NovelToon NovelToon

PLEASE, LOVING ME

EPISODE #1

Jakarta, 17.00 WIB

Di sebuah cafe, ada sepasang kekasih yang sedang menikmati senja dengan mengobrol dan ditemani 2 gelas kopi, kentang goreng dan burger.

Wanita itu adalah Dera Ananda. Biasa dipanggil Dera, seorang gadis cantik dengan rambut berwarna pirang dibawah bahu. Tinggi 160 cm. Usianya kini menginjak 23 tahun. Dera sebagai mahasiswa jurusan Ekonomi semester akhir.

Laki-laki itu bernama Bagas Prasetyo Baskoro, biasa di panggil Bagas. Dia adalah pria yang berusaha mengajak Dera untuk kawin lari. Namun sayangnya Dera tidak mau karena dia lebih memilih pernikahan yang sah dan disetujui oleh keluarga dan negara. Tidak kawin lari yang menurutnya menambah masalah baru dalam hidup.

Pada dasarnya hubungan Dera dan Bagas sudah terjalin sejak SMA, namun pertentangan dari keluarga Bagas tetap tak di gubris, mereka tetap menjalani dan melanjutkan hingga di usia matang ini. Alhasil mereka tetap meneruskan kisah cinta tanpa restu keluarga Bagas.

“Der, bagaimana dengan hubungan ini? Mama ku belum ngasi lampu hijau tentang hubungan kita. Ayolah kita kawin lari saja. Aku ingin menghabiskan sisa umurku bareng kamu. Aku ga pengen kita pisah cuma perkara tidak mendapat restu. Kita bisa mengusahakan Der. Aku cinta kamu Dera Ananda” ucap nya tak sengaja air mata turun ke pipinya.

Banyak orang bilang kalau ada laki-laki yang nangis karena perempuannya, berarti dia tulus mencintai. Apakah berarti Bagas ini memang benar tulus mencintaiku? batin Dera

“Maaf Gas, bukannya aku tidak mau hidup bareng kamu selamanya, tapi memang setelah apa yang kita perjuangkan bertahun-tahun tidak ada artinya di mata keluarga mu, khususnya di mata Mama kamu Gas. Aku capek, aku juga ingin hubungan yang normal. Jalan terbaik bagi kita lebih baik kita putus saja. Kamu pilih saja wanita yang dijodohkan Mama mu dan kamu akan lebih bahagia dengan restu mereka. Percayalah hidup sudah di atur yang terbaik Gas” ujar Dera dengan mata berkaca-kaca.

Dera adalah sosok wanita yang mau berjuang, berkorban, apapun akan dia lakukan untuk mendapatkan restu dari Keluarga Bagas.

Pernah di ulang tahun Bagas, dia membawa Dera untuk mengenalkan ke keluarga besarnya, namun disana seakan kehadirannya tak dianggap.

Dera pun berusaha menghormati keluarganya Bagas. Sekedar hanya berjabat tangan pun sangat susah bagi keluarga Bagas untuk menerima uluran tangan Dera.

“Ayo lah Der, kita perjuangkan hubungan ini sekali lagi di depan keluarga, khususnya di depan Mama, sampai kita akan dapat restu” Bagas terus memohon.

Kenyataan sesungguhnya, bukan hanya Mama Bagas yang tidak bisa menerima ku karena aku terlahir sebagai perempuan yang bukan dari kalangan pembisnis.

Sedangkan keluarga Bagas, hampir seluruh keluarganya adalah pembisnis handal yang memiliki berbagai proyek dan tender di kota-kota besar. Mulai dari Mall, apartemen hingga tempat wisata. Tak hayal jika keluarga Bagas tidak bisa menerima ku, tak terkecuali Mamanya.

“Bagas, lebih baik kita putus. Ini adalah jalan terbaik bagi hubungan kita. Ya memang sakit Gas, tapi ga ada jalan selain ini. Kamu tahu kan keluarga ku bukan dari keluarga pembisnis. Aku hanya lah seorang mahasiswi gas, aku belum kerja. Ayah hanya bekerja di kantor dinas, Ibu ku hanya sekedar pemilik toko kue. Dan masa depanku masih panjang. Terima saja perjodohanmu dengan Rania” ucap Dera sambil meyakinkan Bagas.

Sebenarnya sakit jika harus melepaskan hubungan dengan seseorang yang kita cinta. Apalagi sudah dari SMA mereka terus bersama, saling berusaha meyakinkan hati keluarga masing-masing untuk bisa menerima kehadiran Dera. Tapi ternyata tak ada celah sedikitpun untuknya terus berjuang.

