Pria ini benar-benar gila ya? Dia bertanya pada siapa? Aku kan istrinya!
"Kau tidak bisa menjawabnya kan? Pernikahan ini benar-benar membuat kita bodoh. Mereka bukan orang tua kita, kenapa mereka tega sekali memaksa kita melakukan pernikahan ini. Bagaimana kalau kita sudahi saja pernikahan bodoh ini agar kita tidak saling menyesali?"
Leka terkesiap hingga mundur ke belakang. Bagi dia, mudah mengatakan itu, tapi bagiku? Aku akan menjadi janda. Apa ia tidak memikirkan itu, enak saja kalau bicara. Apa kata orang-orang di desaku kalau tahu aku bercerai secepat itu. Lagipula, di dalam agama Islam, kata cerai itu di benci Allah. Laki-laki, apa memang sebodoh itu? "Ini pernikahan bukan main-main!" Ucapnya sengit. Baru kali ini Leka marah karena sesuatu. Sebelumnya ia selalu mengalah dan bersabar, tapi tidak kali ini. Ini sudah keterlaluan. Ini menyangkut hidupnya dan pria ini, entah apa yang di pikirkannya!
"Bukan itu maksudku. Dengar, pernikahan itu harus dilakukan oleh 2 orang manusia yang saling mencintai dan karena itu mereka menikah. Bahkan ada juga orang yang saling jatuh cinta tapi tidak juga menikah. Karena apa? Ya, karena masih meragukan pasangannya, apakah benar ini pasangan yang ia inginkan untuk hidup dengannya seumur hidupnya. Hidup selama-lamanya lho dengan pasangan ini setiap hari, bertemu setiap saat. Apa tidak bosan? Bagaimana kalau bosan dan menemukan cinta yang lain?"
"Allah melarang kita mengkhawatirkan masa depan." Jawab Leka memberitahu.
"Eh, jangan salah. Kita menikah karena terpaksa." Aska naikkan telunjuknya. Wajahnya begitu tenang.
Leka benar-benar kesal bisa bertemu pria seperti ini, bahkan kini menjadi suaminya. "Lalu ... maumu apa sebenarnya?"
"Yah, karena itu ... Aku melihat, kau bisa diajak bicara jadi aku membicarakan ini denganmu. Mari kita cari jalan keluarnya sama-sama."
Apa? Manusia apa yang telah aku nikahi ini? Ini pernikahan bukan barang dagangan, seenaknya saja ingin bernegosiasi.
Leka berdiri dari duduknya dan segera keluar. Di luar kamar, ayahnya sedang duduk di meja makan sambil menyeruput kopinya. Ia terkejut melihat Leka yang keluar dari kamar dalam keadaan marah. "Ea.(Leka)"
"Eh, Bapak." Leka segera memperbaiki raut wajahnya. Ia tidak ingin ayahnya mengetahui pertengkarannya dengan Aska.
"Ini.(Sini)" Ayah Leka memanggilnya duduk di sampingnya.
Leka segera duduk.
"Awa a? Uut awa uami, ao ia ewawiau ia aur.(Sabar ya? Nurut sama suami, kalau tidak perkawinanmu bisa hancur.)"
Leka hanya diam. Ia bingung. Kalau ia mengiyakan apa yang di katakan suaminya, ia akan segera menjadi janda. Apa aku menyerah saja? Bukankah pria itu tidak menginginkan pernikahan ini. Untuk apa berjuang sendiri, toh ia juga terpaksa menikahi pria itu dan ia juga tidak tahu apakah ia bisa mencintai pria ini atau tidak nantinya. Ia melirik ayahnya yang kemudian menggambil tangannya dan menggenggamnya, menguatkan.
----------++++----------
"That's Mommy!(Itu Mommy!)" Lydia menunjuk ke arah atas di mana ada seorang badut sirkus yang sedang mencoba menyebrangi 2 buah tiang tinggi lewat sebuah tali. Bukan itu saja, ia akan menaiki sebuah sepeda yang akan melewati tali itu.
Badut itu sedikit bingung. Ia ragu-ragu dengan berjalan maju mundur dengan sepedanya, pergi atau tidak. Kebingungan itu malah membuat penonton di sirkus itu banyak yang tertawa.
