part 4

Lena yang masih penasaran dengan jawaban Ziana yang tekesan mendramatisir keadaan membuatnya kesal.

"Lah lo lama amat jawabnya kayak sinetron yang lagi pas seruis - serius nya setengah mati malah iklan tau nggak. Itu rasanyaa ah kamprett banget deh!!" Lena langsung meluapkan kekesalan nya.

"Dihh lo tuh yang kelewat kepo maksimal tau ga."

"Mau di jawab nggak nih?" Ziana memandangnya dengan dagu sedikit di angkat bertanya pada Lena.

"Okeh lah gue diem sekarang, tapi jawab dengan detail dan terperinci."

"Evan itu cinta pertama gue, dari sejak SMA gue udah suka sama dia tapi gue tau diri siapa gue. Lagian dia juga udah punya cewek dan sama - sama orang tajir. Lah gue mah apa cuma remah rengginang di kaleng khong guan tau nggak." Ziana menjelaskan dengan mata menerawang jauh mengingat akan kejadian dulu saat masih duduk di bangku SMA.

"Lah mana Ziana yang gue kenal yang nggak pernah putus asa dan nggak pernah punya urat malunya, gitu aja ko cemen banget sih." Lena mencibir.

"Sialan lo ngatain gue nggak punya urat malu, orang kurang dong gue kalau nggak punya urat malu, lagian nih ya gue mah tau diri kalau masalah hati. Nggak mau maksain, mengalir aja lah dan yang pasti mengalah dengan keadaan dari pada gue sakit hati." ucap Ziana panjang lebar sambil mengaduk minuman yang ada di hadapan nya.

"Terus sekarang lo masih suka?" tanya Lena.

"Udah mulai berkurang sih, ya gue kurangin aja sih dari pada nggak kesampaian ntar gue stress sendiri, sekarang gue cuma mau ngejar cita - cita gue dan memantaskan diri gue. Bila suatu saat nanti gue suka lagi sama cowok kaya Evan gue udah nggak insecure banget."

"Bagus gue suka gaya lo,gitu dong semangat kesayangan aku yang nggak pernah menyerah, selalu semangat beb!!" ucap Lna dengan menjawil pipi Ziana gemas.

"Semangat Zi." Ziana mengepalkan tangan dan mengacungkannya menyemangati dirinya sendiri, dan mereka pun tertawa bersama.

Sahabat selalu ada saat di butuhkan bukan hanya ada saat senangnya saja. Jadi harus saling menguatkan di kala susah dan senang juga saling melengkapi. Jangan seperti mbak kun kun yang di atas pohon sana, dia selalu tertawa di saat kita lagi susah liat dia muncul tiba- tiba.

Ah ternyata indahnya berbagi dengan orang yang tepat itu menyenangkan.

"Yuk ah abis ini kita nyalon aja okey syantik biar nggak stres kita mikirin kisah asmara yang mengenaskan..Eittttss nggak usah di jawab Zi, lo pasti mau nolak kan.

tenang neneng Odah yang traktir oke??" Lena mengedipkan sebelah mata nya menggoda sahabatnya yang sedang galau.

"Lo emang yang terbaik lena." Ziana memeluk Lena dengan erat. Entah bagaimana dia bisa bertahan kuliah di sini jika tidak ada sosok lena yang selalu ada untuknya.

***

Bel masuk sekolah telah lama berlalu, gerbang sekolah pun telah di tutup. Zian tidak kehabisan akal sudah terbiasa terlambat membuatnya hapal arah masuk pintas yang harus di laluinya. Zian mulai memanjat tembok samping sekolah, sebelum itu motor di parkirkan di warung dekat sekolah yang sudah biasa ia titipkan kepada ibu pemilik warung.

Happpphh...

Zian turun mendarat dengan sempurna, setelah itu ia berlalu menuju kelasnya sebelum ada guru yang melihatnya.Hari ini Zian masih beruntung karena jam pelajaran pertama gurunya tidak masuk jadi para siswa hanya di beri tugas.

Dengan santainya ia berjalan meuju kursi tempat duduknya.

"Zian lo tuh ya kebiasaan banget telat mana nggak kira- kira lagi hampir satu jam." Darma sang ketua kelas menegur dengan melirik jam yang ada di dinding yang berada di atas papan tulis.

