Hari pernikahan pun tiba.Dihalaman rumah Adel,terlihat ada tenda biru yang dihiasi janur kuning.Dan terdengar juga ada iringan orgen yang membuat suasana rumah Adel jadi ramai.Keluarga,tetangga,dan juga sebagian warga turut hadir dalam persiapan pernikahan itu.Mereka sibuk dengan tugasnya masing-masing untuk membuat acara pernikahan Adel berjalan sempurna.
Tiba-tiba salah satu warga memulai obrolan dan didengarkan oleh yang lainnya.
"Mengapa yah,pernikahan neng Adel gak di Hotel mewah kayak orang-orang kaya pada umumnya yah?perasaan kehidupannya terbilang mewah,apalagi calon suaminya itu orang kaya juga kan?"ucap Eni salah seorang warga.
"Mungkin saja mereka gak mau pamer.Atau mungkin,keluarga mempelai pria menghormati tradisi/adat yang ada dikampung ini."Jawab warga yang lain.
"Bener juga.Berarti keluarga mempelai pria itu berhati baik yah.Jarang-jaranh loh orang kota plus kaya menggelar pernikahan dikampung seperti ini.Bahagianya yah neng Adel dapet suami yang seperti itu."Ucap Eni lagi.
Dikamar penganten,
Terlihat Adel sedang dirias oleh MUA.Lalu masuklah ibu dan bapaknya menghampiri Adel.Mereka pun mengungkapkan rasa bahagia karena sebentar lagi anaknya akan segera melepaskan masa lajangnya.
"Nak,makasih yah kamu sudah mau memaafkan ibu dan bapak."Ungkap ibunya mengeluarkan airmata.
"Iya nak,ibu dan bapak sangat bersyukur karena kamu sudah bisa memaafkan kesalahan kami."Sambung bapaknya lagi yang juga ikutan nangis.
"Pak,bu..Tolong berhenti sejenak ngomongin hal itu.Gak ngeliat apa,Adel sudah tebal dengan make up.Ntar luntur lagi kalo ikutan nangis.Bisa-bisa mbak yang ngerias ngulangi dari awal lagi."Ucap Adel menahan tangis.
"Hehehe...Maaf.Lagian tuh Ibu kamu yang memulai.Jadinya bapak ikut-ikutan juga deh."Ucap Bapaknya sambil garuk-garuk kepala yang gatal karena ketombe.Hehe canda ketombe.
"Kenapa malah aku yang kena.Perasaan gak nyuruh mas Anton untuk ikut-ikutan nangis deh."Ucap ibunya ketus.
"Ciee..ciee..Awas ntar jatuh cinta lagi loh."Ledek Adel kepada orangtuanya.
"Gak mungkin."Ucap keduanya hampir bersamaan.
"Nah,kayak gini dong.Kan enak liatnya.Walaupun kalian sudah punya keluarga masing-masing,setidaknya didepan anak kalian harus harmonis seperti ini dong."Ucap nenek kemudian tertawa bahagia melihat pemandangan itu.
Dua jam kemudian,Mempelai Pria sudah datang bersama rombongan.Acara akad pun akan segera dimulai.Adel keluar dari kamar pengantin menuju ruang prosesi.Kemudian dipersilahkan untuk duduk disamping mempelai pria.
"Nak Bryan sudah siap?"tanya pak penghulu.
"Siap.."Jawab Bryan singkat.
Setelah mengucap Janji suci..
"Bagaimana para saksi,SAH?"
"SAH.."
"Alhamdulilah.."
Adel merasa deg-degan saat mendengar tepuk tangan dari para tamu undangan yang hadir.Ia seolah masih tak percaya kalau sekarang dirinya sudah sah menjadi istri Bryan.Kembali terdengar teriakan seorang pria salah satu tamu undangan,yang membuat jantung Adel berasa mau copot.
"Bro,ayo cium kening wanita yang sudah sah jadi istrimu itu dong! pake malu-malu segala."Ucap pria itu yang ternyata adalah rekan bisnis Bryan.
"Nak,buruan."Ucap bu Astuti sambil memegang kening memberi tanda kepada Bryan.
Bryan pun mencium kening Adel didepan semua orang yang ada ditempat itu.Membuat hati Adel berdegup dengan kencang.Dan segera dilepaskannya ciuman dikening Adel ketika mendengar semua tamu bertepuk tangan dan tertawa riuh melihat adegan romantis itu.
"Sial,kenapa harus ada adegan cium kening segala sih?"Gerutu Bryan dalam hati.
