Tanganku masih mengatung dengan hp yang sudah berada dalam genggaman.
PLAK.
"Ah ma.. Kok ditabok sih? " sungutku terkejut.
"Kebiasaan, kamu itu perempuan harus jaga sikap. Masa lihat yang ganteng sedikit langsung ngeblank".
Mama mengomel lagi.
Belum juga menjawab tangan mama sudah nangkring di pinggangku yang ramping.
" Aduh aduh aduh maa.. Ya jangan dicubit juga Loly nya. Suka banget KDRT ".
Sedap sekali cubitan mamaku ini. Panas euy.
Aku cemberut tidak menerima kekerasan dalam rumah tangga antara aku dan mama ini.
Eh mama malah senyum-senyum sendiri. Terlihat sedikit aneh.
" Katanya anak perempuan tidak boleh senyum-senyum sendiri. Nanti kesambet loh ma".
Mama terbengong dengan ucapanku. haha
Aku tersenyum jahil.
"Jangan-jangan mama naksir cowok tadi ya? Ih ma, Loly gak mau punya papa berondong tau ".
Satu, dua, tiga.
" Loly..... ". Mama kesal gengs. Hahaha
Sebelum mama melakukan kekerasan dalam rumah tangga dalam bentuk yang lain, aku segera berlari ke tempat yang paling aman. Rumah nenek.
Pov Joan
Setelah misi menegangkan dua minggu lalu team ku mendapatkan cuti satu minggu.
Dua hari sudah ku habiskan menunggui di rumah anggotaku yang terkena luka tembak di bagian tangannya saat menjalankan misi tersebut. Untung saja hanya tergores karena aku sempat menariknya saat pimpinan mereka akan menembak. Kini tinggal empat hari masa cuti ku.
Aku memutuskan untuk berjalan santai di lingkungan perumahan orang tuaku.
Saat mendekati ujung jalan perumahan tepatnya taman aku melihat ibu paruh baya yang berjalan dengan seorang gadis, mungkin anaknya.
Seketika aku terfokus dengan gadis imut berkerudung di samping ibu itu.
Bukankah dia yang aku jumpai di Jombang dua hari lalu?.
Untuk memastikannya aku berjalan mendekat ke arah mereka. Semakin dekat langkah ku jantung ini berdetak lebih kencang. Senyumnya semanis ini bagaimana aku tidak terpesona?.
PLETAK.
Benda apa yang terjatuh? Aku tidak membawa apapun kemari jadi tidak mungkin barang milik ku yang jatuh. Setelah ku toleh, di bawah tepatnya satu langkah di belakang gadis itu ada benda kotak berwarna rose gold tergeletak.
Secara spontan aku berjalan lalu meraih benda tersebut. Oh, hp nya terjatuh. Langsung saja ku berikan padanya.
"Maaf mbak ini hp nya".
Ku pandangi saja wajahnya. Ekpresi itu, kenapa selalu terbengong saat melihatku?. Apa aku aneh?. Begitu pikirku.
" Iya makasih". Jawabnya.
Ah halus sekali suaranya.
Sebenarnya aku ingin berkenalan tapi bibir ini tiba-tiba saja sangat kaku. Merasa agak kelu dan sulit mengucap sekedar kata tanya siapa nama mu?.
"Mari mbak, permisi tante".
Sial. Kenapa malah berpamitan sih.
Segera aku bergegas pulang untuk menanyakan hal penting ini pada mama. Sebagai ibu-ibu arisan mama pasti tahu gosip terkini.
Siapa nama gadis imutku Tuhan?? Aku mau berjodoh dengannya. Gila. Aku sudah jatuh cinta pada anak orang. Inikah cinta? Hahaha.
Pov end.
"Assalamu'alaikum". Salam ketika akan membuka pintu rumah.
Walau tak nampak ada orang yang akan menjawab salam tetapi mama pernah mengatakan tetaplah mengucapkan salam meski tidak ada yang akan menjawab. Kenapa? Aku juga belum tanya mama. hehe
Segera ku hampiri mama yang sedang menjemur pakaian di teras belakang.
Ku peluk mama dari belakang.
" Astaghfirullahal 'adhiim".
Mama terkejut dengan pelukanku. Aku memang tipe cowok penyayang keluarga, bisa disebut family man. Semenjak papa gugur dalam medan hanya mama dan adikku Rini Wulandari yang saat ini di pesantren yang menjadi pelepas lelahku.
