5.Gadis depan pabrik

Jo dan Janet yang melemas di pojok rumah Rose yang ternyata anak Bos mereka namun Rose sama sekali tidak kesal pada Janet ataupun Jo, sebaliknya Rose merasa Janet cocok dengan posisinya.

Di pabrik.....

“Hehh bukannya itu Dika, dia bicara dengan siapa ? “

Rose memperhatikan dari dalam pabrik.

Semenjak Dika masuk kesini semua ciwi-ciwi jadi barbar dan sering menggoda Dika yang menurutnya lumayan tampan, yah emang diakui Rose bahwa Dika lumayan tampan sih.

Rose berfikir bagaimana Dika bisa mengatur waktu antara kuliah dan bekerja, bahkan Rose belum diskusi dengan Papanya, Rose menuju galery batik untuk menemui Papanya.

“Pah”

“Tumben kamu kesini”

“Iya.... Aku mau tanya tentang Dika “

Papanya mengernyitkan alisnya.

“Dia bermasalahkah ? “

“Bukan, tapi katanya dia sedang kuliah dan aku juga heran baru kali ini Papa cari CS yang part time “

“Dia mau berusaha, biarkan saja Rose “

“Tapi apa dia bisa konsisten bekerja Pa”

“Bisa saja jika dia mau”

“Maksudnya aku itu, kenapa nggak fokus aja kuliah gitu”

“Rose... Tidak semua anak seberuntung dirimu, Dika sudah menjelaskan semuanya”

“Maksud Papa gimana, aku nggak paham”

“Papa Dika baru saja pensiun dan Dika rasa uang pesangon Papanya tidak cukup untuk biaya kuliahnya jadi dia berinisiatif untuk membantunya”

Rose terdiam sejenak.

“Awalnya Papa juga nggak mau dengan sistem kerja yang ia inginkan tapi Papa yakin dia tidak akan mengecewakan perusahaan kita”.

“Baik Pa, aku paham”

Rose tidak banyak bertanya lagi tentang alasan Papanya dan ia kini sering memperhatikan Dika.

Senin dan Selasa biasa dia pulang sekitar jam 10,Dika selalu laporan pada Rose saat ia akan pulang, Rabu dan Kamis Dika pulanga jam 2 dan Jumat Sabtu dia Free jadi dia full sampai sore.

Dika yang good looking mudah akrab dengan pegawai disana dan juga ia ramah pada siapapun.

Tetapi yang membuat Rose heran saat Dika pulang, ia selalu mampir dan bicara pada gadis didepan pabriknya, didepan pabrik Rose ada sebuah ruko yang berjualan kosmetik, mungkin temannya batin Rose.

Tanpa Rose sadari Dika kini menjadi perhatiannya semenjak ia bertemu dengannya di minimarket.

Rose merasakan sesuatu yang berbeda pada Dika dan Rose yang agak angkuh menepis segala rasanya.

Hari ini Jo sedang tidak masuk karna sakit dan yang lain sedang sibuk dengan pesanan yang membludak sementara bahan sudah habis.

Rose akhirnya mengajak Dika untuk belanja karna kebetulan hari ini Sabtu jadi Dika Free.

Dika tidak banyak bicara dan kalian tahu sendiri Rose juga adalah bos yang tidak friendly.

Ingin bertanya apa Dika pun tak tahu.

Setelah selesai membeli bahan pabrik Rose dan Dika memasukkan semua barang ke dalam bagasi mobil.

☔☔☔

Tes..... Tes..... Tess.....

Tetesan dari atas membuat Rose terkejut, memang dari tadi suasana langit agak mendung.

“Ayo Dika cepat”

“Baik Nona”

Rose merasa kesal karna saat akan ke pabrik jalan satu-satunya malah tertutup pohon tumbang.

“Duhhh gimana nih Dika”

“ngga ada jalan lain lagi Nona”

“Ada sih tapi bahaya kalau hujan gini”

“Kita tunggu saja Nona”

“Lagi bentar jam pulang lebih baik kita pulang saja ya”

“Emmm tapi tas ku ada di pabrik “

“Emang ada hal penting apaa disana”ucap Rose ketus

“Ngga ada sih, Cuma motorku juga disana”

“Terus kita gimana ? “

Hening

“Aku suruh satpam masukin motor kamu ke gudang saja ya”

“Baiklah”

Rose memutar balik arah dan menuju rumah Dika.

Perjalanan sangat berbahaya hingga Rose akhirnya mampir ke warung untuk makan.

