Episode 2. Pesona Duda

        Tak terasa Nana sudah masuk ke semester 4, Nana bisa dikatakan telat dalam mengambil pendidikan, itu disebabkan karena setelah lulus SMA, Nana harus bekerja terlebih dahulu untuk menabung baru kemudian kuliah. Nana juga ambil kuliah kelas karyawan agar dia bisa membiayai kuliah sendiri tanpa harus merepotkan keluarganya. Nana ikut kos dengan teman kerjanya bernama Maya, usia Maya dan Nana sepadan, dia juga bekerja demi melanjutkan keperguruan tinggi. Nasib Maya dengan Nana bisa dikatakan tak jauh berbeda, mereka sama-sama meninggalkan keluarga demi sebuah cita-cita dan hal pribadi. Nana pergi karena malu dengan kondisi nya dan Maya pergi karena broken home. Kesamaan ini yang akhirnya membuat mereka menjadi sahabat.

        Hari minggu pagi adalah hari kebanggaan bagi mereka karena mereka bebas dari kerjaan maupun kuliah. Namun pagi itu Maya terlihat berbeda, biasanya hari minggu Maya pulang menemui ibunya di Garut namun kali ini sepertinya dia hanya ingin menghabiskan waktu di kamar kos yang berukuran 6x6 itu. “Kamu gak pulang May?”

tanya Nana. “nngggaaakkkk.....karena hari ini aku mau pergi bersama mamang tercinta”. Jawab Maya bahagia. Maya pernah cerita kalau dia punya mamang kesayangan, mamang yang sangat dia sayang sebagai pengganti bapaknya yang telah meninggalkan dia bersama ibu nya. Nana hanya bisa mengangguk-anggukkan kepalanya.

        Tiap hari libur biasanya Nana pulang atau pergi ke toko buku tapi kali ini, Nana juga males untuk keluar kosan. “Kamu juga gak pulang, Na?” kali ini Maya yang balik bertanya pada Nana. Nana tidak menjawab, dia hanya senyum sebagai arti mengiakan pertanyaan Maya. “Kalau begitu, kamu ikut aku aja. Sekalian kamu aku kenalin

dengan mamang ku. Main bertiga pasti lebih rame”. Lanjut Maya sambil merayu Nana agar Nana ikut. Nana masih saja diam dan hanya mengerutkan dahi nya.

        Waktu sudah pukul 10.00 penantian Maya akhirnya terbalaskan. “Pagi keponakan mamang yang cantik, sudah siap?” tanya mamang pada Maya. Nana masih asik di depan laptop sambil nonton konser boysband kesukaanya waktu SMA yaitu westlife. “Siap! Jawab Maya penuh semangat karena sudah lama sekali Maya tidak jalan bersama bapaknya sejak usia Maya 5 tahun. Mamang memang sangat sayang dan perhatian pada Maya, Maya beruntung punya mamang seperti dia. Nana sesekali mendengar canda Maya yang manja pada mamangnya dari balik pintu.

        Maya menghampiri Nana, “Na...ayo, mamang sudah datang”. Bujuk Maya. Nana tidak tega menolak ajakan sahabatnya itu, Nana pun bergegas untuk ikut jalan-jalan bersama Maya dan mamangnya. “Mang, ini Nana teman satu kerjaan dan sekarang satu kosan dan Na, ini mang Rahman. Ini mamang ku yang paling baik, pinter, sayang dan keren. Keren kan?” Maya berusaha memperkenalkan Nana dengan mamang nya. Nana hanya tertunduk malu dan menyapa mang Rahman dengan senyuman dari birinya yang tipis.

        Hari itu pun merupakan hari bahagia bagi Maya, selain bisa jalan bersama mamang kesayangannya itu namun bisa jalan bersama sahabatnya bernama Nana. Sehingga Maya tidak lagi mendengar bisikan netizen yang menganggap bahwa dia jalan bersama om om atau om jalan dengan daun muda. Bagaimana tidak demikian, usia

mang Rahman dengan Maya terpaut 15 tahun, usia dewasapun sudah nampak pada wajah mamang, begitu juga dengan Maya yang sekarang berusia 21 tahun, mereka tiidak lagi terlihat seperti mamang dengan keponakan akan tetapi mereka terlihat seperti sepasang kekasih, atau bisa dikatakan om dengan daun muda nya.

        Pertemuan mang Rahman dengan Nana ternyata menjadi pertemuan yang sangat mengesankan bagi

mang Rahman, mang Rahman jatuh hati pada Nana sejak pandangan pertama. Mang Rahman adalah duda memiliki satu orang putra yang masih kecil yang tinggal bersama mantan istrinya di Bandung, mantan istri mang Rahman adalah seorang model majalah yang pergi meninggalkan dia dan membawa anak semata wayangnya

itu. Entah apa alasan perceraian mereka, hanya Maya yang tahu. Maya sering bercerita tentang mang Rahman namun hanya sekedar cerita, yang nana tahu adalah mang Rahman seorang duren alias Duda keren. Penampilannya yang kece, dengan motor ninja dan kaca mata hitam yang selalu duduk diatas hidung mancung nya membuat penampilan mang Rahman terlihat lebih muda dari usianya.

        Mang Rahman merupakan seorang laki-laki baik, perhatian, ramah, hangat dan sayang keluarga. Semua itu nampak dari cara dia memanjakan Maya, akan tetapi tidak pernah terbesit dipikiran Nana untuk mengenal mang Rahman lebih jauh. Sampai pada akhirnya, setelah pertemuan itu mang Rahman lebih sering datang ke kosan

dengan alasan kangen dengan keponakannya dan ingin mentraktir Maya dan Nana makan siang atau sekedar beli ice cream. Nana tidak pernah mengira ternyata ada wabah cinta yang sedang bersarang dihati mang Rahman.

        Semakin lama hubungan Nana dengan mang Rahman semakin dekat layaknya hubungan Maya dengannya.

Nana cukup enjoy tiap kali mang Rahman datang, ngobrol bahkan ajak keluar karena selama ini mereka selalu pergi bertiga. Namun, Maya meneruh curiga kepada mamangnya itu karena ada yang aneh pada tingkah laku mamangnya. Mang Rahman yang biasanya datang ke kosan satu bulan sekali tapi kali ini tiap

minggu dia datang bahkan dia tidak pernah lupa menanyakan kabar Nana setiap kali mereka ngobrol di telepon. Selain itu, mang Rahman pernah meminta nomer kontak Nana dan ini semua yang membuat Maya semakin yakin bahwa ada cinta yang disembunyikan oleh duda keren itu.

        Nana sempat mendengar pembicaraan mereka via telepon, yang membahas tentang dirinya namun tak pernah Nana hiraukan. Maya ingin membahas tentang perasaan mamangnya itu kepada Nana tapi Maya takut Nana tidak nyaman dan akhirnya pindah kosan. Akan tetapi sikap mang Rahman membuat Maya semakin yakin dan bete karena seperti memberi harapan palsu pada Nana walapun sebenarnya Nana belum tahu perasaan mang Rahman kepadanya. “Na, menurut kamu, mang Rahman seperti apa?”tanya Maya pada Nana. Spontan, Nana pun langsung menjawab pertanyaan Maya, “baik, penyayang, perhatian, dan hangat”. Jawab Nana sambil tersenyum seolah-olah ada rasa dalam hati Nana terhadap mang Rahman.

        Keesokan hari nya, Maya datang menemui mang Rahman di rumahnya yang berlokasi di Jonggol. Pertemuan mereka sangat serius membahas tentang mang Rahman dengan Nana, “Loh....kok gak telepon mau datang?” tanya mamang hangat. “Kan bisa telepon, nanti mamang jemput, sendirian? Mana Nana?”. Belum dijawab pertanyaan

pertama, namun mamang sudah melanjutkan pertanyaan berikutnya. “Sengaja Maya kesini ingin bicara soal Nana”. Jawab Maya. Mang Rahman diam sejenak seolah berpikir bahwa Nana sedang ada masalah. “Kenapa Nana, sakit? Sakit apa? Biar mamang bawa dia ke dokter”. Mang Rahman terlihat panik dan begitu khawatir pada Nana.

