Hari ini Loly akan mengurus pendaftaran nya di salah satu universitas bergengsi di Surabaya.
Biaya kuliah nya sangat mahal. Namun Loly beruntung karena mendapatkan beasiswa penuh karena prestasi nya.
Loly memasuki ruang informasi yang terletak di sebelah ruang dosen.
"Assalamu'alaikum" Serunya.
Berjalan menghampiri meja informasi tang ditenpati oleh seorang admin kampus, ibu Rita.
"Permisi bu Rita. Saya Loly Veronica dari SMA swasta, calon mahasiswa yang beberapa bulan lalu melakukan tes untuk kuliah melalui beasiswa jalur prestasi".
" Baik mbak Loly. Ada yang bisa saya bantu? ".
" Begini bu, saya menerima informasi dari guru BK bahwa saya sudah diterima tetapi harus menjalani tes akhir".
Universitas memang mengirimkan informasi tersebut melalui sekolah agar penyampaian lebih tepat karena beberapa calon mahasiswa tidak memiliki email.
" Baik, tes akan dimulai lima belas menit lagi di gedung fakultas bahasa ruang nomor empat. Ada yang bisa saya bantu lagi mbak Loly? ".
" Baik bu Rita, terima kasih".
Loly menanyakan letak gedung fakultas bahasa pada bu Rita karena ia memang belum pernah masuk ke universitas ini sebelum nya.
Karena takut tersesat akhir nya Loly meminta selembar kertas peta lokasi Universitas. Setelah dicari-cari, untungnya masih tersisa dua lembar. Jadilah ia bawa yang satu lembar tersebut.
Brruukk.
"Maaf, saya tidak sengaja".
Saking fokusnya pada peta lokasi, Loly tidak melihat jalan dengan benar, kemudian menabrak orang lain.
" Tidak apa apa". Seulas senyum terurai.
Ia menyodorkan tangannya. "Mario". Lanjut nya.
Loly mulai mendongak kan kepala.
" Duh, sakit nih tangan ku. Semoga tidak terkilir. Nih orang juga bukan nya membantu dulu. Malah ngajak kenalan".
"Oh maaf, mari saya bantu".
Sebelum Mario berhasil meraih tubuh Loly, ia segera berdiri sendiri.
Loly melihat arloji nya. Ternyata waktu tinggal lima menit lagi sebelum tes dimulai.
" Terima kasih. Maaf saya buru-buru".
Loly segera berlari. Sebelum memasuki ruangan nomor empat, Mario berteriak.
"Heii. Siapa nama mu? ".
Loly menolehkan sedikit kepala nya. " Loly". Teriak nya juga.
Manis sekali batin Mario.
Disaat semua cewek yang melihat nya langsung terpesona dan berujung dengan mengejar serta mengemis cinta pada Mario. Loly justru sebaliknya. Menarik.
Setelah mengikuti tes yang berlangsung selama satu jam, Loly mulai merasa haus.
Akhirnya Loly memutuskan untuk pergi ke kantin sembari berjalan-jalan sebentar untuk mengenal kampus nya.
Tiba di kantin Loly memesan segelas es jeruk. Sangat cocok dengan suasana cerah nan terik siang ini.
Sambil menunggu pesanan nya selesai di buat kan. Ia melihat ada kerumunan mahasiswa di pojok kantin. Ada apa ya?.
Pesanan Loly selesai, Loly membawa segelas es jeruk menuju meja ujung yang berdekatan dengan lapangan basket.
Kantin kampus memang berada di tengah-tengah antara lapangan basket dan juga taman belakang kampus. Kata nya agar taman belakang yang jauh dari kantor kesekretariatan itu tidak di gunakan untum berpacaran.
Sambil menikmati es jeruk Loly fokus membaca novel juga.
Sedang asik-asik nya membaca, buyar sudah konsentrasi Loly karena kedatangan seseorang yang tiba-tiba duduk di depan nya tanpa permisi.
Loly kesal bukan karena orang nya. Tapi karena cerita yang ia baca jadi terpotong. Loly kan penasaran, apakah Jack si play boy akan takluk oleh pesona andini atau bagaimana.
Siapa sih yang mengganggu acara ku membaca novel?. Huh, kan banyak meja kosong. Kenapa duduk disini sih. Batin Loly.
Sedang si tersangka dengan penuh percaya diri nya merasa tidak bersalah sama sekali.
"Hai. Ganggu ya? ".
" Udah tahu masih nanya" Dalam hati Loly.
Karena terlanjur kesal Loly hanya menjawab dengan senyum terpaksa saja.
Gila. Manis banget senyum nya. Batin Mario.
Loly memiliki senyum yang sangat manis karena dua lesung pipi nya. Ditambah dengan wajah nya yang bulat tapi kecil menambahkan kesan imut. Jangan lupakan matanya yang juga bulat itu, ia jadi terlihat polos dan menggemaskan. Berasa ingin di bawa pulang.