“Aku lapar, kamu pasti lapar juga kan” (asal nebak tidak basa basi)

“Emm iya sih Nona ini kan sudah malam”

Rose dan Dika makan bersama di terpa derasnya hujan dan sekitar pukul sembilan malam hujan mulai reda.

Saat keluar dari warung Rose bergidik karna tidak memakai jaket.

“Maaf Nona aku nggak kayak film drakor yanga saat wanitanya dingin ngasih jaket” celetuk Dika tiba-tiba.

Rose yang terkenal jutek akhirnya tertawa sedikit.

“Makasih sudah antar aku pulang Nona”

“Iya”

Esoknya karna hari minggu Rose memutuskan untuk lari pagi ya lari-lari ke jalan yang dekat saja hehehehe.

Rose menyiapkan outfit larinya lengkap dengan headphone yang berwarna navy okey this is favorit colour.

Rose mulai berlari perlahan sembari bersenandung kecil.

Baru kali ini selama hidupnya ia melakukan hal bermanfaat di pagi hari, Papanya saja sampai menyemburkan kopinya saat bertanya pada art nya kemana Rose di pagi buta karna ia tidak melihat sosok putrinya yang angkuh itu.

Rose terus berlari sambil menikmati udara pagi hari setelah dirasa cukup lelah ia duduk di bangku taman.

Pagi ini banyak orang berolahraga menurut Rose padahal dia saja yang tumben keluar saat Minggu Pagi.

Rose meneguk air yang ia bawa dan matanya tertuju pada sosok lelaki yang tidak asing.

Rey ....

Rey tampak sendirian dan ada rasa Rose ingin menyapanya , Rose sudah bangun dari duduknya tetapi ia melengos saat melihat ada wanita yang menghampiri Rey.

Rose menikung jalan dan sekilas Rey melihatny tetapi Rey fokus kembali pada wanita yang bersamanya.

“Biar saja Rey bahagia, aku cukup melihatnya saja”

“Kita harus pisah Rey”

“Tapi kenapa Rose”

“Aku akan kuliah di luar Negri”

“Tapi kita bisa LDR”

“Aku nggak bisa Rey”

“Baik jika itu keputusanmu aku akan Terima”

“Jangan tunggu aku Rey”

Rey tidak menjawab dan pergi meninggalkan Rose dengan tetesan air mata yang sudah tidak bisa ditahan lagi.

Rose pindah duduk dan di bawah pohon kali ini ia melihat dengan jelas sosok Dika.

“Tumben keluar pagi hehh banyak banget yang aku lihat “ Ucap Rose sembari menyeringai.

Dika tampak rapi dengan kaos olahraga singlet tercetak jelas ototnya yang luar biasa menurut Rose lama Rose memperhatikan karna kagum.

Lagi-lagi Dika tidak sendirian dia juga bersama seorang gadis, tunggu dulu bukannya itu gadis yang pernah dilihat oleh Rose secara tak sengaja beberapa kali.

Ehh beberapa kali, berarti Rose menguntit dong.

Nanti dulu tadi mantan pacarnya yaitu Rey sama cewek dan Dika pun sama cewek lah kenapa aku keliatan ngenes disini sih, kan aku tokoh utamanya.

Rose kemudian melanjutkan lari tapi naasnya ia tidak melihat jalan saat bangun dari duduknya.

Brakkkkk sebuah sepeda menabraknya dan membuatnya meringis kesakitan.

“Oeee punya mata nggak sih !!! “

“Aduh sorry aku nggak perhatiin”

“Sora Sorry Sora sorry buta loo !!! “ ucap pengendara sepeda itu dan mendorong Rose.

“Aku sudah minta maaf !!! “

“Maaf aja nggak cukup, ganti rugi !!! “

“Keras amat lu ngomong, hutan mana sih lu”

“Ehh sudah salah tapi keras”

Keributan kedua orang itu menimbulkan perhatian semua orang yang disana namun tidak berani membela.

Dika dan Rey memperhatikan dalam waktu yang bersamaan dan ingin menghampiri gadis yang dimarahi itu.

Namun Rey kalah cepat oleh Dika yang memang posisinya agak dekat dengan Rose.

“Maaf Kak, kan Nona sudah minta maaf”

Cowok angkuh itu mengernyitkan alis.

“Nona ? “

“Iya Nona”

“Nona Edelweis ya, kamu akan ganti rugi banyak”

“Hey jangan sembarangan gitu”

“Ganti rugi 200 k”

“Ngga ad !!! “

“Kalau gitu aku viralin kamu”

Sebuah hantaman keras mengenai pipi cowok itu dan membuat Rose terkejut.

