PLEASE, LOVING ME
Jakarta, 17.00 WIB
Di sebuah cafe, ada sepasang kekasih yang sedang menikmati senja dengan mengobrol dan ditemani 2 gelas kopi, kentang goreng dan burger.
Wanita itu adalah Dera Ananda. Biasa dipanggil Dera, seorang gadis cantik dengan rambut berwarna pirang dibawah bahu. Tinggi 160 cm. Usianya kini menginjak 23 tahun. Dera sebagai mahasiswa jurusan Ekonomi semester akhir.
Laki-laki itu bernama Bagas Prasetyo Baskoro, biasa di panggil Bagas. Dia adalah pria yang berusaha mengajak Dera untuk kawin lari. Namun sayangnya Dera tidak mau karena dia lebih memilih pernikahan yang sah dan disetujui oleh keluarga dan negara. Tidak kawin lari yang menurutnya menambah masalah baru dalam hidup.
Pada dasarnya hubungan Dera dan Bagas sudah terjalin sejak SMA, namun pertentangan dari keluarga Bagas tetap tak di gubris, mereka tetap menjalani dan melanjutkan hingga di usia matang ini. Alhasil mereka tetap meneruskan kisah cinta tanpa restu keluarga Bagas.
“Der, bagaimana dengan hubungan ini? Mama ku belum ngasi lampu hijau tentang hubungan kita. Ayolah kita kawin lari saja. Aku ingin menghabiskan sisa umurku bareng kamu. Aku ga pengen kita pisah cuma perkara tidak mendapat restu. Kita bisa mengusahakan Der. Aku cinta kamu Dera Ananda” ucap nya tak sengaja air mata turun ke pipinya.
Banyak orang bilang kalau ada laki-laki yang nangis karena perempuannya, berarti dia tulus mencintai. Apakah berarti Bagas ini memang benar tulus mencintaiku? batin Dera
“Maaf Gas, bukannya aku tidak mau hidup bareng kamu selamanya, tapi memang setelah apa yang kita perjuangkan bertahun-tahun tidak ada artinya di mata keluarga mu, khususnya di mata Mama kamu Gas. Aku capek, aku juga ingin hubungan yang normal. Jalan terbaik bagi kita lebih baik kita putus saja. Kamu pilih saja wanita yang dijodohkan Mama mu dan kamu akan lebih bahagia dengan restu mereka. Percayalah hidup sudah di atur yang terbaik Gas” ujar Dera dengan mata berkaca-kaca.
Dera adalah sosok wanita yang mau berjuang, berkorban, apapun akan dia lakukan untuk mendapatkan restu dari Keluarga Bagas.
Pernah di ulang tahun Bagas, dia membawa Dera untuk mengenalkan ke keluarga besarnya, namun disana seakan kehadirannya tak dianggap.
Dera pun berusaha menghormati keluarganya Bagas. Sekedar hanya berjabat tangan pun sangat susah bagi keluarga Bagas untuk menerima uluran tangan Dera.
“Ayo lah Der, kita perjuangkan hubungan ini sekali lagi di depan keluarga, khususnya di depan Mama, sampai kita akan dapat restu” Bagas terus memohon.
Kenyataan sesungguhnya, bukan hanya Mama Bagas yang tidak bisa menerima ku karena aku terlahir sebagai perempuan yang bukan dari kalangan pembisnis.
Sedangkan keluarga Bagas, hampir seluruh keluarganya adalah pembisnis handal yang memiliki berbagai proyek dan tender di kota-kota besar. Mulai dari Mall, apartemen hingga tempat wisata. Tak hayal jika keluarga Bagas tidak bisa menerima ku, tak terkecuali Mamanya.
“Bagas, lebih baik kita putus. Ini adalah jalan terbaik bagi hubungan kita. Ya memang sakit Gas, tapi ga ada jalan selain ini. Kamu tahu kan keluarga ku bukan dari keluarga pembisnis. Aku hanya lah seorang mahasiswi gas, aku belum kerja. Ayah hanya bekerja di kantor dinas, Ibu ku hanya sekedar pemilik toko kue. Dan masa depanku masih panjang. Terima saja perjodohanmu dengan Rania” ucap Dera sambil meyakinkan Bagas.
