Identitas Yang Disembunyikan

Akhirnya Pratama pergi meninggalkan Jacelyn dan melanjutkan pekerjaannya, walaupun itu cuma alasan yang di buat-buat Pratama.

Setelah kepergian Pratama Jacelyn berpikir keras.

" Kenapa sedikit aneh ya? Kenapa cleaning servis itu sedikit berbeda ya dari karyawan lainnya, Seperti bukan pegawai cleaning servis biasa, atau mungkin memang ada yang tersembunyi di balik pria itu?" ujar Jacelyn dalam hatinya.

Jacelyn sedikit curiga dengan sikap dan perlakuan Pratama, karena cleaning servis di perusahaannya itu tidak akan berani memasuki ruangan Jacelyn, apa lagi Pratama sempat menawarkan untuk menyuapi Jacelyn sarapan pagi, memang Jacelyn tidak bisa makan karena lengannya sakit setelah kejadian semalam tetapi tetap saja mendengar perkataan Pratama tadi Jacelyn mulai memiliki rasa curiga terhadapnya.

Di suatu tempat, Pratama pergi ke dapur yang ada di perusahaan itu.

Di tengah-tengah perjalanan menuju dapur, Pratama melihat handphonenya yang berdering setelah melihat siapa nama yang ada di layar hp wajahnya kelihatan memucat, Pratama langsung buru-buru berlari menuju dapur.

Setelah sampai di dapur, dia melihat sekelilingnya mencoba memastikan kalau sudah tidak ada orang di sekitarnya, setelah tempat itu aman dan hanya ada dia sendiri Pratama langsung mencoba menghubungi nomor yang tadi menelponnya.

" Halo," ucap Pratama di dalam telepon.

" Iya bos, kamu pulang dulu lah bos saya rindu sama bos, udah lama tidak pulang ke perusahaan." jawab seseorang di seberang telepon.

" Aku masih ada urusan di sini, kamu urus saja urusan kantor, jangan menggangguku lagi!" jawab Pratama dengan nada sedikit mengancam.

" Kalau bos udah jatuh cinta semua urusan di tinggalkan semu, jangan terlalu bucin bos.." jawab seseorang yang berada di telepon.

" Jangan bicara lagi atau tidak ada gaji untukmu satu bulan kedepan, sudahlah !" Jawab Pratama dan langsung menutup teleponnya.

Di panggil bos? Siapa sebenarnya Pratama?

Ternyata Pratama adalah seorang pewaris tunggal dari keluarga yang sangat kaya raya dan berpengaruh, aset yang dimilikinya hampir tiga puluh persen di dunia.

Terus mengapa Pratama menyembunyikan identitasnya?

Itu akan terungkap di suatu saat nanti.

****

Sampai dimana Pratama membuatkan secangkir teh hijau untuk Jacelyn. Sesampainya Pratama di ruangan Jacelyn, Pratama memberikan secangkir teh yang sudah dia buat.

" Ini Bu.. Teh nya."

Memberikan teh hijau dengan senyum yang menjadi ciri khas tersendiri.

" Makasih ya.." Jawab Jacelyn, dia tadi memang menyuruh Pratama untuk membuatkan teh.

Ketika Pratama berjalan menuju pintu keluar, dia menghentikan langkahnya, karena suara Jacelyn memanggil Pratama.

" Pratama.. Coba kamu kesini sebentar! ada yang mau saya bicarakan dengan mu." ucap Jacelyn menyuruh Pratama kembali untuk duduk.

" Oh, iya Bu, ada apa?" tanya Pratama.

Pratama merasa sedikit ada yang berbeda, tak tau itu apa, akhir-akhir ini dia sering bertemu dengan Jacelyn di ruangannya, Jacelyn juga sering menahan Pratama dengan alasan yang tidak jelas, walaupun itu yang diharapkan Pratama tetapi dia sedikit takut jika identitasnya terbongkar.

" Kamu tau tentang ini?" Tanya Jacelyn yang menunjuk ke arah laptopnya.

Sebenarnya Jacelyn sudah mulai curiga dengan Pratama, melihat dari cara dia berbicara dan berjalan Pratama terlihat seperti seorang pemimpin.

" Saya kurang mengerti Bu ini apa? Tapi kenapa ibu menanyakan tentang ini kepada saya, saya hanya seorang cleaning servis di sini Bu " jawab Pratama yang sangat meyakinkan kalau dia memang tidak tau.

" Oh, baiklah, tadi saya kurang paham tentang ini jadi saya mencoba untuk bertanya kepada kamu, dan sekarang kamu boleh pergi."