“Hentikan !!! Rey”

“Ambil uangmu dan jangan ganggu Rose lagi”

Rose tidak percaya dengan apa yang dilihat.

Cowok itu segera pergi dan menahan malu, bahkan tidak mengambil uangnya sama sekali.

“Tidak perlu ucapan terimakasih Rose, maksudku Nona Edelweis”

Rose hanya menunduk dan menahan sakit yang luar biasa, sakitnya hingga menyusup ke dalam partikel trombosit .

Sakit karna tertabrak dan melihat Rey yang berlalu sambil memegang tangan seorang gadis.

“Nona kamu nggak apa-apa”

Rose menangis, bukan karna sakit tertabrak tetapi karna melihat Rey.

Saat menenangkan Rose tanpa sadar cewek yang bersama Dika, menghilang entah kemana.

Tapi nampaknya Dika tidak peduli untuk saat ini.

“Ayo kita pulang Nona”

Dika menelepon taksi dan merapat Rose kedalam taksi.

Saat di taksi Dika nampak menghubungi sesorang, mungkin cewek yang tadi.

Rose masih menangis membuat Dika merasa tidak enak.

“Pacarnya kenapa bang ? “

“Pacar ??? Siapa ??? “ ucap keduanya kompak

“Ohh saya kira pacarnya Maaff” ujar sopir itu tanpa dosa.

“cewek tadi gimana Dika ? “

“Ohh aku nggak tahu, mungkin dia sibuk” ucap Dika tenang.

“Aku minta maaf ya, karna aku kamu jadi pisah sama dia”

“Nanti aku jelasin kok sama dia” ucap Dika lagi.

“Dika... Kamu bisa antar aku ke apartemen”

“Mau ngapain Nona”

“Aku mau istirahat disana”

“Kan bisa dirumah”

“Kamu nggak ngerti !!! “

“ Bbaaa baik” ucap Dika bergidik

Taksi memutar arah menuju apartemen yang disebut oleh Rose.

“Kamu bisa pulang dan aku bayar ongkosnya ya”

“Aku nanti aja pulangnya Nona”

“Hey.... terus kamu mau apa” ucap Rose sambil menjentikan jarinya.

“Aku akan memastikan Nona baik-baik saja”

“Tidak perlu, sana sana” Rose mengusir Dika.

Rose menutup pintu apartemen dan dia puaskan menangis disana .

Rose melihat semua desain apartemen yang ia tempati saat ini, semua masih tampak sama yang berbeda adalah Rey tidak lagi bersamanya.

Disini kenangannya bersama Rey begitu banyak.

Rey yang memiliki hobby membaca sering menghabiskan waktunya disini.

“Hemmm..... Rey I miss you so much”

Rose membentangkan tirai apartemennya kemudian tiduran disana.

Kakinya benar-benar ngilu.

💬

Pa Rose lagi di apartemen

Jangan dicari

📩

Okey... Jangan pede

Mau Papa cari...

😛😛😛😛

“Gini amat punya Papa”

“Uhhh siapa yang butuh cowok, aku bahagia kok dengan keadaanku “

“Tapi aku lebih penasaran dengan gadis yang bersama Dika dibanding dengan yang bersama Rey”

Pagi hari dijalan dekat pabrik

“Aku minta maaf ya Di”

“Iya nggak apa kok Dika, tadi aku nggak enak perut makanya aku pulang duluan”

“Iya”

“Gimana kabar Bos kamu”

“Aku belum tahu sih”

“Aku masuk duluan ya Dika”

“Baik Diana good luck”

“good luck too”

Jadi Diana namanya....

Dia bekerja disana ya gadis itu cantik dan feminim apakah mereka pacaran.

“Kenapa aku malah ngurusin Dika”

Rose menggelengkan kepalanya, dari kantin pabrik ia bisa melihat dengan jelas pemandangan ke sebrang jalan.

