Belum juga Sekretaris Rey menjawab, Ken sudah mengalihkan percakapan mengenai hal selain pernikahan dan semacamnya karena dia risih jika membahas hal tersebut.
“Pa, Ma mobilnya sudah sampai. Ayo” ujar Ken
Kendra, Papa dan Mama berada dalam satu mobil. Sedangkan sekretaris Rey semobil dengan bodyguardnya Ken.
…………………………………….
Rumah Dera
“Nak, Dera.. bangun nak..Alarm mu sudah bunyi berkali-kali ko gak bangun-bangun sih nak. Ayo cepat bangun, wudhu, subuh berjamaah dulu” ibu Dera berusaha membangunkan anak semata wayangnya tersebut.
“Iya bu. Dera sudah bangun” sahutnya masih menutup mata dan menuju ke kamar mandi. Diperhatikan pantulan dirinya dengan mata sembab karena menangis semalaman. Sejenak dia masih mengingat rasa sakit itu, namun setelahnya dia segera untuk berwudhu dan menuju ruang untuk sholat berjamaah. Keluarga Dera memang keluarga yang taat ibadah.
Selesai solat subuh, lantas dia mencium tangan Ayah dan Ibu sebelum naik ke kamar. Hal ini ditanamkan sejak usianya masih sangat kecil.
Dera benar-benar sudah menyerahkan segalanya pada Sang Pencipta, tak peduli seberapa sayangnya pada Bagas ataupun seberapa dia menjalin kasih.
Setelah itu Dera pergi ke kamar, dia segera mempersiapkan buku-buku dan pakaian yang akan dikenakan untuk hari ini.
"Sepertinya setelah navy dan putih sangat elegan. Tidak terlalu formal dan tidak terlalu santai" ucapnya dengan memadupadankan OOTD ke kampus.
Setelah dirasa cukup, Dera lantas mandi dan mempersiapkan diri.
"Nak, sudah siap belum? Sudah jam 7 loh" tanya Ibunya yang tengah menata makanan dimeja makan.
"Sudah Bu"
Ditengah-tengah sarapan,
"Dera, kamu mau berangkat bareng Ayah apa mau naik taksi? Kalau bareng Ayah, ayo segera selesaikan sarapan kamu ya, soalnya Ayah ada keperluan dan harus berangkat lebih awal" ucap Feri.
"Pesen taksi aja Yah, soalnya nanti Dera juga mau ada perlu sebentar. Takutnya Ayah justru bolak balik dan nanti kesiangan bisa berabe" jawabnya.
Akhirnya Dera menyelesaikan sarapannya dan memesan taksi online untuk mengantarkan pergi ke kampus.
Sembari menunggu taksi datang, Ibu berbincang-bincang dengan Dera
“Dera, secepatnya kamu cari pengganti Bagas ya nak, umurmu sudah 23. Takutnya nanti di bilang tetangga kamu gak laku nak” ucap Ibu yang sangat sensitif setiap apa pun yang dikatakan tetangga.
Ah lagi-lagi mulut tetangga sangatlah tajam.
“Iya ibu, doakan saja ya” dengan jawabku yang singkat.
“Kalau nanti kamu di umur 25 belum dapat kenalan juga, mau tidak mau Ayah akan kenalkan kamu ke anak teman Ayah. Dia anaknya ganteng, baik, pintar berbisnis pula Nak” ucap ayahku yang tiba-tiba datang.
“Ahh Ayah ko gitu. Ini bukan jaman Siti Nurbaya Yah. Apa Ayah dan Ibu mau lihat Dera nanti tersiksa nikah sama suami Dera yang gak Dera cintai. Dan lagian Ayah ko belum berangkat, katanya mau ada perlu juga kan" pembelaanku sebagai anak muda yang ingin menikah dengan laki-laki pilihan sendiri.
“Yaudah Ayah, Ibu. Dera berangkat dulu. Taksinya sudah sampai depan” pamitku pada mereka sebelum aku berangkat.
“Syukurlah taksi segera datang di saat yang tepat. Kalau masih lama lagi bakal habis aku bahas perjodohan ini” batinku sambil berjalan menuju taksi.
…………………………………………..
Sesampainya Dera di kampus, dia lantas menuju kelas.
Mira teman kelasnya pagi-pagi sudah duduk dengan muka yang ditekuk menandakan bahwa dia sedang tidak baik-baik saja.
