MRKH GIRL

MRKH GIRL

Episode 1. Vonis

        Ardiana adalah seorang remaja yang sedang belajar di kelas 3 SMA. Dia merupakan anak pertama dan perempuan satu-satunya dalam keluarga. Gadis yang biasa disapa Nana adalah gadis yang, pintar, periang, ulet, mempunyai cita-cita yang tinggi dalam hidup namun ada sesuatu yang berbeda dengan dirinya. Dia merasa bahwa dirinya tidak sama dengan teman-teman seusianya. Diusianya yang menginjak 17 tahun, Nana belum pernah mengalami datang bulan seperti yang dialami oleh teman-temannya.

            Suatu hari, Nana menyisihkan uang jajannya untuk check up ke dokter seperti yang disarankan oleh guru biologinya disekolah. sampai pada akhirnya dokter meminta Nana untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke RSCM Jakarta. Nana bingung karena dokter hanya mengatakan demikian tidak lebih, Nana juga tidak punya uang untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap dirinya. “Ya Allah....apa yang sebenarnya terjadi dengan saya?” gumam Nana dalam hati.

            Waktu terus berlalu dan pada akhirnya, Nana lulus SMA dan diterima di salah satu perguruan tinggi di Jakarta namun karena alasan biaya maka dia memilih untuk bekerja. Saran dokter waktu itu masih terngiang dalam benak Nana, namun Nana lebih memilih untuk diam karena tidak tahu harus cerita pada siapa. Satu tahun bekerja, Nana mengikuti saran dokter yaitu melakukan pemeriksaan medis lebih lanjut tentang dirinya. Tim dokterpun melakukan pemeriksaan dengan sangat detail karena berdasarkan pemeriksaan medis, Nana mengalami kelainan bawaan yang ada pada sistem reproduksi Nana, yang biasa disebut MRKH Syndrome.

            “Dokter, apa yang sebenarnya terjadi dengan saya?” tanya Nana penasaran. “Mbak....Mohon maaf sebelumnya. Mbak mengalami kelainan sejak mbak berada dalam kandungan. Mbak di vonis MRKH syndrome, ini kasus yang sangat langka sekali. Mbak bersabar ya...”. Jawab dokter sambil menguatkan Nana.  “Maksudnya

apa dok? Saya belum paham, sebenarnya saya kenapa? MRKH itu apa dok?” Nana semakin bingung dengan penjelasan dokter karena selama ini dia tidak pernah merasa ada gangguan dalam kesehatannya, dia hanya tidak pernah mengalami menstruasi sejak dia baligh. “MRKH adalah kelainan langka yang terjadi pada sistem reproduksi perempuan yakni dilahirkan tanpa rahim atau sistem reproduksi mereka tidak berkembang”. Dokter melanjutkan penjelasannya. “Berarati saya mandul dok, tidak bisa hamil, lalu saya harus apa dokter?” Nana semakin cemas dan bingung karena dia tidak tahu cara menjelaskan kepada orang tuanya nanti. Dengan berat dokter terpaksa mengatakan bahwa Nana mandul, “Jalan satu-satunya ada operasi mbak, namun itu tidak bisa merubah takdir artinya anda tetap tidak akan pernah bisa menjadi seorang ibu”. Mendengar penjelasan dan vonis dokter, Nana sangat terpukul.

            Sejak itu Nana berubah menjadi tertutup terutama soal cinta. Dia seperti menutup diri untuk dicintai, namun

keadaan dirinya membuat dia fokus akan pendidikan dan cita-cita nya yang sempat tertunda karena biaya. Dia lebih cenderung menghabiskan waktu untuk bekerja dan melanjutkan pendidikannya sampai ke perguruan tinggi tanpa harus terbagi oleh urusan cinta. Nana menjaga vonis dokter waktu itu termasuk kepada keluarganya. Dia tidak berani memeritahukan keluarganya karena takut keluarganya sedih dan kecewa. Namun, ada yang mengganjal dalam benak Nana, yaitu pertanyaan ibu nya soal pernikahan.

            Di usia Nana yang sudah masuk ke 20 tahun, ibu nya sering bertanya mengenai teman dekat, nikah, cucu dan sebagainya yang berkaitan dengan hubungan asmara. Namun, Nana sering juga mengalihkan soal itu, dia tidak ingin membahas lebih jauh soal cinta karena dia takut membuat banyak orang kecewa, dia juga sering berpikir, apakah ada laki-laki yang mau menikahi wanita mandul seperti dia. Akan tetapi, Nana tidak bisa terus menerus berlari dari pertanyaan ibu nya yang seolah-olah makin hari makin mengejar Nana. Sampai pada akhirnya Nana memutuskan untuk meninggalkan keluarganya karena Nana malu menjadi bahan gunjingan tetangga yang menyatakan dirinya perawan tua, belum lagi makin hari ibu Nana semakin mendesak Nana untuk menikah. Nana tinggal di kontrakan jauh dari kampung halaman nya, dengan harapan dia bisa hidup lebih tenang tanpa harus diburu oleh pertanyaan soal cinta.

