In Memories

In Memories

part 1

Ziana Bilbina adalah seorang gadis yang tidak mudah menyerah akan kerasnya hidup. Dia gadis yang baru berusia sembilan belas tahun, tetapi hanya satu nama yang membuatnya menyerah akan cinta pertama nya. Tidak pernah sekalipun dia lupa akan sosok cinta pertamanya yang dulu sempat menghiasi hari - harinya.

Gadis cantik dengan kulit putih bersih dengan mata sedikit sipit dan pipi tembem juga bibir tipis berwarna pink asli semakin membuatnya terlihat cantik. Ziana terlahir dari keluarga sederhana. Dan saat ini sedang menuntut ilmu di salah satu universitas elit. Ziana mendapat beasiswa untuk bisa melanjutkan studi nya karena sejak duduk di bangku SMA selalu mendapatkan juara umum sehingga dia bisa mendapatkan beasiswa.

Hari itu hujan gerimis yang membuat malas seorang gadis cantik yang masih betah bergelung di dalam selimut untuk memulai aktifitasnya, tetapi ketukan di pintu kamarnya membuat Ziana harus bangkit dari posisinya.

Tok..Tok..Tok

Itu bukan ketukan halus dari Ibu normal yang membangunkan tidur anaknya tetapi lebih ke gedoran pintu seperti orang ngajak ribut di pagi hari.

"Ziana bangun udah jam 9 ini katanya bagian kuliah pagi kamu." teriakan 7 oktaf menggelagar dari sang ibu untuk membangunkan Ziana.

"Iya bu, Zi udah bangun ini"

"Awas tidur lagi kamu Ibu dobrak ini pintu".

"ih si ibu kebiasaan masih jam setengah 7 bilang jam 9." Jawab Zi sambil berteriak karena kesal pada sang Ibu.

"Nggak di gituin kamu mana mau bangun, heran anak gadis kok tidur kayak kebo banget." gerutu Ibu Rina.

Mau tidak mau Ziana pun bangun dan keluar dari kamar untuk ke kamar mandi dan mulai membersihkan diri, kamarnya kecil sederhana hanya ada tempat tidur dan lemari juga meja rias kecil d sudut ruangan, tidak ada kamar mandi di dalam kamar ya.

Di rumah ini hanya ada satu kamar mandi satu untuk semua jadi jika ada salah satu yang terburu-buru maka harus antri walau dengan berbagai umpatan keluar dari mulut masing - masing. Setelah mandi Ziana bersiap - siap untuk memulai aktifitasnya pergi ke kampus. Sebelum itu Ziana sarapan terlebih dahulu bersama kedua orang tuanya.

"Zi gimana kuliah mu Nak?" tanya Risman ayah Ziana.

"Alhamdulilah baik ko Pak."

"Syukurlah kalau memang semuanya lancar, kamu jangan putus asa dan minder ya nak meskipun kita tidak sama dengan mereka, tuntutlah ilmu dengan baik, jika kamu yakin dengan apa yang kita cita - citakan, insya allah semuanya akan sesuai dengan apa yang kamu harapkan." ucap Pak Risman

"Oke bos,siap laksanakan hehe..."

Ziana pun menjawab dengan gerakan hormat layaknya seorang prajurit.

Ya Pak Risman adalah ayahnya Ziana yang hanya seorang penjual sayur keliling dengan mobil pick up nya yang selalu menjajakan dagangan nya dari subuh sampai siang kadang jika memang belum habis beliau bisa berkeliling sampai sore. Sedangkan Bu Rina membuka usaha laundry kecil - kecilan yang kadang di bantu oleh anak- anaknya jika mereka sedang libur.

Ziana adalah dua bersaudara dia mempunyai seorang adik laki- laki yang masih duduk di bangku SMA selisih usia 3 taun membuat mereka seperti teman kadang ribut kadang akur membuat pusing ke dua orang tua nya. Adiknya bernama Zian alvonda yang tampan dan tinggi juga sama berisiknya dengan sang Kakak.

"Zian mana sih Bu belom bangun apa semedi sih tuh anak?" tanya Ziana pada Ibunya yang sedang melahap sarapan pagi bersama.

"Apa lo nanyain gue, kangen lo sama gue?" jawab Zian yang baru keluar dari kamarnya dan langsung ikut duduk di meja makan.

"Ck, ogah banget gue kangen ama lo.

buruan lah ntar gue telat ini."

