus teknik. Agus laki-laki yang baik, dewasa, agamis dan sudah mempumyaki pekerjaan tetap. Agus dan Nana sering bertemu di lobby kampus, mereka sering menyapa satu sama lain. Akan tetapi Nana tidak pernah mengira jika Agus jatuh cinta padanya.

            Siapa yang tidak tertaik pada Nana, anak baik, pinter, rapi, ramah dan juga selalu hangat. Wajar jika banyak teman laki-laki nya tertarik dan jatuh cinta padanya. Agus tidak pernah mengatakan cinta pada Nana, dia hanya bersikap ramah dan selalu hangat pada Nana, namun diam-diam dia menulis sebuah surat untuk Nana.

                                Assalamu’alaikum Na..., mau kah kamu menikah dengan ku?

 

            Mendapat surat tersebut Nana hanya bisa tersenyum namun tak bisa membalas apalagi menerima

lamaran Agus melalui surat itu. Nana cenderung lebih cuek. Agus menunggu balasan yang tak kunjung datang, keadaan ini membuat Agus nekad menemui Nana.

            “Kamu sudah baca surat dari ku, Na?” tanya Agus

            “Lalu apa jawaban mu?” tanya Agus kembali

             Mendengar pertanyaan Agus, Nana menutup buku yang sedang ia baca, memejamkan mata nya

sejenak dan berkata

             “Aku bahagia membaca surat mu, Gus.... tapi aku gak bisa menerima isi surat mu itu”. Jawab Nana tanpa menoleh sedikitpun pada Agus

             “Kenapa Na? Kamu belum siap? Aku bisa menunggu sampai kamu siap menerima lamaran ku?” desak Agus.

             “Maaf Gus, aku gak bisa. Aku belum memikirkan pernikahan, hbungan special atau apalah itu soal cinta. Aku menghargai kamu dan aku harap, kamu pun begitu”. Jelas Nana sambil meinggalkan Agus dan mengembalikan surat yang telah Agus kirim untuknya.

              Keputusan Nana untuk fokus dalam pendidikan, karir, dan masa depannya semakin kuat. Tidak sedikit laki-laki yang kecewa pada Nana karena penolakannya. Bahkan Nana tidak tahu laki-laki mana yang memang tulus ingin menikahi dia dengan segala kekurangannya, atau laki-laki seperti Rahman yang menghilang tanpa kabar.