“Kenapa atuh neng geulis..mukanya ko di tekuk gitu. Sok sini cerita” ujarku dengan nada jail.
“Ah kamu apa sih Der. Selalu aja gitu deh. Aku nih baru putus sama Endrew. Dia ketahuan selingkuh tau. Coba lihat gue, kurang apa sih? Setia udah, selalu ada juga udah. Tetap aja di selingkuhin hiks hiks” Mira menceritakan kisahnya yang miris, untung saja kelas masih sepi.
“Udah deh Mir, cowok juga banyak ko. Aku juga baru putus dengan Bagas. Hubungan kami tidak di setujui keluarganya, apalagi mamanya dan dia juga sudah di jodohkan dengan perempuan pilihan mama nya” ujarku menceritakan pada Mira.
“Hah? Kalian putus? Sayang banget. Udah dari SMA loh ya. Jadi selama ini kamu cuma jagain jodoh orang dong wkwk hiks wkwkw hiks wkwkwk” jawab Mira dengan tawa khasnya itu.
“Husttt cewek ko ketawa gak ada elegan-elegannya sih”
Sembari menunggu dosen datang, Dera asyik memainkan ponsel dan membuka internet.
Berita pagi ini heboh dengan kedatangan sang pengusaha handal dengan hotline “Big Bos dan Nyonya PT Petra Corp kembali dari Amerika”
“Coba deh Mir, perhatiin ini. Berita apa coba.. kayak gak ada berita lain aja. Gosip artis siapa gitu kek, itu lebih menarik ketimbang berita kayak gini. Ya kan” Dera menyenggol bahu Mira yang sedari tadi asyik melihat foto sang mantan.
“Halah Der, kamu itu ganggu aja deh. Iya deh iya. Coba deh itu di zoom foto nya. Itu ada laki-laki tinggi, gagah. Siapa ya itu? Anak nya kali ya?” jawab Mira yang lebih antusias dari ku apalagi ada cowok ganteng. Hufttt
“Lah mana ku tau Almira Putri yang cantik jelitaaa” jawab Dera.
…………………………………………
Di Rumah Kendra
Mobil yang dinaiki Papa, Mama dan Kendra sudah memasuki gerbang yang tinggi dan besar itu.
Sesampainya di depan rumah, mereka lantas turun dan mobil diambil alih oleh security.
Para pelayan dan security lainnya menyambut kedatangan Big Bos dan Nyonya Besar. Mereka menundukkan kepada sebagai tanda hormat.
Sekretaris Rey turun dan para bodyguard membawa barang bawaan dari Bosnya tersebut.
“Silahkan Tuan dan Nyonya masuk. Masakan sudah saya siapkan di meja makan. Dan jika mau mandi terlebih dahulu air hangat dan pakaian sudah saya letakkan di kamar Tuan dan Nyonya” ucap Bi Tirna sebagai kepala Pelayan.
“Alula mana Bi?” Papa Ken sembari mencari keberadaan anak bungsunya.
“Non Alula masih tidur, akan segera saya bangunkan Tuan” ucap Bi Tirna
“Ya Bi, terima kasih” ucap Mama dengan sangat menghormati Bi Tirna. Karena memang keluarga Kendra sangat menjunjung tinggi nilai kesopanan.
Selagi Mama dan Papa melangkahkan kaki menuju kamar, Kendra naik ke lantai dua untuk bersiap menuju kantor.
“Sekretaris Rey, coba siapkan berkas untuk kita ketemu client siang ini. Jangan sampai ada yang ketinggalan satu pun” perintah Ken.
“Iya Pak Bos” Jawab Sekretaris Rey.
.
.
.
Atas segala tidak kemungkinan ini. Aku pun tidak berpikiran kamu lah jodohku kelak. Karna aku tau, rencana Tuhan jauh lebih indah, ketimbang rencana makhluk-Nya -Dera Ananda-
.
.
-puji-
Hallo Readers…
Ini adalah karya pertamaku, mohon maaf jika kata-katanya kurang enak dibaca. Dan penulisan atau sudut pandangnnya masih acak-acakan.
Mohon dukungannya ya, biar Aouthor makin semangat melanjutkan novel ini.
Jangan lupa untuk like, comment, dan votenya juga
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
rara ayu
semangat kk
2022-03-27
1
Todd.
kok sepi sih:(
2022-03-22
1