💮 Selamat membaca, dan sehat selalu 💮
Flashback on
Setelah kepindahannya ke kota, Iren harus mulai membiasakan diri dengan lingkungan sekitar. Terlebih di kota, tidak ada saudara mau pun kerabat yang tinggal di sana. Ayah dan ibunya setiap hari bekerja pergi pagi pulang sore. Bahkan terkadang tidak pulang karena lembur. Jadi bisa dibilang Iren lebih sering menghabiskan waktunya sendirian.
Hingga suatu hari, di rumahnya kedatangan tamu tak di undang. Seorang penjahat yang sudah mengintai Iren semenjak ia baru sampai di kota ini. Terlebih penjahat itu tahu jika Iren sering tinggal sendirian. Waktu itu Iren berlari ketakutan hingga tak sengaja terserempet sebuah mobil yang di kendarai oleh seorang pria tampan yang bernama Dafa.
Iren sangat ketakutan, Dafa datang bagaikan malaikat pelindungnya. Dengan menangkap penjahat itu dan juga membawa Iren ke Rumah sakit. Sebab Iren mengalami beberapa luka akibat terserempet mobilnya. Dan sejak saat Itu Iren mulai menyukai Dafa. Apapun ia lakukan untuk Dafa. Hingga...
''Ren, nanti sore Mama mau kita datang mengunjunginya. Dan juga, adikku yang baru pulang dari Singapura ingin bertemu denganmu. Jadi nanti pulangnya bareng aja sama aku.'' Ucap Dafa. Meskipun Iren sering ngobrol bareng dengan Mamanya Dafa, namun itu hanya sebatas lewat ponsel saja. Dan baru kali ini Orang tuanya ingin menemui Iren.
''Hari ini ya kak?'' Tanya Iren. Ia sungguh belum siap jika harus bertemu dengan orang tua Dafa. Mereka juga baru 2 bulan pacaran.
''Iya sayang,'' Dafa tersenyum sambil mengelus puncak kepala Irena.
Hari menjelang sore, dan sudah waktunya para karyawan pulang. Begitu pun dengan Irena, ia juga sudah membereskan barang-barangnya. Sampai di tempat parkir, Dafa sudah menunggunya. Namun baru juga Irena akan membuka pintu mobil tapi...
''Hai kakak ipar, perkenalkan namaku Yao yao, maaf tapi aku sudah duduk duluan di kursi depan. Jadi bisakah kakak duduk di kursi belakang?'' Ucap seorang gadis yang kini sudah duduk di kursi samping Dafa. Irena menyadari dari panggilannya gadis tersebut, sepertinya dia adiknya Dafa yang baru pulang dari luar Negeri.
''Iya, tidak apa-apa, aku...'' belum sempat Irena memperkenalkan diri, tapi Yao yao langsung meminta Dafa untuk segera menjalankan mobilnya. Irena pun mengalah dan duduk di kursi belakang. Selama di perjalanan Irena merasa seperti orang asing yang salah tempat. Sebab Dafa sedari berangkat terus mengobrol dengan adiknya. Dan entah apa yang mereka obrolkan, Iren lebih memilih untuk mendengarkan musik dengan headset di ponselnya.
Setelah sampai di halaman rumah, ternyata Mamanya Dafa sudah berdiri menyambut kedatangan mereka. Namun yang membuat heran Irena, ketika ia hendak memberi salam pada Mamanya Dafa, namun malah seakan tidak mengenalinya dan lebih memilih menyapa Yao yao, berbeda sekali sikapnya saat berbicara lewat ponsel. Mungkin karena terlalu rindu pada putrinya, sehingga tak sengaja tidak menyapa Iren. Begitulah Irena menepis pikiran buruk tentang calon mertuanya itu.
''Daf, biarkan Yao yao besok ikut bekerja di kantormu. Lagi pula sebagian besar saham di perusahaan juga masih miliknya.'' Ucap Mama Dafa.
''Itu sih terserah Yao yao saja ma, jika memang ingin bekerja bareng aku di kantor, kapan pun pasti aku terima.'' Jawab Dafa. Irena hanya bisa mendengarkan obrolan mereka bertiga tanpa ia sadari, sedari tadi ia benar-benar seperti orang asing yang tak di anggap. Bahkan sikap Dafa saja seakan mengacuhkannya. Hari semakin malam, Iren masih diam memperhatikan mereka yang masih asik mengobrol, akhirnya ia pun memutuskan untuk pamit pulang.
Baru juga akan pamit tiba-tiba...
''Daf, kamu anterin Yao yao pulang dulu ya, kasihan ini sudah malam. Tidak baik untuk anak gadis yang pulang terlalu larut,'' ucap Mama Dafa. Irena terkejut saat mendengar ucapan tante Maya, nama mamanya Dafa.