Jika aku memilih bertahan, lantas akan sampai kapan? usiaku semakin bertambah dan aku harus mewujudkan segala angan orang tuaku. Batin Dera.

…………………………………………

Di sudut lain di Cafe yang sama

“Dek, ayo cepat habiskan makanannya. Perasaan makan dari tadi gak habis-habis deh. Ini kakak ada kerjaan nih, mau ketemu client juga. Sekretaris Rey sudah telfon berkali-kali juga dek” ucap Kendra kepada Alula.

“Iya ya ka, ini tinggal sedikit lagi, sayangkan kalau gak habis. Toh aku masih lapar kak. Tunggu sebentar ya, 5 menit lagi, oke kakak ganteng ” tatap Alula pada Kendra dengan jawaban dan mata yang berkedip manja.

“Yaudah, habiskan dulu. Kakak mau ke toilet dulu. Selesai ga selesai, nanti kakak kembali dan kamu harus sudah selesai makan. Oke” jawab Kendra.

.

.

Ya, Kendra Alexander. Biasa dipanggil Kendra atau Ken adalah lelaki tampan dengan badan atletis tinggi 170cm dan berkulit putih. Banyak wanita yang ingin menjadi pendampingnya. Namun sosok yang terkesan dingin ini sebenarnya adalah sosok penyayang.

Kendra dan adiknya tinggal berdua di Jakarta, orang tuanya ada di Amerika untuk menyelesaikan bisnis yang sedang mereka kerjakan. Memang keluarga Kendra adalah pembisnis dan juga terkenal dengan perfectionis terhadap project-projectnya.

Bertepatan dengan Kendra mau ke kamar mandi dan Dera ingin pulang, tiba-tiba

Bruakkk….

"Aw sakit,” pekik Dera, karena pundaknya menyenggol tangan Kendra yang ada di dekatnya.

“Kamu gak apa-apa kan?, ko nangis sih? sakit banget emang?” tanya Kendra dengan memperhatikan Dera yang menangis sesegukan.

Kendra yang terlalu fokus dengan telfon dari Sekreatis Rey yang menghubunginya sedari tadi, ada client yang harus ditemuinya saat makan malam nanti.

“Gak apa-apa apanya! Jelas-jelas ini sakit nih hiks hiks” gerutu Dera sambil memegang pundak yang terkena lengannya tadi.

“Maaf, jangan nangis.. usap dulu gih" Kendra mengambil tisu dari kotak yang tak jauh darinya

"Lagian kamu juga kalau jalan liat ke bawah terus! Ya gak salah ku juga dong” timbal Kendra yang ikut menyalahkan Dera.

“Ih apaan sih, cowok ko kayak gitu. Minta maaf kek, apa kek, ini mah sama sekali. Malah balik marah” gerutu Dera.

“Mana yang sakit? Pundak? atau yang mana yang perlu ku obati?” Kendra memegang pundak Dera.

“Apaan sih, pegang-pegang. Cari kesempatan ya kamu. Minggir aku mau pergi. Lain kali hati-hati dong kalau jalan” ucapnya sambil pergi.

Kendra yang ditinggal begitu saja oleh Dera menggerutu kesal karena ini memang salah Dera juga. Selepas cekcok itu, Dera melangkah pergi.

.

..

.

.

.

.

Hubungan yang baik adalah hubungan yang saling memperjuangkan. Saling membahagiakan. Hubungan itu adalah dua hati menjadi satu. Dua keluarga menjadi satu. Apalah arti menjelain hubungan tapi tanpa restu dari salah satu keluarga. -Dera Ananda-

.

.

‘puji’

.

.

Hallo Readers ♥️

Ini adalah karya pertamaku, mohon maaf jika kata-katanya kurang enak dibaca. Dan penulisan atau sudut pandangnya masih acak-acakan.

Mohon dukungannya ya, biar Author makin semangat melanjutkan novel ini.

Jangan lupa untuk like, comment, dan votenya juga 😊😊

EPISODE #2

SO TIRED

Kendra yang ditinggal begitu saja oleh Dera menggerutu kesal karena ini memang salah Dera juga. Selepas cekcok itu, Dera melangkah pergi.

………………………………..

Di pinggir jalan, Dera masih menunggu taksi untuk datang. Tak lama kemudian, taksi berwarna biru itu pun tiba. Segeralah dia masuk dan bersender di kursi penumpang

“Ah melelahkannya hari ini. Ingin aku segera sampai rumah, mandi dan rebahan” angannya ketika memasuki taksi.

