Sahabat

...Warga berdatangan....

Suasan riuh namun tak ada yang gaduh.

Berratus ratus kilo bibit padi di turunkan dari kendaraan truk. Petugas Penyuluh Pertanian lapangan juga hadir di sana.

Halaman rumah Darman seperti layaknya pesta. Semua berkumpul untuk merayakan awal masa tanam padi.

Terlihat Darman yang membantu menimbang karung demi karung bibit padi. Darman hidup dengan Ibu dan ke dua adiknya. Bapaknya meninggal beberapa tahun lalu, dan mulai saat itu Darman menjadi tulang punggung keluarga.

Dengan tanggung jawab besar yang ada di pundaknya, Darman menjadi sosok yang pekerja keras dan supel, tidak heran terkadang Pak Kades meminta bantuan dia sesekali.

Disaat remaja remaja desa lainya pergi merantau ke kota, Darman dengan dedikasinya tetap berada di desa menekuni profesi sebagai petani, meneruskan amanat Bapaknya.

Bayu datang dengan sepeda kumbangnya.

Diparkirkan sepedanya di bawah pohon depan rumah Darman, kemudian Bayu menghampiri sahabatnya itu.

"Sudah nangis nangisnya Yu.?" Darman berkata dengan nada bercanda pada Bayu.

"Gimana Dar. Udah muali acaranya ?" Bayu berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Belom, Tinggal sedikit lagi selesai nurunin karungnya." jawab Darman.

Darman sadar Bayu bukanlah Bayu yang biasanya, sahabat Bayu iyu terlihat merasa bersalah menanyakan hal jail seperti tadi pada dia.

Kemudian Bayu beranjak dari tempatnya berdiri. Membantu warga yang sedang menurunkan karung demi karung bibit padi dari atas truk.

Begitulah kehidupan di desa, kekentalannya masih terasa, orang orang saling gotong royong membantu,walau mereka sadar tidak ada upah untuk itu.

Setelah semua karung bibit padi diturunkan, ada sambutan dari Petugas Penyuluh Pertanian lapangan.

Terlihat Bayu dan Darman mengobrol.

"Yu, nanti siang agak sore ikut aku ya.?" Darman berkata sambil agak berbisik

"Mau kemana Dar.?" Bayu bertanya.

"Ada orang desa mekar sawahnya minta di bajak. bantuin aku ya ntar.?" Darman berkata.

Bayu terdiam sejenak.

Sebenarnya setelah acara ini bayu ingin segera pulang, entah dia sedang tak bersemangat untuk melakukan apapun. Bahkan dia datang ke acara ini karena diminta langsung oleh Bapaknya.

Belum sempat Bayu menjawab, Darman menambahkan. "Tenang Yu nanti bagi hasil. Lumayan buat nambah tabunganmu."

Bayu tiba tiba teringat, dia juga butuh menambah tabungannya, jikalau suatu saat Bayu butuh untuk mengunjungi Laras di surabaya.

"Iya wes iya" jawab Bayu dengan wajah yang mulai bisa tersenyum.

"Nah gtu dong, baru Bayu anaknya Pak Slamet" Darman bercanda sambil menepuk pundak Bayu.

"Mau tinju Dar.!?" Bayu berkata sedikit kesal.

Darman senang Bayu sudah mulai bisa di ajak bercanda.

"Ampun gusti pangeran." jawab Darman sambil menunduk.

Begitulah kedua sahabat ini. Mereka saling melengkapi. Bahkan dengan Darman yang suka ceplas ceplos terhadap Bayu, mereka sama sekali tidak pernah bertengkar.

Mungkin dulu saat Bapak darman masih ada mereka terbiasa saling ejek dengan menggunakan nama bapak masing masing. Tapi sekarang Bapak darman sudah tiada, Jadi Bayu tidak bisa sembarangan membalas ejekan Darman.

Bayu dan Darman asik berbincang bincang, hingga mereka tidak mendengarkan apa yang disampaikan Petugas Penyuluh Pertanian lapangan.

Kegiatan kembali dilanjutkan.

Kali ini pembagian bibit padi untuk petani.

Suasana sangat sibuk dan ramai. Ada yang bersenda gurau, berbincang bincang, mengangkut bibit padi ke kendaraan masing masing, menikmati jajanan kopi dan teh yang disediakan tuan rumah. Suasana kehangatan yang sangat kental.

