My Little Wife (My Doctor)
Pagi hari di kota Amsterdam yang berada di pertengahan kota dimana semua orang berlalu dari arah yang berbeda beda tentunya juga tujuan yang berbeda....
matahari yang cerah menyinari seluruh penjuru kota amsterdan yang letaknya di ibu kota belanda terlihat semua orang yang berjalan sangat bahagia dengan perubahan cuaca hampir semua bunga dan pohon di samping jalan berdaunan dan berbunga dan itu berarti musim semi telat tiba.....
"Gira bangunnnnnnnnn, kamu udah telat ke rumah sakitnya" oceh via
"Eummmmmm sebentar lagi ya, lima menit lagi ya please" jawab gira dengan keadaan setengah sadar
" udah telat gir, ini udah jam enam lewat tiga lima kamu bisa telat ke rumah sakitnya"
"Hah jam enam lewat tiga lima, seriusan kenapa kamu telat banget sih bangunin aku" oceh gira sambil berlarian ke kamar mandi
"Dari tadi udah gir, aku tunggu di depan ya cepatt....."
Amelia Agiralia wanita cantik yang memiliki wajah blasteran belanda dan indonesia seorang mahasiswa di university kesehatan yang menduduki tingkat terakhir di mana dia harus melakukan syarat yaitu dengan terpaksa turun ke lapangan atau ke rumah sakit terpilih untuk melatih semua mahasiswa dokter muda agar bisa lulus dengan nilai yang tinggi gira berusaha sepatuh mungkin dengan syarat yang di tetapkan di universitasnya agar bisa melanjutkan kuliahnya di university of Oxford sesuai keinginan orangtuanya
Selain menyayangi orang tuanya gira juga sangat mencintai sahabatnya sekaligus sepupuya via, selama ini yang selalu ada di dekat gira
Vidia Zihera adalah seorang yang penyabar dan sangat setia dalam keadaan apapun, bahkan via selalu ada di samping gira meskipun gira dalam keadaan terburuk sekalipun
"Udah gir, cepatttttt" oceh via tanpa hentinya
"Udah ini ayok" senyum manis di wajah tanpa bersalah dan menarik tangan via agar tidak mengomelinya
Rumah sakit tempat dimana gira dan via magang tidak jauh dari rumah gira cukup dengan jalan kaki selama lima menit, seperti biasa setelah sampai di rumah sakit gira langsung melakukan visit bersama dokter obgyn
"Pagi" sapa dokter yang baru saja sampai di ruangan meeting room
"Pagi doc"
Doctor guntur langsung membuka laptopnya yang terhubung ke LCD Proyektor
"Ada salah satu pasien yang mengalami gangguan di masa kehamilan pada umur 30 minggu, di bagian bawah kepala janin terdapat satu benjolan dan itu membuat bayi di dalam kandungan sulit bergerak, apa yang ada di pikiran kalian tentang pasien ini" tanya doctor guntur setelah menjelaskan sedikit tentang keluhan pasien
Semua terdiam, lalu doctor guntur melanjutkan presentasi nya seperti biasanya lebih lanjut tentang masalah pasien yang akan segera mereka tanganin
"kita akan melakukan kerjasama dengan spesialis ahli bedah, siap kan solusi buat besok, dan jangan lupa untuk ikut meeting siang ini karena pasien memiliki kasus yang langka dan operasinya akan di jalani doctor henzi nanti sore "
Jam menunjukan jam makan siang dengan lesu gira berjalan menuju kantin di perjalanan gira bertemu dengan via, via mengambil jurusan bedah via lebih tertarik ke spesialis bedah beda halnya dengan gira yang tertarik ke bagian obgyn.
"aku dengar kita besok ada di ruangan meeting ya sama " tanya via dengan semangat
"Iya" jawab gira dengan lesu
"Kenapa kamu"
"Entah lah aku pusing mikirin masalah keluhan pasienku, lebih pusing lagi aku enggak tau siapa pasien yang kami bahas tadi seolah dia seseorang yang"
"Kenapa tiba tiba ingin tau siapa pasien ini"
"Karena aku belum pernah melihat ekspresi doctor guntung yang frustasi"
"Gampang itu mah, nanti kita cari sama sama jawaban dari keluhannya dan siapa pasienya"
"kamu mau ganti profesi jadi polisi" gira tersenyum seketika
"Iya tapi sepertinya tidak dulu, dan satu berita hot lagi katanya doctor henzi masuk dalam meeting besok, sepertinya pasien itu memang orang penting di negara kita, buktinya doctor henzi yang lagi cuti aja di cancel cuti"
"Kamu dengar dari mana, pasti ....."