“Non, ini mau ke alamat mana ya?” tanya Pak sopir taksi yang membuyarkan lamunannya kala itu.

“Oh iya pak, sampai lupa saya. Ke alamat Jalan Mangga Asih no. 22 ya Pak” pintanya dengan sopan.

Di perjalanan, Dera hanya bisa pasrah, diam, menangis sembari membaca pesan singkat dari Bagas yang kini menjadi mantan kekasihnya.

“Dera, kalaupun kamu meminta untukku menerima perjodohan ini. Aku akan terima, aku akan lakuin selama itu yang membuatmu bahagia. Tapi kamu harus tahu, hatiku cuma buat kamu Dera Ananda” tak terasa membaca pesan singkat itu membuat air mata Dera turun deras tak henti-hentinya.

Andai kamu tau Gas, aku pun juga ingin diperjuangkan dihadapan keluargamu, di depan mama papamu. Aku mau kita sama-sama berjuang. Tapi kenapa kamu ga peka? Kenapa kamu ga berjuang lebih keras untuk memperjuangkan hubungan ini? Harus kamu tau Gas, aku sangat memperjuangkan mu dihadapan Papa ku, membelamu mati-matian. Tapi apa kini yang ku dapat dari mu? Hanya kepasrahan saja. Jerit hati Dera makin menjadi.

“Iya Gas, semoga bahagia ya” hanya sepatah kata yang mampu diketiknya dan berusaha untuk bisa kendalikan jari jemari agar tak menambah keriwehan ini.

Segera Dera mengusap air mata dan tarik nafas dalam-dalam untuk mengontrol segala emosinya sore ini.

Perjalanan yang hampir menempuh jarak 30 menit, tak terasa sudah sampai di depan rumah, segera Dera membayar taksi dengan beberapa puluhan ribu dan melangkahkan kaki menuju rumah ber cat hijau dan berpagar putih itu.

“Assalamualaikum Ayah, Ibu”

Namun tak ada sahutan. Ditengoknya ke kamar, dapur, ruang makan pun tak ada orang.

“Mungkin mereka sedang keluar” pikirnya.

Akhirnya Dera melangkahkan kaki menuju kamar dan segera membersihkan diri.

Untuk menenangkan hatinya, Dera memilih untuk mendengarkan kajian online dari telepon genggam.

Sebuah kajian kali ini

“Jika orang itu ditakdirkan untukmu maka sejauh apapun dia melangkah, dia pergi, pasti akan kembali. Namun jika orang itu bukan ditakdirkan untukmu maka sekuat apapun kamu bertahan dan memperjuangkan maka tidak akan pernah kembali"

Itulah penggalan dari ustadz yang didengarnya dari sebuah kajian kali ini.

Mungkin Dera memerlukan waktu untuk menerima keadaan dan membuka lembaran yang baru tanpa seorang Bagas. Karena sebuah kisah yang telah di ukir lama, tidak akan bisa dengan mudah untuk sekali melupa.

……………………………………..

Kendra yang sedari tadi menaiki mobil, menepikannya di sebuah Café

“Dek, kamu tunggu disini sebentar ya, kakak mau beli sesuatu dulu” pesan Kendra pada Lula untuk tetap bertahan di dalam mobil.

“Ya kak, jangan lama-lama” jawabnya.

Kendra yang meninggalkan Lula segera pergi ke dalam Café. Ternyata Kendra menemui seorang gadis cantik nan seksi yaitu Lidia. Seorang gadis yang sangat di cintai Kendra Alexander.

Seorang gadis telah menunggu di privat room, ya ada kekasihnya Kendra yaitu Lidia Zamora. Dengan pakaian yang terbuka, dia menyambut kedatangan Kendra.

“Sayang, ini barang yang kamu pesen. Kamu suka gak?” Kendra memberikan tas merk Channel yang telah di incarnya beberapa hari kemarin. Kendra adalah tipe laki-laki yang royal dan akan menuruti semua apa yang diminta Lidia.

“Wah, kamu beneran beli tas mahal ini untuk aku sayang? Padahal tas ini mahal lho, hampir 600 juta. Terima kasih ya sayang” jawab Lidia dengan mencium Kendra dan melakukan hal yang lebih.

Hasrat mereka mulai memuncak, namun segera Kendra sadar bahwa ada adiknya di dalam mobil.