"Oh, apa bisa?" Zack masih mendongak dengan mulut menganga melihat wajah bingung badut itu, tapi ia masih terus menontonnya. Chris tersenyum melihat Zack dan mengusap rambutnya yang pirang, tapi perhatian Zack dan Lydia tak lepas dari badut itu. Ia pun mengusap bahu Lydia.
Badut itu akhirnya memberanikan diri naik sepeda yang akan di jalankan di atas tali. Ia maju dan mundur lagi, maju dan mundur lagi membuat penonton terpingkal-pingkal. Badut itu akhirnya menjalankan sepedanya hingga ke tengah-tengah dan tiba-tiba terhenti. Ia gemetaran. Sepeda berputar kebawah seakan-akan hendak jatuh tapi ternyata tergantung membuat badut itu terbalik. Ini membuat sebagian penonton terkejut dan terpukau. Adegan demi adegan sangat menghibur penonton hingga akhirnya badut itu sampai ke seberang tiang. Ia kemudian turun ke bawah dan memberi penghormatan kepada penonton. Penonton memberi tepuk tangan yang meriah kepada badut itu hingga ia hilang di belakang layar.
"You want to see your Mom?"(Kamu mau ketemu ibumu?)" Tanya Chris pada Lydia.
"Iya."
Chris kemudian membawa turun Lydia dan Zack dan berjalan ke arah belakang layar. Ia terkejut saat bertemu singa. "Wooow." Ia menarik anak-anak mundur.
Untung saja ada badut itu di situ. "Zia! Don't scare them, ok?(Zia! Jangan takut-takuti mereka, ok?)" Ia mengangkat jari telunjuknya pada singa yang duduk di situ menunggu gilirannya. Ternyata kemudian datang rombongan singa yang lain bersama pawangnya. Mereka akan tampil berikutnya.
"Wak, wak, waaak!" Chris dikagetkan oleh suara anjing laut yang berjalan dekat kakinya. Ternyata ada rombongan anjing laut yang sedang terburu-buru ingin lewat dan takut diinjak pria itu. Anjing laut itu berbaris melewati mereka.
Kemudian seorang wanita berpakaian gipsy yang membawa seekor ular besar yang kalungkan di lehernya. Chris buru-buru menarik anak-anak menjauh, padahal anak-anak terlihat antusias dengan apa yang dilihatnya. Mereka terkagum-kagum melihat pemandangan ini seakan-akan mereka berada di kebun binatang.
Badut itu mendekat. Ia mengambil bola hidung merahnya dan ditempelkan ke hidung Lydia. Tentu saja gadis kecil itu tertawa. "Mommy!"
"Kalian tunggu di luar saja ya? Nanti aku menyusul. Mmh, tempat penjual popcorn ya?"
"Ok." Chris membawa anak-anak keluar. Mereka menunggu di tempat penjual popcorn.
Chris melihat berkeliling. Sirkus itu cukup besar. Mereka mempunyai banyak tenda-tenda permainan yang bertebaran di tanah lapang itu dan yang paling besar adalah yang baru saja ia masuki. Sebulan sekali sirkus itu berpindah kota dan penontonnya selalu banyak. Sesiang itu saja, kursi penontonnya lumayan penuh.
Chris bingung dengan keadaan rumah tangga Rafi dan Anna. Sudah 8 tahun mereka terpisah, tapi tak ada tanda-tanda mereka ingin bersama. Kadang-kadang Rafi datang ke Jakarta bersama George mertuanya, menengok Lydia. Atau kadang Anna yang datang ke Jakarta menengok Lydia, tapi hingga kini tidak ada tanda-tanda penyelesaian dari mereka semua ini untuk kembali bersatu.
Semua berawal dari Anna yang mengikuti jejak ibunya ingin membesarkan sirkus Rusia yang menjadi warisan nenek moyang ibunya. Keluarga ibunya turun temurun mengurusi sirkus ini tapi ternyata ditentang oleh George, ayahnya. Saat itu Lydia berumur 1 tahun 3 bulan. Karena ayahnya tidak mengizinkannya membawa Lydia, Anna pergi sendiri bergabung dengan sirkus itu, sedang Lydia, karena masih terlalu kecil dan Rafi masih kuliah serta bekerja pada mertuanya, Lydia kemudian dititipkan pada Chris atas perintah George. Namun setelah Lydia mulai besar, Lydia tidak mau tinggal dengan ayahnya dengan alasan tidak ada ibunya. Ia betah tinggal dengan Chris. Persoalan ini menjadi tidak terpecahkan karena masing-masing mereka hidup dengan egonya masing-masing. Hanya Rafi yang bersabar karena ia sangat menyayangi istrinya. Ia membiarkan Anna memilih berkarir di sirkus itu. Lagi pula tidak masalah saat mereka ingin bertemu, karena Rafi sering mengunjungi Anna di sirkus tempatnya berada saat ia punya waktu. Rafi sudah menyelesaikan kuliah S2-nya dan mengelola salah satu perusahaan yang George miliki. Hanya sayang saja, mereka tidak berusaha untuk bersatu.
