Kesal
Rose merasa sangat kesal dengan Anggara saat ini, namun ia tetap tenang seperti air.
“Mau pesan apa Rose ? “tanya Anggara se sopan mungkin
“Aku nanti saja, soalnya aku sudah makan”
“Papa pamit dulu ya dan lanjutkan obrolan kalian”
Lama-kelamaan orang tua ini semakin menjadi ya, tidak ikut campur tapi ini apa namanya Es campur.
“Makin lama kamu makin cantik ya Rose” ( Yaelah ngga ada bahan)
“Jelaslah perawatan aku mahal” ( biar dia eneg sama aku)
“Owh sudah sepantasnya wanita mendapatkan hal yang terbaik kan”
“Iya”
Rose sengaja menaikkan tas gucci nya di meja.
“Owhh kebetulan aku baru pulang dari luar negeri” sambil menyodorkan tas dior
“Kenapa repot begini”(alahhh sok tajir)
“Jangan sungkan, aku memang siapin buat kamu kok”
“Yah percuma aku bikin dia kesal”ucap Rose dalam hati.
Rose melirik jam dan sebentar lagi adalah waktu istirahat pegawai.
“Aduh malas banget deh”
“Kenapa kami gelisah Rose, aku mau minta maaf tentang hal dulu ya”
“Aku sudah lupain kok “( Sialan.... Maaf... Maaf, mudah banget ya ngomongnya)
Riuh ramai pegawai batik pun terdengar dari sudut ruangan, semua mata tertuju pada Nona mereka dan laki-laki yang mirip oppa itu.
Sebagian berbisik karna memang Anggara bukan saja sosok pengusaha tajir tetapi ia juga berparas tampan ya mirip oppa Korea gitu.
Rose terus menunduk agar tidak terlalu diperhatikan tetapi percuma
Ia yakin, ini adalah obrolan hangat yang membara dan akan dibawa hingga sebulan kedepan, obrolan saat mereka menjiplak batik, saat mewarnai batik bahkan di sela-sela waktu senggang.
“Kamu nggak ingin ke kantor saja Angga”
“Boleh, aku pikir kamu nggak bakal suruh aku masuk”
Padahal maksud dari Rose adalah agar pegawainya mengira itu kliennya saja .
“Baiklah kalau begitu”
Angga dengan percaya diri mengikuti Rose yang agak terburu-buru.
“Jadi pesanan hari ini gimana? “
“Setiap hari ada saja yang masuk kok”
“Syukur deh, besok aku bawa kamu ke pusat kain terbesar disini”
“Baik”(malas banget sumpah dehhh)
Dari awal memang Anggara dan Rose satu sekolah saat SMK, entah apa yang dipikirkan oleh Anggara sehingga ia terus mengejar Rose.
“Duduk dulu Angga”
“Iya Rose “
“Kamu mau minum apa ? “
“Air putih saja”
“Oke”
“Rose apa kamu nggak susah urus batik sendirian”
“Iya susah sih tapi harus aku jalani”
“Oke berjuang ya Rose”
“Iya”
Anggara pulang sekitar pukul empat sore bertepatan dengan jam pulang pegawai batik.
“Kenapa aku harus bertemu dengan dia lagi, serasa dunia ini sempit banget”
Tok tok tok.....
“Masuk !!! “
“Nons katanya ada CS yang mau ketemu anda hari ini “
“Siapa ya, rasanya aku belum rekrut karyawan bulan ini”
“Mungkin Nona bisa tanyakan pada Big Papa”
“Okey, suruh dia balik besok jam delapan tepat ya”
“Baik Nona”
Rose merasa bingung karna untuk apa lagi Papa merekrut CS.
Apa CS yang duluan akan pensiun ?
Entahlahhh ?
Rose segera mengambil tasnya dan akan pulang.
Rose tak sadar saat ia keluar dari pabrik ia berseliweran dengan CS baru yang dibicarakan oleh pegawainya.
“Lebih baik aku tanya Papa saja nanti”
Rose merasakan perutnya yang sakit.
“uhh kenapa mesti sekarang sih”
Rose mampir di swalayan untuk membeli kebutuhan tamu bulanannya.
Disamping Rose ada orang yang mirip Oppa Korea juga sedang berbelanja.
Rose memperhatikan dengan seksama, ya sebagai wanita normal Rose juga suka lihat yang bening-bening.
Tanpa ia sadari, Rose malah menjatuhkan beberapa barang disana.
Oppa itu terkejut dan Rose menahan malu.
“Kamu nggak papa ? “ sembari merapikan barang yang bertebaran.
“Nggak apa kok” ucap Rose tersipu.
“Lain kali hati-hati ya”
“Iya”
Rose melihat Oppa itu berlalu sambil terus memperhatikannya.
Bajunya putih dan celananya hitam, apa dia melamar pekerjaan ya.