Terpopuler

Comments

chonurv

chonurv

nasihatnya bagus sekali

2020-09-18

0

✰ཽᴰˢVenthy Vey💫ƒσε✰ཽ

✰ཽᴰˢVenthy Vey💫ƒσε✰ཽ

jangan bosan2 feedback y kak 😘

2020-07-01

1

Lilis Suryani

Lilis Suryani

semangat nana pasti bisa

2020-06-24

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. Vonis
2 Episode 2. Pesona Duda
3 Episode 3. Nana, Rahman, dan Mantan
4 Episode 4. Cibiran Pedas
5 Episode 5. Fokus
6 Episode 6. Riyan, Si Hidung Besar
7 Episode 7. Anak Baru
8 Episode 8. Rumah Mewah Berwarna Ungu
9 Episode 9. Sebuah Cerita
10 Episode 10. Salah Kelas part 1
11 Episode 11. Salah Kelas part 2
12 Episode 12. Mr. Juna
13 Episode 13. Kesan Pertama
14 Episode 14. Sebuah Senyuman
15 Episode 15. Ada cinta
16 Episode 16. Dear Diary
17 Episode 17. Sebuah Pengakuan
18 Episode 18. Ujung Jalan
19 Episode 19. Surat Cinta
20 Episode 20. Cemburu
21 Episode 21. Mimpi dan Tujuan
22 Episode 22. Arti Cinta
23 Episode 23. Percakapan di ruang tengah
24 Episode 24. SIM (Surat Izin Menikah)
25 Episode 25. Perjuangan Cinta
26 Episode 26. Perjanjian
27 Episode 27. Wisuda
28 Episode 28. LDR (Long Distance Relationship)
29 Episode 29. Perjodohan
30 Episode 30. Pilu
31 Episode 31. Surat Undangan
32 Episode 32. Pernikahan Juna
33 Episode 33. Reuni
34 Episode 34. Kampus Baru
35 Episode 35. Ekstrakurikuler
36 Episode 36. Pengagum Rahasia
37 Episode 37. Pria Sunda
38 Episode 38. TTM (Teman Tapi Mesra) Part 1
39 Episode 39. TTM (Teman Tapi Mesra) Part 2
40 Episode 40. Bertemu dengan Keluarga Affan
41 Episode 41. Keindahan Kota Bogor
42 Episode 42. Baper
43 Episode 43. Bros Cantik Merah Jambu
44 Episode 44. Sebuah Pertanyaan
45 Episode 45. Perjalanan Pulang
46 Episode 46. Sorry to Say
47 Episode 47. Tawaran Kerja
48 Episode 48. Tempat Kerja Baru
49 Episode 49. Hari Pertama Kerja
50 Episode 50. Fake
51 Episode 51. Nasi uduk pinggir jalan
52 Episode 52. Brownies
53 Episode 53. Keraguan
54 Episode 54. Kepercayaan
55 Episode 55. Kencan
56 Episode 56. PHP (Pemberi Harapan Palsu)
57 Episode 57. At The Wedding Part 1
58 Episode 58. At The Wedding part 2
59 Episode 59. Surat Pengunduran Diri
60 Episode 60. Playboy Kaleng
61 Episode 61. Masih Ada Luka
62 Episode 62. Mantan vs Kerjaan
63 Episode 63. Ke Kantor Juna
64 Episode 64. Email
65 Episode 65. Di dalam mobil
66 Episode 66. Seminar
67 Episode 67. Juna dan Keluarga Kecilnya
68 Episode 68. Nana Sakit
69 Episode 69. Farewell Party
70 Episode 70. Bercermin pada sebuah kesalahan
71 Episode 71. Ummi Hana
72 Episode 72. Kepergian Ummi
73 Episode 73. Kehilangan
74 Episode 74. Book Fair
75 Episode 75. Akhirusanah Event
76 Episode 76. JOJOBA (Jomblo-Jomblo Bahagia)
77 Episode 77. Awal Kenal
78 Episode 78. Pertemuan Singkat
79 Episode 79. Istikharah
80 Episode 80. Perpisahan
81 Episode 81. Teman Lama
82 Episode 82. Will you merry me?
83 Episode 83. Perdebatan
84 Episode 84. Sebuah Penolakan
85 Episode 85. Mindset
86 Episode 86. Emoticon Love
87 Episode 87. Perjalanan Menuju Jakarta
88 Episode 88. Di Jakarta
89 Episode 89. Bertemu dengan keluarga Nana
90 Episode 90. Di Kediaman Imam
91 Episode 91. DI Khitbah/Di Lamar Part 1
92 Episode 92. DI Khitbah Part 2
93 Episode 93. OTW Halal Part 1
94 Episode 94. OTW Halal Part 2
95 Episode 95. Just Married
96 Episode 96. Tentang Kita
97 Episode 97. Awal Pernikahan
98 Episode 98. Kehadiran Juna
99 Episode 99. Mulai di uji
100 Episode 100. Bertamu
101 Episode 101. Mulai Curiga
102 Episode 102. Permainan