"Yang penting kan gue masuk kelas selamat, nggak ketauan guru so nggak di hukum juga dong." elaknya.

"Emang lo mah nggak ada kapoknya ya untung pinter lo jadi guru juga punya pertimbangan khusus buat lo." Dimas menimpali.

Zian memutar bola matanya jengah mendengar ocehan teman - temannya.

"Udah ah mana coba tugasnya gue mau liat?

emang kalian udah pada beres?" Zian menautkan alisnya melihat ekspresi temannya dan menunggu jawaban dari mereka.

Serempak mereka menggeleng.

"Nunggu lo aja deh kita, kan lo yang paling ngerti hehe."

"So maksud lo tadi ngomel tadi apaan, cih ternyata lo pada nungguin gue buat nyontek." Zan menggeleng- gelengkan kepalanya.

"Ishhh lo suka bener kalau ngomong."

Zian memang selalu menjadi panutan bagi teman- temannya, ya panutan dalam hal nyontek berjamaah. Tapi bagi Zian itu tidak masalah ia tidak merasa di manfaatkan karena selama ini mereka selalu ada dalam keadaan apa pun. Mereka mempunyai rasa solidaritas yang tinggi.

Semboyan hidup mereka adalah kalau teman senang harus ikut senang dan kalau teman susah tidak boleh ikut susah. Pusing kan ya, maksudnya kan kalau teman susah harus di bantu biar nggak susah lagi begitu lah kiranya semboyan hidup mereka.

Tetttttt tetttttt tettttt

Bel tanda istirahat telah berbunyi hampir semua siswa berhamburan keluar kelas menuju kantin. Karena memang kantin lah tempat yang ada di kepala mereka saat ada di dalam kelas. Kantin yang di serbu dari berbagai penjuru kelas membuat para siswa berdesakan dalam memesan atau mengambil makanan.

"Ini nih yang paling gue males kalau mau ke kantin, liat aja tu kayak lagi pembagian sembako berebut nggak jelas." Zian mengomel sudah seperti emak- emak yang kehabisan sayuran di tukang sayur.

"Iya gue juga males sebenernya kalau bukan urusan perut yang mesti di isi." Dimas menimpali.

"Kenapa ga di bikin berapa lantai gitu ya itu kantin biar kebagian semua tuh kita - kita yang nggak kebagian tempat gini mau makan di mana coba??" omel Darma.

"Ngemper aja udah biasa gitu juga lo." Zian ikut berkomentar.

"No tidak semudah itu ferguso hancur sudah image babang tampan ini kalau di liat cewek duduk ngemper..'"

"Gaya lo ketinggian Bambangg." Zian dan Dimas menoyor kepala Darma.

"Yuuu ah yang di sebelah sana kosong tuh."seru Dimas.

Mereka pun bergegas ikut mengantri dan berdesakan dengan siswa lain untuk memesan makanan juga minuman, karena semakin lama mereka berkomentar jam terus berputar semakin cepat juga jam istirahat berakhir.

Kantin sekolah hanya ada di belakang dekat dengan toilet juga masjid sekolah. Jadi jika ada yang bolos kadang ya di kantin sekolah atau pun tertidur di masjid, dan ruang perpustakaan pun malah di jadikan tempat untuk bolos hanya untuk tidur dengan menutup wajah menggunakan buku. Dunia sekolah yang penuh warna dan akan menjadi kenangan saat seseorang beranjak dewasa nanti, bahkan pasti akan ada masa di mana kita merindukan hari - hari yang lalu saat masih bersama teman sekolah. Jadi manfaatkan waktu dengan sebaik dan sebijak mungkin karena waktu tidak akan pernah bisa berputar kembali.

Terpopuler

Comments

Buna_Qaya

Buna_Qaya

nyicil segini dulu kak ya 🤗🤗🥰

2022-06-11

0

IG: wahidatunnimah02

IG: wahidatunnimah02

Hay kak aku nyicil mampir ya ke sini, Semangat terus🥰

2022-06-07

0

Lana light

Lana light

kenakalan masa remaja adalah masa yg akan jadi kenangan terindah sampe kita tua,,,