Kendra berpamitan pada Lidia dan segera berjalan cepat menuju mobil. Dilihatnya wajah sang adik sudah nampak cemberut.

“Lama banget sih Kak, Lula capek nunggu lama. Kalau tau begitu Lula pulang sendiri” ucap Lula dengan marah.

“Iya dek maaf, tadi kan cuma beberapa menit kan?” Kendra berusaha minta maaf kepada adiknya.

“Beberapa menit apanya? Hampir setengah jam. 30 menit kak, itu lama loh” ujar Lula dengan marahnya yang hampir menjadi dan memajukan bibirnya.

Dengan usaha keras akhirnya Kendra meminta maaf dan menjanjikan hadiah untuk adik kesayangannya itu.

Baru saja mobil melaju, sang sekretaris menghubungi Kendra.

“Pak Bos, maaf client kali ini reschedule untuk rapat malam ini. Rapat di ganti besok siang di ruang rapat kantor Pak” Ujar Rey, sekretaris Kendra

“Ok, segera atur ulang jadwal" jawab singkat seorang Kendra.

Rey Hartono atau sekretaris Rey, adalah orang pilihan Papa Kendra. Ayahnya bernama Wira Setya. Yang tak lain adalah sekretaris Papa Ken. Papa Kendra memilih Rey untuk menjadi sekretaris karena dia tahu, Rey akan mengabdikan usianya untuk Kendra dan usia mereka tak terpaut jauh. Jadi mudah bagi Ken dan Rey untuk menjalin komunikasi.

“Siapa yang telfon kak? Kak Rey ya? Kenapa? Dia mau main ke rumah ya kak?”tanya Lula dengan nada kepo.

“Apaan sih dek, kamu itu masih kecil. Umurmu saja masih 21 tahun. Kuliah yang bener dulu, jangan macem-macem” jawab tegas Kendra yang membuat Lula diam tak berkutik.

Akhirnya mobil melaju menuju rumah elit milik Kendra.

Rumah yang di tempati ini mampu dia bangun tatkala usianya masih 25 tahun. Karena dia sudah memiliki jiwa pembisnis yang handal, jadi tidak susah baginya untuk menaklukkan lawan-lawan yang sering dia hadapi. Selain itu, rumah ini adalah kebanggaan dirinya sebagai bukti atas kesuksesan dia sebagai CEO muda.

“Kak, tadi Mama Papa video call Lula katanya akhir pekan mau pulang ke Indonesia. Bisnis di Amerika sudah clear” ucap Lula

“Ya dek” Jawab Kendra santai.

Sesampainya di rumah, mobil memasuki gerbang dan satpam membukanya. Lanjut dia melaju lagi menuju Loby depan rumah, setelah mobilnya berhenti para satpam memberi hormat pada Bos besarnya itu.

Mereka segera memarkirkan mobil miliki Kendra menuju parkiran.

Lula menuju kamar, begitupun Kendra. Dia langsung mengecek ponselnya siapa tahu kekasihnya mengirim pesan. Tapi ternyata tak ada pesan satupun. Lantas dia meletakkan ponsel dan pergi ke kamar mandi.

“Ah sial sekali hari ini, sudah tadi ketemu cewek jadi-jadian, kena omel si bocil, dapat kabar Papa Mama mau pulang Indo, belum lagi client reschedule rapat. I’m so tired (lelahnya diriku)” ucap kekesalan Ken.

Sejam dia berendam di Bathtub tak terasa hampir tertidur.

Nada telepon berbunyi

“Pak Bos, Big Bos dan Nyonya tidak jadi pulang akhir pekan. Dan justru besok mereka akan kembali ke Indonesia” telepon dari sekretaris Rey membangunkan Ken dari tidurnya.

“Hemm ya?!” segera Ken mematikan telepon dan beranjak dari kamar mandi.

Segera dia memakai kaos oblong, menyisir rambut dan memakai skincare malam. Masalah menjaga penampilan Ken nomor satu. Karena dia sekarang adalah seorang CEO muda di Kantor miliknya yaitu PT Petra Nusantara.

.

.

.

.

Hariku mungkin sangat buruk, badan ku lelah, pikiranku kalut. Namun aku tak tahu jika ada takdir indah setelah pertemuan yang tak sengaja kala itu. -Kendra Alexander-

.

.

.-puji-

Hallo Readers ♥️

Mohon dukungannya ya, biar Aouthor makin semangat melanjutkan novel ini.