Hei itu anak orang. Bukan anak kucing. Main bawa pulang saja. Dasar buaya. (Author jadi greget juga kan) hehe.
"Kamu mahasiswa baru disini ya?".
" Iya". Menyeruput es jeruk langsung dari gelas nya. Memakai sedotan sangat tidak melegakan dahaga nya.
Nih cewek gak ada jaim nya sama sekali sama gue. Beda sama cewek lain. Mario memperhatikan Loly dengan seksama.
Merasa diperhatikan Loly mengalihkan perhatian Mario dengan berdehem.
"Ehm. Kamu ngapain disini? ".
" Aku mau makan. Nih bakso ku datang. Bolehkan aku duduk disini ".
" Bukan nya dari tadi sudah disitu?. Telat banget minta izin nya". Lirih Loly yang masih bisa di dengarkan Mario.
"Sorry.. Aku tadi juga gak sengaja duduk disini. Pas mau pindah, eh ternyata kamu yang ada disini. Ya sudah aku gak jadi pergi".
Melihat Loly melirik ke arah bakso.
" Mau bakso? Aku pesenin ya? ". Tawar Mario.
" Enggak deh. Aku mau pulang".
"Sudah makan dulu saja. Hitung-hitung sebagai permintaan maaf ku karena sudah menabrak gadis cantik pagi ini". Goda Mario.
Mario memanggil kang bakso untuk memesankan Loly. Seporsi bakso tetelan yang paling enak di kampus ini.
" Nih cobain. Dijamin nagih". Mario memberikan bakso sambil promosi bakso kampus.
"Seenak itu? " Karena penasaran Loly menyeruput kuah nya dulu untuk merasakan apakah benar enak yang dijamin nagih oleh Mario.
Hmmm.. Kuah nya seger tapi rasa nya pas. Bakso nya terasa sekali daging nya. Woaaah. Tetelan nya full. Benar-benar nagih memang.
Mario tergelak melihat cara Loly minikmati bakso. Ia menambahkan saos dan banyak sambal sambil mengomentari bakso kang udin bla bla bla.
Dalam sekejap Mario dan Loly menghabiskan semangkuk bakso tetelan prosi full.
Woah.. Kenyang sekali. Loly bermaksud untuk pulang. Saat akan membayar bakso kang udin mengatakan kalau bakso sudah di bayar oleh Mario.
Setelah berterima kasih karena sudah diteraktir bakso. Loly benar-benar pulang.
Terlihat Loly menuju parkiran untuk mengambil motor matic kesayangan nya. Hadiah dari nenek karena mendapat juara satu ujian nasional se kabupaten.
Di jalan nampak Loly mengendarai dengan santai sambil menikmati kebahagiaan hari ini sampai-sampai telepon berdering pun tidak tahu.
Sesampainya di rumah. Kening Loly nampak berkerut melihat banyak sekali orang berdatangan ke rumah nenek.
Sebelum memasuki rumah ia melihat ada bedera segitiga kecil berwarna kuning.
Deg. Siapa yang meninggal.
Demi rasa penasaran nya. Loly segera memasuki rumah.
Di ruang tamu nampak ramai orang membaca surat yasin, mengelilingi seorang yang sudah terbujur kaku ditutupi dengan kain batik berwarna cokelat.
Tes. Satu air mata lolos dari mata Loly.
Siapa yang meninggal?
Bukan kah tadi mama dan nenek baik-baik saja? Lalu siapa itu?
Dengan gemetar Loly masuk ke dalam rumah, mencari mama dan nenek. Dia harus memastikan bahwa mereka baik-baik saja. Dan yang terbujur kaku di depan adalah orang lain.
"Semoga bukan salah satu dari mereka". Harap cemas Loly.
Pertama-tama dia harus memastikan mama nya. Loly menuju kamar mama. Karena masih gemetar ia hanya mampu berjalan pelan-pelan saja.
Di ambang pintu. Loly melihat mama terbaring lemas seorang diri. Loly berusaha mendekati sang mama.
" Ma.. Mama sakit? ".
Mendengar suara Loly mama membuka mata nya. Air mata luruh berjatuhan dari mata mama.
" Mana yang sakit ma? Kenapa menangis? "
Mama terlihat sangat sedih dan terluka. Suara lirih tangisan mama terdengar begitu pilu.
Melihat mama nya yang hanya menangis Loly teringat kembali dengan bendera kuning tadi.
"Sebentar ya ma. Loly mau memanggil nenek".
Loly beranjak dari duduk nya. Baru selangkah ia berjalan mama menarik tangan nya. Loly kembali berbalik menghadap mama nya.
" Nenek meninggal nak".
Duaarr..
"Tidak mungkin".
" Nenek belum meninggal kan ma?. Bukan kah tadi nenek baik-baik saja? ".
" Katakan mama sedang bohong kan? ".
Loly berusaha tersenyum dengan lelehan air mata yang lolos tanpa permisi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Permata Bulan
next up thor👍
2022-01-03
1
NonaManis
next
2022-01-03
1
NonaManis
Next
2022-01-03
1