Omongan gira terputus
"Kamu gk percaya bukti nya doctor henzi aja ada kan kamu tau sendiri doctor henzi gimana geniusnya dia di saat berada di dalam ruangan operasi"
Gira menatap sahabatnya tajam, singkat tapi via terdiam mereka berjalan perlahan ke arah kantin
Henzi defran seorang doctor spesialis bedah di umur nya yang sudah hampir memasuki 30 henzi dihabiskannya di sekitar pasien bahkan henzi belum terlihat tua sama sekali memiliki wajah yang tampan dengan postur tubuh yang tinggi dan tegap Henzi juga sangat berwibawa saat sedang mamakai jas andalnya
"Zi aku dengar ada pasien yang harus segera kamu operasi sore ini...?" tanya vino yang tidak lain adalah sahabatnya henzi
"Iya"
"Lalu gimana dengan pertemuan kamu sama nenek nanti malam" tanya vino penasaran
"Benar, seperti aku harus membatalin nya" jawaban henzi selalu singkat jika berkaitan dengan operasi
"Aku enggak salah dengar kamu mau batalin operasi sore ini " vino heran dengan pertanyaannya sendiri, bahkan jika pun henzi sedang sekarat henzi rela bangun untuk melakukan operasi
"Aku tidak bilang akan membatalkan operasi, aku akan membatalkan pertemuan ku dengan nenek malam ini" jawaban tegas henzi buat vino terdiam lemas
"Bagus..... bagus bagaimana dengan aku" tanya vino penasaran dengan keadaan yang was was
"Kamu...... Ya terserah kamu mau ngapain, kenapa tanya aku, aku harus ke ruang meeting sekarang, urus saja urusan mu sendiri" sindir henzi dengan senyuman
"Yahhhh henzi" teriak vino saat henzi hendak membuka pintu ruangan
Henzi berbalik ke belakang seketika wajah vino ketakutan vino siap untuk melangkah mundur
"Oh ya aku lupa tolong kirimkan paket bunga yang sudah ku pesan di depan rumah sakit untuk nenek, katakan aku akan pulang cepat malam ini tapi tolong jangan menungguku" tegas henzi sebelum pergi meninggalkan ruangan
"Untung aja aku mundur dua langkah, itumah namanya kamu pulang telat" keluh vino
Tiba tiba pintu terbuka kembali, membuat vino terkejut
"Apa.... apa lagi" tanya vino kesal dengan henzi
"Terima kasih" jawab henzi tersenyum
Siang hari yang harusnya cerah seketika mendung di sekitaran rumah sakit
Suasana di meeting room sangat menegangkan, di mana semua doctor spesialis bedah dan Obgyn berkumpul gira dan via duduk di kursi paling belakang untuk menghindari pertanyaan dari dokter senior, tanpa di sadari oleh via dan gira ternyata mereka sudah masuk ke lubang yang salah, doctor henzi yang baru saja datang dari pintu belakanh bukanya menduduki tempat yang sudah di sediakan di depan malah mencari tempat yang bahkan orang lain tidak tau yaitu tepat di belakang gira dan via...
Di saat henzi ingin membuka suara henzi mendengar namanya di sebut yang tidak lain adalah dokter muda di depannya
"Sejak kapan kamu suka sama doctor henzi" tanya via lirih namun henzi dengan jelas mendengarnya
"Aku enggak suka sama doctor henzi"
"Lalu apa yang kamu tunggu dari tadi"
"Entah la vi aku bingung apa yang nenek suka dari doctor henzi aku ingin tau seberapa hebat doctor henzi sampai nenek begitu gila padanya"
"Jangan bilang doctor henzi yang nenek ingin jodohkan kamu dengan pilihan nya"
"That's right"
"Whattttttttt" teriakan via membuat seisi ruangan melihat mereka
"Via kecilkan suara mu, semua orang melihat kita"
"Sorry sorry sorry" tunduk via meminta maaf pada semua yang ada di ruangan itu
"Kamu seriusan gir, doctor henzi orangnya, kamu enggak bohong kan"
"Eum aku serius, aku baru tau tadi pagi, kataanya aku harus jumpai nenek di waktu jam makan malam buat ketemu orang itu"
"Doctor henzi maksud kamu"
"Iya"
"Kamu jawab apa, jangan bilang kamu udah tau yang di jodohin nenek doctor henzi"
"Gila kamu mana mungkin aku tau, lalu kamu berfikir aku akan diam saja, tentu tidak aku mau sama pria dingin itu" ujar gira dingin
"Kamu sebut Doctor henzi dingin, gila kamu gir itu doctor henzi..... semua orang ingin jadi pacaran nya, kamu malah menolaknya" oceh via
"Aku sukanya sama laki laki yang pengertian, peduli, ramah bukan seperti kutub es"
"Kamu sudah gila, jadi setelah ini kamu akan langsung pulang"
"Tidak, mana mau aku Pulang"
"Habis bagaimana dengan nenek"
"Tolong aku dong vi, gantiin aku dong please"
"Tidak tidak aku tidak mau, takut aku nenek marah kan kamu tau sendiri kayak mana jika nenek sedang marah serem ah"
"Vi aku juga rencananya mau pulang tapi coba kamu liat doctor henzi tidak ada di sini pasti dia ada di sana, tolong aku viiii" ujar zira mengedipkan kedua matanya
"Enggak gir gila kamu minta aku masuk lubang buaya, kalau menghadapi doctor henzi, aku sanggup ini nenek gir aku bisa mati sebelum waktunya"
"Bilang aku datang tapi agak telat sedikit ya, pleaseeee aku mohon..... Aku beliin hadiah yang kamu suka janji asal kamu mau gantiin aku"
"Enggak mau aku" tolak via cepat
"Tiket konser bulan ini kursi paling depan, yakin gak mau"
"Serius tapi Vvip ya" tawarnya
"Ok, dealll"
"Dealll" jabatan tangan membuktikan kesepakatan di antaran dua gadis cantik
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Tati Prabowo
bego bikin kesepatan di dpn orangnya wkwkwkwke......
2022-08-31
2
IndraAsya
👣👣👣 Jejak 💪💪💪😗😗😗
2022-04-12
1