Berlibur Bersama

Penerbangan dari Jakarta baru saja mendarat di Bandara Polonia, Medan, Sumatra Utara.

"Jordan, cek kembali bagasi atas, jangan sampai ada yang tertinggal," ucap Jorrian sesaat sebelum turun dari pesawat.

Setelah turun, Jorrian dan ketiga putranya berbaris untuk mengantri bagasi.

Jovanka dan Riska duduk menunggu bagasi mereka, sedangkan Marissa asyik memperhatikan kesibukan bandara.

Hari itu, wajah Marissa penuh dengan senyum, matanya berbinar dan sangat bersemangat, karena ini adalah perjalanan pertamanya menaiki pesawat dan pergi ke luar pulau Jawa.

Ia asyik memperhatikan kesibukan di bandara di tengah kota Medan itu.

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya semua barang bawaan mereka telah terkumpul di troli lalu Jorrian mengajak rombongannya

menuju pintu keluar kedatangan.

Terlihat seorang pria memegang tulisan 'Jorrian A. Chen' diantara para penjemput, Jorrian pun menghampirinya.

"Saya Jorrian, dari Jakarta. Apakah Anda Togar Simatupang??" tanya Jorrian.

"Iya Pak, saya Togar dari Hotel Toba. Mari Pak, saya bantu. Kendaraannya telah menunggu," jawab Togar sambil membantu membawakan barang-barang bawaan Jorrian.

Togar mengarahkan rombongan keluarga Jorrian menuju ke mobil penjemputan, sebuah minibus berwarna putih buatan Jepang.

Kemudian mereka pun segera menuju ke kendaraan yang akan membawa mereka menuju Danau Toba. Mereka bertujuh menaiki sebuah minibus yang cukup mewah, yang kembali membuat mata Marissa berbinar.

"Gimana Cha, senang??" tanya Jovanka.

Marissa pun menjawab dengan mengangguk-anggukan kepalanya tanpa suara dengan mata yang fokus pada jalanan yang mereka lewati.

"Ini pertama kalinya Icha pergi jauh, naik pesawat, naik minibus, bahkan menginap di hotel. Jadi Icha senang sekali yaa," jawab Riska untuk mewakili putrinya.

Ketiga putra Jorrian yang duduk pada baris ketiga minibus, tampak tersenyum melihat Marissa.

"Cha, nanti sampai di hotel mau ngapain??" tanya Jovanka.

"Ga tahu, memangnya disana ada apa aja??" jawab Marissa dengan balik bertanya.

"Ada tempat buat main air," jawab Jovan sekenanya yang mendapat lirikan tajam dari kedua abangnya.

"Lhoo kan, emang bener banyak air ??!!" ucap Jovan membela diri.

"Ga nanyaa!!" ucap Jordan dan Josie kompak.

Canda dan tawa pun mengisi perjalan mereka menuju Danau Toba, yang mereka tempuh dalam waktu 1,5 jam.

Marissa dengan senyumnya menikmati pemandangan hijau selama perjalanan.

Sesampainya di hotel, ketiga anak Jorrian mulai tak sabar untuk bermain.

Walaupun mereka bukan anak-anak lagi, tetapi semboyan 'boys will be boys' tetap melekat pada diri mereka bertiga.

Setelah mendapatkan kamarnya, mereka berlarian menuju bibir danau.

Tak lupa, Josie mengajak Marissa ikut serta.

"Yuk kita naik sepeda air, kan bisa berempat pakai yang besar," usul Jordan sambil menunjuk ke arah penyewaan sepeda air.

"Icha nanti duduk di samping Abang yaa, duduknya harus tenang," ucap Josie sambil menggandeng tangan Icha.

Tak lama kemudian, mereka berempat telah menaiki sepeda air bersama.

Jorrian segera menuju ke bibir danau untuk mengawasi anak-anaknya.

"Hati-hati!! Di pinggir aja!!" teriak Jorrian yang dijawab dengan teriakan oleh ketiga putranya.

