Jangan lupa tinggalkan jejak like, rate 5 dan komentar mu ya guys! Dan masukkan ke list favorit mu. Terima kasih
Bel berbunyi, seluruh siswa masuk ke dalam kelas karena telah habis waktu beristirahat.
"Kasih Permata," panggil salah seorang guru perempuan paruh baya yang bernama Lina Puji Astuti. Merangkap sebagai wakil kepala sekolah bagian kesiswaan.
"Iya, Bu!" sahut Kasih yang langsung berdiri.
"Rapikan tasmu, karena akan pindah ke kelas 12 C." Lina memberitahu Kasih agar cepat berkemas.
"Pindah?" Kasih terlihat bingung dengan kepindahannya yang mendadak.
"Iya, sudah. Sebaiknya kamu nanyanya nanti saja. Sekarang lebih baik kamu cepat ikut ibu," ucap Lina.
Kasih pun menurut, dia segera merapikan peralatan sekolahnya.
Alicia nampak sedih dan kecewa saat Kasih di pindahkan ke kelas lain
Kemudian Kasih mengikuti bu guru Lina, menuju kelas 12 C.
"Silakan masuk," ucap Lina yang sudah masuk ke dalam kelas 12 C.
"Anak-anak, kalian kedatangan murid baru. Ibu harap kalian bisa berteman baik dengannya," kata Lina yang memperkenalkan Kasih di depan kelas.
Cempaka terkejut, saat Kasih masuk ke dalam kelasnya. Padahal Kasih mendaftar di kelas golongan beasiswa. Kenapa dia harus di pindahkan ke kelas golongan orang tua berpendapatan tinggi?
Semua itu adalah rencana Satria, dia meminta pada Lina agar memindahkan Kasih ke kelasnya.
Flashback saat jam istirahat
Satria terlihat memasuki ruang wakil kepala sekolah.
"Maaf Bu Lina, aku boleh meminta tolong padamu?"
Sebelum bel istirahat usai, Satria meminta tolong pada Bu Lina.
"Minta tolong apa?" Lina terheran, karena tak biasanya Satria meminta tolong padanya.
"Bisa pindahkan, murid baru ke kelasku?" pinta Satria.
"Murid baru?" Lina nampak berpikir.
"Kalau kau tidak bisa, aku akan laporkan ke ayahku." Satria mengancam Lina.
"Ba-baik," jawab Lina tergagap disertai anggukan kepalanya.
Tanpa banyak bertanya, Lina langsung menuju ke kelas tempat Kasih.
Dan biang keladi yang membuat Kasih pindah kelas adalah Satria. Satria ingin membalaskan dendamnya tadi pagi.
Satria akan membuat Kasih menjadi kekasihnya, lalu akan mempermalukannya seperti tadi pagi.
Sementara Kasih nampak bingung, dengan penampilan para gadis di hadapannya. Mereka semua terlihat tampil modis dan trendy. Sedangkan penampilan Kasih sangatlah culun.
"Kasih, silakan menuju ke bangku yang kosong." Lina mempersilakan Kasih menempati bangku kosong yang berada di sebelah Satria.
Satria sengaja menyuruh pindah teman sebangkunya, agar rencananya mengerjai Kasih berjalan lancar.
Kasih berjalan menuju tempat duduk, dengan laki-laki yang tadi pagi dia marahi.
Dengan tatapan malas, Kasih langsung duduk di bangkunya.
Kasih tak menyapa, atau pun menoleh ke arah Satria. Justru pandangannya begitu sinis, saat melihat Satria.
Pelajaran pun di mulai, sang guru sedang menjelaskan mata pelajarannya. Kasih terlihat sangat serius mengamati guru, yang sedang mengajar.
Jam pelajaran berakhir, seluruh siswa merapikan bukunya. Ketua kelas memberi aba-aba dan memberi salam perpisahan pada sang guru.
Saat Kasih akan melangkahkan kaki, tiba-tiba kakinya di jegal oleh Cempaka.
"Akh ... " pekik Kasih yang jatuh tersungkur ke lantai.
"Eh, Cem--" Kasih menghentikan ucapannya saat Cempaka memelototinya.
Seketika Kasih langsung bangkit, dan di tolong oleh pemuda tampan di hadapannya.
"Kamu tidak apa-apa?" tanya pemuda itu seraya mengulurkan tangannya.
"Aku enggak apa-apa," jawab Kasih seraya mengibaskan roknya.
"Andika Putranegara." Pemuda itu memperkenalkan diri pada Kasih
"Kasih Permata," Kasih terlihat tersenyum tipis.