"Setdah tunggu bentar kenapa sih, belom sarapan gue." Jawab Zian.

"Buruan nggak atau gue tinggal ini motor gue pake ke kampus." Ziana menggertak Zian dengan mata melototnya dan ia juga berkacak pinggang karena kesal.

"Tega bener lo, nyiksa orang ggak harus di gebukin. Kayak gini juga udah masuk penyiksaan verbal ini." Zian yang sewot karena waktu sarapannya harus berlomba dengan waktu untuk berangkat.

"Makanya jangan di banyakin molor lo, kesiangan teruskan jadinya." Ziana yang tetap tak mau kalah jika soal berdebat dengan adiknya itu, mungkin itu keahlian turunan dari sang Ibu yang terkenal ratu gibah mode emak - emak komplek.

"Iya ini gue udah." Ucap Zian seraya meminum teh manis hangat nya karena tidak sempat sarapan.

"Bu, Pak kita berangkat dulu."

"Assalamualaikum." Ucap mereka berbarengan setelah mencium tangan kedua orang tua mereka masing-masing.

"Waalaikumsalam." jawab Pak Risman dan Bu Rina.

Setelah kepergian kedua anaknya Pak Risman dan Bu Rina saling pandang.

"Anakmu tuh Pak."ucap Bu Rina.

"Anakmu juga itu masa cuma anak Bapak emang bikin sendiri di lepeh langsung jadi."

"ishh Bapak ini bisa aja jawabnya." Bu Rina mencibir ucapan Pak Risman tapi tersenyum juga. Maka jangan heran jika anak- anaknya punya kelakuan model begitu, nah biangnya aja seperti itu..

Mereka memang selalu berangkat bareng untuk pergi ke kampus. Kalau kuliah Ziana pagi maka Zian yang akan mengantar Ziana, begitu juga sebaliknya jika Ziana ada kuliah siang maka Ziana lah yang akan mengantar Zian ke sekolahnya. Hanya ada satu motor jadi mau tidak mau harus gantian pakainya.

Walau mereka kebanyakan bertengkar dari pada akurnya tapi sebenarnya mereka saling menyayangi. Di rumah sederhana ini mereka di ajarkan oleh orang tuanya arti dari keharmonisan sesama anggota keluarga, saling membantu dan berbagi tugas bersama.

Awalnya Bu Rina tidak membuka usaha tapi untuk meringakan beban sang suami dalam ekonomi terutama untuk kebutuhan anak- anak yang semakin hari semakin mencekik maka tercetuslah ide laundry pakaian, karena perumahan yang mereka tinggali banyak juga para pekerja bahkan kos kosan pun ada maka sedikit banyaknya orang yang tidak sempat untuk mencuci pakaian memilih jalan yang mudah dengan laundry pakaian.

Ziana dan Zian tumbuh menjadi anak yang baik dan penurut mau membantu ke dua orang tua. Jika mereka libur Zian ikut membantu berkeliling jualan sayur dengan sang ayah yang pasti cepat pulang karena dagangan cepat habis. Penyebabnya adalah Zian dengan wajahnya yang tampan dan modal mulutnya yang licin merayu ibu - ibu yang dengan mudahnya membeli dagangan pak Risman.

Sedangkan Ziana sibuk laundry baju membantu sang ibu walau kadang mulutnya tak berhenti mengoceh karena cape tapi tetap dia kerjakan dengan hati riang karena baginya membantu orang tua adalah salah satu bakti mereka yang hanya secuil dari apa yang mereka dapat selama ini.

***halooo salam kenal..

ini adalah karya pertama author.. semoga suka ya apalah arti author receh ini tanpa dukungan kalian.

jangan lupa tinggalkan jejak ya like, fav , komen, sekalian hadiah atau tips juga boleh banget🥰😍

Salam sayang dan peluk online dari author😘😘😘***

Terpopuler

Comments

Maya●●●

Maya●●●

hai kak
aku mampir nih.😊

2022-08-01

0

olive

olive

salken kak... aku mampir baca yah, aku simpan di rak favorite aku biar bisa nyicil bacanya. mohon dukungannya untuk karyaku juga yah kak...salam dari Cintaku di Lorong Waktu... terimakasih 🤗

