Bel istirahat pun berbunyi setelah mereka lama menunggu dan sangat bosan dengan oelajaran mereka.
"Vel, adik lu buat gua aja gimana? Gua gak playboy kok, gua juga tajir." ucap Azka sambil menaikkan dua alisnya sambil meyakinkan Marvel. Marvel yang tengah menahan kantuknya langsung berdiri dan menggebrak mejanya.
"Boleh." jawab Marvel. Azka tersenyum penuh kemenangan, sedangkan seisi kelas tak percaya.
"Boleh kalau lu mau mati di tangan gua." jawab Marvel dengan nada penuh penekanan. Marvel pun mendorong Azka cukup kuat karna Azka menutup jalan Marvel.
"Sialan!" umpat Azka.
"Perbaiki dulu tutur kata lu baru dekatin adik gua. Selama gua masih hidup, adik gua gak akan terluka seujung kuku pun!" ucap Marvel membuat siswi seisi kelasnya semakin ingin menjadi pacar Marvel.
Marvel pun keluar dari kelasnya. Ia hendak menghampiri Maureen di kantin.
"Ck, dasar benua Antartika!" teriak Azka. Jujur saja Azka sangat penasaran dengan Maureen. Ia ingin sekali dekat dengan Maureen. Azka pun keluar dari kelasnya dan pergi ke kantin. Ia akan mencari Maureen dan membuatnya baper.
Azka berjalan ke arah kantin, Seisi koridor menatap Azka kagum, Sepertinya Azka akan menjadi most wanted 3 SMA Singgasana, Posisi satunya tentu saja Marvel yang sangat cool dan tampan itu lalu di ikuti Elkan dan ada kandidat baru yaitu Azka.
Azka memasuki pintu kantin dan menemukan Maureen bersama Elkan, Arhan dan seorang gadis yang ia tak tau siapa. Selagi tidak ada Marvel maka dia aman.
"Halo Maureen!" sapa Azka.
"Eh kakak ganteng!" jawab Maureen.
"Panggil gua Azka." ucap Azka. Maureen pun mengangguk.
"Boleh gabung gak?" tanya Azka.
"Sok atuh." jawab Arhan.
"Hai aku Anastasia, panggil aja Ana." ucap Ana sambil menunggu balasan jabat tangan dari Azka. Azka pun menbalas jabatan tangan Ana.
"Azka Keanu Alexander panggil aja Azka." ucap Azka. Elkan yang melihat Ana menjabat lama tangan Azka langsung memisahkan jabat tangan itu.
"Kok di lepas kak?" tanya Ana.
"Gausah lama-lama juga kali!" jawab Elkan.
"Cuy! Emang lu siapa dia? Pacar? kayaknya bukan. Abang? ga mirip, Sepupu? gua gak yakin." ucap Azka.
"Dia calon pacar gua!" jawab Elkan. Ana menatap Elkan.
"Haha masih calon bukan pacar lu kan? Boleh gua deketin dong." ucap Azka.
"Sialan! Lu bukannya mau dekatin Maureen? Jangan dekatin Ana!" ucap Elkan kesal.
"Bercanda, Serius amat hidup lu kayak Marvel." ucap Azka.
"Hidupnya emang selalu serius." jawab Maureen.
•••
"Halo." jawab Marvel.
"........"
"Ck, ada bukti?" tanya Marvel.
".........."
"Baiklah." jawab Marvel lalu mematikan telpon itu sepihak. Marvel pun ijin kepada guru yang akan mengajarnya nanti dan juga bu Fira agar ia tidak disangka bolos.
Marvel pergi dengan motornya, terik matahari tidak membuatnya menghentikan motornya dan berteduh. Walau kulit Marvel juga sebelas dua belas dengan Nathan, tapi kulit Marvel tak separah kulit Nathan.
Marvel tiba di sebuah rumah sakit. Ia berjalan cepat ke meja resepsionis.
"Permisi, Ada pasien bernama Nathan Anggara dan Kiara Anggara?" tanya Marvel.