"Iya Yaaaah!!" jawab kompak 3 Jo bersaudara.

Jordan dan Jovan duduk berdampingan di depan sedangkan Josie duduk di belakang bersama Marissa.

"Bang, kaki Icha ga nyampe," ucap Marissa.

"Ga papa, Abang yang ngayuh, Icha diam aja ga usah ngayuh," jawab Josie lembut.

"Bang, bawa kameranya ga??" tanya Jovan kepada Jordan.

"Bawa nih, di tas," tunjuk Jordan pada tas sling packnya.

"Foto-foto lah Bang," pinta Jovan.

Jordan pun mengambil kamera sakunya dan mengambil gambar pemandangan sekitarnya dan tentu saja ketiga adiknya tak lupa ia abadikan dalam kameranya.

Setelah hampir 30 menit mengayuh, mereka memutuskan kembali.

"Udahan yuk, pegel Bang," keluh Jovan.

"Yuk, Abang juga sudah capek," jawab Jordan.

Mereka berempat pun kembali ke tempat penyewaan sepeda air di bibir danau, kemudian kembali ke tempat orang tua mereka berkumpul.

Hari semakin siang, Jorrian pun memutuskan untuk kembali ke hotel.

"Sudah semakin panas, lebih baik kita istirahat di dalam, sekalian shalat dzuhur. Nanti kita kumpul lagi di restorannya untuk makan siang," ucap Jorrian sesaat sebelum mereka masuk kembali ke dalam hotel.

Riska bersama Marissa pun beristirahat di kamar mereka.

"Tadi Icha main apa aja??" tanya Riska.

"Naik sepeda air, tadi Icha duduk sama bang Josie. Sebelum main sepeda air, tadi main pasir, ayunan, ada prosotannya juga lho Bu," jawab Marissa penuh semangat.

"Icha senang ??" tanya Riska lagi.

"Icha senang sekali. Bang Josie dari tadi

yang nemenin Icha main," jawab Marissa.

"Eh Cha, ini ada roti, kamu makan dulu, pasti lapar kan??" ucap Riska.

"Iya Bu," jawab Marissa sambil memakan roti pemberian ibunya.

Mereka pun beristirahat di kamar masing-masing sebelum makan siang.

1 jam kemudian, mereka kembali berkumpul di rumah makan Toba, yang terletak di belakang hotel, dengan pemandangan kolam renang dan saung-saung di sekitarnya.

Jorrian telah memesan 1 saung untuk mereka semua.

"Yah, boleh berenang ga??" tanya Jovan.

"Nanti sore saja, selepas Ashar," jawab Jorrian.

"Cha, ikut berenang yaa," ajak Josie.

"Tapi Icha ga bawa baju renang," jawab Marissa.

"Nanti kita beli, sekarang kita makan dulu," ucap Jovanka.

"Mbak, ga usah, jadi ngerepotin," ucap Riska menolak usulan Jovanka dengan halus.

"Ga repot, kan cuma beli. Repot itu, kalau harus njahit sendiri, belum beli kainnya. Itu baru repot, " canda Jovanka yang membuat Jorrian tertawa.

"Bunda bener, Te!! kan cuma beli doang!! ga pakai guntingin bahan!!" tambah Jovan.

Sontak tawa pun semakin pecah.

"Sudah, ayo cepat makannya jangan kelamaan," ucap Jorrian mengingatkan.

"Yah, nanti beli roti buat di kamar yaa," pinta Jovan.

"Iya, nanti sebelum naik, kalian boleh jajan dulu. Icha juga sekalian," jawab Jorrian.

"Nanti Icha sama Abang aja, biar ibu istirahat," ucap Josie.

"Iya Te, selama liburan, biar kita yang jagain Icha," tambah Jordan.

"Hmmm pasukan pengaman Icha akhirnya muncul juga," canda Jovanka.

Marissa hanya celingukan tidak mengerti akan apa yang dibicarakan, sehingga membuat Jordan tertawa.