        “Manag suka sama Nana? Maksud Maya, cinta begitu?”. Tanya Maya to the point. “Sejak kapan dan kenapa harus Nana?” Maya melanjutkan pertanyaan, nada Maya kali ini berubah menjadi ketus seakan tidak merestui jika mang Rahman memilih Nana. Mang Rahman bangkit dari duduknya dan memeluk Maya yang sedang berdiri di pinggir sungai persis didepan halaman rumah mang Rahman. “Jika benar, kenapa sayang..... Nana manis, baik, pandai menutup aurat, juga manja seperti kamu. Sedangkan mamang statusnya duda, apa salahnya jika mamang menaruh hati pada Nana”. Jawab mang Rahman. “Tapi dia seusia aku mang.....usia mamang dengannya

terpaut jauh. Selain itu, Nana belum mengerti soal cinta. Dia tidak pernah bermain dengan cinta. Maya takut mamang membuatnya kecewa”. Jawab Maya.

        Penolakan Maya sepertinya serius bahwa dia memberi sinyal pada mang Rahman agar menjauhi Nana. “Insya Allah, Nana tidak akan tersakiti, janji”. Janji mang Rahman kepada Maya seakan-akan tidak ada yang dapat menghentikan perasaannya terhadap Nana. Perhatian mang Rahman kepada Nana membuat Nana semakin nyaman dan menumbuhkan perasaan yang sama seperti apa yang disarasakan mang Rahman kepadanya. Usia

mereka memang terpaut jauh akan tetapi bukan penghalang bagi mereka untuk saling jatuh cinta.

        Nana masih teringat dengan vonis itu, namun Nana juga memikirkan keluarganya, biar bagaimanapun keluarga Nana sangat menginginkan Nana menikah. Sosok mang Rahman membuat Nana berani membuka diri untuk cinta dan lupa akan MRKH yang ada pada dirinya. Vonis dokter waktu itu seolah-olah hanya mimpi buruk bagi Nana, Nana tidak lagi mengingat tentang MRKH, yang saat ini dia rasakan adalah bahwa dirinya mulai jatuh cinta pada duda ber anak satu itu. Pesona mang Rahman cukup membuat Nana terpukau hingga pada akhirnya mereka menjalin hubungan tanpa status. Tidak ada ungkapan cinta satu sama lain, yang ada hanya saling memberi perhatian. Maya yang awalnya sempat menolak kedekatan mereka, akhirnya menerima dan berusaha untuk mengerti bahwa cinta tak memandang usia dan status.