Bayu dan Darman mengerjakan tugasnya masing masing,walau mereka terlihat bercanda sewaktu waktu tapi mereka juga bisa serius dalam bekerja.

...Kemudian....

Berangsur orang orang sudah mulai meninggalkan lokasi, karena acara pembagian bibit padi untuk petani telah usai. Setelah Bayu membantu Darman dan Adik perempuan Darman bersih bersih halaman, mereka duduk bersantai di depan teras rumah Darman sambil menyantap kue dan kopi sisa acara barusan.

"Berangkat jam berapa Dar.?" Tanya Bayu sambil makan kue basah sejenis apem.

"Santai bro relax. Kita bernafas dulu." Darman menjawab sambil menikmati kopinya.

Tak berapa lama Raka datang dengan Riski. Masing masing mereka membawa pancingan beserta rentengan ikan keting dan wader.

"Woeeeee bayak jajan." Raka berkata

"Mas darman minta ya.?" riski berkata pada kakaknya.

"Iya ambil, Raka dikasih juga." Darman menjawab.

Ahirnya mereka makan jajan bersama.

"Mas Bayu, Bapak mana.?" Tanya Raka sambil makan jajan.

"Sudah pulang. Ayo pulang bareng Mas apa sendiri" Bayu beranjak dari tempat duduk.

"Bareng mas..." Raka segera menghabisakan jajannya.

"Langsung ke rumah ya nanti Dar" Bayu berkata pada sahabatnya.

"Oke bos" jawab Darman singkat

"Raka nih jajanya bawa pulang" imbuh Darman berkata pada Raka sambil menyodorkan plastikan berisi jajan.

"Makasi Mas Darman." jawab Raka sambil menerima jajan dari kakak Riski berbadan gempal itu.

Bayu segera menaiki sepeda kumbangnya, ditaruhnya kresekan jajan di stang sepeda, sedangkan Raka dibonceng di belakang sambil membawa pancingan bambu dan rentengan ikan.

Dibawah terik matahari Bayu menggowes sepedanya untuk pulang. Dan Raka hanya terdiam diboncengan Kakaknya. Lelah yang menyerang Bayu tak di hiraukannya lagi, karena masih ada tugas lain menanti.

sesampainya di rumah, Bayu langsung mandi, agar badanya dapat segar kembali,

setelah mandi Bayu makan dan bercakap cakap dengan Ibunya.

"Buk, nanti aku mau bajak sawah di Desa Mekar sama Darman" Bayu bercerita pada Ibu.

"iya Le. lumayan ada kesibukan sambil nunggu waktu tanam padi" Ibu menjawab.

Bayu melanjutkan makan lagi.

setelah makan Bayu memeriksa kandang kambing keluarganya. terlihat rumput untuk pakan kambing mulai sedikit, mungkin nanti setelah membajak sawah dengan Darman bayu sekalian mencari rumput untuk pakan kambing

...kemudian...

Bayu duduk menunggu di teras rumah, tentu saja dia menunggu sahabatnya Darman.

"dukdlududukddukddukdudkuduk"

suara traktor Darman mendekat.

"Buk Bayu berangkat, Assalamualaikum" Bayu pamit.

"iya Le ati ati Waalaikumsalam." Ibu menjawab.

Darman datang dan berhenti di depan rumah Bayu.

"ayo Yu naik jaguarku." Darman menyapa Bayu.

Bayu menghampiri sambil bercanda "wah mobil mahal ini dar. ACnya segala arah"

"wkwkwkkwkwk" Darman tertawa

"ayolah gas" imbuh Darman

setelah Bayu naik, mereka berangkat.

suara berisik traktor memecah keheningan desa siang itu. perjalanan yang dilalui akan lumayan memakan waktu. mereka sambil menikmati semilir angin yang tak menentu dan Darman dan Bayu melaju tanpa ragu.

"yang sabar ya Yu" celetuk Darman

"sabar kenapa Dar.?" Bayu pura pura tidak paham.

"kita berteman sejak kecil lho Yu, kamu gak bisa bohong sama aku, aku tau kamu lagi gelisah mikirin laras kan ?" kata Darman sambil fokus mengendarai traktornya.

"aku tau bebanmu, memang gak enak rasanya, tapi kita harus kuat menghadapinya." imbuh Darman yang tiba tiba menjadi bijak

"weyyy Darman, dirimu ngak lagi kesurupan kan ?" Bayu menjawab sambil terheran

"aku gini gini ahli masalah cinta Yu" Darman berkata dengan bangga

"iya iya sayangnya Sulis" Bayu menyindir Darman.