"Cha, kamu santai aja. Disini semuanya lagi ngelawak," tambah Jordan yang membuat Marissa semakin bingung.

"Sudah, Ichanya jadi tambah bingung, kasian. Ayo segera selesaikan makan siangnya, setelah itu terserah mau apa. Yang jelas, kalau bunda mau istirahat di kamar," ucap Jovanka.

Mereka pun bersegera menyelesaikan makan siang mereka dan tanpa menunggu, Jovan segera menuju ke minimarket yang terletak di lobby hotel.

"Jovan jajan duluan yaaa," ucapnya sambil berlalu.

"Memangnya dia bawa uang?? " tanya Jovanka.

"Ga, itu artinya kita harus segera menyusul!!" jawab Jorrian sambil mempercepat makan siangnya dan segera menyusul putranya ke minimarket.

"Cha mau jajan juga ga?? Nanti Abang temenin," ajak Josie.

"Ibu, Icha boleh??" tanyanya pada Riska.

"Iya, boleh," jawab Riska.

"Dah yuk, makannya diselesaikan dulu, baru jajan," ucap Jovanka.

Sesudahnya mereka pun menuju minimarket untuk membeli aneka makanan ringan dan minuman untuk di kamar.

Di dalam minimarket, Jovan sedang asyik memenuhi keranjang dengan aneka snack dan minuman, yang membuat Jorrian menggelengkan kepalanya.

"Kalau jajan, cepet banget geraknya," gumam Jorrian.

"Sudah belum??" tanya Jorrian.

"Eh Ayah, hmmm sudah," jawab Jovan sambil menyerahkan keranjang belanjaan ke ayahnya.

Jorrian pun menerimanya sembari menggelengkan kepalanya kembali.

"Eh tunggu Yah!!" ucap Jovan sambil kembali mengambil 1 keranjang dan mengisinya dengan berbagai macam makanan ringan dan minuman.

"Ini juga,Yah!!" ucap Jovan sambil menyerahkan keranjangnya.

"Kok 2 ??" tanya Jorrian.

"Yang 1 buat Icha," jawab Jovan.

"Oke," ucap Jorrian sambil membayarnya di kasir.

Setelah selesai membayar, Jovan mengambil plastik belanja yang akan ia berikan kepada Marissa.

Ketika ia hendak keluar, Josie dan Marissa baru akan masuk ke dalam minimarket.

"Cha, ini buat kamu," ucap Jovan sambil memberikan plastiknya dan tanpa menunggu ia segera berlari keluar minimarket menuju pinggir danau untuk bermain kembali.

Josie tersenyum melihat adiknya yang terlihat cuek tetapi tetap perhatian kepada Marissa.

"Cha, kamu lihat dulu isinya. Ada yang mau ditambahin lagi, ga?? kalau ada, ambil aja, nanti Abang belikan," ucap Josie.

Marissa pun memeriksa isi plastiknya, dilihatnya 2 susu kotak rasa strawberry, 1 biskuit selai strawberry, 2 kripik singkong dan 2 roti keju.

Ia pun tersenyum, Jovan memang selalu tahu apa kesukaannya.

"Sudah Bang, ga usah beli lagi," ucap Marissa.

"Oke, kalau begitu kita ke pinggir danau yuk, lihat Bang Jovan main apa," ajak Josie.

Keduanya pun menyusul Jovan ke pinggir danau. Jovan yang enerjik dan tak bisa diam, sudah sibuk dengan layang-layang yang baru dibelinya.

Ia pun berusaha untuk menerbangkannya, tetapi berulang kali jatuh kembali.

Josie pun menghampiri.

"Van, aku bantu terbangin!!" teriak Josie sambil berlari menghampiri Jovan.

"Makasih Bang!!! Abang pegang yang ujungnya yaa!!" ucap Jovan penuh semangat.

Keduanya pun mulai menerbangkan layangannya. Hembusan angin yang cukup kencang, menerbangkan layang-layang yang berbentuk ikan itu cukup tinggi.