2022-06-05

0

lihat semua
Episodes
1 part 1
2 part 2
3 part 3
4 part 4
5 part 5
6 part 6
7 part 7
8 part 8
9 part 9
10 part 10
11 part 11
12 part 12
13 part 13
14 part 14
15 part 15
16 part 16
17 part 17
18 part 18
19 part 19
20 part 20
21 part 21
22 part 22
23 part 23
24 part 24
25 part 25
26 part 26
27 part 27
28 part 28
29 part 29
30 part 30
31 part 31
32 part 32
33 part 33
34 part 34
35 part 35
36 part 36
37 part 37
38 part 38
39 part 39
40 part 40
41 part 41
42 part 42
43 part 43
44 part 44
45 part 45
46 part 46
47 part 47
48 part 48
49 part 49
50 part 50
51 part 51
52 part 52
53 part 53
54 part 54
55 part 55
56 part 56
57 part 57
58 part 58
59 part 59
60 part 60
61 part 61
62 part 62
63 part 63
64 Part 64
65 part 65
66 part 66
67 part 67
68 part 68
69 part 69
70 part 70
71 part 71
72 part 72
73 part 73
74 part 74
75 part 75
76 part 76
77 part 77
78 part 78
79 part 79
80 part 80
81 part 81
82 part 82
83 part 83
84 part 84
85 part 85
86 part 86
87 part 87
88 part 88
89 part 89
90 part 90
91 part 91
92 part 92
93 part 93
94 part 94
95 part 95
96 part 96
97 part 97
98 part 98
99 part 99
100 part 100
101 part 101
102 part 102
103 part 103
104 part 104
105 part 105
106 part 106
107 part 107
108 part108
109 part 109
110 part 110
111 part 111
112 part 112
113 part 113
114 VISUAL
115 part 114
116 part 115
117 part 116
118 part 117
119 part 118
120 part 119
121 part 120
122 part 121
123 part 122
124 part 123
125 Pengumuman
126 part 124
127 part 125
128 part 126
129 part 127
130 part 128
131 part 129
132 part 130
133 part 131
134 part 132
135 part 133
136 part 134
137 part 135
138 part 136
139 part 137
140 part 138
141 part 139
142 part 140
143 part 141
144 part 142
145 part 143
146 part 143
147 part 144
148 END
Episodes

Updated 148 Episodes

1
part 1
2
part 2
3
part 3
4
part 4
5
part 5
6
part 6
7
part 7
8
part 8
9
part 9
10
part 10
11
part 11
12
part 12
13
part 13
14
part 14
15
part 15
16
part 16
17
part 17
18
part 18
19
part 19
20
part 20
21
part 21
22
part 22
23
part 23
24
part 24
25
part 25
26
part 26
27
part 27
28
part 28
29
part 29
30
part 30
31
part 31
32
part 32
33
part 33
34
part 34
35
part 35
36
part 36
37
part 37
38
part 38
39
part 39
40
part 40
41
part 41
42
part 42
43
part 43
44
part 44
45
part 45
46
part 46
47
part 47
48
part 48
49
part 49
50
part 50
51
part 51
52
part 52
53
part 53
54
part 54
55
part 55
56
part 56
57
part 57
58
part 58
59
part 59
60
part 60
61
part 61
62
part 62
63
part 63
64
Part 64
65
part 65
66
part 66
67
part 67
68
part 68
69
part 69
70
part 70
71
part 71
72
part 72
73
part 73
74
part 74
75
part 75
76
part 76
77
part 77
78
part 78
79
part 79
80
part 80
81
part 81
82
part 82
83
part 83
84
part 84
85
part 85
86
part 86
87
part 87
88
part 88
89
part 89
90
part 90
91
part 91
92
part 92
93
part 93
94
part 94
95
part 95
96
part 96
97
part 97
98
part 98
99
part 99
100
part 100
101
part 101
102
part 102
103
part 103
104
part 104
105
part 105
106
part 106
107
part 107
108
part108
109
part 109
110
part 110
111
part 111
112
part 112
113
part 113
114
VISUAL
115
part 114
116
part 115
117
part 116
118
part 117
119
part 118
120
part 119
121
part 120
122
part 121
123
part 122
124
part 123
125
Pengumuman
126
part 124
127
part 125
128
part 126
129
part 127
130
part 128
131
part 129
132
part 130
133
part 131
134
part 132
135
part 133
136
part 134
137
part 135
138
part 136
139
part 137
140
part 138
141
part 139
142
part 140
143
part 141
144
part 142
145
part 143
146
part 143
147
part 144
148
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!