Sambil menunggu suaminya mandi,Adel yang masih kesal pun beranjak dari kasur menuju meja rias.Dia melepaskan asesoris,dan membersihkan wajahnya yang masih tebal dengan make up menggunakan pembersih wajah andalannya.Setelah melihat suaminya keluar dari kamar mandi,buru-buru dia berlari masuk untuk membersihkan badannya.Tak lama kemudian terdengar suara Adel memanggil dari arah kamar mandi.
"Mas.."
"Ada apa?" tanya Bryan singkat.
"Bisa ambilin handuk?plis..Soalnya Adel lupa bawa."Ucap Adel memohon bantuan suaminya.
"Ya..ya..tunggu sebentar."
"Apaan sih nyuruh-nyuruh segala.Gak tau capek apa."Gerutu Bryan dalam hati.
Setelah selesai mandi,Adel pun keluar dari kamar mandi lalu memakai setelan pendek dan tak lupa pula menggunakan skincare yang selalu Ia gunakan agar kulit wajahnya tetap terawat.Setelah itu,Ia menghampiri suaminya walau hatinya masih deg-degan.
"Mas,Boleh aku tidur disini?"tanya Adel gugup.
"Hemmm.Ini kan kasur lu.Ngapain minta izin ke gue."Jawab Bryan yang tetap serius melototi ponselnya.
"Apaan sih nih orang.Aku yang ngajak ngomong,tapi matanya di ponsel mulu.Tatap kek mata ini."Gumam Adel kesal.
"Ngapain lu bengong?gak mau yah tidur bareng gue.Ya udah gue pindah kamar aja kalo gitu."Ucap Bryan lalu berdiri hendak keluar dari kamar.
"Bukan gitu maksud aku mas."Ucap Adel lalu menarik tangan suaminya untuk kembali tidur kekasur.
Bryan pun kembali berbaring dikasur berseblahan dengan Adel.Mereka sibuk dengan ponselnya masing-masing.Setelah bosan memainkan ponsel,Adel melirik kearah suaminya yang masih saja melototi ponselnya.Karena melihat hal itu,Ia pun membalikan badannya lagi.
"Jadi suami gitu amat sih.Masa malam pertama ama ponsel gitu.Ajak ngobrol kek.Masa harus aku terus yang memulai obrolan?lagipula diajak ngobrol panjang lebar,jawabannya singkat."Gerutu Adel dalam hati.
"Rasain lu.Jangan harap gue mau ngelakuin ritual malam pertama ama lu.Gue kerjain aja kali yah? "ucap bryan dalam hati lalu membalikan badannya dan memeluk Adel dengan mesra.
Adel merasakan pelukan yang begitu hangat.Dia menikmati pelukan itu hingga tiba-tiba,suaminya berbisik didekat telinganya.
"Jangan mimpi lu."Bisik Bryan melepaskan pelukannya.
"Maksudnya?"tanya Adel lalu membalik badannya dan melototi suaminya itu meminta jawaban.
"Gak perlu dibahas,gue ngantuk."Ucap Bryan lalu mematikan lampu kamar.
Adel tak bisa memejamkan matanya.Pikirannya masih melayang-layang dan mencoba menerka maksud dari ucapan suaminya tadi.
"Apa Mas Bryan gak cinta sama aku yah?kalau gak cinta,kenapa memilih aku jadi istrinya coba?pernikahan ini kan atas kehendaknya sendiri.Bukan melalui perjodohan.Katanya dia sudah mengenalku semenjak aku masih SMA.Tapi,aku kan baru mengenalnya waktu dia datang melamarku.Dan betapa bodohnya,aku malah jatuh cinta pada pandangan yang pertama.Kupikir dia juga cinta sama aku.Tapi mendengar ucapannya tadi..tau ahh,besok aja aku tanyakan langsung pada dirinya." Ucap Adel dalam hati lalu menarik selimut siap untuk tidur.
"Ini baru permulaan Del."Ucap Bryan dalam hati saat mendengar Adel menghela nafas panjang.
Seminggu kemudian, Bryan sedikitpun tak mau menyentuh Adel yang sudah sah jadi istrinya itu. Sebenarnya, Adel sudah berulang kali menanyakan mengapa suaminya itu bersikap dingin terhadapnya. Namun, Bryan selalu diam dan lebih memilih sibuk dengan ponselnya. Tapi Adel masih berpikiran positif dan mengira suaminya itu masih malu sama seperti dirinya jadi dianggap maklum.
Saat pagi tiba,Adel sudah menyiapkan sarapan untuk nenek dan suaminya.Saat suaminya belum bangun,tampak Adel dan neneknya sedang ngobrol serius.
"Emang harus hari ini yah nak?gak bisa besok aja pindahnya?"
"Ia nek.Soalnya besok mas Bryan sudah mau masuk kerja lagi."