Marissa bersorak kegirangan melihatnya, membuat kedua Jo bersaudara tersenyum.

Di sisi yang lain, Jordan asyik mengabadikan liburannya dengan kamera sakunya.

Ketika ia melihat kedua adiknya sedang bermain layangan, ia pun segera mengambil gambarnya. Tak ketinggalan, ia juga mengambil gambar Marissa yang tersenyum dan bersorak bahagia.

Marissa pun menyadari jika Jordan berada tidak jauh darinya.

"Iiii, Abang ngapain??!!" tanya Marissa.

"Nih, mau lihat??" jawab Jordan sambil memberikan kamera sakunya.

"Ngeliat apa Bang??" tanya Marissa.

"Lihat gambar yang ada di kotak ini, nah itu untuk melihat gambar di depannya. Kamu mau foto yang mana, kamu arahkan kameranya ke sana. Trus kalau sudah dapat gambarnya, kamu tekan tombol di atasnya, yang ini," jawab Jordan menerangkan cara menggunakan kameranya.

Marissa pun mencoba mengikuti petunjuk yang diberikan Jordan.

"Pencet aja ya Bang??" tanya Marissa.

"Iya, kalau kamu sudah nemu gambar yang mau kamu ambil," jawab Jordan.

Marissa pun mengambil gambar Jovan dan Josie yang sedang bermain layangan.

"Nanti, sepulang dari liburan kita cetak yaa," ucap Jordan lagi.

Marissa pun menganggukkan kepalanya.

Jordan yang berusia hampir 8 tahun lebih tua dari Marissa memang lebih suka menyendiri dan menyukai ketenangan.

Sedangkan Josie yang pendiam, ia menjadi cukup berisik jika sudah bermain bersama Jovan.

Kala itu Marissa yang baru berusia 8 tahun, sedangkan Jovan 11 tahun, Josie 14 tahun dan Jordan 17 tahun.

Ketiga bersaudara itu pun sering menjadi pusat perhatian dikarenakan paras ketiganya layaknya model.

Setelah cukup puas menyaksikan kedua adiknya bermain layangan, ia memilih untuk menyewa jet ski.

" Cha, ikut Abang naik jet ski yuk," ajak Jordan.

"Ga ah Bang, takut, " jawab Marissa.

"Abang bawanya pelan aja kok, yuk!! Daripada kamu sendirian, kan nanti dipakaikan jaket pelampung, in syaa Allah aman," ucap Jordan untuk menyakinkan Marissa.

Setelah berfikir sesaat, akhirnya Marissa menyetujui tawaran Jordan.

Mereka berdua pun menuju tempat penyewaan jet ski.

Tak lama, mereka berdua pun sudah berada di atas air dengan jet skinya.

Jordan mengendarai dengan perlahan, lalu sedikit demi sedikit ia menambah kecepatannya.

Marissa yang pada awalnya cukup takut, menjadi bersemangat sehingga Jordan kembali menambah kecepatannya.

Sementara itu di pinggir danau, Jovan mulai menyadari jika Marissa tidak lagi berada di sekitar mereka berdua.

"Eh, mana Icha??" gumam Jovan.

"Bang!! Icha ga kelihatan!! Kemana yaa, Abang lihat?? " tanya Jovan ke Josie.

Josie pun segera menurunkan layangannya dan mulai mencari Marissa.

"Terakhir aku lihat dia duduk di situ," tunjuk Jovan pada rerumputan tak jauh dari lokasi mereka bermain layangan.

"Kamu lihat Bang Jordan?? tadi ke sini atau ga??" tanya Josie.

"Ga tahu, Bang, aku ga merhatiin," jawab Jovan.

Keduanya pun mulai panik dan segera mencari Marissa dengan meneriakkan namanya.

Sementara itu, Jordan membawa Marissa sedikit lebih jauh, melewati kapal yang menyeberang ke pulau Samosir.

Setelah beberapa menit mencari dan tidak menemukan keberadaan Marissa, kepanikan pun mulai bertambah.

Mereka meneriakkan nama Marissa berulang-ulang, tetapi tetap tidak menemukannya.

Hingga seorang operator jet ski mendengar teriakan mereka.

"Dek!! Kamu lagi nyari anak perempuan sama Abangnya, bukan?? yang putih tinggi agak Chinesse?? " tanya operator jet ski.

"Iya Bang," jawab keduanya.

"Tadi barusan mereka nyewa jet sky, terus mereka jalan ke arah sana," jelas operator jet ski menunjukkan arah kemana Jordan pergi.

"Bang, kita sewa 1 juga," ucap Josie.

Tak lama kemudian, keduanya berboncengan dan mulai mengitari sekitar danau.

Tak lama mencari, mereka pun menemukan Jordan dan Marissa.

Josie pun menambah kecepatannya untuk mendekati Jordan.

Marissa merasa ada yang mendekati ia pun meminta Jordan untuk berhenti.

"Bang berhenti dulu, sepertinya ada yang mendekat, tuh yang jet sky biru," tunjuk Marissa.

Jordan pun mengurangi kecepatannya hingga berhenti.

"Hmmm paling tuh anak 2," gumam Jordan.

Tak lama kemudian, Josie berhasil mendekati posisi Jordan.

"Waaa, Abang curang main jet sky ga ngajak-ngajak!!" protes Jovan.

"Laaa kamu main layangan juga ga ngajak-ngajak, tuh Icha ditinggal sendiri nonton kalian berdua. Alhamdulillah ada Abang yang menyelamatkan, ya Cha!!" jawab Jordan.

"Iya Bang, tadi aku ditinggal sendirian!!" ucap Marissa menambahkan.

"Yaa, maaf. Khilaf sedikit," jawab Jovan dan Josie.

"Yowes, kita muterin sekali lagi trus udahan yuk," ajak Jordan.

"Yaa, Abang mah sudah dari tadi, laaa kita kan baru, tungguin laaa," protes Jovan.

"Ya terserah, pokoknya Abang setelah ini udahan. Yuk Cha, kita lanjut lagi!!" ucap Jordan sambil mulai melajukan jet skynya kembali.

"Ayo Bang!!" jawab Marissa semangat.

Terpopuler

Comments

leneva

leneva

sebuah pertanyaan yg ga perlu, tapi perlu juga 😆

2023-06-14

0

The Lucky

The Lucky

pake tanya" lagi😁senang apa nggk. jwbnnya pasti senanglahhh😆

2023-06-14

0

vhieh

vhieh

aku sudah mampir kasih vote+ bunga buat kakak
ceritanya bagus kak👍
nyicil dulu ya kak, mau revisi dulu kak, belum beres😅