Dirumah....
“Pah.... Papahhh.... Paaaaapaaaaa !!! “
“Ada apa Rose, kenapa kamu berteriak memanggil Papamu”
“Jadi Papa,,,,Big Papa, kenapa CS yang dulu diganti tanpa konfirmasi ke aku ? “
“Lohh emangnya kamu siapa ? “
“Jangan bercanda Pa”
“Iya deh sorry ya, Papa lupa bilang kalau Cs lama akan pensiun”
“Papa mah gitu”
“Kamu makan aja dulu, perkara CS kok ribet banget kamu”
“Iya sih Pa, kan CS itu baik banget sama Rose”
“Kan kamu Bos, wajar dia baik”
“Bukan gitu, Pa dia agak beda”
“Beda gimana , astaga Rose apakah kamu”
“Husssh Papa ini jangan ngaco deh”
“Maaf loo, Pak Dito akan pensiun dan nanti akan ada penggantinya “( yang aku suruh datang besok)
Yess besok off day.
Weekend kemana ya ?
“Ahh sebaiknya dirumah saja”
Rose melupakan hal penting yaitu dia mengatakan bahwa besok si CS di suruh datang kembali ke kantornya sementara besok adalah minggu.
Di pabrik nampak lengang.
Seorang lelaki tampak memperhatikan dari kejauhan.
“Tutup ya ? Kenapa mbak itu nyuruh datang sekarang ? “
Rose yang menikmati weekendnya di rumah hanya menonton drama Korea sementara yang bersihin rumah adalah tugasnya bibik.
Keesokannya di pabrik.
Rose yang datang lebih awal karna hari ini adalah hari Senin.
Tok tok tok
“Iya”
“Nona yang mau jadi CS kemarin itu sudah datang sama Pak Dito”
“Okey, suruh masuk ya”
“Baik Nona”
Rose hampir saja menganga saat melihat siapa yang masuk ke ruangannya.
Namun dia kembali stay cool.
“Nona inilah pengganti saya”
“Baik Pak Dito, Bapak bisa jelaskan apa saja pekerjaannya ya”
“Baik Nona, ayo kenalin diri kamu”ucap Pak Dito ramah
“Nama saya Dika Bening, mahasiswa jurusan Seni Rupa semester empat”
“Terus kalau kamu masih kuliah, gimana kerjanya”
“Kata Bos besar saya dihitung harian, setelah selesai kerja saya bisa pulang”
“Emmm begitu ya, kita lihat saja nanti ya semoga betah”
“Baik Nona, terimakasih atas kesempatannya”
“Oiya nanti pulangnya jam empat sore ya”
“Baik Nona”
Setelah Dika keluar Rose tak hentinya menutup wajah.
Rose mengatur pernafasan nya dan bersikap tenang lagi.
Semoga dia tidak ingat”gumam Rose sendirian.
Namun tidak dengan Dika, dia mengingat dengan jelas gadis yang menjatuhkan pembalut di minimarket sabtu malam.
Dika tertawa renyah mengingatnya kembali.
Menarik jadi mirip karakter novel saja.
Rose keluar memperhatikan pekerjaan anak buahnya, sejauh ini pesanan banyak dan cukuplah untuk memenuhi kebutuhan karyawannya.
Rose selain usaha batik, dia juga sedang belajar membuat desain baju.
Sementara Rose sibuk berfikir ada sepasang mata yang memperhatikan Rose dari kejauhan.
“Nona.... Ada apa memanggil saya”
“Eh Pak Dito, ayo ikut ke ruangan saya”
“Baik Nona”
Pak Dito mengikuti langkah Nona nya, sembari berdiri di depan Nona Rose.
“Pak Asuransi Bapak sudah bisa diklaim ya”ujar Rose sambil menyodorkan sebuha amplop pada Pak Dito.
“Saya tidak menyangka Pak Dito akan pensiun, secepat ini padahal saya baru saja memulai membantu bisnis Papa saya”
“Iya.... Jika masih ada kesempatan saya ingin lebih lama disini Nona, tapi perusahaan juga punya peraturan kan”
“Iya, Bapak memberi kesan yang baik selama saya disini dan saya bangga pada Bapak”
“Nona terlalu berlebihan”
“Tidak Pak, Terima kasih ya atas pengabdian Bapak selama ini dan untuk Dika, apakah Bapak bisa lagi seminggu saja membimbing dia agar dia hafal dengan pekerjaannya”
“Bisa Nona, dengan senang hati”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Darkside
smngt up nya thor
2023-06-03
1
ayuubee
To be honest waktu aku baca judul episode ini kukira dika bening itu maksudnya si dik orangnya bening gituu😂dan nyebelin juga ya kalau jatuhin pembalut didepan cowok😂
Seru2 masih cicil episode 3 hehe semangat kak
2023-05-21
0