"Yah mau gimana lagi.Nenek tak bisa menahanmu.Karena sekarang kamu sudah berkeluarga."
"Hehe,tapi nanti Adel akan sering-sering kesini kok nek.Jadi nenek tenang aja.Gak boleh bersedih dong nek."Ucap Adel menenangkan hati nenek yang mulai meneteskan airmata.
"Iya nak.Kamu juga gak perlu mencemaskan nenek disini.Karena sebentar lagi,akan ada penggantimu yang menemani nenek dirumah ini."
"Siapa nek?"
"Masih rahasia."Ucap nenek menaik turunkan alis meniru gaya Adel.
"Main rahasia-rahasiaan segala."
'"Eh,nak Bryan sudah bangun.Ayo sini sarapan dulu."Ucap nenek tersenyum ramah.
"I..iya nek."Ucap Bryan gugup.
"Ini mas sarapannya.Tinggal pilih aja,mau sarapan pake roti atau nasi goreng."Ucap Adel menawarkan.
"Nasi goreng aja,sayang!"jawab Bryan dengan mesra.
"Salah bangun kali yah,manggil sayang.Biasa manggilnya gue elu.Apa jangan-jangan dia udah beneran cinta ya ama aku?muda-mudahan aja." Ucap Adel dalam hati lalu menyendokkan nasi goreng untuk suaminya.
"Oya nek,mungkin Adel udah cerita kalau hari ini kami akan balik kekota.Karena besoknya,saya kembali masuk kerja.Nenek gak keberatan kan kalau cucu nenek saya ajak kekota?"
"Barusan juga Adel membahas hal itu.Nenek gak keberatan kok.Walaupun ada sedikit rasa sedih.Tapi itu sudah menjadi kewajiban Adel sebagai istri mengikuti kemanapun suami pergi."
"Tapi nenek gak perlu khawatir.Saya dan Adel akan berusaha sering-sering kesini kok."Ucap Bryan.
"Iya nak."
Saat selesai sarapan,Adel langsung menyiapkan segala sesuatu untuk dibawa kekota.
"Gimana sayang,udah semuanya dimasukan kedalam mobil?coba cek kembali biar tak ada yang ketinggalan."
"Udah semua mas."Jawab Adel yang senyam senyum bahagia mendengar kata sayang dari suaminya.
"Karena udah semuanya,sekarang kami pamit yah nek."Ucap Bryan.
"Nek,Adel pergi dulu yah.Nenek jaga kesehatan.Jangan lupa makan,kalau perlu apa-apa,ngomong aja ama bi Yati yah.Nanti sesampai dikota,Adel pasti langsung ngabari nenek."
"Berangkat hari ini yah neng?"tanya bi yati menghampiri mereka.
"Iya bi.Tolong jagain nenek yah."Ucap Adel sambil tersenyum.
"Siap neng.bi Yati selalu siap siaga menjaga nenek.Jadi gak perlu khawatir."
"Makasih ya,bi.Kalau gitu Adel dan Mas Bryan pamit yah."Ucap Adel memeluk neneknya lalu naik kemobil.
"Hati-hati dijalan yah."Ucap nenek dan bi Yati melambaikan tangan.
Didalam mobil,Adel tak henti-hentinya senyam senyum sendiri.
"Ngapain lu senyam senyum gitu.Kesambet kali yah?"tanya Bryan heran.
"Baru aja seneng dipanggil sayang,kumat lagi gue elu."Gerutu Adel dalam hati.
"Tuh kan bener dugaan gue.Yang tadinya senyam senyum,sekarang manyun-manyun.Aneh amat si lu."Ucap Bryan geleng-geleng kepala.
"Mas,jadi tadi kamu manggil sayang ke aku pura-pura doang yah didepan nenek?"
"Oh,jadi itu yang membuat lu senyam senyum gak jelas."Ucap Bryan ngakak.
"Lucu yah?ampe ngakak gitu.Sebenarnya mas cinta gak sih sama aku?"tanya Adel menahan tangis.
"Kalo gak,gimana?"
Tangis Adel pecah.
"Cengeng amat sih.Gue kan hanya bercanda.Gue cinta ama lu kok.Hanya saja gue belum terbiasa manggil lu sayang.Jadi kasih waktu dulu yah."Ucap Bryan lalu mengusap-usap kepala Adel dengan lembut.
"Gak lucu tau mas..Ya udah kalo masalah itu,Adel mengerti kok."
"hehe..Makasih atas pengertiannya."
"Tunggu aja selanjutnya Del.Untuk sementara gue akan membuat lu lebih dalam mencintai gue.Dengan cara itu,lebih mudah untuk membuat lu menderita." Ucap Bryan dalam hati lalu pandangannya fokus kedepan karena sedang menyetir mobil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Yusria Mumba
semangat Del,
2023-03-14
0
Naufidax Mama - Abah
dendam apa🤨🤔,baca selanjutnya 😀
2022-02-11
1