2022-06-25

0

Dewi Payang

Dewi Payang

Salam kenal juga kk author 😁👍🙏

2022-06-25

0

lihat semua
Episodes
1 part 1
2 part 2
3 part 3
4 part 4
5 part 5
6 part 6
7 part 7
8 part 8
9 part 9
10 part 10
11 part 11
12 part 12
13 part 13
14 part 14
15 part 15
16 part 16
17 part 17
18 part 18
19 part 19
20 part 20
21 part 21
22 part 22
23 part 23
24 part 24
25 part 25
26 part 26
27 part 27
28 part 28
29 part 29
30 part 30
31 part 31
32 part 32
33 part 33
34 part 34
35 part 35
36 part 36
37 part 37
38 part 38
39 part 39
40 part 40
41 part 41
42 part 42
43 part 43
44 part 44
45 part 45
46 part 46
47 part 47
48 part 48
49 part 49
50 part 50
51 part 51
52 part 52
53 part 53
54 part 54
55 part 55
56 part 56
57 part 57
58 part 58
59 part 59
60 part 60
61 part 61
62 part 62
63 part 63
64 Part 64
65 part 65
66 part 66
67 part 67
68 part 68
69 part 69
70 part 70
71 part 71
72 part 72
73 part 73
74 part 74
75 part 75
76 part 76
77 part 77
78 part 78
79 part 79
80 part 80
81 part 81
82 part 82
83 part 83
84 part 84
85 part 85
86 part 86
87 part 87
88 part 88
89 part 89
90 part 90
91 part 91
92 part 92
93 part 93
94 part 94
95 part 95
96 part 96
97 part 97
98 part 98
99 part 99
100 part 100
101 part 101
102 part 102
103 part 103
104 part 104
105 part 105
106 part 106
107 part 107
108 part108
109 part 109
110 part 110
111 part 111
112 part 112
113 part 113
114 VISUAL
115 part 114
116 part 115
117 part 116
118 part 117
119 part 118
120 part 119
121 part 120
122 part 121
123 part 122
124 part 123
125 Pengumuman
126 part 124
127 part 125
128 part 126
129 part 127
130 part 128
131 part 129
132 part 130
133 part 131
134 part 132
135 part 133
136 part 134
137 part 135
138 part 136
139 part 137
140 part 138
141 part 139
142 part 140
143 part 141
144 part 142
145 part 143
146 part 143
147 part 144
148 END
Episodes

Updated 148 Episodes

1
part 1
2
part 2
3
part 3
4
part 4
5
part 5
6
part 6
7
part 7
8
part 8
9
part 9
10
part 10
11
part 11
12
part 12
13
part 13
14
part 14
15
part 15
16
part 16
17
part 17
18
part 18
19
part 19
20
part 20
21
part 21
22
part 22
23
part 23
24
part 24
25
part 25
26
part 26
27
part 27
28
part 28
29
part 29
30
part 30
31
part 31
32
part 32
33
part 33
34
part 34
35
part 35
36
part 36
37
part 37
38
part 38
39
part 39
40
part 40
41
part 41
42
part 42
43
part 43
44
part 44
45
part 45
46
part 46
47
part 47
48
part 48
49
part 49
50
part 50
51
part 51
52
part 52
53
part 53
54
part 54
55
part 55
56
part 56
57
part 57
58
part 58
59
part 59
60
part 60
61
part 61
62
part 62
63
part 63
64
Part 64
65
part 65
66
part 66
67
part 67
68
part 68
69
part 69
70
part 70
71
part 71
72
part 72
73
part 73
74
part 74
75
part 75
76
part 76
77
part 77
78
part 78
79
part 79
80
part 80
81
part 81
82
part 82
83
part 83
84
part 84
85
part 85
86
part 86
87
part 87
88
part 88
89
part 89
90
part 90
91
part 91
92
part 92
93
part 93
94
part 94
95
part 95
96
part 96
97
part 97
98
part 98
99
part 99
100
part 100
101
part 101
102
part 102
103
part 103
104
part 104
105
part 105
106
part 106
107
part 107
108
part108
109
part 109
110
part 110
111
part 111
112
part 112
113
part 113
114
VISUAL
115
part 114
116
part 115
117
part 116
118
part 117
119
part 118
120
part 119
121
part 120
122
part 121
123
part 122
124
part 123
125
Pengumuman
126
part 124
127
part 125
128
part 126
129
part 127
130
part 128
131
part 129
132
part 130
133
part 131
134
part 132
135
part 133
136
part 134
137
part 135
138
part 136
139
part 137
140
part 138
141
part 139
142
part 140
143
part 141
144
part 142
145
part 143
146
part 143
147
part 144
148
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!