Penjelasan itu terdengar sedikit aneh di telinga Pratama, bagaimana bisa seorang CEO tidak tau tentang data-data keuangan di perusahaannya.

Setelah itu Pratama pun pergi.

" Mungkin memang perasaan ku saja yang tidak berwarna." ucapnya dalam hati.

Jacelyn sebenarnya sudah tau tentang data-data itu, niat Jacelyn hanya mencoba membuktikan kecurigaannya tentang identitas Pratama yang sedang di sembunyikan dari Jacelyn.

Di lain sisi Pratama yang sudah keluar dari ruangan Jacelyn, mencoba memikirkan apa yang tengah di lakukan Jacelyn kepadanya.

" Sepertinya ada yang aneh dengan Jacelyn, jangan-jangan Jacelyn sudah sadar dengan identitas asliku, tetapi siapa yang berani memberi tahu tentang identitas ku?" ucap Pratama yang menggumam pelan.

" Aku harus cari tahu siapa yang membongkar identitas ku." Lanjut Pratama.

Pratama mencari mencari tahu siapa pelaku yang sudah membocorkan identitasnya, sedangkan Pratama sudah menjaganya.

***

Waktu sudah menunjukkan sore, Jacelyn mencoba untuk menghubungi supirnya, dan ternyata supirnya terjebak macet dan perkiraan sampai di tempat Jacelyn sekitar sejam lagi.

Tanpa sengaja Pratama lewat di depan Jacelyn, Jacelyn yang melihat itu pun langsung memberhentikan laju motor Pratama yang melaju cukup pelan karena masih di sekitar area perusahaan itu.

" Pratama.." panggil Jacelyn dengan teriak.

" Iya Bu, ada apa? pekerjaan saya sudah selesai semuanya dan ini saya juga mau pulang." jawab Pratama yang mencoba mencari tau kenapa dia di berhentikan.

" Iya saya tau. Kamu bisa antar saya pulang?, supir saya masih di perjalanan dan terjebak macet, perkiraan sampai disini masih sekitar sejam lagi." Jawab Jacelyn sembari menjelaskan kepada Pratama.

" Tapi..? Saya hanya memakai motor Bu, apakah ibuk Jacelyn tidak malu di lihat karyawan lain yang melihat ibu pergi pulang sama saya yang hanya seorang cleaning servis di perusahaan ibu ini." jelas Pratama

" Tidak apa-apa, yang penting kamu mau antar saya pulang atau tidak?" tegas Jacelyn.

" Baiklah Bu, silahkan." jawab Pratama sembari membersihkan jok belakang dengan lengan baju yang ia pakai.

Jacelyn segera menaiki motor Pratama.

Ketika di perjalanan menuju pulang Pratama dan Jacelyn hanya diam dan tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut dua orang itu, yang ada hanya suara motor, mobil dan klakson yang tengah terjebak kemacetan panjang.

Pratama mengendarai motor itu seperti sudah berpengalaman menerobos kemacetan yang panjang.

Beberapa menit kemudian Pratama sampai mengantar Jacelyn pulang ke rumah besar seperti istana itu.

Pratama yang melihat rumah itu seperti biasa saja dan tidak ada ketertarikannya dengan rumah itu, karena Pratama sendiri mempunyai banyak rumah dan apartemen yang lebih mewah dari rumah itu.

" Kita sudah sampai Bu." kata Pratama yang menyadarkan Jacelyn yang tengah melamun dan belum turun dari motor, padahal motor itu sudah beberapa menit berhenti di depan gerbang rumahnya.

" O.. oohh ya, makasih ya, ini buat kamu." jawab Jacelyn yang sedikit kaget dan menyerahkan uang seratus ribu untuk ucapan terimakasih kepada Pratama yang telah mengantarkannya pulang.

" Oh.. iya makasih ya Bu." jawab Pratama.

Pratama menerima pemberian Jacelyn, karena waktu itu dia sempat berfikir, kalau Jacelyn sedikit curiga dengannya, dan dari pada Pratama menolak uang itu dan membuat Jacelyn menjadi lebih curiga lagi lebih baik Pratama menerima uang itu walaupun itu tidak perlu.

Terpopuler

Comments

Mr. bee

Mr. bee

lanjutken

2022-01-06

0

Anonymous_cinta

Anonymous_cinta

lanjut...

2022-01-06

0

Samuel Jordi

Samuel Jordi

lanjut thor

2022-01-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!