"Ma, Jo lagi jatuh cinta". Sahutku tak menghiraukan keterkejutan mama.
" Benarkah? Apa perlu mama lamarkan sekarang? ". Mama senangnya bukan main dan melupakan jemuran bajunya.
Mama menggeret tanganku ke kursi yang berada di teras belakang rumah.
" Siapa dia Jo? Orang mana? Apa mama sudah kenal? ".
Aku tersenyum mendengarkan pertanyaan mama yang beruntun itu. Bingung jawabnya kan.
Aku mengusap lembut tangan mama.
"Pertanyaan mana yang harus Jo jawab lebih dulu ma? " Aku bertanya dengan lembut kepada mama.
"Semuanya" Wajah mama cerah sekali seperti mentari pagi ini.
"Baiklah akan Jo jawab pertanyaan mama tapi tolong bantu Jo ya ".
" Everything for you son".
"Baiklah, sebenarnya Jo belum tahu namanya dan dimana rumahnya" Aku meringis menggaruk kepala bagian belakang ku yang tidak gatal.
Haaa.. Mama melongo tidak percaya. Bagaimana tidak. Umurku sudah 28 tahun belun pernah naksir cewek, belum pernah berpacaran. Baru sekalinya jatuh cinta malah tidak tahu siapa yang ku cintai.
Jangan-jangan pacar orang lagi. Apakah ini yang disebut galau karena ketidakpastian yang sering disebut-sebut oleh beberapa temanku ya?.
Katanya kalau belum ada kepastian merek resah, gelisahjuga gugup dalam waktu yang bersamaan. Apakah aku galau?
No, ini tidak keren.
Dasar narsis Jo ini (author).
"Kalau tidak tahu namanya ya bagaimana mama mau bantu Jo". Wajah mama murung lagi. Aku harus bagaimana lagi. Memang begitu kenyataannya.
" Ya mau bagaimana ma" Aku menunduk lesu.
Triing.. Seperti ada sebuah lampu neon menyala di atas kepalaku. Aha aku punya ide.
"Jadi gini ma, tadi itu Jo baru aja ketemu sama dia di ujung jalan perumahan kita ini".
" Tapi Jo masih belum tahu namanya karena Jo baru pertama ini melihat dia. Coba deh mama tanya sama teman-teman arisan mama. Siapa tahu dia warga baru disini". Lanjutku.
Mama melihat ku tak percaya.
"Joan Andi Tama. Kamu bilang baru saja bertemu dan tidak bertanya namanya? Kamu gimana sih Jo?"
Aku hanya meringis saja di depan mama. Malu dong kalau mama tahu aku nervous di depan cewek. Masa sudah tampan dan gagah begini ngadepin satu cewek engga berani maju sendiri malah minta bantu mama. Mama tidak boleh tahu ini. Haha.
"Ck. Dasar kamu Jo. Semoga saja dia bukan milik orang lain".
Bagai tersengat belut listrik aku melihat mama dengan cepat seperti berita sekilas info.
" Tenang saja Jo. Dengan kekuatan super emak yang mama punya, mama pasti mendapatkan informasi lengkap dari gadis mu itu".
Enak saja orang lain mau sama cewek yang ditaksir anakku. Huh.
Sebelum janur kuning melengkung mari kita berjuang untuk meraih kemenangan. Batin mama Joan.
Sudahlah terserah mama saja. Yang penting nanti aku bisa mendapatkan gadis itu. Semoga dia memang bukan milik orang lain. Biar aku tidak menjadi pebinor. Hiii serem.
Joan menikmati waktu libur dengan hanya dengan tiduran tidak jelas di kamarnya.
Bosan juga. Biasanya dia menjalankan berbagai misi berbahaya yang menegangkan tapi kini ia hanya berdiam diri.
"Vin, gue tunggu lo sekarang di cafe hoki".
Di cafe.
" Kenapa tuh muka kusut banget kaya kanebo kering? ". kevin
" Sial. Gua jatuh cinta vin".
"Hahaha. Bisa juga lo jatuh cinta?" Ledek Kevin.
"Gue masih normal kali. Emangnya Lo, buaya kadal buntung".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
NonaManis
lnjt thor
2022-01-03
1