Sulis adalah kekasih Darman. hubungan mereka adem ayem saja sejauh ini, tapi ahir ahir ini Darman juga merasakan kebimbangan, karena mendengar kabar burung bahwa sulis akan dijodohkan orang tuanya.

Terpopuler

Comments

Albertus Sinaga

Albertus Sinaga

semangat bayu

2025-01-03

0

Lady Meilina (Ig:lady_meilina)

Lady Meilina (Ig:lady_meilina)

aduh dar, km terancam nih

2022-06-16

5

Lady Meilina (Ig:lady_meilina)

Lady Meilina (Ig:lady_meilina)

bnr nih 😍😍

2022-06-16

5

lihat semua
Episodes
1 Suasana
2 Hampir Saja
3 Rela
4 Membiasakan
5 Sahabat
6 Mata Yang Terbuka
7 Berganti Musim
8 Yang Lebih Terluka
9 Pulang
10 Begitu Terpesona
11 Tangis Dalam Tanya
12 Respect
13 Bimbang
14 Harapan
15 Berlalu Dihadapan Bayu
16 Keadaan Genting
17 Bernafas Lega
18 Kembali Pulang
19 Badai Yang Sama
20 Setelah Badai
21 Panen Raya
22 Fakta Yang Mengundang Amarah
23 Hancur Sehancur Hancurnya
24 Semua Percuma
25 Percakapan
26 Keluar Dari Zona Nyaman
27 Suasana Baru
28 Lika Liku
29 Belum Terbiasa
30 Pagi Di Kota
31 Langkah Awal
32 Bakat Terpendam
33 Rencana Semesta
34 Perlahan Lupa
35 Berganti Hari
36 Teman Kencan
37 Teman Kencan II
38 Langitpun Menangis
39 Mengunjungi Mas Wahyu
40 Titik Terang
41 Mencari Kesibukan
42 SAHHHHHH
43 Alasan Laras
44 BerusahaTegar
45 Kejadian Tak Terduga
46 Nasib Sial
47 Bus Kota
48 Menambatkan Rasa
49 Di Desa
50 IBU
51 Penasaran
52 Hari Pertama Di Rumah
53 Hambar
54 Berangkat
55 Sepanjang Perjalanan
56 Kau Cantik Hari Ini
57 Anak Singkong
58 Rahasia Putri
59 Kencan
60 Lorong Bioskop Itu
61 Janji
62 Kecupan
63 Butuh Waktu
64 Keceplosan
65 Ciuman Pertama
66 Membulatkan Tekad
67 Rencana
68 Malam Yang Melelahkan
69 Geng Gadis
70 Aktivitas
71 Jam Makan Siang
72 Curahan Hati
73 Pernyataan Ita
74 Sekali Ini Saja
75 Kembali Tertawa
76 Hampir Saja (Lagi)
77 Persiapan
78 Jam Sibuk
79 Berlanjut
80 Mantan
81 Tiga Hati Satu Kecupan
82 Jangan Benci Laras
83 Menikahlah Denganku
84 Permintaan
85 Sejuta Doa Beserta Harapan
86 Duduk Melingkar
87 Manis Cinta
88 Ujung Hari Yang Melelahkan
89 Meriang
90 Akhir Rindu Yang Terbuang
91 Kabar Burung
92 Menyusuri Duniaku
93 Kilasan Waktu
94 Sajak Terakhir
95 Lidah Dapat Berbohong
96 Sedikit Cemas Banyak Rindunya
97 Jurus Pertama
98 Malam Dengan Sejuta Bintang
99 Dari Hati Ke Hati
100 Visualisasi.
101 Sehangat Pelukan
102 Cinta Kan Membawamu
103 Rencana Di Atas Meja
104 Awan Mendung
105 Menempuh
106 Berkelana Malam
107 Dari Kejauhan
108 jejak demi jejak
109 Sama Seperti Kamu
110 Atmosfir Penuh Kasih Dan Cinta
111 Walau Tanpa Sinar Rembulan
112 Bertolak Belakang
113 Tanjakan Cinta
114 Tidak Untuk Saat Ini.
115 Terima Kasih, Selamat Tinggal.
116 Langsung
117 Keadaan Normal
118 Peluk
119 Bertemu
120 Sedangkan Aku
121 Bukan Hari Ini
