"Ok, dealll"
"Dealll" jabatan tangan membuktikan kesepakatan di antaran dua gadis cantik
Akhirnya via setuju menggantikan gira untuk acara makan malam yang sudah di rencanakan oleh nenek nya dan nenek henzi
sama halnya dengan henzi juga tidak hadir di acara dinner malam ini
Tanpa mereka sadari dua kuping yang mendengar pembicaraan mereka sedang ke panasan henzi sadar akan sifatnya yang cuek tapi dia tidak ingin di sebut kutub es oleh orang lain
Di saat henzi ingin menyentuh pundak wanita yang sedang terang terangan menyebutnya kutub es tiba tiba ponsel henzi berdering segera henzi mematikan ponselnya lalu segara mengalihkan ke pesan
"Apa..? aku lagi di ruangan meeting"
"Gila kamu zii tidak cerita padaku kamu mau nikah"
"Dari mana kamu dengar berita bodoh itu"
"Dari nenek" jawaban singkat vino membuat henzi mendesah kecil
~kenapa nenek memberitahu vino secepat ini, padahal aku belum setuju dengan idenya nenek~
"Nanti kita bicara lagi aku harus ke ruang operasi" tulisnya lalu bergegas pergi meninggalkan ruangan rapat
Selesai rapat henzi di panggil oleh profesor untuk segera ke ruangan operasi, beda halnya dengan gira, gira dengan santai berlajan sambil tersenyum bahagia karena keinginan neneknya ingin menjodohkanya dengan cucu temannya batal untuk beberapa hari ke depan
Suasanan hati gira sangat lah bahagia sehingga langkah kaki gira menuju ke kantin mencari cemilan sangatlah ringan tapi sayangnya semua kebahagian gira berekhir secepat kilat di saat gira memakan satu suapan roti ponsel gira berbunyi
"Pasti nenek sedang memarahinya" ujar gira lirih tersenyum
\*Hello girl\* sapa mama gira melalui via phone
\*Yes mam, ada apa\* tanya gira saat mendengar suara mamanya melalui nomor via
\*Nenek sakit, sekarang ada di rumah sakit kamu bisa kesana secepatnya girl\*
\*What!!!!! Wyh????\*
(Apa ini semua karena ku?) Tanya gira di dalam hatinya
\*Mama kurang tau sayang, kamu bisa tunggu di sana, karna sepertinya nenek di bawa ke rumah sakit tempat kamu bekerja oleh papa\* sambunganya
\*Ok mam bye mam\*
Gira langsung berlari menuju UGD gira tiba tiba ponsel gira berdering
"Siapa lagi sih yang menelpon ku di saat genting begini" oceh gira sambil berlari
dan melihat siapa yang menelponnya, ternyata yang menelponnya adalah sahabatnya via
\*Hello gir\*
\*Hello\*
\*Kamu tau kan nenek di rumah sakit kita sekarang\* tanya via penasaran
\*Iya aku tau sekarang aku lagi mau ke depan\*
jelas gira pada via
\*Ngapain kamu kesana???\* tanya via
\*Mau liat nenek \*
\*Seriously!!!! Nenek Ada di kamarnya sekarang\* ujaf via lirih
\*Whatttttt!!!!! Cepat banget emang nenek masuk lewat mana\* tanya gira sambil berhenti berlari
Disaat via ingin menjawab pertanyaan dari gira tiba tiba doctor henzi masuk ke dalam ruangan nenek, seketika via langsung dengan tidak sengaja mengucap nama henzi
\*Doctor henzi\* ujarnya terkejut
\*Yahhhhhh!!!!!! Via\* teriak gira kesal bisa bisanya via membahas soal doctor henzi saat keadaan seperti ini
\*Gira aku enggak tuli\* oceh via saat ini dia sangat kesal sama gira karna terlalu sensitif mendengar nama doctor henzi
\*Terserah kamu, dimana nenek sekarang \*
\*Di kamar xxxxx\* sambungan telpon langsung di tertutup oleh gira
Gira langsung memutuskan ponsel nya dengan via dan langsung berlari ke ruangan neneknya yang ada di lantai 16
Di saat gira membuka pintu betapa terkejut nya gira saat melihat ruangan neneknya di penuhi orang yang asing yang bahkan belum pernah gira temui,
~benarkan ini kamar nenek, apa aku salah masuk lalu aku melihat sekali lagi kamar yang di maksud oleh via, benar ini adalah kamar yang harusnya di tepati oleh nenek
tapi kenapa banyak sekali orang yang tidak aku kenal, akhirnya aku melihat via tersenyum dan aku memberanikan diri untuk masuk~
Gugup itulah yang di rasakan gira saat memasuki kamar, tanpa berpikir panjang gira langsung beralih pada wanita paruh baya yang sedang tertidur di atas ranjang rumah sakit seketika seluruh tubuh gira menjadi lemas gira berjalan melewati via dan seseorang yg asing di mata gira....