103 Episode 103. Semakin Curiga
104 Episode 104. Orang ke tiga
105 Episode 105. Mimpi
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Episode 1. Vonis
2
Episode 2. Pesona Duda
3
Episode 3. Nana, Rahman, dan Mantan
4
Episode 4. Cibiran Pedas
5
Episode 5. Fokus
6
Episode 6. Riyan, Si Hidung Besar
7
Episode 7. Anak Baru
8
Episode 8. Rumah Mewah Berwarna Ungu
9
Episode 9. Sebuah Cerita
10
Episode 10. Salah Kelas part 1
11
Episode 11. Salah Kelas part 2
12
Episode 12. Mr. Juna
13
Episode 13. Kesan Pertama
14
Episode 14. Sebuah Senyuman
15
Episode 15. Ada cinta
16
Episode 16. Dear Diary
17
Episode 17. Sebuah Pengakuan
18
Episode 18. Ujung Jalan
19
Episode 19. Surat Cinta
20
Episode 20. Cemburu
21
Episode 21. Mimpi dan Tujuan
22
Episode 22. Arti Cinta
23
Episode 23. Percakapan di ruang tengah
24
Episode 24. SIM (Surat Izin Menikah)
25
Episode 25. Perjuangan Cinta
26
Episode 26. Perjanjian
27
Episode 27. Wisuda
28
Episode 28. LDR (Long Distance Relationship)
29
Episode 29. Perjodohan
30
Episode 30. Pilu
31
Episode 31. Surat Undangan
32
Episode 32. Pernikahan Juna
33
Episode 33. Reuni
34
Episode 34. Kampus Baru
35
Episode 35. Ekstrakurikuler
36
Episode 36. Pengagum Rahasia
37
Episode 37. Pria Sunda
38
Episode 38. TTM (Teman Tapi Mesra) Part 1
39
Episode 39. TTM (Teman Tapi Mesra) Part 2
40
Episode 40. Bertemu dengan Keluarga Affan
41
Episode 41. Keindahan Kota Bogor
42
Episode 42. Baper
43
Episode 43. Bros Cantik Merah Jambu
44
Episode 44. Sebuah Pertanyaan
45
Episode 45. Perjalanan Pulang
46
Episode 46. Sorry to Say
47
Episode 47. Tawaran Kerja
48
Episode 48. Tempat Kerja Baru
49
Episode 49. Hari Pertama Kerja
50
Episode 50. Fake
51
Episode 51. Nasi uduk pinggir jalan
52
Episode 52. Brownies
53
Episode 53. Keraguan
54
Episode 54. Kepercayaan
55
Episode 55. Kencan
56
Episode 56. PHP (Pemberi Harapan Palsu)
57
Episode 57. At The Wedding Part 1
58
Episode 58. At The Wedding part 2
59
Episode 59. Surat Pengunduran Diri
60
Episode 60. Playboy Kaleng
61
Episode 61. Masih Ada Luka
62
Episode 62. Mantan vs Kerjaan
63
Episode 63. Ke Kantor Juna
64
Episode 64. Email
65
Episode 65. Di dalam mobil
66
Episode 66. Seminar
67
Episode 67. Juna dan Keluarga Kecilnya
68
Episode 68. Nana Sakit
69
Episode 69. Farewell Party
70
Episode 70. Bercermin pada sebuah kesalahan
71
Episode 71. Ummi Hana
72
Episode 72. Kepergian Ummi
73
Episode 73. Kehilangan
74
Episode 74. Book Fair
75
Episode 75. Akhirusanah Event
76
Episode 76. JOJOBA (Jomblo-Jomblo Bahagia)
77
Episode 77. Awal Kenal
78
Episode 78. Pertemuan Singkat
79
Episode 79. Istikharah
80
Episode 80. Perpisahan
81
Episode 81. Teman Lama
82
Episode 82. Will you merry me?
83
Episode 83. Perdebatan
84
Episode 84. Sebuah Penolakan
85
Episode 85. Mindset
86
Episode 86. Emoticon Love
87
Episode 87. Perjalanan Menuju Jakarta
88
Episode 88. Di Jakarta
89
Episode 89. Bertemu dengan keluarga Nana
90
Episode 90. Di Kediaman Imam
91
Episode 91. DI Khitbah/Di Lamar Part 1
92
Episode 92. DI Khitbah Part 2
93
Episode 93. OTW Halal Part 1
94
Episode 94. OTW Halal Part 2
95
Episode 95. Just Married
96
Episode 96. Tentang Kita
97
Episode 97. Awal Pernikahan
98
Episode 98. Kehadiran Juna
99
Episode 99. Mulai di uji
100
Episode 100. Bertamu
101
Episode 101. Mulai Curiga
102
Episode 102. Permainan
103
Episode 103. Semakin Curiga
104
Episode 104. Orang ke tiga
105
Episode 105. Mimpi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!