Satria terlihat kesal, saat Andika menolong Kasih yang terjatuh.
"Terima kasih, kamu sudah menolongku." Kasih berucap lalu mengulurkan tangannya.
Andika membalas uluran tangan Kasih, dan mereka pun berjabat tangan.
Kasih dan Andika berjalan bersama, dan Satria terlihat kesal karena Kasih tak menatapnya sama sekali.
Padahal Satria adalah anak laki-laki, yang paling populer di sekolah. Banyak para gadis yang ingin menjadi kekasihnya. Dan semua siswa sangat takut pada Satria, karena dia adalah anak pemilik yayasan. Jika ada kesalahan sedikit di mata Satria, dia tidak segan-segan untuk menghukum orang tersebut.
Satria segera beranjak dari bangku, lalu berlari mengejar Kasih.
Kasih dan Andika sedang berjalan melewati tangga, tiba-tiba dari arah belakang muncul Satria.
"Hey, gadis cupu..." Satria mencoba memanggil Kasih.
Kasih tak menoleh sedikitpun, karena dia tidak merasa memiliki nama gadis cupu. Dengan santainya, dia masih berjalan bersama Andika.
Satria sangat kesal karena Kasih telah mengacuhkan panggilannya.
Saat Kasih akan berbelok menuju lorong, kakinya di jegal oleh Satria. Membuat tubuhnya oleng, lalu hampir terjatuh. Dengan sigap Andika menarik lengan Kasih, agar tidak jatuh ke lantai.
"Hey, kamu jalan gak punya mata?" Kasih langsung berbalik menghadap Satria.
Kasih terlihat geram, dan ingin marah pada Satria. Namun dia urungkan, karena melihat Cempaka yang datang menghampiri Satria.
"Satria, kenapa kamu gak nungguin aku?" Cempaka memanggil Satria, lalu berjalan menghampirinya. Kedua mata Cempaka membulat ke arah Kasih, menandakan jika Kasih harus segera pergi dari hadapannya.
Kasih pun langsung pergi, dari hadapan Satria dan juga Cempaka.
"Kamu kenapa sih, Sat?" Cempaka melihat keanehan di mata Satria, saat menatap kepergian Kasih.
"Aku kesal padanya," ucap Satria.
"Kesal kenapa? Memangnya kamu sudah pernah bertemu dengan gadis culun itu?" tanya Cempaka dengan nada mengejek.
"Tadi pagi, dia memarahiku di depan para siswa. Dan dia telah membuatku malu," ucap Satria dengan nada kesal.
"Oh, kamu mau balas dendam?" Cempaka mengambil kesempatan untuk mengerjai Kasih.
Sejak awal Cempaka memang tidak suka, dengan kehadiran Kasih di rumahnya. Saat Satria menyatakan kekesalannya tentang Kasih, maka itulah kesempatan Cempaka untuk membuat Kasih menyesal, telah satu kelas dengannya.
Sesampainya di rumah, Kasih langsung menuju kamarnya. Dia membuka seragam dan mengganti dengan baju santai.
"Heh, enak-enakan santai di kamar." Cempaka berdiri di depan pintu kamar Kasih. Dengan wajah angkuh, dia menatap tajam ke arah Kasih.
"Eh, kamu. Mau apa?" tanya Kasih yang langsung berdiri dari duduknya.
"Jangan mentang-mentang kamu anak om Broto, yang kini sudah menjadi papa tiriku. Lantas hidup kamu bisa enak-enakan. Sekarang kamu bantu mbok Iyem, di dapur!" perintah Cempaka sambil bertolak pinggang.
Kasih segera bergegas menuju dapur, untuk membantu mbok Iyem.
Cempaka melipat kedua tangannya di dada, sambil tersenyum melihat ekspresi wajah Kasih yang ketakutan.
"Kamu pikir, bisa enak-enakan tinggal di sini!' ucap Cempaka dengan seringai licik di senyuman nya.
Dia langsung bergegas menuju kamarnya, merasa puas telah mengerjai Kasih.
"Lagian, kenapa mama bisa suka sama om Broto, sih?" gumam Cempaka seraya merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur
Cempaka memang tidak suka, dengan kehadiran Kasih sejak awal. Dia malu mempunyai saudara tiri seorang gadis desa, yang culun dan norak.
Cempaka bisa di ejek oleh teman-temannya, jika satu sekolah dengan Kasih.
Sebelum teman-temannya tahu, Cempaka harus mengancam Kasih.
Like dan berikan komentar
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Dwina Archenita
kacian deh kasih.....punya saudara kyk cempaka
2022-02-20
1