            Semakin lama usia Nana semakin bertambah, dia tidak bisa terus-terusan berlari bahkan mengubur kenyataan yang ia hadapi. Dia juga tidak boleh egois karena begitu banyak orang yang ingin melihat dia bahagia, menikah dan mempunyai anak. Selain itu, Nana anak pertama dan perempuan satu-satunya, orang tua Nana berharap pada Nana yang suatu saat nanti bisa memberikan cucu yang lucu. “Na....teman-teman kamu sudah banyak yang menikah, kamu kapan? Kok ibu belum pernah kamu bawa pacar mu kerumah?” hanya itu yang selalu ibu bahas setiap Nana pulang.

        Nana hanya bisa menghela nafas dalam-dalam dan tetap harus santai dalam membahas soal jodoh “Bu, sabar ya....jika sudah ketemu jodohnya, Nana pasti nikah. Ibu doain Nana ya”. Jawab Nana santai sambil memeluk ibunya, seolah-olah menenangkan ibu dan dirinya sendiri, namun sebenarnya ada luka disetiap pertanyaan ibu nya. “Hhhmmmm....bu, ada yang harus Nana jelaskan pada bapak dan ibu tapi Nana minta bapak dan ibu sabar ya.....” Nana melanjutkan pembicaraanya. “Ada apa Na....kamu sedang ada masalah? Cerita sama kami”. Bapak Nana ikut bicara. Air mata Nana tak tertahan sehingga air mata itu mengiringi penjelasannya “Pak... Bu.... Nana di vonis mandul, ada kelainan pada diri Nana sejak Nana masih dalam kandungan, sehingga hasil dokter menyatakan bahwa Nana dilahirkan tanpa rahim dan itu yang menyebabkan Nana divonis mandul. Alasan itu juga yang sampai saat ini belum ada laki-laki yang masuk dalam hidup Nana. Nana gak berani membuka diri pak, bu”. tanpa berkata-kata ibu Nana hanya terisak pilu, harapan dan mimpi-mimpi nya untuk mempunyai cucu kandas. sikap ibu Nana juga berubah, karena malu jika sampai tetangga tahu kalau anak perempuan satu-satunya itu cacat. Sejak itu, ibu Nana tidak lagi membahas tentang jodoh.

        Nana semakin fokus dengan kuliahnya, tidak harus diganggu oleh pertanyaa-pertanyaan ibu nya tentang menikah, jodoh, dan anak. Bahkan Nana sempat berpikir untuk tidak menikah karena tidak ingin menjadi penghalang kebahagiaan orang lain. Perempuan mana yang tidak merasa rendah ketika harapan satu-satunya tidak akan pernah dia dapatkan. Semua laki-laki pasti ingin menikah dengan perempuan yang sempurna dan menjadi ibu yang baik dari anak-anak mereka. Semua itu tidak tidak akan terjadi pada Nana, Nana yang sudah di vonis mandul membuat dia membuang jauh soal nikah.

        Kerap kali terlintas dalam bayangan Nana suatu saat nanti, dia akan bertemu dengan laki-laki sholeh yang mau menikaihi dia tanpa syarat, tapi itu hanya sebuah mimpi bagi Nana. Laki-laki sholeh yang ada pada bayangan Nana hanya Nana ucapkan disetiap doa-doa Nana selama ini.