Di saat gira menyentuh tangan wanita paruh baya itu tangan gira begitu gemetar gira langsung mencium tangan neneknya tanpa di sadari air mata gira jatuh tepat di tangan nenek.......
"Nenek maafin gira, gira sadar gira belum jadi cucu yang baik buat nenek gira janji gira bakal lakuin apa pun yang nenek mau, gira minta maaf karena melanggar janji sama nenek malam ini, gira janji jika nenek bangun gira mau di jodohin sama pilihan nenek gira janji bakalan jadi istri yang baik, maafin gira nek"
oceh gira tanpa berfikir orang yang sedang memperhatikan gira
jujur saja nenek gira begini karna shock melihat yang datang bukan lah gira melainkan via
Gira menangis melihat keadaan neneknya yang tertidur lemas di ranjang rumah sakit gira sangat menyayangi nenek bahkan jika dia harus menukar nyawa dia siap asal neneknya tidak kesakitan, karna peran nenek sangat berpengaruh penting di kehidupan gira......
Seorang wanita cantik Amelia Agiralia mempunyai hidup yang tragis disaat gira lahir ayah ibu gira meninggalkan nya pulang ke indonesia dengan berbagai alasan sehingga gira harus hidup dengan neneknya di amsterdam
tidak sehari kedua orangtua gira mengubungi gira hanya untuk menanyakan kabar nya
hampir setiap hari gira menunggu telpon dari kedua orang tuanya namun sampai usia gira 20 tahun tidak ada satu telpon pun yang datang dari indonesia
gira bertekat untuk melupakan kedua orantuanya seperti yang di lakukan oleh kedua orang tuanya gira yang melupakan anaknya sendiri
hal itu justru membuat gira semakin yakin bahwa kedua orangtua tidak sepenuhnya menyayanginya dan sadar bahwa nenek yang selalu ada untuk gira bahkan jika gira bisa menukarnya dengan nyawa gira siap melakukannya asal gira bisa melihat nenek kembali sehat lagi
melihat gira menangis henzi sadar akan satu hal, bahwa gira masih memiliki hati yang lembut meskipun hanya untuk orang yang di sayangi nya
~Aku penasaran hal apa yang istimewa di dalam dirinya, sehingga nenek ingin aku menikahinya~ suara hati kecil henzi sangat penasaran tentang sosok gira
"Dokter gira pasien baik baik saja, saat ini sepertinya tekanan darah pasien agak sedikit tinggi" henzi berusaha sebaik mungkin menyampaikan keadaan neneknya gira
namun sebaliknya gira malah menatap doctor henzi dengan tatapan yang tajam sangat tajam setajam pisau, saat mendengar suara doctor henzi mejelaskan kondisi neneknya membuat gira lebih melotot lagi, entah apa yang di pikirkan oleh gira yang pasti tatapan gira membuat doctor henzi merinding
~ada apa dengan anak ingusan ini, apa yang sedang dia perhatikan, apa dia sangat membenci ku sehingga menatap ku seperti ini~
~Maafin aku nek gara gara aku nenek terbaring di rumah sakit aku janji aku akan menikahi doctor henzi sesuai keinginan nenek~
gira akhirnya mengambil keputusan
"doctor henzi saya ingin doctor menjadikan saya istri doctor"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Tri 123
aku suka karakte wanitanya
2023-05-03
0