''Anterin pulang? Bukankah seharusnya Yao yao tinggal di sini?'' Namun Iren tak berani bertanya dan hanya bisa memendam rasa penasarannya dalam hati.
''Iya mah, nanti sekalian anterin Iren juga.'' Ucap Dafa.
''Oh mama lupa kalau ada Iren juga di sini. Maafin tante ya Ren, tante terlalu senang bertemu dengan Yao yao sampai tidak memperhatikanmu.'' Ucap tante Maya.
''Iya tan, tidak apa-apa. Lagi pula, tante pasti sangat merindukan Yao yao.'' Jawab Irena.
...............
Keesokan harinya...
''Hai Ren, apa kau tahu hari ini kantor kita kedatangan karyawan baru lo. Cantik banget, dan katanya dia baru pulang dari luar Negeri.'' Ucap Mita salah satu teman sekantor Irena.
''Iya kah?'' Sepertinya Iren mengetahui sosok karyawan yang sedang dibicarakan oleh Mita.
''Apa Jangan-jangan Yao yao?'' Batin Iren.
''Hai kakak ipar,'' Iren terkejut saat mendengar sebuah suara yang memanggilnya dengan sebutan kaka ipar. Karena hubungannya dengan Dafa tidak banyak yang mengetahuinya. Hanya orang terdekat saja yang tahu. Karena kata Dafa sebelum perusahaan stabil, untuk sementara hubungan kita akan dirahasiakan.
''Kakak ipar?'' Suara kasak-kusuk teman-teman Iren. ''Tentu saja mereka akan terkejut. Aku harus bagaimana menjelaskannya jika nanti mereka bertanya. Habislah aku.'' Batin Iren.
''Iya, kak Iren itu kakak iparku. Orang yang telah menggoda kakak ku sampai mabuk terpesona.'' Ucap Yao yao. Aku sungguh tidak mengerti, kata-kata yang di ucapkan Yao yao terasa sangat ambigu.
''Yao yao perhatikan kata-katamu saat berbicara dengan kakak iparmu.'' Dafa, aku senang ternyata Dafa masih perhatian denganku.'' Suara hati Iren.
''Kak...'' Aku kan cuma bercanda dengan kakak ipar. Iya kan kak?''
''Sudahlah, tidak apa-apa lagi pula kelak adikmu juga akan menjadi adikku...
''Bagaimana ini kak, aku belum mengerti apa-apa tentang perusahaan. Kakak mau kan bantu ajarin aku susun beberapa dokumen proposal.''
''Dia pergi begitu saja meninggalkan ku. Sudahlah lebih baik aku segera bekerja saja. Walau hati aku rasanya sedih. Mengapa rasanya semenjak kedatangan Yao yao Dafa seakan berubah padaku.'' Batin Iren.
''Wah Iren, gadis itu benar-benar cantik dan imut ya. Saat mereka jalan bersama rasanya seperti bukan kakak adik. Oh iya Ren, Kenapa kamu gak pernah cerita kalau kamu ternyata pacarnya pak Dafa,'' Ucap Mita. ''Benar kan dugaanku pasti mereka akan bertanya-tanya tentang hubunganku dengan Dafa. Aku hanya bisa tersenyum dan tak bisa memberikan mereka jawaban. Karena aku juga bingung jika harus menjawab pertanyaan mengapa hubungan kami dirahasiakan.''
''Sudahlah Mit, jangan bahas tentang aku dulu. Ayo kita ke ruang rapat, karena hari ini akan di umumkan siapa yang akan menangani proyek Danau Biru.'' Semoga dengan mengalihkan perhatian, mereka akan lupa tentangku.''
Di ruang rapat semua orang sudah berkumpul.
Aku sudah yakin jika proyek Danau Biru akan di serahkan padaku. mengingat aku sudah berusaha keras memberikan yang terbaik untuk perusahaan ini. Dan Dafa juga sudah bilang padaku kemaren, jika klien sangat puas dengan rancanganku.
''Tenang saja, kamu sudah berusaha begitu lama proyek ini pasti akan menjadi milikmu,'' ucap Mita.
Namun...
''Proyek ini akan di serahkan kepada Yao yao.'' Ucap Dafa.
Deg...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Dhina ♑
ini sudah sangat tidak beres
Irene lebih baik menjauh
2022-12-23
0
Dhina ♑
Astaga
sengaja menyebut kakak ipar, tapi lalu kemudian membantingnya
2022-12-23
0
Dhina ♑
tuh kan, fix dah....Irene cuma dipecundangi
2022-12-23
0