122 Tangkapan Gambar
123 Jauh Dari Imajinasi
124 Seperti Buatan Bunda
125 Pamit Pulang
126 Bin Slamet
127 Distorsi Sang Waktu
128 Jingga Kekuningan
129 Tertaut
130 Jauh Di Sudut Hati
131 Kakak Laki Laki
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Suasana
2
Hampir Saja
3
Rela
4
Membiasakan
5
Sahabat
6
Mata Yang Terbuka
7
Berganti Musim
8
Yang Lebih Terluka
9
Pulang
10
Begitu Terpesona
11
Tangis Dalam Tanya
12
Respect
13
Bimbang
14
Harapan
15
Berlalu Dihadapan Bayu
16
Keadaan Genting
17
Bernafas Lega
18
Kembali Pulang
19
Badai Yang Sama
20
Setelah Badai
21
Panen Raya
22
Fakta Yang Mengundang Amarah
23
Hancur Sehancur Hancurnya
24
Semua Percuma
25
Percakapan
26
Keluar Dari Zona Nyaman
27
Suasana Baru
28
Lika Liku
29
Belum Terbiasa
30
Pagi Di Kota
31
Langkah Awal
32
Bakat Terpendam
33
Rencana Semesta
34
Perlahan Lupa
35
Berganti Hari
36
Teman Kencan
37
Teman Kencan II
38
Langitpun Menangis
39
Mengunjungi Mas Wahyu
40
Titik Terang
41
Mencari Kesibukan
42
SAHHHHHH
43
Alasan Laras
44
BerusahaTegar
45
Kejadian Tak Terduga
46
Nasib Sial
47
Bus Kota
48
Menambatkan Rasa
49
Di Desa
50
IBU
51
Penasaran
52
Hari Pertama Di Rumah
53
Hambar
54
Berangkat
55
Sepanjang Perjalanan
56
Kau Cantik Hari Ini
57
Anak Singkong
58
Rahasia Putri
59
Kencan
60
Lorong Bioskop Itu
61
Janji
62
Kecupan
63
Butuh Waktu
64
Keceplosan
65
Ciuman Pertama
66
Membulatkan Tekad
67
Rencana
68
Malam Yang Melelahkan
69
Geng Gadis
70
Aktivitas
71
Jam Makan Siang
72
Curahan Hati
73
Pernyataan Ita
74
Sekali Ini Saja
75
Kembali Tertawa
76
Hampir Saja (Lagi)
77
Persiapan
78
Jam Sibuk
79
Berlanjut
80
Mantan
81
Tiga Hati Satu Kecupan
82
Jangan Benci Laras
83
Menikahlah Denganku
84
Permintaan
85
Sejuta Doa Beserta Harapan
86
Duduk Melingkar
87
Manis Cinta
88
Ujung Hari Yang Melelahkan
89
Meriang
90
Akhir Rindu Yang Terbuang
91
Kabar Burung
92
Menyusuri Duniaku
93
Kilasan Waktu
94
Sajak Terakhir
95
Lidah Dapat Berbohong
96
Sedikit Cemas Banyak Rindunya
97
Jurus Pertama
98
Malam Dengan Sejuta Bintang
99
Dari Hati Ke Hati
100
Visualisasi.
101
Sehangat Pelukan
102
Cinta Kan Membawamu
103
Rencana Di Atas Meja
104
Awan Mendung
105
Menempuh
106
Berkelana Malam
107
Dari Kejauhan
108
jejak demi jejak
109
Sama Seperti Kamu
110
Atmosfir Penuh Kasih Dan Cinta
111
Walau Tanpa Sinar Rembulan
112
Bertolak Belakang
113
Tanjakan Cinta
114
Tidak Untuk Saat Ini.
115
Terima Kasih, Selamat Tinggal.
116
Langsung
117
Keadaan Normal
118
Peluk
119
Bertemu
120
Sedangkan Aku
121
Bukan Hari Ini
122
Tangkapan Gambar
123
Jauh Dari Imajinasi
124
Seperti Buatan Bunda
125
Pamit Pulang
126
Bin Slamet
127
Distorsi Sang Waktu
128
Jingga Kekuningan
129
Tertaut
130
Jauh Di Sudut Hati
131
Kakak Laki Laki

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!