Terpopuler

Comments

N Hayati

N Hayati

tapi nana, you have to be honest

2022-01-01

0

chonurv

chonurv

saya juga suka westlife

2020-09-18

0

Ainun Nabilah

Ainun Nabilah

semangat

2020-06-24

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. Vonis
2 Episode 2. Pesona Duda
3 Episode 3. Nana, Rahman, dan Mantan
4 Episode 4. Cibiran Pedas
5 Episode 5. Fokus
6 Episode 6. Riyan, Si Hidung Besar
7 Episode 7. Anak Baru
8 Episode 8. Rumah Mewah Berwarna Ungu
9 Episode 9. Sebuah Cerita
10 Episode 10. Salah Kelas part 1
11 Episode 11. Salah Kelas part 2
12 Episode 12. Mr. Juna
13 Episode 13. Kesan Pertama
14 Episode 14. Sebuah Senyuman
15 Episode 15. Ada cinta
16 Episode 16. Dear Diary
17 Episode 17. Sebuah Pengakuan
18 Episode 18. Ujung Jalan
19 Episode 19. Surat Cinta
20 Episode 20. Cemburu
21 Episode 21. Mimpi dan Tujuan
22 Episode 22. Arti Cinta
23 Episode 23. Percakapan di ruang tengah
24 Episode 24. SIM (Surat Izin Menikah)
25 Episode 25. Perjuangan Cinta
26 Episode 26. Perjanjian
27 Episode 27. Wisuda
28 Episode 28. LDR (Long Distance Relationship)
29 Episode 29. Perjodohan
30 Episode 30. Pilu
31 Episode 31. Surat Undangan
32 Episode 32. Pernikahan Juna
33 Episode 33. Reuni
34 Episode 34. Kampus Baru
35 Episode 35. Ekstrakurikuler
36 Episode 36. Pengagum Rahasia
37 Episode 37. Pria Sunda
38 Episode 38. TTM (Teman Tapi Mesra) Part 1
39 Episode 39. TTM (Teman Tapi Mesra) Part 2
40 Episode 40. Bertemu dengan Keluarga Affan
41 Episode 41. Keindahan Kota Bogor
42 Episode 42. Baper
43 Episode 43. Bros Cantik Merah Jambu
44 Episode 44. Sebuah Pertanyaan
45 Episode 45. Perjalanan Pulang
46 Episode 46. Sorry to Say
47 Episode 47. Tawaran Kerja
48 Episode 48. Tempat Kerja Baru
49 Episode 49. Hari Pertama Kerja
50 Episode 50. Fake
51 Episode 51. Nasi uduk pinggir jalan
52 Episode 52. Brownies
53 Episode 53. Keraguan
54 Episode 54. Kepercayaan
55 Episode 55. Kencan
56 Episode 56. PHP (Pemberi Harapan Palsu)
57 Episode 57. At The Wedding Part 1
58 Episode 58. At The Wedding part 2
59 Episode 59. Surat Pengunduran Diri
60 Episode 60. Playboy Kaleng
61 Episode 61. Masih Ada Luka
62 Episode 62. Mantan vs Kerjaan
63 Episode 63. Ke Kantor Juna
64 Episode 64. Email
65 Episode 65. Di dalam mobil
66 Episode 66. Seminar
67 Episode 67. Juna dan Keluarga Kecilnya
68 Episode 68. Nana Sakit
69 Episode 69. Farewell Party
70 Episode 70. Bercermin pada sebuah kesalahan
71 Episode 71. Ummi Hana
72 Episode 72. Kepergian Ummi
73 Episode 73. Kehilangan
74 Episode 74. Book Fair
75 Episode 75. Akhirusanah Event
76 Episode 76. JOJOBA (Jomblo-Jomblo Bahagia)
77 Episode 77. Awal Kenal
78 Episode 78. Pertemuan Singkat
79 Episode 79. Istikharah
80 Episode 80. Perpisahan
81 Episode 81. Teman Lama
82 Episode 82. Will you merry me?
83 Episode 83. Perdebatan
84 Episode 84. Sebuah Penolakan
85 Episode 85. Mindset
86 Episode 86. Emoticon Love
87 Episode 87. Perjalanan Menuju Jakarta
88 Episode 88. Di Jakarta
89 Episode 89. Bertemu dengan keluarga Nana
90 Episode 90. Di Kediaman Imam
91 Episode 91. DI Khitbah/Di Lamar Part 1
92 Episode 92. DI Khitbah Part 2
93 Episode 93. OTW Halal Part 1
94 Episode 94. OTW Halal Part 2
95 Episode 95. Just Married
96 Episode 96. Tentang Kita
97 Episode 97. Awal Pernikahan
98 Episode 98. Kehadiran Juna
99 Episode 99. Mulai di uji
100 Episode 100. Bertamu
101 Episode 101. Mulai Curiga
102 Episode 102. Permainan
103 Episode 103. Semakin Curiga