"Mereka baru saja kecelakaan. Dokter sedang menanganinya di ruang IGD." jawab Resepsionis itu. Marvel mengangguk dan langsung pergi ke ruang Instalasi Gawat Darurat.
"Permisi, apakah ada pasien bernama Nathan Anggara dan Kiara Anggara?" tanya Marvel.
"Anda siapanya pasien?" tanya Dokter itu.
"Saya anaknya." jawab Marvel tidak ada rasa panik, masih dengan wajah tenangnya. Marvel berusaha menahan kepanikannya karna ia masih belum percaya.
"Tuan dan Nyonya Anggara terlibat kecelakaan yang membuat mereka Shok dan terluka cukup parah. Tuan Nathan mengalami patah lengan dan Nyonya Kiara mengalami benturan di kepalanya." jawab Dokter itu. Tanpa menunggu lama, Marvel membuka gorden Instalasi Gawat Darurat itu dan melihat kedua orang tuanya.
"Ayah, Bunda?" ucap Marvel. Oke kali ini Marvel panik. Ia berusaha menghubungi Skyler tapi tidak di angkat. Marvel ingin sekali menghubungi Maureen tapi ia ingat saat ini Maureen tengah belajar.
"Bang Adnan." final Marvel. Marvel pun menelpon Adnan.
"Halo vel? Ada apa? tumben nelpon?" tanya Adnan di seberang telpon.
"Bunda sama Ayah kecelakaan." jawab Marvel.
"Oh oke abang on the way ke sana. Udah hubungi Skyler?" tanya Adnan.
"Hpnya gak aktif." jawab Marvel langsung mematikan telpon sepihak. Ia mengirimkan lokasi rumah sakit kepada Adnan.
Tak lama Adnan pun sampai ke rumah sakit itu.
"Tolong jagain Ayah sama Bunda sebentar. Marvel mau jemput Maureen." ucap Marvel. Adnan mengangguk. Marvel pun pergi dari IGD sedangkan Adnan masih berusaha menghubungi Skyler dan teman-temannya.
Marvel kembali lagi kesekolah. Ia berlari kearah kelas IPA 3.
Tok! tok! Marvel mengetuk pintu kelas Maureen.
"Maaf menganggu bu." ucap Marvel. Guru itu mengangguk.
"Izin panggil Maureen." ucap Marvel lagi. Maureen yang mendengar namanya di panggil pun langsung menghampiri kakaknya.
"Saya izin bawa pulang Maureen bu. Ada urusan keluarga." ucap Marvel.
"Baiklah." jawab guru itu. Maureen pun mengambil tasnya.
"Mau kemana kak?" tanya Maureen.
"Ambil tas ku." jawab Marvel.
"Ish! Bukan, kita mau kemana? Kok Maureen izin?" tanya Maureen.
"Ikuti aja." jawab Marvel. Maureen berdecak sebal dengan Marvel. Marvel mengetuk pintu kelasnya dan izin untuk masuk.
"Mau kemans lu?" tanya Elkan.
"Ayah Bunda kecelakaan." jawab Marvel. Elkan kaget, ia pun ikut merapikan bukunya.
"Bu saya juga izin. Keluarga saya juga ikut dengan keluarga Marvel." ucap Elkan.
"Iyakah?" tanya guru ekonomi itu.
"Iya bu, kan satu urusan keluarga di 8 keluarga besar jadi urusan bersama." ucap Elkan. Guru itu pun mengangguk. Akhirnya mereka bertiga Izin pulang.
"Cuy gimana bisa tante Kiara sama om Nathan kecelakaan?" tanya Elkan.
"Apa? Ayah sama Bunda kecelakaan?" tanya Maureen. Marvel memutarkan bola matanya malas.
"Gausah banyak tanya!" ucap Marvel kesal. Marvel dan Elkan pun menghidupkan motornya, Maureen tentu boncengan dengan Marvel.
•••Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments