Jorrian Abdul Chen adalah seorang warga Singapura keturunan Cina-Melayu.
Setelah menamatkan kuliahnya, ia pergi berlibur ke Jakarta dan berkenalan dengan seorang gadis Betawi keturunan Belanda bernama Jovanka Hardy.
Keduanya pun menikah setelah 6 bulan berkenalan.
Kemudian Jorrian membawa Jovanka untuk tinggal bersamanya di Singapura.
Setahun kemudian mereka dikaruniai seorang anak laki-laki yang mereka beri nama Jordan Ali Chen.
Setelah Jordan berumur 3 tahun, lahirlah anak kedua mereka, yang diberi nama Josie Umar Chen.
Namanya terdengar seperti nama perempuan, karena kedua pasang suami istri itu menginginkan anak perempuan, pada kelahiran yang kedua ini.
Josie pun tumbuh seperti anak laki-laki pada umumnya, tetapi wajahnya yang cenderung manis dan kulitnya yang putih bersih membuatnya sering dikira perempuan.
Setelah 7 tahun tinggal di Singapura, Jorrian dipindahkan ke kantor cabang Jakarta.
Setahun di Jakarta, Jovanka melahirkan anak ketiganya yang kembali berjenis kelamin laki-laki, yang diberi nama Jovan Ahmad Chen.
Putra ketiga mereka ini merupakan perpaduan dari kedua kakaknya, jika Jordan lebih mirip ke ayahnya yang berkulit kuning dengan mata yang agak sipit sedangkan Josie lebih mirip ibunya yang berkulit putih kemerahan dan mata besar berwarna coklat terang maka Jovan berada diantara keduanya.
Matanya besar tetapi lipatan kelopak matanya kecil, hidungnya pun mancung layaknya orang Eropa. Kulitnya putih kemerahan dan sedikit kuning. Membuat Jovan sering mendapatkan tawaran untuk menjadi bintang iklan sedari bayi.
Tetapi tawaran itu selalu ditolak oleh kedua orang tuanya dengan alasan tidak ingin memperkerjakan anak-anak mereka sejak usia dini.
Dua tahun setelah Jovan lahir, mereka mendapatkan tetangga baru, yaitu sepasang pengantin baru bernama Mario dan Riska.
Setahun kemudian, kedua pasang suami istri tersebut dikaruniai seorang anak perempuan yang mereka beri nama Marissa Shafiyya.
Kelahiran Marissa membuat Jovanka ikut bahagia, karena Marissa bagaikan putri yang diidamkan tetapi tidak dilahirkannya.
Untuk itu, ia sering berkunjung ke rumah Riska untuk ikut mengasuh Marissa.
Ketika usia Marissa menginjak 5 tahun, kedua orang tuanya bercerai, karena perselingkuhan ayah Marissa yang akhirnya memutuskan untuk menikahi selingkuhannya dan meninggalkan Marissa berdua dengan ibunya.
Semenjak bercerai, ayah Marissa jarang menemuinya. Pertemuan rutin tahunan saja yang ia sempatkan untuk putrinya itu, yaitu di saat Lebaran dan liburan panjang sekolah.
Untuk menyambung hidupnya, Riska, ibu Marissa memulai usaha menerima pesanan makanan dan jahitan.
Sehingga setiap ada acara RT atau RW, ibu Marissa lah yang diberikan tanggung jawab untuk menyediakan konsumsi.
Setiap hari Jum'at, ibu Marissa juga selalu sibuk dengan pesanan nasi kotak untuk jama'ah masjid.
Dengan kesibukannya, terkadang ia khawatir akan Marissa yang harus ia tinggal untuk memasak atau menjahit.
Tetapi kekhawatiran itu pun segera hilang, karena ketiga anak Jovanka yang tinggal di depan rumahnya selalu hadir untuk Marissa.
Marissa paling senang bermain dengan Josie, karena ia sangat lembut dan perhatian.
Sedangkan Jordan tidak terlalu tertarik untuk bermain dengan Marissa, ia lebih sering menemani Marissa bermain atau sekedar mendengarkan ceritanya.
Berbeda dengan Jovan, jarak usia yang tak terlalu jauh, membuatnya sering direpotkan dengan urusan Marissa.
Dari urusan sekolah hingga membantu Marissa dari gangguan anak laki-laki di sekolah mereka.
Membuat Jovan sering mengomel kepada Marissa yang sering mengganggu waktu bermainnya.
Tetapi walaupun begitu, Jovan tetap menyayangi Marissa seperti adiknya sendiri. Begitu juga dengan Marissa, yang tidak pernah kesal dengan omelan Jovan, karena ia tahu betapa Jovan sayang padanya.
Walaupun Marissa di kenal cerdas, tetapi untuk urusan berteman, dia bukan ahlinya.
Ia sangat introvert, sehingga sering diganggu oleh teman-temannya di sekolah.
Di saat itulah, Jovan selalu berusaha melindungi Marissa, walaupun Marissa tidak pernah berlari mencari perlindungan kepadanya.
Gaya Jovan memang seolah-olah tidak perduli bahkan seperti terganggu, tetapi pada kenyataannya, dia selalu memasang antena untuk mengawasi Marissa.
Walaupun Jovan sering mengomel ataupun pura-pura tidak memperhatikan Marissa, tetapi Marissa tahu, itu adalah akting Jovan. Ia selalu tahu, jika Jovan sangat perduli padanya.