2022-04-18

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Masa Kecil di Jakarta
2 Awal Kisah
3 Berlibur Bersama
4 Biking and Trekking
5 Singapura
6 Pindah
7 Cha, Kamu Dimana??
8 Icha Yang Dirindukan
9 Josie
10 Selamat Jalan Josie
11 Rasa Yang Tidak Dapat Dijelaskan
12 The Writer
13 Ketika Harus Memilih
14 Episode 14 Flight to Jakarta
15 Episode 15 Hello Jakarta
16 Episode 16 Hari Pertama Bekerja
17 Episode 17 Tak Sengaja Bertemu
18 Episode 18 Meet and Greet
19 Episode 19 Bertemu Kembali
20 Episode 20 Kegalauan Jovan
21 Episode 21 Come Back Home
22 Episode 22 Rumit
23 Episode 23 New Project
24 Episode 24 Trip to Manado
25 Episode 25 Makan Siang
26 Episode 26
27 Episode 27 Kembali ke Jakarta
28 Episode 28 Persiapan ke Jakarta
29 Episode 29 You Found Her
30 Episode 30 Kerinduan
31 Episode 31 Proposal
32 Episode 32 Mencari Ayah
33 Episode 33 Rahasia Ayah
34 Episode 34 The New Icha
35 Episode 35 Komisaris Utama
36 Episode 36 Bisnis Keluarga Sofyan
37 Episode 37 Persiapan Pernikahan 1
38 Episode 38 Farewell Party
39 Episode 39 Persiapan Pernikahan 2
40 Episode 40 Busana Pengantin
41 Episode 41 Talk to Talk
42 Episode 42 Kekayaan Keluarga Sofyan
43 Episode 43 Another Secret
44 Episode 44 Rahasia yang Tak Ada Habisnya
45 Episode 45 He's not Dead
46 Episode 46 Pertemuan yang Mengharukan
47 Episode 47 Bukti-Bukti Yang Meyakinkan
48 Episode 48 Strategi
49 Episode 49 Akad Nikah
50 Episode 50 Bian
51 Episode 51 Tidak Nyaman
52 Episode 52 Pengamanan Diperketat
53 Episode 53 Izin Keluar
54 Episode 54 Bebas Sesaat (Visual Tokoh)
55 Episode 55 Home Sweet Home and The Story Behind
56 Episode 56 First Night
57 Episode 57 After First Night
58 Episode 58 Bertemu Pakde
59 Episode 59 Mario vs Aryo
60 Episode 60 Makan Malam
61 Episode 61 Menjelang Akad
62 Episode 61 Menjelang Akad
63 Episode 62 Akad Nikah
64 Episode 63 Jumpa Pers
65 Episode 64 Penembakan
66 Episode 65 Resepsi yang Tak Biasa dan Pertemuan Perdana
67 Episode 66 Menaklukan si Kembar
68 Episode 67 Perkenalan
69 Episode 68 It's Shopping Time and Make Over
70 Episode 69 The Penthouse
71 Episode 70 First Night at The Penthouse
72 Episode 71 Just Another Day
73 Episode 72 Meeting
74 Episode 73 Cadar
75 Episode 74 Premiere Film
76 Episode 75 Cinta yang Hilang The Movie
77 Episode 76 Balada si Kembar
78 Episode 77 Goes to Singapore
79 Episode 78 Orchard Road
80 Episode 79 Meet and Greet
81 Episode 80 Menuju Pulau Sentosa
82 Episode 81 Welcome to Kuala Lumpur
83 Episode 82 Gala Dinner
84 Episode 83 Tawaran
85 Episode 84 Harry's Resort Batam
86 Episode 85 Gagal Romantis
87 Episode 86 Mimpi Buruk
88 Episode 87 Jelajah Batam
89 Episode 88 Mobil Gowes
90 Episode 89
91 Episode 90 Dimanakah Jovan?
92 Episode 91 Tragedi yang Tanpa Henti
93 Episode 92 Strategi Awal
94 Episode 93 Pembebasan Jovan
95 Episode 94 Diagnosis dan Rahasia Mario
96 Episode 95 Semi-Koma
97 Episode 96 Konferensi Pers RS
98 Episode 97 Semangat!!
99 Episode 98 Beristirahat
100 Episode 99 Sadar
101 Episode 100 Pasrah
102 Episode 101
103 Episode 102
104 Episode 103
105 Episode 104
106 Episode 105
107 Episode 106 Pertemuan Kembali
108 Episode 107 I'm Happy with Cinta yang Hilang