Sebenarnya sakit jika harus melepaskan hubungan dengan seseorang yang kita cinta. Apalagi sudah dari SMA mereka terus bersama, saling berusaha meyakinkan hati keluarga masing-masing untuk bisa menerima kehadiran Dera. Tapi ternyata tak ada celah sedikitpun untuknya terus berjuang.
Jika aku memilih bertahan, lantas akan sampai kapan? usiaku semakin bertambah dan aku harus mewujudkan segala angan orang tuaku. Batin Dera.
…………………………………………
Di sudut lain di Cafe yang sama
“Dek, ayo cepat habiskan makanannya. Perasaan makan dari tadi gak habis-habis deh. Ini kakak ada kerjaan nih, mau ketemu client juga. Sekretaris Rey sudah telfon berkali-kali juga dek” ucap Kendra kepada Alula.
“Iya ya ka, ini tinggal sedikit lagi, sayangkan kalau gak habis. Toh aku masih lapar kak. Tunggu sebentar ya, 5 menit lagi, oke kakak ganteng ” tatap Alula pada Kendra dengan jawaban dan mata yang berkedip manja.
“Yaudah, habiskan dulu. Kakak mau ke toilet dulu. Selesai ga selesai, nanti kakak kembali dan kamu harus sudah selesai makan. Oke” jawab Kendra.
.
.
Ya, Kendra Alexander. Biasa dipanggil Kendra atau Ken adalah lelaki tampan dengan badan atletis tinggi 170cm dan berkulit putih. Banyak wanita yang ingin menjadi pendampingnya. Namun sosok yang terkesan dingin ini sebenarnya adalah sosok penyayang.
Kendra dan adiknya tinggal berdua di Jakarta, orang tuanya ada di Amerika untuk menyelesaikan bisnis yang sedang mereka kerjakan. Memang keluarga Kendra adalah pembisnis dan juga terkenal dengan perfectionis terhadap project-projectnya.
Bertepatan dengan Kendra mau ke kamar mandi dan Dera ingin pulang, tiba-tiba
Bruakkk….
"Aw sakit,” pekik Dera, karena pundaknya menyenggol tangan Kendra yang ada di dekatnya.
“Kamu gak apa-apa kan?, ko nangis sih? sakit banget emang?” tanya Kendra dengan memperhatikan Dera yang menangis sesegukan.
Kendra yang terlalu fokus dengan telfon dari Sekreatis Rey yang menghubunginya sedari tadi, ada client yang harus ditemuinya saat makan malam nanti.
“Gak apa-apa apanya! Jelas-jelas ini sakit nih hiks hiks” gerutu Dera sambil memegang pundak yang terkena lengannya tadi.
“Maaf, jangan nangis.. usap dulu gih" Kendra mengambil tisu dari kotak yang tak jauh darinya
"Lagian kamu juga kalau jalan liat ke bawah terus! Ya gak salah ku juga dong” timbal Kendra yang ikut menyalahkan Dera.
“Ih apaan sih, cowok ko kayak gitu. Minta maaf kek, apa kek, ini mah sama sekali. Malah balik marah” gerutu Dera.
“Mana yang sakit? Pundak? atau yang mana yang perlu ku obati?” Kendra memegang pundak Dera.
“Apaan sih, pegang-pegang. Cari kesempatan ya kamu. Minggir aku mau pergi. Lain kali hati-hati dong kalau jalan” ucapnya sambil pergi.
Kendra yang ditinggal begitu saja oleh Dera menggerutu kesal karena ini memang salah Dera juga. Selepas cekcok itu, Dera melangkah pergi.
.
..
.
.
.
.
Hubungan yang baik adalah hubungan yang saling memperjuangkan. Saling membahagiakan. Hubungan itu adalah dua hati menjadi satu. Dua keluarga menjadi satu. Apalah arti menjelain hubungan tapi tanpa restu dari salah satu keluarga. -Dera Ananda-
.
.
‘puji’
.
.
Hallo Readers ♥️
Ini adalah karya pertamaku, mohon maaf jika kata-katanya kurang enak dibaca. Dan penulisan atau sudut pandangnya masih acak-acakan.
Mohon dukungannya ya, biar Author makin semangat melanjutkan novel ini.
Jangan lupa untuk like, comment, dan votenya juga 😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Nur Kasilah
wah novel nya sangat menarik sekali kaka.😊
2022-04-10
0
Eli Saidah
tes
2022-03-20
0
Nacita
ko sepi sih...
2022-03-04
3