Marissa lebih sering berangkat bersama Jovan ke sekolah dibandingkan diantar oleh ibunya.
Tetapi ia sering meminta Jovan untuk menurunkannya beberapa meter sebelum sampai di sekolah.
Walaupun Jovan protes, tetapi Marissa seringkali memaksa atau dia mengancam akan loncat dari sepeda.
Mau tidak mau, Jovan pun menuruti kemauan Marissa.
Saat pulang sekolah, Jovan memastikan Marissa telah dijemput ibunya. Ia akan menunggui Marissa dari kejauhan, sampai ia melihat ibunya datang menjemput, karena Marissa pulang lebih cepat 2 jam ketimbang dirinya.
Marissa baru berusia 5 tahun ketika kedua orang tuanya bercerai.
Tidak banyak yang ia ingat akan sosok ayahnya.
Ia hanya ingat, bagaimana ibunya menangis setelah beradu argumen dengan ayahnya.
Walaupun ibunya selalu menceritakan kebaikan ayahnya, agar Marissa tidak membenci ayahnya tetapi dia tetap tidak dapat mengingat kebaikan dan sosok ayahnya.
Alih-alih ia memanggil ayah Jovan dengan panggilan ayah karena ia lebih sering hadir untuk Marissa ketimbang ayah kandungnya.
Walaupun orang tuanya berpisah, Marissa tidak pernah kekurang kasih sayang karena keluarga Jovan selalu hadir untuknya dan menyayanginya.
Berlibur bersama, sudah menjadi hal yang biasa bagi keluarga Jovan dan Marissa. Berlibur ke pantai, menginap di puncak atau sekedar pergi berbelanja di
akhir pekan, Marissa selalu ikut serta seperti layaknya anak ke-4 pasangan Jorrian dan Jovanka.
Di saat liburan kenaikan kelas, seperti biasa Jorrian akan mengajak keluarganya berlibur bersama, baik di sekitar Indonesia ataupun Singapura dan Malaysia.
Kali ini, Jorrian merencanakan untuk berlibur ke Danau Toba dan daerah-daerah wisata sekitarnya di Sumatera Utara.
"Kita 5 hari di Medan, jalan-jalan ke Danau Toba, kita menginap 2 malam di sana, lalu kita ke Brastagi sebelum kembali ke Medan. Setelah itu kita lanjut ke Singapura. Kita nanti menginap di hotel, selama di Singapura terserah kalian mau main kemana," ucap Jorrian.
"Oiya, kita akan ajak Icha juga," lanjut Jorrian.
Ketiga putranya pun menyambut usul sang ayah dengan wajah yang ceria.
"Bunda sudah ngobrol sama tante Riska, katanya sih silahkan ajak Icha, biar dia merasakan liburan seperti anak-anak lain," ucap Jovanka.
"Tetapi untuk ke Singapura, dia sedikit keberatan, karena mereka berdua kan tidak punya paspor," tambah Jovanka.
"Nanti saya yang urus masalah paspor Icha dan Riska," jawab Jorrian.
"Intinya kita akan berangkat di pekan kedua di liburan sekolah, penerbangan pertama ke Medan di hari Sabtu, dari sana kita langsung menuju Danau Toba. Kalian siapkan keperluan kalian masing-masing," tambah Jorrian lagi.
Keesokan harinya, Jovanka menemui Riska di rumahnya.
"Ris, ayahnya Jordan mengajak kalian berlibur bersama ke Medan dan Danau Toba lalu nanti kita lanjutkan ke Singapura, rencananya sekitar 2 pekan. Kita kembali ke Jakarta, 4 hari sebelum anak-anak masuk sekolah," ucap Jovanka.
"Kamu sama Icha ikutan yaa, kan sudah lama kalian tidak berlibur ke luar kota," lanjut Jovanka.
"Ini bukan hanya keluar kota Mbak, ini keluar pulau dan negeri. Aku sama Icha kan belum punya paspor, lagipula biayanya pasti tidak sedikit. Maaf ya Mbak, aku harus menolak," jawab Riska.
"Eh, kenapa kamu bicara masalah biaya, kalau kami sudah mengajak kalian, yaa artinya kami sudah siapkan dananya, kamu tidak akan keluar uang sedikitpun, semuanya akan kami tanggung, semua! Jadi kamu tenang saja, kamu hanya perlu siapkan KK dan akte kelahiran untuk pembuatan paspor," jawab Jovanka untuk meyakinkan Riska.
Riska pun terdiam sesaat, memikirkan ajakan Jovanka.
"Pokoknya aku tunggu jawabanmu malam ini, agar bisa segera membuat paspor dan booking tiket pesawat serta penginapannya.Tidak usah mikir macam-macam, seluruh akomodasi kami tanggung, tidak ada balasannya," ucap Jovanka mengakhiri percakapannya dengan Riska.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
🦊⃫⃟⃤Haryani_hiatGC𝕸y💞🎯™
tetangga calon mantu kak
2022-03-29
0
leneva
sudah dilirik dari lahir, sudah dianggap anak ke-empat jadi gitu deee 😍🥰
2022-03-29
0
leneva
baek dooong, demi apa?? demikianlah haluku bekerja 😅
2022-03-29
0