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Episode 1 Masa Kecil di Jakarta
2
Awal Kisah
3
Berlibur Bersama
4
Biking and Trekking
5
Singapura
6
Pindah
7
Cha, Kamu Dimana??
8
Icha Yang Dirindukan
9
Josie
10
Selamat Jalan Josie
11
Rasa Yang Tidak Dapat Dijelaskan
12
The Writer
13
Ketika Harus Memilih
14
Episode 14 Flight to Jakarta
15
Episode 15 Hello Jakarta
16
Episode 16 Hari Pertama Bekerja
17
Episode 17 Tak Sengaja Bertemu
18
Episode 18 Meet and Greet
19
Episode 19 Bertemu Kembali
20
Episode 20 Kegalauan Jovan
21
Episode 21 Come Back Home
22
Episode 22 Rumit
23
Episode 23 New Project
24
Episode 24 Trip to Manado
25
Episode 25 Makan Siang
26
Episode 26
27
Episode 27 Kembali ke Jakarta
28
Episode 28 Persiapan ke Jakarta
29
Episode 29 You Found Her
30
Episode 30 Kerinduan
31
Episode 31 Proposal
32
Episode 32 Mencari Ayah
33
Episode 33 Rahasia Ayah
34
Episode 34 The New Icha
35
Episode 35 Komisaris Utama
36
Episode 36 Bisnis Keluarga Sofyan
37
Episode 37 Persiapan Pernikahan 1
38
Episode 38 Farewell Party
39
Episode 39 Persiapan Pernikahan 2
40
Episode 40 Busana Pengantin
41
Episode 41 Talk to Talk
42
Episode 42 Kekayaan Keluarga Sofyan
43
Episode 43 Another Secret
44
Episode 44 Rahasia yang Tak Ada Habisnya
45
Episode 45 He's not Dead
46
Episode 46 Pertemuan yang Mengharukan
47
Episode 47 Bukti-Bukti Yang Meyakinkan
48
Episode 48 Strategi
49
Episode 49 Akad Nikah
50
Episode 50 Bian
51
Episode 51 Tidak Nyaman
52
Episode 52 Pengamanan Diperketat
53
Episode 53 Izin Keluar
54
Episode 54 Bebas Sesaat (Visual Tokoh)
55
Episode 55 Home Sweet Home and The Story Behind
56
Episode 56 First Night
57
Episode 57 After First Night
58
Episode 58 Bertemu Pakde
59
Episode 59 Mario vs Aryo
60
Episode 60 Makan Malam
61
Episode 61 Menjelang Akad
62
Episode 61 Menjelang Akad
63
Episode 62 Akad Nikah
64
Episode 63 Jumpa Pers
65
Episode 64 Penembakan
66
Episode 65 Resepsi yang Tak Biasa dan Pertemuan Perdana
67
Episode 66 Menaklukan si Kembar
68
Episode 67 Perkenalan
69
Episode 68 It's Shopping Time and Make Over
70
Episode 69 The Penthouse
71
Episode 70 First Night at The Penthouse
72
Episode 71 Just Another Day
73
Episode 72 Meeting
74
Episode 73 Cadar
75
Episode 74 Premiere Film
76
Episode 75 Cinta yang Hilang The Movie
77
Episode 76 Balada si Kembar
78
Episode 77 Goes to Singapore
79
Episode 78 Orchard Road
80
Episode 79 Meet and Greet
81
Episode 80 Menuju Pulau Sentosa
82
Episode 81 Welcome to Kuala Lumpur
83
Episode 82 Gala Dinner
84
Episode 83 Tawaran
85
Episode 84 Harry's Resort Batam
86
Episode 85 Gagal Romantis
87
Episode 86 Mimpi Buruk
88
Episode 87 Jelajah Batam
89
Episode 88 Mobil Gowes
90
Episode 89
91
Episode 90 Dimanakah Jovan?
92
Episode 91 Tragedi yang Tanpa Henti
93
Episode 92 Strategi Awal
94
Episode 93 Pembebasan Jovan
95
Episode 94 Diagnosis dan Rahasia Mario
96
Episode 95 Semi-Koma
97
Episode 96 Konferensi Pers RS
98
Episode 97 Semangat!!
99
Episode 98 Beristirahat
100
Episode 99 Sadar
101
Episode 100 Pasrah
102
Episode 101
103
Episode 102
104
Episode 103
105
Episode 104
106
Episode 105
107
Episode 106 Pertemuan Kembali
108
Episode 107 I'm Happy with Cinta yang Hilang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!