"Lama ya?" Anna datang dengan sudah berganti pakaian.
"Mommy ...." Lydia datang memeluknya. Anna segera membungkuk dan menggendongnya sebentar, kemudian menurunkannya.
"Reina mana Chris?"
"Oh, dia sedang ikut pertemuan para seniman perangkai bunga yang juga ada pameran dan pelatihannya. Ia juga ikut lomba dan di pamerkan di sana. Amerika sekarang mulai dingin ya? Apa Rafi juga datang ke sini menjengukmu?"
"Minggu lalu, iya. Tadi waktu kutelepon ada Lydia di Amerika ia sangat antusias, tapi ia sangat sibuk jadi tidak tahu apa bisa bertemu denganmu atau tidak. Papa memberinya satu perusahaan lagi padanya dan dia sedang mempelajari perusahaan itu dipandu Papa sehingga ia sangat sibuk dan dijaga ketat oleh Papa."
"Apa George juga tidak mau ...."
Anna menggeleng. "Papaku benar-benar workaholic.(gila kerja)"
Chris tak meneruskan takut membuat Lydia sedih dan kecewa. "Ya, sudah. Karena Mommy sudah selesai kerja, kita jalan-jalan dulu kemudian makan siang. Bagaimana?"
"Yeiiii ...!" Zack dan Lydia melompat-lompat.
Mereka kemudian meninggalkan tempat itu.
Sementara itu di rumah Chris di Jakarta, Salwa terlihat gelisah. Ia berusaha menelepon saudara kembarnya, Aska tapi tak diangkat. Ia karena saking sibuknya dengan tugas kantor tidak menyadari saudara kembarnya tidak pulang ke rumahnya sejak kemarin malam, bahkan hingga malam ini. Kemana Aska? Tidak biasanya ia tidak mengangkat teleponnya. Salwa cemas hingga akhirnya melapor polisi. Ia takut dipersalahkan kedua orang tuanya karena mereka sedang pergi keluar negri bersama kedua adiknya, dan ia juga takut terjadi sesuatu yang buruk pada Aska. Kak, kamu di mana?
Aska berbaring berdampingan dengan Leka di atas kasur tipis itu. Mereka saling memunggungi. Padahal hari sudah larut malam tapi tak satu pun dari mereka yang mulai tidur. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing sehingga hingga larut malam mereka belum juga tidur.
Namun Aska yang pertama kali menyerah. Ia membalikkan tubuhnya menghadap Leka. Entah kenapa, melihat sosok punggung gadis itu ia menjadi iba. " Kau masih marah padaku?"
Tiba-tiba terdengar isak tangis Leka yang sepertinya ia berusaha tahan. Aska meraih lengan gadis itu pelan agar gadis itu membalikkan tubuhnya menghadapnya. Ia melihat wajah istrinya yang sedih berurai air mata.
"Kamu kenapa menangis?" Aska mengusap air mata istrinya itu dengan lembut.
"Habis Abang ... tidak suka sama Leka."
"Kata siapa tidak suka?" Bisik pria itu lagi. Ia kemudian menarik tubuh Leka mendekat dan mencium keningnya. "Tuh, Abang sudah cium kening."
"Bohong."
Aska kemudian menatap Leka dan mengecup bibirnya.
_______________________________________________
Terima kasih reader yang sudah membaca sejauh ini. Jangan lupa untuk pembaca baru, memfavoritkan novel ini sebelum membaca. Ini adalah foto Chris, Anna, Zack dan Lydia di Amerika. Salam, Ingflora 💋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Mayya_zha
Semangat leka
2022-03-15
2
Instagram @AlanaNourah
si abaaangg td ngajak cere abstu cium2 hmm kelakuan 🤣😤😍
2022-03-06
2
Instagram @AlanaNourah
langsung kebayang rafi ahmad eh 🤣
2022-03-06
0