Episodes
1 1.Kasar
2 2.Mengenal Rose Edelweis
3 3.Dika Bening
4 4.Magang
5 5.Gadis depan pabrik
6 6.Kalah saing ? enak saja !!!
7 7.Agak Jutek
8 8.25 thn (1)
9 9.25 th (2)
10 10.Persiapan Ultah Pabrik
11 11.Kejutan Ultah
12 12.Rasa kecil
13 13.Dia yang termiliki
14 14.Merasa hebat
15 15.Memaksa
16 16.Anggara Pov
17 17.Papa
18 18.Rey...
19 19.Mr.Roland
20 20.Bik Karsi dan Sejuta Rahasia
21 21.Pertemuan
22 22.Sekali lagi
23 23.Lelah
24 24.lelah 2
25 25.Red Velvet
26 26.Memulai hari
27 27.Persiapan ke Yogyakarta
28 28.Kau dan Aku
29 29.Rose Sakit
30 30.Rose sakit (2)
31 31.Dika Tolong Lupakan
32 32.Nona Sabarlah
33 33.Menginap
34 34.Kebahagiaan Rahasia
35 35.Awal Bisnis
36 36.Benang tanpa jarum
37 37.Melawan takdir
38 38.Bunga mawar tujuh warna
39 39.Menjadi obat
40 40.Tipis-tipis
41 41.Belajar lagi
42 42.Terkejut
43 43.Jadian dua tempat ?
44 44.Jadian 2 tempat (2)
45 45.Mengalah
46 46.Kejujuran
47 47.Merawat kain batik
48 48.Konflik
49 49.Bersih-bersih Villa
50 50. Diana hamil
51 51.LDR
52 52. Kesalahpahaman
53 53.Edward Pattison
54 54.Merasa Rindu
55 55. Bertemu
56 56.Undangan
57 57. Nervian dan Mila
58 58.Black Magic
59 59.Tentang Janet
60 60.Gemerlap Panggung
61 61.Gemerlap Panggung 2
62 62.Panik
63 63.Cerita kecil
64 64.Hwd Janet
65 65.Praweding
66 66.Hari Pertama
67 67.Gelora Malam ke lima
68 68.Maya dan Emy
69 69.Kalung Rose
70 70.Pengganggu
71 71.Hamil
72 72.SPB
73 73.Bersabar
74 74.Marketing
75 75.Pengakuan Wita
76 76.Tahun Baru
77 77.Berkebun
78 78.Rayakan saja dulu
79 79.Calon Kakek Nenek
80 80.Akrab dengan Bu Maya
81 81 .Untuk Pangeran
82 82.Tantrum dan Rangkaian Bunga
83 83.Bonusku
Episodes

Updated 83 Episodes

1
1.Kasar
2
2.Mengenal Rose Edelweis
3
3.Dika Bening
4
4.Magang
5
5.Gadis depan pabrik
6
6.Kalah saing ? enak saja !!!
7
7.Agak Jutek
8
8.25 thn (1)
9
9.25 th (2)
10
10.Persiapan Ultah Pabrik
11
11.Kejutan Ultah
12
12.Rasa kecil
13
13.Dia yang termiliki
14
14.Merasa hebat
15
15.Memaksa
16
16.Anggara Pov
17
17.Papa
18
18.Rey...
19
19.Mr.Roland
20
20.Bik Karsi dan Sejuta Rahasia
21
21.Pertemuan
22
22.Sekali lagi
23
23.Lelah
24
24.lelah 2
25
25.Red Velvet
26
26.Memulai hari
27
27.Persiapan ke Yogyakarta
28
28.Kau dan Aku
29
29.Rose Sakit
30
30.Rose sakit (2)
31
31.Dika Tolong Lupakan
32
32.Nona Sabarlah
33
33.Menginap
34
34.Kebahagiaan Rahasia
35
35.Awal Bisnis
36
36.Benang tanpa jarum
37
37.Melawan takdir
38
38.Bunga mawar tujuh warna
39
39.Menjadi obat
40
40.Tipis-tipis
41
41.Belajar lagi
42
42.Terkejut
43
43.Jadian dua tempat ?
44
44.Jadian 2 tempat (2)
45
45.Mengalah
46
46.Kejujuran
47
47.Merawat kain batik
48
48.Konflik
49
49.Bersih-bersih Villa
50
50. Diana hamil
51
51.LDR
52
52. Kesalahpahaman
53
53.Edward Pattison
54
54.Merasa Rindu
55
55. Bertemu
56
56.Undangan
57
57. Nervian dan Mila
58
58.Black Magic
59
59.Tentang Janet
60
60.Gemerlap Panggung
61
61.Gemerlap Panggung 2
62
62.Panik
63
63.Cerita kecil
64
64.Hwd Janet
65
65.Praweding
66
66.Hari Pertama
67
67.Gelora Malam ke lima
68
68.Maya dan Emy
69
69.Kalung Rose
70
70.Pengganggu
71
71.Hamil
72
72.SPB
73
73.Bersabar
74
74.Marketing
75
75.Pengakuan Wita
76
76.Tahun Baru
77
77.Berkebun
78
78.Rayakan saja dulu
79
79.Calon Kakek Nenek
80
80.Akrab dengan Bu Maya
81
81 .Untuk Pangeran
82
82.Tantrum dan Rangkaian Bunga
83
83.Bonusku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!