Jangan lupa untuk like, comment, dan votenya juga

.

matur suwun 😊😊

EPISODE #3

Ini adalah beberapa visual "Please, Loving Me" atau kalian bisa memvisualkan sesuai dengan imajinasi kalian ya😊😊 enjoyyyy♥️♥️

Dera Ananda

Dera Ananda biasa dipanggil Dera. Tinggi 160/50. Cantik, baik, periang. Dera anak semata wayang dan tinggal bersama Ayah Feri dan Ibu Lestari.

Dia adalah mahasiswi semester akhir di fakultas Ekonomi. Dera pernah menjalin hubungan namun gagal. Wanita cantik ini memiliki seorang sahabat bernama Mira. Visualnya dibawah ya readers 😊

Kendra Alexander

Kendra Alexander biasa dipanggil Kendra. Pribadi yang dimiliki tegas, baik, dan penyayang keluarga.

Dia adalah CEO muda di perusahan PT PETRA Nusantara. Laki-laki yang gagah ini sangat memikat wanita dengan ketampanan, tubuhnya yang berotot dan kesuksesan dalam berbisnis. Tak hayal banyak wanita meliriknya dan berlomba untuk dijadikan kekasih. Kendra memiliki seorang adik bernama Alula.

Alula Alexander

Alula Alexander biasa dipanggil Alula. Dia adalah adik Kendra Alexander. Alula sangat penurut. Dia kuliah di kampus dan fakultas yang sama dengan Dera, Ekonomi. Namun beda semester. Alula terkadang berperilaku seperti anak-anak membuat keluarganya semakin berwarna. Anak bungsu ini menjadikan rambut pendek sebagai favoritnya hingga dewasa ini.

Almira Putri

Almira Putri, biasa dipanggil Mira. Dia adalah sahabat dari Dera. Tinggi 160/53. Pribadi yang periang, baik dan menyukai lagu mellow. Mira selalu menjadikan Dera sebagai tempat untuk menumpahkan segala bahagia, sedih, dan amarah. Dimana ada Dera disitu ada Mira hehhe.

Sekreataris Rey

Rey adalah sekretaris pilihan Papa Kendra. Dia akan mengabdikan hidupnya untuk bekerja se perfectionis mungkin dan akan menjamin keamanan Pak Bosnya. Untuk saat ini hatinya masih tertutup, dia berprinsip, tidak akan jatuh cinta sebelum Pak Bos menemukan cintanya. Uhh dalem banget kan readers..

Ini adalah foto sekretaris Rey yang bersiap untuk jogging. Gak kalah sama Pak Bos Kendra kan😅

Lidia Margaretha

Lidia adalah kekasih Kendra. Mereka menjalin hubungan sejak kuliah, hanya saja dipertengahan mereka menjalin hubungan ada permasalahan bisnis yang tidak ayal Papa Lidia sebagai dalang dibalik bangkrutnya perusahaan yang dibangun Papa Kendra. Akhirnya hubungan mereka ditentang oleh keluarga Alexander. Jalan tengahnya mereka tetap menjalin hubungan walau backstreet.

Bagas Prasetyo Baskoro

Bagas Prasetyo Baskoro adalah mantan dari Dera. Mereka menjalin kasih sejak SMA, keluarga Bagas yang mengharapkan seorang menantu dari kalangan pembisnis membuatnya harus berpisah dengan Dera.

Alexander dan Ayu

Alexander sebagai Papa Kendra dan Alula, adalah sebagai sosok Papa yang tegas dan penyayang keluarga. Dia memiliki bisnis di dalam dan luar negeri. Sejak muda, banyak wanita yang mengelilinginya karena gila dengan kekayaan yang dimiliki Alexander namun hatinya hanya tertuju pada Ayu, Mama Kendra dan Alula.

Foto ini dari mereka masih kecil dan masih terpajang di ruang keluarga.

Feri dan Lestari

Feri adalah Ayah dari Dera yang memiliki wajah oriental. Feri bekerja di salah satu kantor pemerintahan yang mengurus tentang administrasi luar negeri. Dan Ibu Dera yang bernama Lestari berasal dari Belanda. Dari situlah mengapa Dera memiliki wajah bule, mulai dari hidung yang mancung, mata yang berwarna coklat dan sangat cantik. Perpaduan Jawa dan Belanda yang sangat indah. Feri dan Lestari memilih jakarta sebagai tempat tinggal, dibandingkan dengan Belanda.

.

.

.

terus vote dan like ya temen temen, terima kasih♥️♥️

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!