Terpopuler

Comments

N Hayati

N Hayati

msh menyimak

2022-01-01

0

chonurv

chonurv

bener Nana. jodoh tidak akan memandang status dan fisik

2020-09-18

1

『DK』༒⃝ ℭαͦcαᷟ࿐ツ༒

『DK』༒⃝ ℭαͦcαᷟ࿐ツ༒

KAK KASIH LBH BANYK PARAGRAF😭🤧😭🤧😭PUSING JDNY... TPI BAGUS CERITA FIGTHING KAK😘😘😘

2020-07-04

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. Vonis
2 Episode 2. Pesona Duda
3 Episode 3. Nana, Rahman, dan Mantan
4 Episode 4. Cibiran Pedas
5 Episode 5. Fokus
6 Episode 6. Riyan, Si Hidung Besar
7 Episode 7. Anak Baru
8 Episode 8. Rumah Mewah Berwarna Ungu
9 Episode 9. Sebuah Cerita
10 Episode 10. Salah Kelas part 1
11 Episode 11. Salah Kelas part 2
12 Episode 12. Mr. Juna
13 Episode 13. Kesan Pertama
14 Episode 14. Sebuah Senyuman
15 Episode 15. Ada cinta
16 Episode 16. Dear Diary
17 Episode 17. Sebuah Pengakuan
18 Episode 18. Ujung Jalan
19 Episode 19. Surat Cinta
20 Episode 20. Cemburu
21 Episode 21. Mimpi dan Tujuan
22 Episode 22. Arti Cinta
23 Episode 23. Percakapan di ruang tengah
24 Episode 24. SIM (Surat Izin Menikah)
25 Episode 25. Perjuangan Cinta
26 Episode 26. Perjanjian
27 Episode 27. Wisuda
28 Episode 28. LDR (Long Distance Relationship)
29 Episode 29. Perjodohan
30 Episode 30. Pilu
31 Episode 31. Surat Undangan
32 Episode 32. Pernikahan Juna
33 Episode 33. Reuni
34 Episode 34. Kampus Baru
35 Episode 35. Ekstrakurikuler
36 Episode 36. Pengagum Rahasia
37 Episode 37. Pria Sunda
38 Episode 38. TTM (Teman Tapi Mesra) Part 1
39 Episode 39. TTM (Teman Tapi Mesra) Part 2
40 Episode 40. Bertemu dengan Keluarga Affan
41 Episode 41. Keindahan Kota Bogor
42 Episode 42. Baper
43 Episode 43. Bros Cantik Merah Jambu
44 Episode 44. Sebuah Pertanyaan
45 Episode 45. Perjalanan Pulang
46 Episode 46. Sorry to Say
47 Episode 47. Tawaran Kerja
48 Episode 48. Tempat Kerja Baru
49 Episode 49. Hari Pertama Kerja
50 Episode 50. Fake
51 Episode 51. Nasi uduk pinggir jalan
52 Episode 52. Brownies
53 Episode 53. Keraguan
54 Episode 54. Kepercayaan
55 Episode 55. Kencan
56 Episode 56. PHP (Pemberi Harapan Palsu)
57 Episode 57. At The Wedding Part 1
58 Episode 58. At The Wedding part 2
59 Episode 59. Surat Pengunduran Diri
60 Episode 60. Playboy Kaleng
61 Episode 61. Masih Ada Luka
62 Episode 62. Mantan vs Kerjaan
63 Episode 63. Ke Kantor Juna
64 Episode 64. Email
65 Episode 65. Di dalam mobil
66 Episode 66. Seminar
67 Episode 67. Juna dan Keluarga Kecilnya
68 Episode 68. Nana Sakit
69 Episode 69. Farewell Party
70 Episode 70. Bercermin pada sebuah kesalahan
71 Episode 71. Ummi Hana
72 Episode 72. Kepergian Ummi
73 Episode 73. Kehilangan
74 Episode 74. Book Fair
75 Episode 75. Akhirusanah Event
76 Episode 76. JOJOBA (Jomblo-Jomblo Bahagia)
77 Episode 77. Awal Kenal
78 Episode 78. Pertemuan Singkat
79 Episode 79. Istikharah
80 Episode 80. Perpisahan
81 Episode 81. Teman Lama
82 Episode 82. Will you merry me?
83 Episode 83. Perdebatan
84 Episode 84. Sebuah Penolakan
85 Episode 85. Mindset
86 Episode 86. Emoticon Love
87 Episode 87. Perjalanan Menuju Jakarta
88 Episode 88. Di Jakarta
89 Episode 89. Bertemu dengan keluarga Nana
90 Episode 90. Di Kediaman Imam
91 Episode 91. DI Khitbah/Di Lamar Part 1
92 Episode 92. DI Khitbah Part 2
93 Episode 93. OTW Halal Part 1
94 Episode 94. OTW Halal Part 2
95 Episode 95. Just Married
96 Episode 96. Tentang Kita
97 Episode 97. Awal Pernikahan
98 Episode 98. Kehadiran Juna
99 Episode 99. Mulai di uji
100 Episode 100. Bertamu
101 Episode 101. Mulai Curiga