104 Episode 104. Orang ke tiga
105 Episode 105. Mimpi
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Episode 1. Vonis
2
Episode 2. Pesona Duda
3
Episode 3. Nana, Rahman, dan Mantan
4
Episode 4. Cibiran Pedas
5
Episode 5. Fokus
6
Episode 6. Riyan, Si Hidung Besar
7
Episode 7. Anak Baru
8
Episode 8. Rumah Mewah Berwarna Ungu
9
Episode 9. Sebuah Cerita
10
Episode 10. Salah Kelas part 1
11
Episode 11. Salah Kelas part 2
12
Episode 12. Mr. Juna
13
Episode 13. Kesan Pertama
14
Episode 14. Sebuah Senyuman
15
Episode 15. Ada cinta
16
Episode 16. Dear Diary
17
Episode 17. Sebuah Pengakuan
18
Episode 18. Ujung Jalan
19
Episode 19. Surat Cinta
20
Episode 20. Cemburu
21
Episode 21. Mimpi dan Tujuan
22
Episode 22. Arti Cinta
23
Episode 23. Percakapan di ruang tengah
24
Episode 24. SIM (Surat Izin Menikah)
25
Episode 25. Perjuangan Cinta
26
Episode 26. Perjanjian
27
Episode 27. Wisuda
28
Episode 28. LDR (Long Distance Relationship)
29
Episode 29. Perjodohan
30
Episode 30. Pilu
31
Episode 31. Surat Undangan
32
Episode 32. Pernikahan Juna
33
Episode 33. Reuni
34
Episode 34. Kampus Baru
35
Episode 35. Ekstrakurikuler
36
Episode 36. Pengagum Rahasia
37
Episode 37. Pria Sunda
38
Episode 38. TTM (Teman Tapi Mesra) Part 1
39
Episode 39. TTM (Teman Tapi Mesra) Part 2
40
Episode 40. Bertemu dengan Keluarga Affan
41
Episode 41. Keindahan Kota Bogor
42
Episode 42. Baper
43
Episode 43. Bros Cantik Merah Jambu
44
Episode 44. Sebuah Pertanyaan
45
Episode 45. Perjalanan Pulang
46
Episode 46. Sorry to Say
47
Episode 47. Tawaran Kerja
48
Episode 48. Tempat Kerja Baru
49
Episode 49. Hari Pertama Kerja
50
Episode 50. Fake
51
Episode 51. Nasi uduk pinggir jalan
52
Episode 52. Brownies
53
Episode 53. Keraguan
54
Episode 54. Kepercayaan
55
Episode 55. Kencan
56
Episode 56. PHP (Pemberi Harapan Palsu)
57
Episode 57. At The Wedding Part 1
58
Episode 58. At The Wedding part 2
59
Episode 59. Surat Pengunduran Diri
60
Episode 60. Playboy Kaleng
61
Episode 61. Masih Ada Luka
62
Episode 62. Mantan vs Kerjaan
63
Episode 63. Ke Kantor Juna
64
Episode 64. Email
65
Episode 65. Di dalam mobil
66
Episode 66. Seminar
67
Episode 67. Juna dan Keluarga Kecilnya
68
Episode 68. Nana Sakit
69
Episode 69. Farewell Party
70
Episode 70. Bercermin pada sebuah kesalahan
71
Episode 71. Ummi Hana
72
Episode 72. Kepergian Ummi
73
Episode 73. Kehilangan
74
Episode 74. Book Fair
75
Episode 75. Akhirusanah Event
76
Episode 76. JOJOBA (Jomblo-Jomblo Bahagia)
77
Episode 77. Awal Kenal
78
Episode 78. Pertemuan Singkat
79
Episode 79. Istikharah
80
Episode 80. Perpisahan
81
Episode 81. Teman Lama
82
Episode 82. Will you merry me?
83
Episode 83. Perdebatan
84
Episode 84. Sebuah Penolakan
85
Episode 85. Mindset
86
Episode 86. Emoticon Love
87
Episode 87. Perjalanan Menuju Jakarta
88
Episode 88. Di Jakarta
89
Episode 89. Bertemu dengan keluarga Nana
90
Episode 90. Di Kediaman Imam
91
Episode 91. DI Khitbah/Di Lamar Part 1
92
Episode 92. DI Khitbah Part 2
93
Episode 93. OTW Halal Part 1
94
Episode 94. OTW Halal Part 2
95
Episode 95. Just Married
96
Episode 96. Tentang Kita
97
Episode 97. Awal Pernikahan
98
Episode 98. Kehadiran Juna
99
Episode 99. Mulai di uji
100
Episode 100. Bertamu
101
Episode 101. Mulai Curiga
102
Episode 102. Permainan
103
Episode 103. Semakin Curiga
104
Episode 104. Orang ke tiga
105
Episode 105. Mimpi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!