Resepsi pun digelar.Kali ini,tamunya bertambah banyak yang hadir.Sampai tenda biru gak muat menampung tamu yang hadir.Terpaksa,diluar tenda pun berjejer kursi-kursi yang disediakan untuk para tamu yang lain.Tamu-tamu yang hadir kebanyakan dari kota.Memang,jarak kota kekampung Adel tidaklah jauh.Hanya memakan waktu tiga puluh Menit saja.
Dipenghujung acara,terlihat Bryan dan Adel tengah mengobrol bersama temannya masing masing.
"Wah Del,gak nyangka ya kalau hari ini kamu sudah sah jadi istri orang kota itu.Dia kelihatannya pria romantis deh.Mana ganteng lagi."Ucap Ani yang terus memandangi suami Adel dari jauh.
"woiii.Apaan sih kamu mandangi suami orang kayak gitu.Haha..pasti iri yah,atau pengen punya suami kayak dia?"ucap Lala mengagetkan Ani yang sedang melamun.
"Udah..udah..Kalian berdua ini masih saja kayak dulu tingkahnya.Gak pernah berubah.Aku doain deh,semoga kalian cepat nyusul yah dan mendapatkan jodoh yang ganteng,baik hati,juga romantis."Ucap Adel lalu memeluk kedua sahabatnya itu.
"Amiiin...."Jawab kedua sahabatnya bersamaan.
Beda dengan Bryan.Bukannya ngobrol tentang hari bahagianya,malah bahas soal pekerjaan.Emang bener yah,pria itu kalo udah ngumpul bareng temen kerjanya pasti yang diobrolin tentang pekerjaan mulu.Gak ada bahas yang lain-lain.
(author):Yaialah..namanya juga teman kerja.pasti yang dibahas ya pekerjaan..
Acara resepsi berjalan dengan lancar.Tepat pukul sepuluh malam,para tamu undangan sudah pulang kerumah masing-masing.Yang tersisa tinggal tetangga dan beberapa warga yang terlihat sedang sibuk membereskan bekas resepsi.
Saat masuk kedalam rumah,Bryan dan Adel berkumpul bersama keluarga diruang tamu.Mereka sedikit mengobrol lalu minta pamit untuk masuk kedalam kamar dengan alasan sangat lelah.
"Mas?"
"Kenapa?"
"Mas cinta gak ama Adel?"
"Menurut lu?"
"Gak tau.Makanya Adel nanya sekarang ama mas."
"Gue mau mandi dulu."Lalu Bryan berlalu menuju kamar mandi.
"hufffft..Apa susahnya sih ngejawab pertanyaanku.Dan apa coba maksudnya manggil gue lu.Aku kan istrinya.Panggil sayang kek."Ucap Adel kesal lalu menghempaskan dirinya dikasur empuknya.
Tak lama terdengar dering ponsel Adel menandakan pesan masuk. Segera dibacanya isi pesan itu yang ternyata dari kedua sahabatnya. Siapa lagi kalau bukan Ani dan Lala. Keduanya membuat hati Adel gugup karena isi pesannya mengandung unsur dewasa.
[Ehemm, nanti saat melakukannya, pelan-pelan aja yah? takut jalannya pincang esok harinya. hehe. ] Lala
[Awas, nanti aku ngintip lewat jendela loh! haha] Ani
[Husst, jangan ganggu aktivitas pengantin baru. Yuk otw ngintip lewat jendela. ] Lala
[Otw.] Ani
[ Ih, apaan sih kalian berdua? jujur yah aku belum siap kehilangan kehormatan ku. ] Adel
[Sumpah demi apa? jangan bilang kamu tidak akan melakukannya malam ini. ] Ani
[Udah yah, aku ngantuk. Bye. ] Adel
Adel segera mematikan ponselnya dan tak mau meladeni kedua sahabatnya yang terus mengganggunya. Tapi kepikiran juga, apa dia harus melakukannya malam ini juga? dia juga memikirkan hal apa yang akan dilakukannya biar tak gugup saat suaminya meminta nafkah batin nantinya.
"aghh, aku harus siap melepaskan kehormatan ku dan menyerahkan pada suamiku. " Gumam Adel lalu memejamkan mata sejenak menunggu suaminya keluar dari kamar mandi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Naufidax Mama - Abah
belum ada cinta Adel,cuma ada benci karena aku menikahi mu untuk membuatmu menderita😎🙄
2022-02-11
1