102 Episode 102. Permainan
103 Episode 103. Semakin Curiga
104 Episode 104. Orang ke tiga
105 Episode 105. Mimpi
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Episode 1. Vonis
2
Episode 2. Pesona Duda
3
Episode 3. Nana, Rahman, dan Mantan
4
Episode 4. Cibiran Pedas
5
Episode 5. Fokus
6
Episode 6. Riyan, Si Hidung Besar
7
Episode 7. Anak Baru
8
Episode 8. Rumah Mewah Berwarna Ungu
9
Episode 9. Sebuah Cerita
10
Episode 10. Salah Kelas part 1
11
Episode 11. Salah Kelas part 2
12
Episode 12. Mr. Juna
13
Episode 13. Kesan Pertama
14
Episode 14. Sebuah Senyuman
15
Episode 15. Ada cinta
16
Episode 16. Dear Diary
17
Episode 17. Sebuah Pengakuan
18
Episode 18. Ujung Jalan
19
Episode 19. Surat Cinta
20
Episode 20. Cemburu
21
Episode 21. Mimpi dan Tujuan
22
Episode 22. Arti Cinta
23
Episode 23. Percakapan di ruang tengah
24
Episode 24. SIM (Surat Izin Menikah)
25
Episode 25. Perjuangan Cinta
26
Episode 26. Perjanjian
27
Episode 27. Wisuda
28
Episode 28. LDR (Long Distance Relationship)
29
Episode 29. Perjodohan
30
Episode 30. Pilu
31
Episode 31. Surat Undangan
32
Episode 32. Pernikahan Juna
33
Episode 33. Reuni
34
Episode 34. Kampus Baru
35
Episode 35. Ekstrakurikuler
36
Episode 36. Pengagum Rahasia
37
Episode 37. Pria Sunda
38
Episode 38. TTM (Teman Tapi Mesra) Part 1
39
Episode 39. TTM (Teman Tapi Mesra) Part 2
40
Episode 40. Bertemu dengan Keluarga Affan
41
Episode 41. Keindahan Kota Bogor
42
Episode 42. Baper
43
Episode 43. Bros Cantik Merah Jambu
44
Episode 44. Sebuah Pertanyaan
45
Episode 45. Perjalanan Pulang
46
Episode 46. Sorry to Say
47
Episode 47. Tawaran Kerja
48
Episode 48. Tempat Kerja Baru
49
Episode 49. Hari Pertama Kerja
50
Episode 50. Fake
51
Episode 51. Nasi uduk pinggir jalan
52
Episode 52. Brownies
53
Episode 53. Keraguan
54
Episode 54. Kepercayaan
55
Episode 55. Kencan
56
Episode 56. PHP (Pemberi Harapan Palsu)
57
Episode 57. At The Wedding Part 1
58
Episode 58. At The Wedding part 2
59
Episode 59. Surat Pengunduran Diri
60
Episode 60. Playboy Kaleng
61
Episode 61. Masih Ada Luka
62
Episode 62. Mantan vs Kerjaan
63
Episode 63. Ke Kantor Juna
64
Episode 64. Email
65
Episode 65. Di dalam mobil
66
Episode 66. Seminar
67
Episode 67. Juna dan Keluarga Kecilnya
68
Episode 68. Nana Sakit
69
Episode 69. Farewell Party
70
Episode 70. Bercermin pada sebuah kesalahan
71
Episode 71. Ummi Hana
72
Episode 72. Kepergian Ummi
73
Episode 73. Kehilangan
74
Episode 74. Book Fair
75
Episode 75. Akhirusanah Event
76
Episode 76. JOJOBA (Jomblo-Jomblo Bahagia)
77
Episode 77. Awal Kenal
78
Episode 78. Pertemuan Singkat
79
Episode 79. Istikharah
80
Episode 80. Perpisahan
81
Episode 81. Teman Lama
82
Episode 82. Will you merry me?
83
Episode 83. Perdebatan
84
Episode 84. Sebuah Penolakan
85
Episode 85. Mindset
86
Episode 86. Emoticon Love
87
Episode 87. Perjalanan Menuju Jakarta
88
Episode 88. Di Jakarta
89
Episode 89. Bertemu dengan keluarga Nana
90
Episode 90. Di Kediaman Imam
91
Episode 91. DI Khitbah/Di Lamar Part 1
92
Episode 92. DI Khitbah Part 2
93
Episode 93. OTW Halal Part 1
94
Episode 94. OTW Halal Part 2
95
Episode 95. Just Married
96
Episode 96. Tentang Kita
97
Episode 97. Awal Pernikahan
98
Episode 98. Kehadiran Juna
99
Episode 99. Mulai di uji
100
Episode 100. Bertamu
101
Episode 101. Mulai Curiga
102
Episode 102. Permainan
103
Episode 103. Semakin Curiga
104
Episode 104. Orang ke tiga
105
Episode 105. Mimpi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!